Anda di halaman 1dari 39

Jalan Napas pada

Trauma Inhalasi
Riyadh Firdaus
JALAN NAPAS NORMAL
• Tidak ada suara nafas tambahan
• Berbicara dan memberikan jawaban
adekuat,ditandai denngan :
– Suara dan kalimat yang jelas dan tidak terputus-
putus
– Tidak ada kesulitan dalam berbicara
• Tidak ada usaha tambahan saat bernafas
Penyebab sumbatan jalan nafas

- Lidah (pasien tidak sadar)


- Benda asing
- Edema jaringan lunak
- Darah, secret, regurgitan
- Spasme
- Trauma
GEJALA GANGGUAN JALAN NAPAS
• Korban tampak
kesulitan bernafas
• Suara nafas tambahan:
saat inspirasi maupun
ekspirasi.
• Usaha tambahan untuk
bernafas
• Sianosis.
• Batuk
TANDA-TANDA SUMBATAN JALAN NAFAS

• Pernafasan paradoks : Saat inspirasi dada


tampak mengempis, saat ekspirasi tampak
mengembang
SUMBATAN JALAN NAFAS TOTAL
• Otot pernafasan
tambahan bekerja:
retraksi epigastrium,
suprasternal dan
intercostal
• Tidak terdengar bunyi
nafas dan tidak teraba
hembusan nafas
SUMBATAN JALAN NAFAS PARSIAL
• Terdengar bunyi nafas tambahan :
– Stridor
– Gurgle
– Snoring
BUNYI NAFAS TAMBAHAN
• Stridor : edema laring,
parese pita suara, pada
saat inspirasi

• Gurgle : Ada benda asing


berupa cairandidalam
mulut

• Snoring : Sumbatan jalan


nafas oleh lidah yang
terjatuh ke belakang
Luka bakartrauma inhalasi

• Api dalam ruang


tertutup
• Menghisap udara
panas (thermal
injury)
TANDA DAN GEJALA
• Batuk persisten, stridor, mengi
• Suara serak
• Luka wajah dalam, mulut, luka bakar menjerat melingkari leher
• Inflamasi rongga hidung atau rambut hidung yang terbakar
• Sputum berjelaga, jelaga di mulut atau hidung
• Edema atau mukosa melepuh di oropharing
• Perubahan mental satatus (termasuk penggunaan obat/alkohol)
• Distress pernapasan
• Hipoksia dan hiperkapnea
• Peningkatan kadar karbonmonoksida atau sianida
KEMATIAN LUKA BAKAR

• Kematian dini – Obstruksi jalan nafas


– Gagal nafas
– Shock

• Kematian lambat – Gagal ginjal


– Sepsis
– Multiple organ failure
JALAN NAFAS DAN PERNAFASAN
pertimbangkan intubasi dini jika

• Suara serak / parau 


• Kesulitan menelan ludah
• Distres nafas 

Intubasi jadi makin sulit jika ditunda


Who should be intubated ?

On Admission 8 Hours Later

Early Intubation
Inhalation Injury

Day 2 Day 3 Day 4


Tujuan Intubasi Endotrakea
• Mempertahankan patensi jalan nafas
• Melindungi jalan nafas dari aspirasi
• Memungkinkan ventilasi tekanan positif
• Memungkinkan pembersihan sekresi jalan nafas
• Memungkinkan nafas kendali dengan oksigen
100%
• Jalur pemberian obat-obat tertentu saat henti
jantung
PERSIAPAN INTUBASI
• STATICS
1. Scope : stetoskop dan laringoskop
2. Tube : ETT (dewasa 7 & 7,5; anak 4+ umur/4)
3. Airway : Oropharyngeal airway, Nasopharyngeal airway
4. Tape : plester
5. Introducer : magill dan stylet
6. Conector bila disambungkan dengan mesin
7. Suction
8. Ambu bag
Tata laksana jalan nafas surgikal

• Krikotirotomi

• Trakeostomi
TEKNIK YANG MENUNJANG
SUKSES INTUBASI/TRAKEOSTOMI
MENILAI PERNAFASAN
Departemen Anestesiologi FKUI/RSCM

Pastikan keamanan

Periksa kesadaran
Panggil bantuan /
telpon ambulans
Buka jalan nafas & nilai
pernafasan
Beri nafas buatan pertama 2x

Kompresi jantung + nafas buatan (30


: 2)
Evaluasi setiap 5 siklus

Jangan hentikan 30:2


sampai ada indikasi stop BHD
27
Triple airway maneuver
(head tilt, jaw thrust, and open mouth)
Nafas buatan
NPA: Nasopharyngeal Airway
Tidak merangsang
muntah

Hati-hati pada pasien


dengan fraktura basis
cranii

Ukuran u/ dewasa 7 mm
atau jari kelingking
kanan
Nasopharingeal Airway
Select the proper size
Measure from the tip of the
nose to the tip of the ear lobe
Diameter of diameter the
airway must fit the nostril
Lubricate with a water soluble
lubricant
Insert posteriorly with the bevel
toward the base of the nostril,
toward the septum
Insertion
Oropharingeal Airway
Jangan dipakai jika reflex
muntah masih (+)

(GCS > 10)


Measure the correct size
Inserting oropharyngeal airway
Sungkup-bagging 2 penolong
Oksigenasi dengan alat non-invasif

Low-flow system

Nasal kanula:
2-6 lpm Simple face mask:
FiO2 24-44% 6-10 lpm Face mask with reservoar:
FiO2 40-60% 8-15 lpm
FiO2 60-mendekati 100%
Jalan nafas harus terjaga
High-flow system
Venturi Mask
Kapnograf
Laryngeal Mask
Laryngeal tube
I-gel
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai