Anda di halaman 1dari 54

AIRWAY & BREATHING

MANAGEMENT

By : Serly Sani Mahoklory, S.Kep., Ns.,


M.Kep
Curriculum Vitae
Nama : Serly Sani Mahoklory, S.Kep., Ns., M.Kep
TTL : Dili, 04 Oktober 1992
Alamat : Jln. Sumba Tuak Sabu Lasiana
Email : sani.mahoklory04@gmail.com
No. Hp : 085333525599
Riwayat Pendidikan
S1 Keperawatan : STIKes CHM-K (2010-2014)
Ners : STIKes CHM-K (2014-2015)
Magister Keperawatan : Universitas Brawiajaya
(2016-2018)
Manajemen Airway Breathing

 Gangguan oksigenasi pada otak dan jaringan sangat


membahayakan pasien, serta dapat menyebabkan kematian

 Hipoksia dapat dicegah : Mempertahankan airway dan


oksigenasi yang cukup.

 Kematian dapat dicegah: Dengan cara mengenali gangguan


airway dan tidak terlambat serta tepatdalam penanganan.

 Penting bagi perawat : Tahu dan mampu serta trampil dalam


penanganan gangguan jalan nafas dan oksigenasi.
Gangguan Jalan Nafas

Progresif
KAJI !

Obstruksi

Parsial Total
Penilaian Jalan Napas :
Kaji Tanda – tanda obstruksi :

LOOK, LISTEN, FEEL


PENGKAJIAN AIRWAY

 Ada tidaknya sumbatan jalan napas


 Stridor  sumbatan benda padat
 Gurgling  sumbatan benda cair
 Snoring  sumbatan oleh pangkal
lidah
 Distress pernapasan
 Kemungkinan fraktur servikal

LOOK, LISTEN & FEEL


PENGKAJIAN BREATHING

Look / Lihat
Gerakan napas :
• Apakah teratur?
• Apakah pengembangan dada simetris?
• Apakah ada retraksi dinding dada?
• Apakah ada tanda sianosis?
PENGKAJIAN BREATHING (Lanjutan)

Listen / Dengar

Adakah hembusan udara?

Apakah bicaranya normal?

Adakah suara tambahan?

Adakah suara napas abnormal?
PENGKAJIAN BREATHING (Lanjutan)

Feel / raba dan rasakan:



• Adanya aliran udara?

Adakah ada krepitasi?

• Adakah pergeseran / deviasi trakea?

Adakah pembengkakan di leher?
UPAYA MEMPERBAIKI AIRWAY :
AKAN SELALU MENGGERAKKAN KEPALA
Ingat

oMultitrauma
oTrauma kapitis &
penurunan kesadaran
oLuka di wajah

Imobilisasi Leher
Hasil Penilaian

AIRWAY :
Tanda – tanda Obstruksi

1. Sesak
2. Bunyi Napas

GADAR Medik
Indonesia
AIRWAY :
Tanda – Tanda Obstruksi

Jika tidak ada


respon :
BUKA MULUT
dengan Cross-
Finger technique

GADAR Medik
Indonesia
AIRWAY :
Tanda - Tanda Obstruksi

1. Sesak

Subyektif
• Mengeluh sesak (jika pasien sadar)

Obyektif
• Takipnea
• Retraksi otot bantu napas
GADAR Medik
Indonesia
Gejala Obstruksi

2. Bunyi Napas :

• Gurgling (bunyi kumur-kumur) : Cairan

• Snoring (mengorok) : Lidah

• Stridor : Obstruksi anatomis

GADAR Medik
Indonesia
Basic Trauma & Cardiac LifeSupport

AIRWAY:
Penanganan Obstruksi
Cairan (gurgling) :
• Suction
• Cairan banyak miringkan kepala

(Trauma : “log roll”)

JIka tidak teratasi :  Airway definitif

GADAR Medik
Indonesia
Penanganan Obstruksi
Head tilt chin lift Jaw thrust

Cepat Dan Tepat


Membuka Jalan Napas
Head-tilt (Dorong kepala ke belakang) Chin-lift (Mengangkat dagu)

Head-titl - Chin-lift Jaw-thrust manuveur


Orofaringeal Airway
Cara pemasangan

GADAR Medik
Indonesia
Mempertahankan jalan napas dengan
oropharingel tube (Lanjutan ...)

1 3

2
Nasofaringeal airway
Cara pemasangan

GADAR Medik
Indonesia
Penanganan Obstruksi

Sumbatan anatomis (stridor) :

• Trauma : - Edema laring pada luka bakar

• Non Trauma : - Benda asing

Biasanya perlu
jalan nafas
definitif
Airway Definitif

Memasukkan pipa (tube)


ke dalam trakea Proteksi
Certikal

1. Proteksi Airway :
Indikasi Ancaman obstruksi &
Ancaman aspirasi
2. Perlu Ventilasi
Mempertahankan jalan napas
dengan Endotracheal Tube (ETT)
Persiapan alat
- Selang endotrakeal (ETT)
- Laringoskop (laryngoscope)
- Ambu bag
- Stetoskop
- Cuff inflator atau spuit 10 cc
- Mandrin / Stylet
- Jelly
- Sarung tangan
- Plester
Mempertahankan jalan napas dengan Endotracheal Tube
(Lanjutan ...)
Prosedur :

Preoksigenasi dengan oksigen 100%
memakai ambu bag

Lumasi ETT dengan jeli

Sambungkan blade dan handle
laringoskop

Pegang laringoskop di tangan kiri dan ETT
di tangan kanan

Masukkan blade dan angkat epiglottis

Masukkan & dorong ETT masuk ke trakea

Evaluasi ujung ETT dengan melakukan
ventilasi lewat ambu bag dan auskultasi 5
area (apek kiri & kanan, basal kiri &kanan,
epigastrium).

Fiksasi ETT dengan mengembangkan
balon memakai spuit yg berisi 6-10 ml
udara ke ujung inflating tube

Amankan ETT pipa pada sudut mulut dan
fiksasi luar dengan plester
Airway Definitif

Tidak berhasil intubasi trachea

Kriko-Tirotomi :

1. Dengan jarum (needle cricothyroidotomy)


2. Surgikal, oleh DOKTER
Kriko-Tiroidotomi

Kartilago tiroid
Membrana
Kartilago krikoid
Trakea
Kriko-Tiroidotomi Surgikal
BREATHING

Ventilasi yang baik


Mendapatkan oksigenasi

Oksigen sel cukup


GANGGUAN BERNAPAS

KAJI

• Frekuensi pernafasan ( takhipnea,


bradipnea)
• Dispnea-sianosis
• Penurunan kesadaran
• Bunyi napas abnormal
• Apnea
• Saturasi O2 (jika ada)
• Penurunan heart rate
GADAR Medik
Indonesia
Hasil Kajian :

Jika pasien tidak bernafas segera

Lakukan menajemen airway dengan benar

Ventilasi & Oksigenasi konsentrasi tinggi

GADAR Medik
Indonesia
Breathing
Ventilasi Tambahan :

Mulut KeMulut Bag Valve &Mask

Mulut Ke Mask Ventilator


Mouth to Mouth Ventilation

• Resiko terinfeksi
• Gunakan alat pelindung
• Teknik ventilasi tepat
• Lihat adanya sekresi
selama ventilasi :
cairan, darah, muntah
• Lihat pengembangan
dada

Mulut KeMulut
Mouth To Mask Ventilation
• Pocket face mask one-
way valve.
• Teknik & ukuran benar.
• Posisi tepat
• Sambungkan ke
oksigen, jika ada.

Mulut Ke Mask
Bag-Valve-Mask Ventilation (Bagging)

• Buka jalan napas


• Pilih masker yang
tepat
• Letakkan masker
tepat
• Sambung masker
dengan bag-valve
• Beri oksigen tinggi
Bag Valve &Mask
Ventilator

• Invasive (terintubasi)

Ventilator
BIRU
KUNING
MERAH
PUTIH
COKELAT
UNGU
MERAH
PEMBERIAN OKSIGEN

Indikasi :
• Penurunan Saturasi
oksigen ( < 95%)
• Jalan napas baik
1. Sistem Aliran Rendah /Low Flow Sistem

1.1. Konsentrasi Rendah

Nasal Canule
( 1 – 5 Lt / Mnt )
1. Sistem Aliran Rendah /Low Flow Sistem

1. Simple Mask ( 6 – 8 Ltr/Mnt )


2. Rebriting Mask( 9 – 12 ltr/Mnt )
3. Non Rebr. Mask ( 9 – 12 ltr/Mnt )

GADAR Medik
Indonesia
Basic Trauma & Cardiac LifeSupport

2. Sistem Aliran Tinggi /High Flow Sistem

1. Ambu bag (12 – 15 Ltr/ Mnt)


2. Ventilator ( 24 -100 % 02 )

Ventilator
Mengatasi Tersedak (Chocking)

Manual thrust
 Back blow
 Abdominal thrust
 Chest thrust

Back blow
Manuveur heimlich pada korban sadar dengan
posisi berdiri atau duduk

Heimlich manuveur – Abdominal Thrust

• Rangkul korban dari belakang


Dengan mempergunakan kepalan kedua tangan,
hentakkan mendadak pada ulu hati (abdominal
thrust).
• Ulangi hingga jalan napas bebas atau hentikan
bila korban jatuh tidak sadar, ulangi tindakan
tersebut dengan posisi korban terlentang.
• Segera panggil bantuan
Manuver Heimlich Pada Korban Sadar
Manuveur heimlich pada korban yang
tergeletak (tidak sadar)
 Baringkan penderita terlentang
 Lakukan back blow / chest thrust atau heimlich
manuveur – abdominal thrust
MASALAH KEPERAWATAN

AIRWAY
 Bersihan jalan napas tidak efektif

BREATHING
 Pola napas tidak efektif
 Kerusakan pertukaran gas

 Perfusi jaringan tidak efektif


Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai