Anda di halaman 1dari 31

FAST HUG

KELOMPOK VI
GENERAL CARE PATIENT ICU
A. FAST HUG
B. FAST HUGS BID
PENGERTIAN
Perangkat yang digunakan di unit perawatan
intensif (ICU) untuk membantu dalam hal :
1. Memaksimalkan terapi intervensi
2. Membantu mengidentifikasi dan mencegah
kesalahan pengobatan
3. Promosi patient safety
WAKTU PENGGUNAAN FAST HUG
SAAT SERAH TERIMA PASIEN ANTAR SHIFT : sebagai informasi yang
berkala
untuk setiap team tenaga medis di ICU :
• Dokter KIC
• Perawat penanggung jawab pasien
• Perawat lainnya dalam 1 shift
• Petugas medis lainnya/praktek
KRITERIA FAST HUG
F = Feeding
A = Analgesic
S = Sedation
T = Thromboembolic prophylaxis

H= Head- of- bed elevation


U= Stress Ulcer prevention
G= Glucose control
F=Feeding
Nutrisi sebaiknya diberikan sesegera mungkin dalam waktu 24-72 jam
pada pasien yang dirawat ICU ATAU setelah pasien hemodinamik stabil
dalam rentang wktu tsb
1. Risiko klinis pasien dalam waktu 24-72 jam masuk ICU :
• Penurunan usus permeabilitas,
• Berkurang aktivasi dan pelepasan sitokin inflamasi
• Risiko sistemik endotoksemia,
• Malnutrisi
2. Malnutrisi dapat mengakibatkan komplikasi dan dapat pula
memberikan penurunan kondisi pada pasien kritis :
• Gangguan fungsi sistem kekebalan tubuh yang menyebabkan
• peningkatankerentanan terhadap infeksi
• penyembuhan luka yang buruk
• Peningkatan frekuensi ulkus dekubitus
• Pertumbuhan berlebih dari bakteri dalam saluran pencernaan
• dan kehilangan unsur nutrisi yang abnormal melalui tinja.
3.Pemberian nutrisi secara parenteral (drip)  cegah
aspirasi yang
menyebabkan Pneumonia.
4. Konsul ahli gizi : In general, 20- 25 kcal/kg/day
Clinical Condition Rekommended Intake
(g/kg/day)
Healty adult, normal organ 0,8
fungtion
Post operative 1,0 – 1,5
Sepsis 1,2 – 1,5
Multiple trauma 1,3 – 1,7
Major burn 1,8 – 2,5
•Guidelines for Protein Intake in Adults
The ASPEN nutrition support practice manual. Silver Spring MD, 1998. American Society
for Parenteral and
Enteral Nutrition
Monitoring Feeding :
1. Apakah pasien sudah mendapat nutrisi ?
2. Residu ?
3. Jenis nutrisi : oral ATAU parenteral ?
4. Rute ?
A =Analgesic
1. Analgesia : hilangnya sensasi nyeri atau stimulus
mengganggu
2. Pasien ICU memiliki rasa nyeri yang umumnya berasal dari
penyakit yang sudah ada sebelumnya, prosedur invasif,
luka traumatik, perangkat monitoring invasif dan non-
invasif, perawatan rutin dan imobilitas berkepanjangan.
3. Efek samping nyeri pada pasien ICU :
• Rangsangan ini dapat mempengaruhi pemulihan fisiologis dan
• psikologis yang mengarah ke tidur yang tidak memadai,
• Disfungsi paru dan respon stres akut yang dapat bermanifestasi
sebagai imunosupresi,
• Hiperkoagulabilitas,
• Katabolisme protein
• Peningkatan konsumsi oksigen miokard.
5. Nyeri akan mencetuskan stress respons yang berpengaruh
jelek terhadap pasien antara lain:
a. Respons neuroendokrin : meningkatnya tiroksin, glukokortikoid,
aldosteron, angiotensin dan growth hormon.
b.Pespons simpato adrenal : meningkatnya katekolamin, kerja
jantung,konsumsi oksigen.
c. Melemahkan respirasi : batuk tak efektif,retensi sputum,atelektasis,
menurunnya ventilasi alveolar dan FRC.
d.Immobilsasi karena nyeri: meningkatnya resiko deep vein
thrombosis(DVT) & stasis intestinal.
e. Terganggunya waktu tidur : berkembangnya psikosis ICU.
S =Sedation
Pengertian Sedasi :
Suatu keadaan dimana memungkinkan toleransi pasien terhadap prosedur yang
kurang
menyenangkan sementara fungsi kardiorespirasi stabil,dan kemampuan
merespons
secara penuh perintah verbal dan stimulasi rabaan.
Sasaran sedasi berbeda pada masing masing pasien dan berubah sesuai dengan
perkembangan penyakit apakah membaik atau memburuk.
Tujuan utama sedasi :
meringankan kecemasan & ketidaknyamanan pasien,
untuk mempermudah perawatan
dan pengobatan karena banyak faktor yang mendukung
timbulnya stress fisik maupun
psikis pada pasien kritis di ICU.
Ada tiga alasan utama mengapa sedasi dan
analgesi yang adekuat diperlukan pada pasien
kritis:
• Sedasi dan analgesi menjamin level optimal ketenangan pasien
terutama dapat istirahat/tidur yang cukup.
• Menurunkan stress respons (meredam respons autonomik,
menurunkan konsumsi oksigen)
• Mempermudah prosedur diagnostik,terapeutik dan perawatan
pasien
Bahaya jika kurangnya pemberian dosis sedasi (under
sedation) :
• Meningkatnya produksi katekolamin endogen dengan akibat naiknya laju
jantung,tekanan darah dan konsumsi oksigen myokardium dengan resiko iskemia
atau infarct myokard
• Menurunnya volume paru,sulit batuk, retensi sputum , atelektasis,
• Menurunnya motilitas lambung/usus/meteorismus,
• Retensi urine,
• Tidak bisa bergerak menyebabkan DVT (Deep Vein
Thrombosis),spasmomuskuloskletal,tidak bisa tidur
• Mungkin berkembangnya gangguan post traumatic stress (skuele mental) yang
memerlukan terapi jangka panjang sesudah pulang.
Pemantauan sedasi
Beberapa skala sedasi objektif :
• Ramsay Sedation Scale (RSS)
• Sedation Agitation Scale (SAS)
• Richmond Agitation Sedation Scale (RASS)
Monitoring Sedasi :
1. Apakah pasien mendapat terapi sedasi ?
2. Skoring sedasi ?
3. Dosis ?
4. Titrasi ?
5. Rencana stop ?
T = Thromboembolic prophylaxis
UPAYA PENCEGAHAN :
a. Profilaksis harus dipertimbangkan
b. terhadap resiko komplikasi.
c. Pasang stoking anti DVT.
d. Pasang manset anti DVT
H= Head- of- bed elevation
• Beberapa penelitian
Posisi kepala 45 derajat dapat
mengurangi risiko kejadian refluks
gastroesofagus sehingga mengurangi laju
pneumonia nosokimial
U= Stress Ulcer prevention
• Pencegahan stress ulkus penting , terutama untuk
pasien yang beresiko pendarahan gastrointestinal

• Ranitidin lebih signifikan daripada sukralfat untuk


mencegah pendarahan gastrointestinal
G = Glucose control
• Menjaga kadar gula stabil  mencegah risiko sepsis

Monitoring Glucose control :


- Hasil pemeriksaan GDS?
- Terapi, dosis ?
B. FAST HUGSBID
S = Spontaneous Breathing Trial
B = Bowel Care
I = Indwelling Catheter removal
D = De-escalation of Antibiotitcs
S = Spontaneous Breathing Trial
• Penggunaan secara lama ventilator dapat
meningkatkan risiko ventilator assosiated pneumonia
(vap)
• Pengurangan bantuan hingga penghentian
pemberian terapi oksigen ventilasi mekanik karena
kebutuhan ventilasi pasien terpenuhi.
B = Bowel care
Ganguan GI motilitas :
• ileus, constipasi dan diare merupakan penyakit umum
yang didapatkan pada pasien kritis.

• Penilain rutin dan terapi untuk mempertahankan fungsi


normal usus harus dilakukan pada semua pasien kritis
I = Indwelling Catheter removal
• Merupakan cateter urine, vena central, arteri pulmonalis
dan dialisis yang sering kita jumpai pada pasien kritis.
• Dikarenakan alat yang mengubungkan (dalam tubuh ke
luar tubuh) >>> resiko infeksi.
• Diperlukan menjaga kebersihan dan perawatan berkala
untuk menurunkan resiko infeksi
Monitoring Indwelling Catheter removal :
1. Apakah pasien terpasang Indwelling
Catheher Removal ?
2. Apakah ada tanda2 infeksi ?
3. Perawatan rutin ?
4. Kapan pasang, kapan ganti ?
D = De-escalation of antibiotic / streamlining
• Secepat mungkin dilakukan untuk pengambilan kultur, agar
mendapatkan terapi antibiotik yang sesuai dan optimal
meminimalkan paparan obat antimicrobial broad – spectrum.
• Monitoring:
1. Apakah ada pengambilan kultur ?
2. Hasil ?
3. Terapi ?
KESIMPULAN
1. Pasien ICU harus dilakukan pemantauan rutin secara
keseluruhan ( general care )

2. Serah terima pasien ICU wajib dilakukan secara


cbyektif ( skoring ) dan sistematis : FASTS HUG BID
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai