Anda di halaman 1dari 14

BLEPHAROCHALASIS REFERAT

OLEH : ANDI ALIFYA NURHIDAYATI,S.KED


PEMBIMBING : dr. Rahasia Taufik, Sp.M (K)
PENDAHULUAN

Blefarokalasis merupakan Pertama kali dijelaskan oleh


gangguan yang jarang terjadi Beers pada tahun 1807, namun
dan ditandai dengan edema istilah blefarokalasis pertama
palpebra berulang, tak nyeri, kali diperkenalkan oleh Fuchs
dan nonerythemathous pada tahun 1896.
ANATOMI PALPEBRA
DEFINISI

Blefarokalasis berasal dari bahasa Yunani


yang terdiri dari blepharon dan chalasis.
Blepharon berarti palpebra dan chalasis
berarti relaksasi, sehingga blepharokalasis
dapat diartikan sebagai relaksasi kulit
palpebra karena atropi jaringan
interseluler.
EPIDEMIOLOGI

• Karena ini adalah sindrom langka, data epidemiologis


minimal tersedia. Blepharochalasis telah dilaporkan
pada lebih banyak wanita, meskipun diperkirakan
bahwa hal itu mempengaruhi kedua jenis kelamin pada
tingkat yang sama. Pasien melaporkan serangan lebih
sering selama masa remaja atau dewasa diikuti oleh
serangan yang sering terjadi saat dewasa.
ETIOLOGI

GENETIK / PENYAKIT
IDIOPATIK HEREDITER SISTEMIK

HORMONAL ALERGI INFEKSI


PATOFISIOLOGI

• Beberapa teori tentang patogenesis dan patofisiologi blepharochalasis


telah dieksplorasi, meskipun belum ada yang dikonfirmasi. Edema
kelopak mata episodik yang menurun secara spontan mungkin
menunjukkan angioedema idiopatik, di mana ekstravasasi cairan dari
kapiler menyebabkan edema lokal. Hasilnya meregang, jaringan atrofi.
Namun, infiltrat perivaskular yang telah dilaporkan pada pemeriksaan
histologis jaringan kelopak mata pada pasien dengan blepharochalasis
dapat mendukung proses inflamasi alternatif. Mengapa peradangan atau
angioedema idiopatik ini terbatas pada kelopak mata juga masih belum
diketahui.
DIAGNOSIS

PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN
ANAMNESIS
FISIK PENUNJANG
PENATALAKSANAAN

KONVENSIONAL LASER
KONVENSIONAL

• Blepharoplasty, perbaikan levator aponeurosis


dehisens, pengencangan kelopak mata, pemasangan
kembali tendon canthal, dan cangkok lemak dengan
teknik grafting termasuk reposisi lemak orbita,
grafting lemak dermis, dan transfer lemak yang
teraspirasi. semua dapat dipertimbangkan untuk
pasien ini.
LASER
• Saat ini telah dikembangkan metode blepharoplasty dengan
memanfaatkan laser.. Penggunaan laser untuk incise memberikan
keuntungan berupa lebih sedikit menyebabkan stimulasi nervus
sensorik, kurang beresiko menciderai musculus obliqus inferior,
perdarahan minimal, dan lebih sedikit echimosis postooperatif. Hasil
penggunaan laser ini menunjukkan hasil dengan kualitas yang baik,
komplikasi rendah, dan peningkatan kepuasan pasien.10
• Blephaaroplasty dengan laser biasanya memakan waktu 3 hingga 4 jam.
Anastesi yang diberikan merupakan kombinasi anastesi local dan
general anestesi. Laser yang digunakan merupakan laser karbon
dioksida. Waktu penyembuhan yang diperlukan pada metode ini lebih
sedikit dibandingkan metode konvensional.
KESIMPULAN

• Blefarokalasis merupakan sindrom yang jarang terjadi berupa edema


palpebra superior sehubungan dengan penipisan, peregangan, dan
pengerutan kulit palpebra.
• Etiologi hinggi kini belum jelas, dihubungkan dengan pengaruh
hormonal, infeksi, alergi, kelainan sistemik, dan herediter.
• Manifestasi khas berupa bengkak kelopak mata atas tanpa nyeri
diikuti penipisan kulit.
• Penatalaksanaan berupa pembedahan yaitu blepharoplasty baik
konvensional maupun dengan laser.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai