Anda di halaman 1dari 17

Slamet Purnomo

Email:
sp377@umkt.ac.id
pslametpurnomo@yahoo.co.id
Hp: 0813-47025036

Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur


Jl. Ir. H. Juanda No.15 Samarinda 75124 Telp.0541-748511
www.umkt.ac.id
Definisi
• Tekanan perfusi serebral (cerebral perfusion pressure/
CPP) adalah tekanan dimana otak mendapatkan perfusi.
• CPP memungkinkan pengukuran tidak langsung terhadap
kecukupan CBF.
RUMUS CPP
• Penentuan CPP:

CPP = MAP - ICP

• Normal CPP:
• Anak-anak : > 5- - 60 mmHg
• Dewasa : > 70 mmHg
Mean Artery Pressure
• MAP adalah tekanan arteri rata-rata selama satu siklus
denyutan jantung yang didapatkan dari pengukuran
tekanan darah systole dan tekanan darah diastole
• Menentukan MAP:
2 x Diastolik + Sistolik
• MAP = 3

• MAP = 1/3 (Sistolik – Diastolik) + Diastolik

• Normal MAP: 70-100


Intra Cranial Pressure
• Tekanan intrakranial adalah jumlah total dari tekanan
yang diberikan oleh otak, darah, dan cairan cerebrospinal
(cerebrospinal fluid/ CSF) di dalam ruang kranium yang
kaku
• Normal TIK
• Bayi : 8-10 mmHg
• Anak & Dewasa : <15 mmHg,
• Hipertensi intra kranial : >20 mmHg & menetap selama 20
menit
Metode pengukuran ICP
1. Metode Invasif (langsung)
• Drainase Eksternal Ventrikel (external ventricular
drainage/ EVD)
• Microtransducer sensor :
 Intraventrikular,
 Intraparenkimal,
 Subarakhnoid/subdural, dan
 Epidural
• Pengukuran tekanan CSF lumbal  Berbahaya
Microtransducer sensor
Metode ICP
2. Metode Non-Invasif (tdk langsung)
• Neuroimaging (MRI, CT-Scan)
• neurosonology (Trancranial Doppler Ultrasonography/
TCD)
• Pemantauan beberapa kondisi klinis :
a. Tingkat kesadaran (GCS)
b. Pemeriksaan pupil
c. Pemeriksaan motorik okuler(perhatian khusus pada nervus III dan
VI)
d. Pemeriksaan motorik (perhatian khusus pada hemiparesis)
e. Adanya mual atau muntah
f. Keluhan nyeri kepala
g. Tanda vital saat itu
Pengukuran ICP
• Persiapan Alat
• Infus set 2 buah
• Drain bag
• Three way
• Water pass
• Sarung tangan
• Plester
• Tiang infus
• Manometer
Langkah-langkah
• Cuci tangan
• Memakai sarung tangan
• Posisikan pasian “slight head up”
• Gunakan three way untuk menghubungkan selang EVD,
manometer drain bag
• Tutup jalur kea rah otak/kranial selama 5 menit
• Tentukan titik nol pengukuran TIK menggunakan water
pass dari Meatus Auditorius External (MAE)
• Posisikan three way kea rah drain bag kearah tertutup,
sedangkan infus set kearah ICP tetap terbuka
• Perhatikan pergeseran cairan pada manometer, tunggu
sampai berhenti
• Lihat angka yang menunjukkan tingginya pada
manometer
• Hasil tekanan TIK dengan cara pengurangan angka yang
didapatkan pada pengukuran manometer dikurangi titik
nol
• Kembalikan posisi three way kea rah drain bag
• Bereskan alat-alat
• Melepes sarung tangan
• Cuci tangan
• Pengukuran TIK
• Pengukuran TIK 2
Kasus 1
• Seorang laki-laki berusia 50 tahun dirawat di ruang ICU
didiagnosa stroke hemoragik, post kraniotomi dan
terpasang drainase pada kepalanya. Hasil pemeriksaan
TTV: N: 76 x/mnt, TD: 100/70 mmHg, RR: 21 x/mnt,
suhu: 37,2 drjat, dan didapatkan hasil pengukuran
tekanan intrakranial adalah 15 mmHg. Tentukan tekanan
perfusi cerebral pasien?
Jawaban
• Langkah 1: Tentukan MAP
2 x Diastolik + Sistolik
 MAP =
3
2 x 70 +100
= 3
= 80 mmhg
 MAP = 1/3 (Sistolik – Diastolik) + Diastolik
= 1/3 (100 – 70) + 70
= 80 mmHf

• Langkah 2: Ukur TIK  15 mmHg


• Langkah 3: Hitung CPP
 CPP = MAP –ICP
= 80 – 15
= 65 mmHg
Kasus 2
• Berdasarkan kasus di atas, diagnosa keperawatan yang
tepat adalah sesuai SDKI adalah?
a. Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak
b. Penurunan Kapasitas adaptif intrakranial
c. Resiko disfungsi neurovaskular perifer
d. Resiko perfusi serebral tidak efektiff
Jawaban
• Berdasarkan kasus di atas, diagnosa keperawatan yang
tepat adalah?
a. Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak
b. Penurunan Kapasitas adaptif intrakranial
c. Resiko disfungsi neurovaskular perifer
d. Resiko perfusi serebral tidak efektiff
Thanks You

Anda mungkin juga menyukai