Anda di halaman 1dari 8

HIPKABI Bangsal : VK Kelamin : P Nomor : 56-24-24

Nama : Ny. S Umur : 40 Th Tgl/Bl/Th : 01/07/1978


Op. CITO Tgl :
Kelas / Jaminan :I/ BPJS Km. Operasi No : 3
21/08/2018 Jam : 18.30
LAPORAN
PENGHITUNGAN Praktikan : Moh. Sabda Nor
Trainer : Hendrik Kurniawan, S.Kep., Ns.
INSTRUMEN DAN Illahi, S.Kep., Ns.
Paraf : ..........
LANGKAH-LANGKAH Paraf : ..........
OPERASI
Diagnosa Medis : G3 P1 A1 Hamil 39 Minggu KPD
Bekas SC
Operator : dr. A, Sp. OG
Tindakan Operasi : SC + MOW (METHODE
OPERATION WOMEN)
Peran
Observer Sirkuler Asisten Instrumen Instrumen Mandiri
Praktikan
Persiapan Anestesi :
Jenis Anastesi : Spinal Anastesi
- Pemasangan Infus dan Chateter urin - Hand Glove Sterile
- Pre-Medikasi : Ondansetron 4 mg, (IV) - Kassa Sterile
- Ketorolak 1 amp, dan Ranitidin 1 amp - Alkohol 70%
(IV) - Providone Iodine 10%
- Bufivacain 1 amp 20 mg (Intra Sub - Duk lubang Sterile
Arakhnoid ) - Duk Steril
- Spuit 3 cc, 5 cc dan 10 cc
- Spinoken no 25/ 26/ 27 (sesuai
kebutuhan)
Jumlah
No Instrumen Dan Sponge
Pra Intra + Post
INSTRUMEN
1 Kidney Tray (Bengkok) 1 1 - 1
2 Bowl (Kom sedang) 1 1 - 1
3 Sponge Holding Forceps (Ovarium Klem) 6 6 - 6
4 Haemostatic Forceps (Klem / Pean) 5 5 - 5
5 Langen Back 2 2 - 2
6 Needle Holder 2 2 - 2
7 Doek Klem/ Towel Clip/ Towel Clamps 6 6 - 6
8 Scaple no. 3 1 1 - 1
9 Dissecting Scissors Metzenbaum (Gunting Jaringan) 2 2 - 2
10 Delicate Scrissor/ Ligature Scissor (Gunting Benang) 1 1 - 1
11 Anatomische Pinzette 2 2 - 2
12 Cirurgische Pinzette 2 2 - 2
13 Suction Cannula 1 1 - 1
14 Ligathur Forceps (Kocker) 4 4 - 4
15 Double Hak 2 2 - 2
16 Hak Shympisis 1 1 - 1
17 Forcep (Caesarean Section Hemostatic Forceps) 1 1 - 1
JUMLAH 40 40 - 40

BARANG HABIS PAKAI


1 Glove Steril No. 6,5/7/7,5 1/2/1 1/2/1 - `1/2/1
2 Kassa Steril 40 40 20 60
3 NaCl 0,9% 500cc 400cc - 100 cc
4 Povidon Iodine 10% 200cc 150cc - 50 cc
5 Apron 4 4 - 4
6 Hipafix / Plester 15cm 15cm - 15cm
7 Alkohol 70% 100cc 50cc - 50cc
8 Monofilament No. 1 Tapper 1 1 - 1
9 Cutgut Plain No 0 Tapper 3 3 - 3
10 PGA No 3/0 Cutting 1 1 - 1
11 Underpad 1 1 - 1
12 Darm Gaass 1 1 - 1
13 Towel 1 1 - 1
14 Bisturi no. 10 1 1 - 1
15 Set Yankeur Suction 1 1 - 1

PENGELOLAAN PASIEN PERIOPERATIF


SERAH TERIMA PASIEN
1. Pasien dari ruang VK datang ke IBS dilakukan serah terima pasien antara perawat ruangan
dengan perawat IBS.
2. Melakukan transfer pasien dari brankart ruangan dengan menggunakan easy move ke brankart
kamar bedah di holding room.
3. Mengganti baju pasien dan memakaikan topi operasi serta memasang siderail brankart kamar
bedah.
4. Melakukan pengecekan pengisian ceklist yang berisi lama puasa, pengecekan inform concern
(persetujuan operasi), identitas pasien, kelengkapan serah terima pasien lainnya termasuk obat-obatan
yang dibawa.
5. Memeriksa keadaan pasien meliputi tingkat kesadaran, tanda-tanda vital (TTV) dan kaji riwayat
alergi, memasang stiker warna merah bilamana terjadi reaksi alergi obat-obat pre medikasi
tertentu dan kaji lama puasa pre operasi, setelah itu :

SIGN IN
Perawat Sirkuler melakukan Sign In di ruangan pra induksi sebelum induksi anastesi, dan dihadiri
minimal oleh dokter anastesi, perawat bedah dan perawat anastesi.
a. Apakah pasien telah memberikan konfirmasi kebenaran identifikasi, lokasi operasinya,
prosedurnya dan telah memberikan persetujuan dalam lembar informed concent? (Sudah)
b. Apakah lokasi operasi sudah diberi tanda/ marking? (sudah dimarking)
c. Apakah mesin dan obat anastesi telah di cek dan lengkap? (sudah)
d. Apakah Pulse oximeter sudah terpasang dan berfungsi? (sudah)
Apakah Pasien Memiliki
a. Riwayat alergi yang diketahui? (tidak)
b. Resiko kesulitan pada jalan nafas atau resiko aspirasi? (tidak ada)
c. Resiko kehilangan darah >500 ml (35ml/Kg BB pada dewasa).

PERSIAPAN TIM BEDAH, ANESTESI DAN PENGELOLAAN PASIEN


1. Dokter operator, asisten operator, perawat instrument menggunakan APD (Penutup kepala, masker,
kacamata, apron, sendal/ sepatu boot).
2. Alasi meja operasi dengan menggunakan duk bersih dan underpad kemudian pasien dipindahkan ke meja
operasi dari brankart secara aman dengan menggunakan easy move
3. Perawat instrumen menyiapkan instrumen Set SC yang akan digunakan untuk tindakan operasi SC.
4. Perawat sirkuler memasang pulseoxymeter, bedside monitor, sphigmomanometer dan menempatkan
infus pada standart infus, cek mesin suction dan pasang tabung suction.
5. Tim anastesi (dokter anastesi dan penata anastesi) melakukan anastesi dengan teknik Spinal Anastesi.
6. Kemudian perawat sirkuler mengatur posisi pasien Supinasi.

SCRUBING
Dokter operator, perawat instrumen, asisten operator melakukan cuci tangan bedah. (air mengalir,
chlorehexidine 4%, pembersih kuku, sponge, sikat). Dengan langkah-langkah:
a. Lepas asesoris yang berada ditangan
b. Pakai apron
c. Lipat lengan baju 10 cm diatas siku.
d. Basahi tangan dan lengan sampai 5cm diatas siku dibawah air mengalir.
e. Bersihkan kuku dengan menggunakan pembersih kuku di bawah alir mengalir dari arah dalam keluar.
f. Tuang cairan chlorhexidine 4% ke spon secukupnya (5ml).
g. Basahi spon dan remas-remas sampai berbusa, lumuri dan gosok seluruh permukaan tangan sampai 5 cm
di atas siku.
h. Sikat kuku jari pada masing-masing tangan selama 1 menit (dengan arah menjauhi badan).
i. Buang sikat dan bilas dengan air mengalir sampai bersih (spon tetap dipegang).
j. Dengan meremas spon sampai berbusa, lumuri kembali tangan sampai 3/4 lengan (5 detik untuk 2
tangan).
k. Gunakan spon untuk membersihkan tangan kiri dan kanan (mulailah menggosok telapak tangan selama
15 detik,punggung tanagan 15 detik,kemudian seluruh jari 15 detik secara berurutan. Setiap jari digosok
seolah mempunyai 4 sisi) lalu buang spon kemudian bilas di bawah air mengalir sampai bersih.
l. Lumuri kembali dan gosok telapak tanggan sampai pergelangan tangan dengan chlorhexidine 4%,
lakukan cuci tangan prosedural.
m. Bilas dengan air mengalir sampai bersih.
n. Biarkan air mengalir dari arah tangan sampai siku,jangan dikibas.
o. Pertahankan posisi tangan agar telapak tangan sejajar dengan bahu.
GOWNING dan GLOVING
7. Dokter operator, perawat instrumen, asisten operator mengeringkan tangan dengan towel kemudian
memakai jas operasi dan glove steril. (jari-jari tidak boleh melewati manset jas operasi).
8. Perawat instrumen menyiapkan meja mayo meliputi memasang sarung meja, perlak pengalas dan
menyiapkan instrumen di meja mayo.

INSTRUMENTASI
9. Scrubing nurse/ instrumentator menyiapkan instrumen SC dan bahan habis pakai meliputi kassa
steril 60, set yankeur, memasang bisturi no 10 pada scalple no 3, benang Monofilamen no 1 (●)
tapper, Cutgut Plain no 0 (●) tapper, benang PGA no 3/0 (▲) Cutting.

ASEPSIS
10. Perawat instrumen memberikan kassa steril yang telah dijepit dengan Ovarium Clem/ Sponge
holding forcep, Bowl yang berisi povidon iodine 10% dan alkohol 70% di Nierbeken/ Bengkok
kepada operator untuk melakukan asepsis pada area operasi (dengan cara memutar dari dalam
keluar area yang akan diinsisi).

DRAPPING
11. Perawat instrumen memberikan duk steril, kepada asisten operator untuk melakukan drapping
a. Berikan satu duk besar utk menutupi area cudal. Berikan satu duk besar untuk menutupi
bagian tubuh atas/ frontal pasien. berikan dua duk sedang untuk bagian samping kemudian
fiksasi dengan menggunakan Doek klem. Pasang set duk perlak di atas duk besar bagian
caudal untuk mencegah tumpahan darah, cairan tubuh pasien yang merembes/tembus dan
siapkan suction yankeur serta difiksasi dengan Doek klem.
b. Pasang dan fiksasi set hand piece couter dengan Doek Klem kecil yang bersebelahan dengan
selang suction.
TIME OUT
14. Perawat Sirkuler memimpin Time Out
a. Seluruh anggota telah menyebutkan nama dan peran masing-masing
b. Konfirmasi klien mengenai (identitas klien, diagnosa, prosedur operasi dan area insisi)
c. Antibiotik profilaksis telah diberikan dalam 60 menit? (Ya/Tidak).
ANTISIPASI KEJADIAN KRITIS :
 Operator
1) Hal kritis atau langkah tak terduga apakah yang mungkin diambil? (tidak ada)
2) Berapa estimasi lama operasi? (1 jam)
3) Antisipasi kehilangan darah yang dipersiapkan? (tidak ada )
 Tim Anastesi
1) Adakah masalah spesifik yang timbul? (tdk ada)
2) Adakah terdapat hal penting mengenai pasien yang perlu di perhatikan? (Airway dan Hemodinamik)
 Tim Keperawatan
1) Apakah peralatan sudah steril? (sesuai indikator)
2) Adakah alat khusus harus diperhatikan? (tdk ada)
Dipersilahkan operator memimpin Doa.

LANGKAH – LANGKAH OPERASI SC


No URAIAN LANGKAH-LANGKAH OPERASI INSTRUMENT, BHP DAN
SPONGE
1 Perawat instrumen memberikan pinset Chirurgis kepada 1. Pinset Chirurgis (2)
operator untuk melakukan penjepitan area yang akan di insisi 2. Scalpel No. 3 (1)
dan untuk mengecek apakah obat anastesi sudah bekerja. 3. Bisturi No. 10 (1)
Perawat Instrument memberikan Scalpel no 3 dengan bisturi 4. Kidney Tray (1)
nomer 10 diatas Kidney Tray dan pinset Chirurgis kepada 5. Kassa (2)
operator untuk insisi jaringan kulit Abdomen dengan
Fannenstiel sampai terlihat facia, dan memberikan pinset
Chirurgis an kassa kepada asisten untuk membantu proses
insisi
Perawat instrument memberikan kassa kepada asisten untuk 6. Kassa (3)
2 mengontrol perdarahan, perawat instrument mensuction 7. Suction Cannula (1)
perdarahan
Perawat instrument memberikan Dissecting Scissor 8. Dissecting Scissor
Metzenbaum (Gunting Jaringan) dan Pinset Anatomis kepada metzenbaum (1)
3 operator untuk memperlebar area insisi pada facia sampai otot 9. Pinset Anatomis (2)
kemudian menggunting area peritoneum, dan memberikan
pinset Anatomis kepada asisten untuk membantu proses
Perawat instrument memberikan Hak Symphisis dan Scalpel no 10. Hak Symphisis (1)
3 dengan Bisturi no 10 untuk insisi daerah uterus setelah itu 11. Scalpel no 3 (1)
memberikan 4 Haemostatstic Forceps (Pean) untuk 12. Bisturi no 10 (1)
4
memperlebar daerah insisi lalu berikan Pinset Chirurgis untuk 13. Pinset Chirurgis (1)
memecahkan ketuban dan lakukan suction (perawat instrument 14. Haemostatis Forceps (4)
melakukan suction selama proses berlangsung)
Perawat instrumen memberikan Caesarean Section Hemostatic 15. Caesarean Section Hemostatic
Forceps (Forcep) kepada operator untuk membantu Forceps (Forcep) (1)
5
mengeluarkan bayi yang dibantu oleh asisten dan perawat
instrument.
Setelah bayi keluar berikan 2 Haemostatic Forceps dan 16. Haemostatic Forcep (2)
Dissecting Scissor Metzenbaum untuk meng-Clamp tali pusat 17. Dissecting Scissor (1)
6 dan mengguntingnya, setelah itu bayi diserahkan kepada bidan
atau petugas penerima bayi untuk dilakukan perawatan
selanjutnya
7 Dekatkan Kidney Tray (Bengkok) untuk menampung plasenta 18. Kidney Tray (1)
8 Perawat instrumen memberikan Sponge Holding Forceps 3 19. Sponge Holding Forcep (3)
untuk menjepit area atas dan bawah dan memberikan Darm 20. Darm Gauze (1)
Gauze untuk mengontrol perdarahan
Perawat instrument memberikan Kassa kering yang dijepit 21. Kassa kering (2)
Sponge Holding Forcep untuk membersihkan uterus dari sisa- 22. Sponge Holding Forcep (1)
9
sisa plasenta yang tertinggal, Pasang kembali Hak Shimpysis 23. Hak Shimpysis (1)
untuk mengekspose Ovarium supaya mudah dibersihkan
10 Setelah bersih, berikan desinfektan berupa providone iodine 24. Kassa (2)
pada kassa yang dijepit dengan Sponge Holding Forcep ke 25. Sponge Holding Forcep (1)
uterus bagian dalam.
26. Needle Holder (1)
Berikan Needle Holder dengan benang Monofilament no 1
27. Monofilamen Maxon no 1
tapper dan pinset Anatomis untuk menjahit Uterus sambil
Tapper (1)
mengontrol perdarahan dengan kassa dan pasang Hak Sympysis
11 28. Pinset Anatomis (1)
untuk memperlebar area kemudian cek perdarahan dan stosel
29. Hak Shimpysis (1)
dan lakukan pembersihan menggunakan Kassa yang dijepit
30. Sponge Holding Forcep (2)
Sponge Holding Forceps.
31. Kassa (4)
Perawat instrument memberikan kassa steril kepada asisten 32. Kassa (2)
12
operator untuk membersihkan uterus bagian luar
SIGN Lakukan penghitungan instrumen yang digunakan :
13
OUT
Nama
Pre Intra (+) Post
Barang
Instrumen 40 40 - 40
Kasa 40 40 20 60
Jarum 5 5 - 5
Perawat instrument memberikan 4 Kocker untuk menjepit 33. Kocker (4)
14
peritoneum (kiri kanan atas bawah)
Perawat instrument memberikan Needle Holder dengan benang 34. Needle Holder (1)
Cutgut Plain 0 tapper dan pinset Anatomis kepada operator 35. Cutgut Plain 0 Tapper (1)
untuk menjahit Peritoneum, siapkan Kasaa yang dijepit dengan 36. Kassa (2)
15 Sponge Holding Forceps (Gombyok) untuk membersihkan 37. Sponge Holding Forcep (1)
perdarahan, Delicate Scissor (Gunting Benang) dan Hemostatic 38. Delicate Scissor (1)
Forsep untuk asisten operator 39. Haemostatic Forcep (1)
40. Pinset Anatomis
Operator melakukan penjahitan pada Otot Abdominalis 41. Cutgut Plain 0 Tapper (1)
menggunakan Needle Holder dengan benang Cutgut Plain 0 42. Delicate Scissor (1)
16 Tapper dan Pinset Anatomis, siapkan Delicate Scissor (Gunting 43. Haemostatic Forcep (1)
Benang) dan Haemostatic forsep untuk asisten, 44. Pinset Anatomis (1)
45. Needle Holder (1)
Berikan 4 Kocker ke operator untuk menjepit Fasia, setelah itu 46. Kocker (4)
berikan operator Needle Holder dengan benang sisa 47. Needle Holder (1)
Monofilament no 1 Tapper dan Pinset Anatomis sambil asisten 48. Monofilament no 1 Tapper
memegang Gunting Benang (Delicate Scissor), Haemostatis (1)
17
Forcep dan Kassa 49. Pinset Anatomis (1)
50. Delicate Scissor (1)
51. Haemostatic Forcep (1)
52. Kassa (2)
Berikan operator Needle Holder dengan benang Cutgut Plain 53. Needle Holder (1)
no 0 Tapper dan Pinset Anatomis untuk heacting Lemak 54. Benang Cutgut Plain no 0
18
Tapper (1)
55. Pinset Anatomis (1)
Berikan operator Needle Holder dengan benang PGA 3/0 56. Needle Holder (1)
Cutting dan Pinset Chirurgis untuk heacting Sub Cuticuler Kulit 57. Benang PGA 3/0 Cutting
19
(NB. Ada yang menggunakan Benang Monofilament 4/0 58. Pinset Chirurgis (1)
Cutting untuk menjahit Kulit)
Asisten operator membersihkan area insisi dengan NaCL 0,9% 59. NaCl 0,9% (20 cc)
dan menutup luka jahitan dengan kassa yang telah diberi 60. Providone Iodine (200 cc)
20
providone iodine dan dilapisi kassa steril kering dan fiksasi 61. Kassa (8 )
dengan Hipafix 62. Hipavix (30 cm)
Perawat instrument melepas Towel Clamp dan Duk dengan cara
21
di gulung dan memasukkannya ke kantong duk kotor
Asisten operator memposisikan pasien Dorsal Recumbent dan 63. Kassa (6)
22 memberikan kassa yang telah dituangkan providone iodine 64. Profidone Iodine (20 cc)
untuk evaluasi perdarahan pervagina
23 Kembalikan pasien pada posisi Supinasi
Perawat sirkuler merapikan dan membersihkan pasien 65. Towel (1)
24 menggunakan Towel dan memasang Hydrogel Popok 66. Hydrogel popok (Pembalut)
(Pembalut) ukuran “L” (1)
Perawat instrumen menaruh instrument ke tempat box alat kotor
25
setelah dihitung kelengkapan.
26 Perawat instrumen, sirkuler, operator melepas jas steril, melepas
sarung tangan, apron, setelah itu cuci tangan prosedural
Tim anastesi melakukan pengecekan kesadaran, hemodinamika
27
pasien
Setelah pasien sadar, pindahkan pasien ke brankart dan dibawa
28
recovery room
Sesampainya di RR klien dipasang BSM (bedside monitor) dan
29
oksigen 3 lt/mnt dgn Nasal Cannule.
30 Monitor kesadaran, ttv klien dan atur posisi kepala lebih tinggi
Selelah itu melakukan penilain kondisi pasien selesai operasi
31 menggunakan Bromage Score dan pasien bisa dipindah ke
bangsal jika score minimal ≤ 2
32 Nursing Handover antara perawat RR dengan perawat ruangan

Semarang, 24 Agustus 2018

Pembimbing Klinik / CI

( Ns. Hendrik Kurniawan, S.Kep )


NIRA.33740011768

Anda mungkin juga menyukai