Otak, Perilaku, dan Kekebalan xxx (xxxx) xxx – xxx

Daftar isi tersedia di ScienceDirect

Otak, Perilaku, dan Kekebalan

beranda jurnal: www.elsevier.com/locate/ybrbi

Faktor nutrisi dan imunologi dalam ASI: Peran dalam transmisi

antargenerasi dari psikopatologi ibu ke perkembangan anak

Maria Grazia Di Benedetto Sebuah , 1 , Chiara Bottanelli Sebuah , 1 , Annamaria Cattaneo Sebuah , b ,
Carmine Maria Pariante Sebuah , b , Alessandra Borsini Sebuah , ⁎
Sebuah Bagian Stres, Psikiatri dan Imunologi & Psikiatri Perinatal, Raja ' s College London, Institut Psikiatri, Psikologi & Ilmu Saraf, Departemen Kedokteran Psikologi,

London, Inggris
b Unit Psikiatri Biologis, IRCCS Istituto Centro San Giovanni di Dio, Fatebenefratelli, Brescia, Italia

ARTICLEINFO ABSTRAK

Kata kunci: Psikopatologi perinatal a ff ect lebih dari 25% wanita selama dan setelah masa kehamilan mereka. Gangguan
Komposisi ASI kejiwaan ini berpotensi dapat menentukan variasi biologis penting dalam organisme mereka, a ff ecting banyak di ff jalur
Depresi perinatal fisiologis dan metabolik yang salah. Relevansi, setiap perubahan yang terjadi pada ibu ini dapat mengubah
Kecemasan perinatal
komposisi normal ASI, terutama konsentrasi nutrisi dan nutrisi.
Perkembangan saraf anak
fl komponen inflamasi, yang berperan dalam fungsi dan perkembangan otak anak. Memang, ada bukti yang
Perilaku anak
menunjukkan bahwa perubahan komposisi susu dapat berkontribusi pada gangguan kognitif dan perubahan
kemampuan mental pada anak. Ulasan ini bertujuan untuk menjelaskan peran unik antargenerasi yang dimainkan
oleh komposisi ASI, dari psikopatologi ibu hingga perkembangan anak.

1. Perkenalan
Ada bukti yang menunjukkan bahwa paparan stres selama periode perinatal
mungkin a ff dll kualitas susu ( Kawano dkk., 2009 ), yang fundamental tidak hanya
untuk menopang tumbuh kembang anak ( Butte dan King, 2005; Rambut dkk.,
2013 ), tetapi juga untuk mendukung fungsi otak normal anak ( Horta dkk., 2018 ).
Memang, ASI merupakan fisiologis penting fl cairan untuk transfer nutrisi dan
pensinyalan kekebalan, yang berpotensi membentuk pertumbuhan bayi pada
tingkat kognitif, perilaku dan motorik. Oleh karena itu, setiap perubahan dalam
psikopatologi ibu yang dapat sangat mempengaruhi komposisi ASI juga dapat
mempengaruhi perkembangan anak. ffi culties ( Gambar 1 ).
Meskipun banyak perubahan psikologis dan fisiologis yang normal selama
periode perinatal, jika diperparah, mereka berpotensi membuat wanita lebih
rentan terhadap perkembangan gejala klinis. fi kondisi kejiwaan tidak bisa,
terutama gangguan mood dan kecemasan Bobo dan Menguap, 2014; Paschetta
dkk., 2014 ). Depresi perinatal merupakan kelainan umum yang a ff mempengaruhi
wanita selama dan setelah kehamilan ( Evans et al., 2001; Thompson dan Ajayi,
2016 ), dan ditandai dengan spektrum gejala yang luas, mulai dari sikap apatis,
nafsu makan dan
gangguan tidur, masalah kognitif dan pikiran untuk bunuh diri ( Kazemi, 2016;
Pearlstein dkk., 2009 ). Memang, periode perinatal dapat menjadi jendela
kerentanan, karena ibu lebih rentan terhadap perubahan psikologis dan
psikososial yang mungkin mendorongnya untuk memulai psikopatologi depresi.
Sama halnya dengan depresi, juga kecemasan perinatal dan stres psikososial
menunjukkan prevalensi setinggi 10 - 25% pada wanita hamil ( Fairbrother dkk.,
2016; Loomans dkk., 2012 ), meskipun lebih sedikit perhatian yang diberikan pada
psikopatologi perinatal ini ( Reck dkk., 2008 ). Kondisi ini dianggap memiliki
mekanisme dasar yang umum, termasuk disregulasi hormonal, seperti
peningkatan kadar glukokortikoid, kelainan kekebalan, serta perubahan genetik
dan epigenetik ( Meltzer-brody, 2011 ).
Relevansi, ada banyak penelitian yang melaporkan hubungan antara
psikopatologi ibu perinatal dan perkembangan otak anak dengan gangguan ( Stein
dkk., 2014 ), dan, meskipun hanya sedikit mekanisme yang telah diidentifikasi fi ed,
masih belum jelas bagaimana perubahan psikologis dan biologis yang ada pada
ibu dapat ditularkan secara antargenerasi dan pada akhirnya a ff dll perkembangan
anak ( Sawyer dkk., 2018 ). Dalam beberapa tahun terakhir, perhatian yang semakin
meningkat telah diberikan

⁎ Penulis yang sesuai.

Alamat email: maria_grazia.di_benedetto@kcl.ac.uk (MG Di Benedetto), chiara.bottanelli@kcl.ac.uk (C. Bottanelli),
annamaria.cattaneo@kcl.ac.uk (A. Cattaneo), carmine.pariante@kcl.ac.uk (CM Pariante), alessandra.borsini@kcl.ac.uk (A. Borsini).
1 Para penulis ini memberikan kontribusi yang sama untuk pekerjaan ini.

https://doi.org/10.1016/j.bbi.2019.05.032
Diterima 28 Januari 2019; Diterima dalam bentuk revisi 15 April 2019; Diterima 22 Mei 2019
0889-1591 / © 2019 Elsevier Inc. Semua hak dilindungi undang-undang.

Silakan mengutip artikel ini sebagai: Maria Grazia Di Benedetto, dkk., Brain, Behavior, and Immunity, https://doi.org/10.1016/j.bbi.2019.05.032
MG Di Benedetto, dkk.
peran komposisi ASI, yang o ff ers dukungan nutrisi yang unik untuk
perkembangan anak. Memang, proses laktasi ditandai dengan adanya kebutuhan
ibu yang terus menerus untuk memberikan semua nutrisi yang diperlukan kepada
bayinya. Oleh karena itu, karena beberapa perubahan biologis yang menjadi ciri
gangguan mental perinatal, termasuk perubahan tingkat hormonal, respon imun,
vitamin dan nutrisi, kesehatan ibu yang terganggu dapat menyebabkan insu ffi jumlah
nutrisi yang efisien atau tidak normal dan faktor biologis lainnya dalam ASI, pada
akhirnya a ff mempengaruhi perkembangan anak. Selain itu, perlu dicatat bahwa
potensi perubahan dalam biologi ASI yang diekspresikan oleh wanita yang terkena
dampak mungkin merupakan konsekuensi dari perilaku tidak sehat yang biasanya
menjadi ciri gaya hidup yang diadopsi dalam konteks kondisi kejiwaan. Memang,
pada gangguan mental sering terjadi kebiasaan yang merugikan, seperti nutrisi
yang tidak memadai, yang sering menyebabkan penambahan berat badan,
peningkatan konsumsi alkohol, penyalahgunaan zat, merokok, dan kurangnya
aktivitas fisik ( Cabello dkk., 2017 ). Ciri-ciri tidak sehat ini sebagian besar telah
dikaitkan dengan perubahan dalam fisiologi pasien dan akibatnya dapat
menyebabkan perubahan juga pada tingkat komponen susu dan akhirnya a ff ect
pertumbuhan anak.
Dalam ulasan ini, kita akan mulai dengan merangkum komponen utama susu,
termasuk faktor gizi dan imunologi, serta kepentingannya bagi perkembangan
anak. Kami kemudian akan memeriksa semua studi yang telah melihat perubahan
komposisi ASI pada ibu dengan gangguan mental, dan hubungan potensial
dengan perkembangan anak. Kami akan menyimpulkan dengan membahas peran
putatif ASI dalam penularan antargenerasi masalah kesehatan mental.
2. Pentingnya ASI
2.1. Tahapan menyusui
Untuk beradaptasi terbaik dengan anak ' Karena kebutuhan metabolisme dan
nutrisi, komposisi ASI berubah secara konstan sepanjang periode menyusui. Ini
biasanya berkelas fi diubah menjadi: kolostrum, susu peralihan dan susu matang,
dengan mengacu pada proses penyesuaian bertahap ( Ballard dan Morrow, 2013 ).
Kolostrum adalah sekresi yang diproduksi selama
fi beberapa hari pertama setelah melahirkan, mengandung beragam protein dan
faktor pertumbuhan, dan kaya akan komponen imunologi, seperti imunoglobulin
dan leukosit, yang berperan besar dalam membangun sistem kekebalan pada bayi
baru lahir ( Gephart dan Weller, 2014; Neville dkk., 1988; Neville dan Morton, 2018;
Pang dan Hartmann, 2007; Pribylova dkk., 2012 ). Susu transisi diproduksi setelah
kolostrum dan berlangsung selama kurang lebih dua minggu. Kandungan susu
transisi termasuk lemak tingkat tinggi, laktosa dan vitamin yang larut dalam air,
dan mengandung lebih banyak kalori daripada kolostrum ( Gidrewicz dan
2
Otak, Perilaku, dan Kekebalan xxx (xxxx) xxx – xxx
Gambar 1. Komposisi ASI sebagai mekanisme
mediasi yang menghubungkan psikopatologi
perinatal dengan perkembangan otak bayi.
Psikopatologi perinatal ibu, seperti depresi,
kecemasan dan stres, menentukan variasi
biologis penting dalam organisme a ff wanita
yang terkena, yang pada gilirannya dapat
menyebabkan perubahan komposisi normal
ASI. ASI adalah standar emas untuk menyusui,
memberikan bayi beragam nutrisi penting dan
faktor bioaktif, untuk mendukung
pertumbuhan bayi yang sehat, termasuk
perkembangan sarafnya. Mengingat peran
susu yang sangat penting ini, perubahan
dalam komposisinya dapat sangat
memengaruhi perkembangan otak anak,
merusak fungsi dasar yang terkait dengan
kognisi, perilaku, reaktivitas, dan perhatian.
Fenton, 2014 ). Akhirnya, susu matang diproduksi sekitar hari ke-15. Ini terdiri dari
90% air dan 10% karbohidrat, protein, dan lemak, dan karenanya menghasilkan
susu yang lebih encer ( Jenness, 1979 ).
2.2. Komponen ASI
Karena itu berubah sepanjang di ff periode laktasi yang keliru, fi Selaras dengan
setiap kebutuhan bayi baru lahir, ASI merupakan sumber makronutrien,
mikronutrien, serta faktor bioaktif yang lengkap, yang penting untuk
pertumbuhan anak ( Picciano, 2001 ). Volume dan komposisi ASI bervariasi antar
individu, dan bahkan pada wanita yang sama dapat diubah oleh status nutrisinya ( Gidrewicz
dan Fenton, 2014; Emmett dkk., 1997 ).
2.2.1. Oligosakarida susu manusia
Lebih dari 150 di ff berbagai bentuk oligosakarida dapat ditemukan dalam ASI ( Thurl
dkk., 2017 ) dan dikirim ke usus bayi, tempat mereka melakukan berbagai
tindakan. Memang, oligosakarida ASI (HMO) tidak dapat dicerna oleh usus bayi
yang masih belum matang, oleh karena itu mereka bertindak secara lokal,
merangsang pematangan sel epitel usus dan melindungi lumen dari infeksi
patogen eksternal, melalui peningkatan permeabilitas penghalang usus ( Akbari
dkk., 2017; Holscher dkk., 2014 ). Namun, tindakan HMO yang paling dikenal
adalah prebiotik e ff dll. mereka menggunakan mikrobiota usus bayi fi pertama kali
dimodelkan selama kelahiran, tergantung pada cara persalinan ( Francino, 2018 ).
Secara khusus, HMO memiliki peran mendasar di usus fl ora dengan
mempromosikan heterogenitas dan kelangsungan hidup manfaat fi bakteri
komensal cial ( Jantscher-krenn dan Bode, 2012 ), yang memberi manfaat fi ts on di ff aspek
yang berbeda dari kesehatan tubuh, termasuk perkembangan saraf anak.
Memang, banyak penelitian yang menipu fi peran mikrobioma usus dalam
mendukung perkembangan otak dan fungsi normal ( Sudo dkk., 2004; Tognini,
2017 ). Dari perspektif ini, baru-baru ini, beberapa bentuk HMO telah ditambahkan
ke formula bayi, untuk mengurangi di ff antara komposisi ASI dan susu formula,
dan meningkatkan hasil kognitif pada anak-anak yang diberi susu formula ( Einerhand,
2016 ).
2.2.2. Lemak
Kandungan lemak total, susu ' Sumber energi utama, sangat bervariasi
tergantung pada waktu atau kondisi fisik ibu, menunjukkan peningkatan bertahap
sejak awal menyusui, de fi susu depan, di akhir pakan, dikenal sebagai hindmilk ( Picciano,
2001; Saarela dkk., 2005 ). Hampir semua lipid dalam ASI adalah trigliserida
dengan asam lemak tak jenuh ganda (PUFA), yang penting.
MG Di Benedetto, dkk.
untuk kebutuhan nutrisi dan perkembangan anak ( Picciano, 2001 ). Memang, PUFA
memiliki peran mendasar dalam mengatur perkembangan struktural dan
fungsional dari arsitektur otak ( Birch dkk., 2005; Hadley dkk., 2016; Makrides dkk.,
1994 ). PUFA rantai panjang (L-PUFA) asam arakidonat (ARA) dan asam
docosahexaenoic (DHA), harus ada dalam rasio 2: 1 dalam kolostrum untuk
manfaat terbaik. fi t bayi dari sangat fi hari pertama setelah melahirkan ( Kelishadi
dkk., 2012 ). Memang, selama tahap awal kehidupan ini, 90% lemak susu diserap di
saluran pencernaan, oleh karena itu menjadi sumber fundamental untuk
perkembangan otak awal kehidupan. Sedangkan, jumlah LPUFA yang tidak
terserap tetap berada di usus besar sampai ekskresi, meskipun masih belum
diketahui potensinya. ff dll pada mikrobiota usus bayi ( Abrahamse dkk., 2012 ).
2.2.3. Vitamin, ion dan logam
Bersama dengan makronutrien, ASI menyediakan mikronutrien yang
diperlukan, seperti vitamin, yang terutama diserap di usus bayi, melalui sistem
yang dimediasi oleh pembawa, dan ditransfer ke dalam sirkulasi sistemik, untuk
bertindak sebagai bioregulator penting untuk aktivitas metabolisme ( Boudry dkk.,
2010 ). Selain itu, vitamin, dan terutama yang dari kelompok B, memainkan peran
menilai keberadaan beragam di ff Bakteri non-patogen lain yang menghuni ASI,
mendasar dalam mendukung plastisitas otak, termasuk regulasi gangguan saraf. ff erentiasi
yang dapat membentuk mikrobioma usus awal. Komunitas bakteri ini, yang
dan perbaikan, serta sintesis di ff neurotransmiter yang salah, dan de mereka fi defisiensi
telah banyak dikaitkan dengan gejala neurologis dan psikiatri ( Kennedy, 2016 ).
Meskipun konsentrasi beberapa vitamin yang larut dalam air, seperti vitamin B-1,
vitamin B-6 dan B-7 meningkat selama masa menyusui, kandungan vitamin B-2
tetap konstan. Vitamin A dan E hadir dalam konsentrasi tinggi di kolostrum
dibandingkan dengan susu matang, sedangkan vitamin D dan K tetap dalam
jumlah rendah dalam ASI ( Coryell dkk., 1945; Dror dan Allen, 2018 ). Pola makan
ibu tampaknya sangat berpengaruh fl pengaruh vitamin pro fi le dalam air susu ibu,
mengakibatkan, dalam beberapa kasus, kebutuhan suplementasi makanan untuk
ibu selama masa laktasi ( Valentine dan Wagner, 2013 ), seperti yang mungkin
terjadi pada wanita vegetarian dan vegan, yang sangat berisiko kekurangan
asupan vitamin B12 ( Dror dan Allen, 2008 ). Sebaliknya, mikronutrien lain, seperti
ion dan garam mineral, menunjukkan ketersediaan hayati yang konstan selama
menyusui, dengan pengecualian seng, tembaga dan besi, yang terdapat dalam
konsentrasi tinggi segera setelah melahirkan, tetapi menurun pada bulan-bulan
berikutnya, dan tampaknya kurang masuk fl dipengaruhi oleh pola makan ibu ( Dror
dan Allen, 2018 ).
2.2.4. Komponen kekebalan
Disamping peran nutrisinya, ASI juga berkontribusi pada perkembangan
sistem kekebalan bayi. Memang, ini mengandung sejumlah besar faktor
imunologi, yang meliputi sel kekebalan, seperti makrofag, neutrofil, sel T, sel
induk dan limfosit, protein, seperti lisoenzim, aspeci. fi c faktor antimikroba, di ff beberapa
sitokin dan banyak imunoglobulin (Ig): IgM, IgG, IgG sekretori dan IgA sekretori
(sIgA) ( Palmeira dan Carneiro-Sampaio, 2016; Prentice dkk., 1987 ). Selama
kehamilan, ibu mengirimkan antibodi ke janin melalui plasenta; kemudian, pada
periode pascakelahiran, bayi baru lahir menerima antibodi ini dari ASI,
membentuk mekanisme pertahanan untuk fi bulan pertama kehidupan ( Berg dkk.,
2014; Hanson dan Söderström, 1981 ). Di antara antibodi yang dibawa susu, yang
paling umum adalah sIgA, Ig oligomer yang menetralkan mikroorganisme usus
patogen, sehingga mendukung komposisi mikrobiota usus yang sehat dan
kekebalan mukosa usus ( Mantis dkk., 2013 ).
2.2.5. Hormon
Selain nutrisi dan komponen kekebalan, ASI mengandung sejumlah besar
hormon, yang bekerja pada banyak hal ff jalur fisiologis dan metabolik yang salah
dalam organisme bayi, memungkinkan pertumbuhan yang sehat. Di antara
berbagai hormon, glukokortikoid ditransfer dari plasma ke susu ( Kato dkk., 1985;
van der Voorn dkk., 2016 ) di mana mereka berada fl dll. ritme sirkadian ibu
3
Otak, Perilaku, dan Kekebalan xxx (xxxx) xxx – xxx
sumbu hipotalamus-hipofisis adrenal (HPA) ( van der Voorn dkk., 2016 ). Setelah
susu tertelan, hormon-hormon ini dengan mudah melewati penghalang epitel
usus bayi, untuk dipindahkan ke sirkulasi sistemik ( Angelucci dkk., 1983; Neelon
dkk., 2015 ). Begitu pula dengan prolaktin, hormon yang merangsang produksi ASI,
juga dapat dideteksi pada ASI, dengan konsentrasi yang lebih tinggi pada ASI
dibandingkan dengan ASI ( Cox dkk., 1996 ). Pelepasan prolaktin dirangsang oleh
bayi ' puting menyusu, oleh karena itu menciptakan mekanisme putaran positif
untuk meningkatkan ketersediaan ASI ( Crowley, 2015 ). Demikian juga, oksitosin
juga terlibat dalam penolakan pengeluaran ASI fl ex dan dapat diukur dengan ASI,
meskipun dalam jumlah yang sangat kecil ( Moberg dan Prime, 2013; Takeda dkk.,
1986 ). Karena keberadaannya yang rendah, tampaknya tidak mungkin jejak
rendah oksitosin dalam ASI akan menjadi tanda fi berdampak langsung pada status
fisiologis bayi ( Moberg dan Prime, 2013 ). Sebaliknya, bayi tampaknya dapat
memproduksi secara mandiri hormon ini sebagai respons terhadap rangsangan
menyusu melalui mulut atau melalui kontak kulit ke kulit, yang berlangsung
selama sesi menyusui ( Moberg dan Prime, 2013 ).
2.2.6. Mikrobiota susu
Seiring dengan komponen nutrisi, hormonal dan imunologi, lebih baru fi temuan
meliputi Lactobacilli, Staphylococci, Streptococci dan Bi fi dobacteria berasal dari
kulit susu, rongga mulut anak yang menyusu, dan mikrobiota usus ibu ( Hunt dkk.,
2011; Moossavi dkk., 2019 ), dan karena itu merupakan hubungan penting antara
kesehatan ibu dan bayi. Selain itu, komposisi mikrobioma susu dicirikan oleh
variabilitas yang tinggi dalam jumlah bakteri yang disebutkan di atas, yang
bergantung pada banyak faktor, antara lain keadaan fisiopatologis ibu, cara
persalinan dan praktik menyusui ( Moossavi dkk., 2019 ), dan bisa di ff berdampak
pada berbagai aspek perkembangan bayi ( Cerdò dkk., 2016 ). Secara khusus,
paparan Bi fi Dobacteria terbukti mengerahkan manfaat fi cial e ff efek dalam
mencegah perkembangan beberapa penyakit usus, termasuk di fl penyakit radang
usus dan kanker kolorektal, serta kondisi neuropsikatrik, seperti depresi dan
kecemasan ( Callaghan dan Sinderen, 2016; Savignac dkk., 2014 ).
2.3. Peran susu pada perkembangan anak
Meskipun literatur penelitian telah memberikan bukti tentang komposisi ASI,
serta pengamatan terhadap perubahan komponen ASI selama periode menyusui,
masih belum sepenuhnya dipahami bagaimana susu dan konstituennya dapat ff memengaruh
pertumbuhan anak, dari masa bayi hingga perkembangan akhir. Ada bukti yang
menunjukkan bahwa ASI berkontribusi pada perkembangan saraf fisik dan
kognitif pada anak ( Agostoni dkk., 2009; Quigley dkk., 2012 ). Dalam banyak
penelitian, anak-anak yang menerima ASI, dibandingkan dengan mereka yang
diberi susu formula, memiliki kecerdasan kecerdasan (IQ) yang lebih tinggi,
prestasi sekolah yang lebih baik, dan pendapatan yang lebih tinggi di masa
dewasa ( Horta dkk., 2018 ). Apalagi manfaat perkembangannya fi Menyusui
tampaknya tidak hanya terkait dengan jenis menyusui (baik ASI atau susu
formula) tetapi juga pada durasi menyusui. Memang, ASI eksklusif selama periode
minimal 6 bulan secara positif dikaitkan dengan fungsi otak yang lebih baik
selama masa kanak-kanak dan dewasa ( Horta dkk., 2018 ). Bukti-bukti ini
tampaknya menguraikan hubungan yang jelas antara menyusui dan hasil
perkembangan yang lebih baik pada anak, namun aspek lain perlu
dipertimbangkan untuk membuat penilaian yang tidak bias tentang peran
menyusui pada perkembangan anak ( Kramer dkk., 2011 ). Memang, ibu-ibu dari di ffi
Latar belakang sosial kultus, yang ditandai dengan dukungan sosial yang rendah,
pola makan yang tidak sehat dan tingkat pendidikan yang rendah, lebih
cenderung untuk menghentikan pemberian ASI dan memilih pemberian susu
formula ( Taveras dkk., 2003 ). Akibatnya, anak-anak yang tinggal di lingkungan
yang merugikan seperti itu lebih mungkin terkena risiko yang lebih tinggi untuk
mengembangkan emosi dan perilaku
MG Di Benedetto, dkk. Otak, Perilaku, dan Kekebalan xxx (xxxx) xxx – xxx

Tabel 1
Di fl pengaruh keadaan psikologis ibu terhadap komposisi ASI.

Keadaan psikologis ibu Komposisi ASI

Referensi Ukuran sampel Waktu penyaringan Jenis Tes Waktu pengambilan sampel Hasil

Depresi perinatal

( Keim dkk., 2012 ) 287 <20 minggu AN Pusat Skala Depresi Studi Epidemiologi untuk depresi prenatal 4 bulan PP ↓DHA
24 - 29weeks AN = L-PUFA
( Boylan dkk., 2002 ) 25 Dalam beberapa hari PP Pusat Skala Depresi Studi Epidemiologi untuk depresi pasca 8 - 11 hari PP = Vitamin B-6
melahirkan
( Ozbek dkk., 2008 ) ( Serim 64 EPDS ≤ 10 hari PP = Na
Demirgoren dkk., 2017 ) 150 8 - 15 hari PP EPDS 8 - 15 hari PP ↑Na
↑ Na / K
( Örün dkk., 2012 ) ( Kondo 144 2 bulan PP EPDS 2 bulan PP = HG
dkk., 2011 ) ( Shariat 139 3 bulan PP EPDS 3 bulan PP ↑ TGF β 2
dkk., 2017 ) ( Groër et 110 BDI 4 - 6 bulan PP ↑ TGF β 2
al., 1994 ) 34 prematur 5 hari PP POMS: Skala depresi-kekecewaan 5 hari PP = SIgA
= Kortisol
( Hart dkk., 2004 ) ( Kawano dan 32 7 - 11 hari PP BDI 7 - 11 hari PP ↑ SIgA
Emori, 2015 ) ( Groër et al., 81 2 minggu PP POMS: Skala depresi-kekecewaan 2 minggu PP ↓SIgA
2005 ) 53 4 - 6 minggu PP POMS: Skala depresi-kekecewaan 4 - 6 minggu PP ↓ * Prolaktin
↑ * Melatonin

Kecemasan perinatal

( Ozbek dkk., 2008 ) 64 STAI: Kecemasan negara ≤ 10 hari PP ↑ Na

STAI: Kecemasan sifat = Na
( Serim Demirgoren dkk., 2017 ) 150 8 - 15 hari PP STAI: Kecemasan negara 8 - 15 hari PP ↑ Na
STAI: Kecemasan sifat = Na
( Shariat dkk., 2017 ) 110 4 - 6 bulan PP STAI: Kecemasan negara 4 - 6 bulan PP ↑ TGF β 2
STAI: Kecemasan sifat ↑ TGF β 2
( Groër et al., 1994 ) 34 prematur 7 hari PP STAI: Kecemasan Negara POM: Skala Ketegangan-Kecemasan 5 hari PP = SIgA
29 istilah STAI: Kecemasan sifat = Kortisol
( Hart dkk, 2004 ) ( Kawano dan 32 7 - 11 hari PP STAI: Tingkat kecemasan POMS: Skala kecemasan-ketegangan 7 - 11 hari PP = SIgA
Emori, 2015 ) 81 2 minggu PP STAI: Kecemasan keadaan dan sifat 2 minggu PP ↓SIgA
POMS: Skala kecemasan-ketegangan
( Zanardo dkk., 2001 ) 42 4 hari PP STAI: kecemasan negara 4 hari PP ↓ β- endorfin
STAI: Kecemasan sifat = β- endorfin

Stres perinatal

( Groër et al., 2004 ) ( HAI ' Connor 50 4 - 6 minggu PP PSS 10 minggu PP ↑ SIgA
dkk., 1998 ) ( Thibeau dkk., 38 4 - 6 minggu PP SC-90-R 4 - 6 minggu PP ↑ SIgA
2016 ) 82 3, 7 dan 14 hari PP PSS 3 hari PP ↑ ↓ MIP-1 α
↓ TNF- α
↑ IL-8
= IL-4
= IL-6
= IL-10
= MCP-1
= sIgA
( Groër et al., 2005 ) 119 4 - 6 minggu PP PSS 4 - 6 minggu PP ↓ * Prolaktin
TPSS ↑ * Melatonin

SEBUAH: Antenatal; PP: Nifas; EPDS: Skala Depresi Pascapartum Edinburgh; BDI: Beck Depression Inventory; POM: Pro fi le dari Mood States; STAI: Inventaris Kecemasan Sifat-Sifat; PSS: Skala
Stres yang Dirasakan; SC-90-R: Daftar Periksa Gejala-90-R; TPSS: Skala Stres Pascapartum Tennessee; DHA: Asam docosahexaenoic; L-PUFA:
Asam lemak tak jenuh ganda rantai panjang; Na: Sodium; K: Kalium; HG: Air raksa; TGF β 2: Mengubah faktor pertumbuhan beta dua; SIgA: Sekretori Immunoglobuline A;
MIP-1 α: Makrofag Masuk fl ammatory Protein-1-alpha; TNF- α: Faktor alfa nekrosis tumor; IL-8: Interleukin 8; IL-4: Interleukin 4; IL-6: Interleukin 6; IL-10:
Interleukin 10; MCP-1: protein kemotaktik monosit-1.
↑ meningkatkan; ↓ mengurangi; = tidak ada di ff erence; * asosiasi mendekati signi fi tongkat.

disregulasi ( Garratt dkk., 2017 ). Oleh karena itu, ini menunjukkan bahwa meskipun
menguntungkan fi cial e ff Efek ASI terhadap perkembangan anak telah ditetapkan,
penyelidikan lebih lanjut diperlukan untuk membedakan yang negatif fl pengaruh
kondisi sosial ekonomi yang kurang menguntungkan terhadap anak-anak ' Pertumbuhan,
kontrol, tanpa pengecualian dalam hal usia dan jenis kelamin. Kata kunci yang
selain kurang menyusui.
3. Kesehatan mental ibu, komposisi ASI, dan tumbuh kembang anak
Ini adalah fi Tinjauan pertama yang merangkum bukti yang dikumpulkan dari
literatur yang tersedia yang menyelidiki baik 1) hubungan antara depresi perinatal
ibu, kecemasan dan stres, dan komposisi ASI, atau 2) hubungan antara komposisi
ASI dan perkembangan anak selama tiga tahap perkembangan utama: masa bayi,
balita dan masa kanak-kanak.
Kami melakukan pencarian melalui PubMed dari literatur yang diterbitkan
hingga Januari 2019, dengan mempertimbangkan studi kohort dan studi kasus
relevan termasuk: “ depresi perinatal "," depresi pascapersalinan "," menekankan "," kegelisaha
"," ASI "," pengembangan otak "," perkembangan motorik "," perkembangan saraf ". Tidak
ada karakteristik studi atau batasan tanggal publikasi yang diberlakukan. Makalah
yang menggunakan model hewan dikeluarkan. Selain itu, pencarian terbatas pada
studi bahasa Inggris. Kami memasukkan makalah dari studi di mana analisis
komposisi susu dan penilaian psikologis ibu atau perkembangan saraf anak
dinilai. Pengukuran berikut digunakan untuk menilai tugas kognitif dan motorik,
pada anak yang sedang berkembang:

4
MG Di Benedetto, dkk.
• Skala Penilaian Perilaku Neonatal Brazelton (NBAS): menyelidiki habituasi,
orientasi, motorik, rentang keadaan, regulasi
keadaan dan stabilitas otonom pada bayi antara usia 3 hari
dan 4 minggu ( Als dkk., 1977 ).
• The Fagan Test of Infant Intelligence: menilai pengenalan visual
Penyimpanan ( Fagan dan Shepherd, 1991 ).
• The Bayley Scales of Baby and Toddlers Development: menilai bahasa dan
pemecahan masalah visual-motorik (Perkembangan Mental
index (MDI)) dan keduanya fi Ne dan perkembangan motorik kasar (Indeks
Perkembangan Psikomotorik (PDI)) pada anak usia 1 tahun - 42 bulan
umur ( Bayley, 1993 ).
• Clinical Adaptive Test / Clinical Linguistic and Auditory Milestone Scale (CAT /
CLAMS): menilai fungsi motorik visual
dan kemampuan bahasa ekspresif dan reseptif pada anak usia 0 hingga
36 bulan ( Wachtel dkk., 1994 ).
• Inventarisasi Perkembangan Gesell: itu menilaidi ff hasil perkembangan yang
berbeda pada anak kecil, termasuk fungsi motorik kasar
( Bola, 1977 ).
• The Ages and Stages Questionnaire (ASQ): menilai fi Ne dan perkembangan
motorik kasar, ketrampilan komunikasi dan personal dan sosial
keterampilan ( Squires dan Bricker, 2009 ).
• Sesi permainan bebas yang direkam dalam video: menilai anak ' Perhatian untuk drama itu
aktivitas ( Goldman dkk., 2004 ).
• Kaufman Assessment Battery for Children (K-ABC): menilai perkembangan
kognitif dan kecerdasan pada anak usia 2,5 - 12,5 tahun
( Kaufman dan Kaufman, 1985 ). Skala Kecerdasan Wechsler untuk Anak-anak - Edisi pada penelitian kedua, ibu dengan depresi postpartum memiliki kadar natrium
• ketiga (WISC-III): itu
menilai IQ pada anak usia 6 - 16 tahun ( Wechsler, 1939 ).
• Tes CITO-SD Belanda (CITO): mengukur kinerja sekolah pada anak-anak
berusia 11 tahun - 12 tahun di Belanda ( Bartels dkk.,
2002 ).
Bagian review ini diatur menjadi tiga subbagian: the
fi yang pertama menjelaskan dalam fl pengaruh keadaan psikologis ibu terhadap
komposisi ASI, yang kedua berfokus pada masuk fl pengaruh komposisi ASI
terhadap perkembangan saraf anak, dan fi Akhirnya yang ketiga menjelaskan
hubungan antargenerasi ibu-susu-anak. Di setiap sub-bagian, kami fi pertama
menjelaskan studi yang menilai asosiasi masing-masing dan, kedua, kami
mendiskusikan hasil yang membandingkannya fi temuan dari literatur. Sebanyak
dua puluh delapan studi telah dimasukkan dalam ulasan ini, di antaranya fi Lima
belas menyelidiki bagaimana keadaan psikologis ibu di fl mempengaruhi komposisi
susu ( Tabel 1 ), sedangkan
fi Lima belas penelitian menyelidiki bagaimana komposisi ASI a ff memengaruhi
perkembangan saraf dan kognisi anak ( Meja 2 ); dua studi dimasukkan dalam
kedua kategori, karena mereka melaporkan penilaian psikologis pada ibu, serta
penilaian neurokognitif, perilaku dan motorik otak pada anak-anak.
3.1. Di fl pengaruh keadaan psikologis ibu terhadap komposisi ASI
3.1.1. Depresi perinatal
Sebelas penelitian menilai gejala depresi perinatal: satu penelitian menilai
depresi prenatal ( Keim dkk., 2012 ), dan sepuluh studi melakukan evaluasi
postnatal. Beberapa komponen ASI diselidiki, termasuk lipid, vitamin, protein
kekebalan dan hormon.
3.1.1.1. Lemak. Satu studi hanya menjelaskan ukuran kadar L-PUFA dalam ASI ( Keim
dkk., 2012 ). Gejala depresi prenatal diukur pada 20 minggu kehamilan, tetapi tidak
pada 24 minggu - Dalam 29 minggu, diprediksi kadar DHA dan total rendah ω- 3L-PUFA
dalam susu pada 4 bulan. Namun, setelah menyesuaikan variabel seperti
pendidikan, merokok, usia dan pendapatan ibu, hanya hubungan antara gejala
depresi pada 20 minggu dan tingkat DHA yang tetap signifikan. fi tidak bisa ( Keim
dkk., 2012 ). Hal ini sejalan dengan hasil studi ekologi lintas negara yang
menggabungkan data yang dikumpulkan dari 16 di ff berbagai negara, di mana
prevalensi depresi maternal
5
Otak, Perilaku, dan Kekebalan xxx (xxxx) xxx – xxx
dan tingkat susu L-PUFA diselidiki secara independen ( Hibbeln, 2002 ). Secara
khusus, mereka menemukan tingkat DHA susu yang rendah di negara-negara di
mana prevalensi depresi maternal tinggi. Selain itu, mereka menemukan
konsumsi makanan laut yang lebih tinggi di negara-negara di mana prevalensi
depresi perinatal rendah. Ini terakhir fi Namun, temuan itu berbeda dengan studi
observasi dari ulasan kami, yang dilakukan pada 287 wanita yang tinggal di AS ( Keim
dkk., 2012 ), dengan jumlah ω- Asupan 3 L-PUFA tidak berkorelasi dengan depresi
ibu atau kandungan susu L-PUFA. Ini mungkin menunjukkan bahwa keadaan
psikologis ibu, daripada konsumsi makanan, ketika diselidiki pada tingkat individu,
memainkan peran utama dalam menentukan komposisi susu LPUFA.
3.1.1.2. Vitamin, ion dan logam. Satu studi menyelidiki hubungan antara depresi
postpartum dan kandungan susu vitamin B6 dan hasilnya tidak signifikan fi tidak
bisa. Namun, penelitian tersebut melaporkan korelasi positif antara asupan
vitamin B-6 ibu dan kadar B6 susu ( Boylan dkk., 2002 ). Hasil terakhir ini sejalan
dengan fi temuan dari studi lama lainnya ( Thomas dkk., 1979 ), oleh karena itu
menunjukkan bahwa konsumsi vitamin B-6, daripada psikopatologi ibu, dapat
menjadi prediktor terkuat dari perubahan komposisi vitamin susu.
Dua penelitian lagi, dilakukan dengan jarak 10 tahun, menyelidiki hubungan
antara depresi pascapartum dan kadar natrium susu. Itu
fi studi pertama tidak melaporkan asosiasi apa pun ( Ozbek dkk., 2008 ). Sebaliknya,
dan rasio natrium / kalium yang lebih tinggi ( Serim Demirgoren dkk., 2017 ).
Menariknya, kedua parameter ini merupakan indikator biologis permeabilitas
kelenjar susu, yang umumnya meningkat karena stasis ASI yang berkepanjangan
di kelenjar susu, menunjukkan ffi ekstraksi susu yang efisien ( Filteau dkk., 1999 ).
Oleh karena itu, kondisi ini dapat dianggap sebagai parameter penurunan
keberhasilan laktasi ( Floresquijano dkk., 2008 ), komplikasi umum pada wanita
dengan depresi perinatal. Akhirnya, satu studi meneliti hubungan antara depresi
pascapartum dan konsentrasi logam dalam ASI. Studi itu tidak fi dan ada korelasi
antara depresi ibu dan kadar merkuri susu pada 2 bulan pascapartum ( Örün dkk.,
2012 ).
3.1.1.3. Komponen kekebalan. Dua studi menyelidiki hubungan antara depresi
postpartum dan kadar susu dari faktor pertumbuhan transformasi beta 2 (TGF β 2),
pengatur imun yang terlibat dalam pemrograman sistem sel imun bayi ( Penttila,
2010 ). Kedua studi tersebut menunjukkan bahwa wanita dengan depresi
postpartum mengalami peningkatan kadar TGF β 2 dalam susu ( Kondo dkk., 2011;
Shariat dkk., 2017 ). Menariknya, meta-analisis baru-baru ini tidak melaporkan
adanya signifikansi fi tidak ada hubungan antara status depresi pada populasi
umum dan TGF β 2 tingkat dalam darah ( Kohler dkk., 2017 ). Penjelasan yang
mungkin untuk perbedaan ini mungkin karena fakta bahwa kadar TGF dalam susu β
2 terutama diatur oleh produksi lokal sitokin dari kelenjar susu, bukan dari sel
imun perifer ( Hawkes dkk., 2002 ), oleh karena itu, mengusulkan depresi ibu
sebagai faktor penyumbang mendasar dalam regulasi mekanisme biologis yang
terlibat dalam produksi susu TGF. β 2 sitokin. Memang susu TGF β 2 tingkat telah
dikaitkan dengan peningkatan permeabilitas kelenjar susu yang disebabkan oleh
lokal di fl cinta ( Chockalingam dkk., 2005; Filteau dkk., 1999 ), yang menghasilkan
menyusui di ffi kutil dan nyeri, yang berhubungan dengan perkembangan depresi
pascapartum ( Brown dkk., 2015 ). Selain TGF β 2, tiga studi menyelidiki hubungan
tersebut
antara depresi pascapersalinan dan kadar sIgA susu, dengan satu penelitian
melaporkan peningkatan kadar sIgA pada ibu yang depresi ( Hart dkk., 2004 ), satu
studi melaporkan tidak ada korelasi ( Groër et al., 1994 ) dan satu melaporkan signi fi
penurunan kadar sIgA pada ibu yang depresi ( Kawano dan Emori, 2015 ). Hasil dari
penelitian terakhir sejalan dengan bukti sebelumnya, yang menunjukkan
penurunan kadar sIgA pada sampel feses anak yang disusui oleh ibu yang
mengalami depresi ( Kang dkk.,
MG Di Benedetto, dkk. Otak, Perilaku, dan Kekebalan xxx (xxxx) xxx – xxx

Meja 2
Di fl pengaruh komposisi ASI terhadap perkembangan saraf anak.

Pengembangan otak Komposisi ASI

Referensi Ukuran sampel Waktu penyaringan Jenis tes Waktu pengambilan sampel Hasil

Masa bayi

( Hart dkk., 2006 ) ( Helland 20 9 hari PP NBAS: Rentang Negara 9 hari PP ↑DHA
dkk., 2001 ) ( McCullough 245 6 dan 9 bulan PP 5 - 7 Tes Fagan tentang Kecerdasan Bayi PP 4 minggu dan 3 bulan = L-PUFA
dkk., 1990 ) 44 hari PP NBAS: Item Penghiburan Bayi, Kecepatan membangun ≤ 6 bulan PP ↑ Vitamin B-6
hingga keadaan menangis
Respon terhadap rangsangan
( Boylan dkk., 2002 ) 25 8 - 11 hari PP permusuhan NBAS: Habituasi 8 - 11 hari PP ↑ Vitamin B-6
NBAS: Stabilitas Otonomi
( Hart dkk., 2004 ) 32 7 - 11 hari PP NBAS: Orientasi 7 - 11 hari PP ↑ SIgA
NBAS: Stabilitas Otonomi ↑ Kortisol
( Gray dkk., 2013 ) 52 3 bulan PP IBQ-R: Dimensi orientasi / regulasi 3 bulan PP ↓ * Kortisol
IBQ-R: Negatif A ff subskala efektivitas ↑ Kortisol

Balita

( Hurtado dkk., 2015 ) 76 12 bulan PP Bayley: subskala MDI ≤ 3 hari dan 1, 2 dan 4 = L-PUFA
bulan PP
Bayley: subskala PDI = L-PUFA
( Jensen dkk, 2005 ) 160 12 dan 30 bulan PP Bayley: subskala MDI 4 bulan PP = L-PUFA

Bayley: subskala PDI ↑ DHA ↓ ARA

Gesell Developmental Inventor: Motor kasar CAT = L-PUFA
/ CLAMS = L-PUFA
( Westerberg dkk, 2011 ) 92 20 bulan PP Bayley: subskala MDI ≤ 3 hari PP = DHA = ARA
Ages and Stages Questionnaire (ASQ) sesi = L-PUFA
bermain gratis ↑ L-PUFA
( Guxens dkk., 2011 ) 319 14 bulan PP Bayley: subskala MDI ≤ 3 hari PP ↑ ω- 3 L-PUFA ↑ ω- 3 / ω- 6 rasio
LPUFA
( Agostoni dkk., 2001 ) 29 12 bulan PP Bayley: subskala MDI ≤ 3 hari dan 1, 3, 6, 9, 10, 12 ↑ kandungan lemak total = L-PUFA
bulan PP
Bayley: subskala PDI = L-PUFA
( Makrides dkk., 2009 ) 614 pra-semester 18 bulan PP Bayley: subskala MDI 8 - 11 hari PP ↑DHA
Bayley: subskala PDI = DHA

Masa kecil

( Helland dkk., 2003 ) 84 berumur 4 tahun Tes K-ABC: Subskala Komposit Pemrosesan 4 minggu 3 bulan PP ↑ DHA
Mental untuk IQ ↓ ARA
( Gustafsson dkk., 2004 ) 28 6,5 tahun WISC-III ≤ 3 hari dan 1 dan 3 bulan PP ↑ DHA / ARA (kolostrum)
= L-PUFA
( Dalmeijer dkk., 2016 ) 157 12 tahun Uji CITO 11 - 18 minggu PP ↑ ω- 3 L-PUFA
↑DHA
↑ DHA / ARA

PP: Nifas; NBAS: Skala Penilaian Perilaku Neonatal Brazelton; IBQ-R: Kuesioner Perilaku Bayi Revisi Rothbart; Tes Fagan: Tes Fagan tentang Kecerdasan Bayi; Bayley: Timbangan
Bayley dari Perkembangan Bayi dan Balita; MDI: Indeks Perkembangan Mental; PDI: Indeks Perkembangan Psikomotor; CAT / CLAMS:
Uji Adaptif Klinis / Skala Milestone Linguistik dan Auditori Klinis; ASQ: Kuisioner Usia dan Tahapan; K-ABC: Tes Kaufman Assessment Battery for Children;
IQ: Kadar kecerdasan; WISC-III: Skala Kecerdasan Wechsler untuk Anak-anak - Edisi ketiga; Tes CITO: Tes Dasar CITO Belanda; SIgA: Sekretori Immunoglobuline A; L-PUFA: Asam
lemak tak jenuh ganda rantai panjang; DHA: Asam docosahexaenoic; ARA: Asam arakidonat.
↑ meningkatkan; ↓ mengurangi; = tidak ada di ff erence; * asosiasi mendekati signi fi tongkat.

2017 ). Meskipun dalam penelitian ini kadar sIgA tidak diukur dalam ASI, kadar kadar susu mungkin diatur oleh pola patofisiologis berbeda yang berbeda ff berbeda
sIgA feses merupakan indikator yang baik dari kadar sIgA susu ( Bridgman dkk., dari mereka yang terlibat dalam plasma.
2016 ). Memang, setelah tertelan melalui susu, sIgA tidak terserap dan
konsentrasinya tetap tersedia secara konstan sampai dikeluarkan melalui feses ( Roux 3.1.2. Kecemasan perinatal
dkk., 1977 ). 3.1.2.1. Ion. Dua studi menyelidiki korelasi antara kecemasan ibu postpartum dan
konsentrasi ion dalam ASI. Dalam kedua penelitian, penulis menemukan
3.1.1.4. Hormon. Sepengetahuan kami, hanya satu studi yang meneliti hubungan hubungan positif antara kecemasan postpartum, tetapi bukan kecemasan sifat,
antara depresi postpartum dan kadar kortisol susu, namun penulis tidak dan kadar natrium susu ( Ozbek dkk., 2008; Serim Demirgoren dkk., 2017 ).
melakukannya fi dan ada yang signifikan fi hasil tidak bisa ( Groër et al., 1994 ). Meskipun kecemasan keadaan dan sifat umum terjadi pada periode postpartum ( Giakoumaki
Makalah yang lebih baru menyelidiki konsentrasi dua hormon lain, melatonin dan dkk., 2009 ), fi Temuan dari dua studi di atas mungkin menunjukkan bahwa gejala
prolaktin, dalam ASI. Para penulis menemukan kecenderungan hubungan antara kecemasan transien yang terjadi secara postnatal pada suatu spesies fi momen c ( “ kecemasan
depresi pascapartum, dan prolaktin yang lebih rendah, dan konsentrasi melatonin negara ”) mungkin a ff dll. lebih menonjol pada komposisi ASI, dibandingkan
yang lebih tinggi dalam sampel susu ( Groër et al., 2005 ), meskipun kedua hasil dengan individu ' kepribadian dan kecenderungan kecemasan ( “ sifat kecemasan ”). Memang,
tersebut tidak signifikan fi tidak bisa. Sehubungan dengan melatonin, ini fi Temuan ASI terus-menerus mengalami perubahan jangka pendek, yang utamanya terjadi
ini sebagian berbeda dengan penelitian sebelumnya, yang menunjukkan pada ASI fl dipengaruhi oleh keadaan fisiologis ibu ( Khan, 2012; Khan dkk., 2013 ).
penurunan kadar melatonin dalam sampel plasma wanita depresi pascapartum ( Parry Oleh karena itu, mengatasi tingkat kecemasan daripada sifat dalam periode
dkk., 2008 ). Meskipun susu dan plasma melatonin mengikuti ritme sirkadian yang perinatal mungkin menjadi indikator yang lebih berguna
sama ( Illnerova dkk., 1993 ), sebaliknya fi Temuan menunjukkan melatonin itu

6
MG Di Benedetto, dkk.
selidiki di fl pengaruh kecemasan ibu terhadap komposisi susu.
3.1.2.2. Komponen kekebalan. Empat makalah menyelidiki hubungan antara
kecemasan pascapartum ibu dan konsentrasi komponen kekebalan yang berbeda
dalam ASI. Diantaranya, satu makalah menemukan yang signi fi tidak ada korelasi
positif antara susu TGF β 2 konsentrasi dan kecemasan postpartum dan sifat ( Shariat
dkk., 2017 ). Akhirnya, tiga penelitian menyelidiki hubungan antara kecemasan
kadar prolaktin ASI pada ibu yang mengalami stres sesuai dengan bukti
pascanatal dan konsentrasi susu sIgA. Dua studi tidak fi dan ada yang signifikan fi korelasi
antara keadaan ibu atau kecemasan sifat dan sIgA ( Groër et al., 1994 ), dan tingkat
kecemasan dan susu sIgA ( Hart dkk., 2004 ). Namun, satu penelitian menemukan
hubungan negatif antara status postpartum dan skor kecemasan sifat, dan tingkat
susu sIgA ( Kawano dan Emori, 2015 ). Hal ini berbeda dengan hasil yang dijelaskan
sebelumnya di mana hanya kecemasan negara, tetapi bukan kecemasan sifat,
yang dikaitkan dengan kadar ion tinggi dalam susu ( Ozbek dkk., 2008; Serim
Demirgoren dkk., 2017 ). Secara keseluruhan, ini berpotensi menunjukkan bahwa
kecemasan sifat kepribadian ibu, yang stabil dan tahan lama, dapat bekerja. E ff dll
dari waktu ke waktu pada komponen kekebalan susu.
3.1.2.3. Hormon. Sepengetahuan kami, hanya satu makalah yang meneliti korelasi
antara status postpartum ibu atau sifat kecemasan dan kadar kortisol dalam ASI,
namun hasilnya tidak menunjukkan signifikansi apa pun. fi asosiasi tidak bisa ( Groër
et al., 1994 ). Selain itu, satu penelitian menyelidiki hubungan antara kecemasan
postpartum dan konsentrasi opioid dalam ASI. Para penulis menemukan
hubungan negatif antara kecemasan keadaan postpartum dan kolostral β- endorphin
dalam susu, tetapi hanya jika ibu yang menjalani operasi caesar dikeluarkan dari
analisis ( Zanardo dkk., 2001 ). Hasil ini mungkin menunjukkan bahwa peningkatan
rasa sakit, karena kelahiran alami, dapat mendorong produksi ASI yang lebih
tinggi β- endorphin, jika dibandingkan dengan operasi caesar, yang mengacaukan
kemungkinan hubungan dengan kecemasan negara. Di kertas yang sama, tidak
ada signi fi Tidak ada hubungan yang ditemukan antara kecemasan sifat
postpartum dan β- kandungan susu endorphin ( Zanardo dkk., 2001 ). Ini fi Temuan
ini sesuai dengan hasil yang telah disebutkan sebelumnya, di mana kadar natrium
susu yang tinggi hanya berkorelasi dengan kecemasan keadaan ( Ozbek dkk.,
2008; Serim Demirgoren dkk., 2017 ), dan mendukung hipotesis yang menyatakan,
tetapi bukan kecemasan sifat, mungkin merupakan prediktor terkuat dari
kandungan susu dari beberapa molekul nonimunologis, seperti natrium dan β- endorfin.fi Studi pertama menemukan tanda fi tidak ada korelasi antara tingkat vitamin B-6 yang tinggi dan
3.1.3. Stres perinatal
3.1.3.1. Komponen kekebalan. Tiga studi menyelidiki hubungan antara stres
pascapartum dan komponen kekebalan susu. Dua dari studi ini menemukan
hubungan positif antara stres pascapartum ibu yang tinggi dan peningkatan
kadar sIgA susu ( Groër dkk., 2004; HAI ' Connor dkk., 1998 ). Ini mengejutkan karena
sIgA adalah antiin yang terkenal fl agen ammatory ( Monteiro, 2014 ). Namun, ini
mungkin merupakan contoh mekanisme perlindungan yang diaktifkan oleh ibu,
bahwa setelah terpapar tantangan stres mulai menghasilkan tingkat sIgA ASI yang
lebih tinggi untuk melindungi bayi dari perubahan terkait stres ibu.
Sebaliknya, studi ketiga tidak fi dan ada yang signifikan fi tidak ada korelasi
antara stres postpartum pada hari ke-3 postnatal dan susu sIgA, interleukin (IL) -4,
IL-6, IL-10 dan monocyte chemotactic protein-1 level pada hari ke-3 dan ke-14 ( Thibeau memainkan peran penting dalam menghadapi tantangan stres juga pada bayi,
dkk., 2016 ). Namun, penulis menemukan korelasi negatif antara stres
pascapartum ibu dan makrofag susu di fl protein ammatory-1-alpha (MIP-1 α) dan
faktor nekrosis tumor α ( TNF- α) tingkat pada hari ke-3 postnatal. Selanjutnya,
hubungan positif antara stres ibu pada hari ke-3 postnatal, dan susu IL-8 dan
MIP-1 α konten pada hari ke-14 ditemukan. Ini terakhir fi Temuan ini sejalan dengan
literatur sebelumnya yang menunjukkan peningkatan kadar sitokin dalam plasma
ibu yang mengalami stres ( Coussons-read et al., 2007; Entringer dkk., 2008 ). Selain
itu, sel kelenjar susu serta sel kekebalan susu, juga dikenal sebagai sumber
potensial kemokin dan sitokin yang ditemukan dalam ASI, oleh karena itu
menunjukkan adanya jaringan kompleks sumber perifer dan lokal yang mengatur
keberadaan sitokin ini.
7
Otak, Perilaku, dan Kekebalan xxx (xxxx) xxx – xxx
dalam susu dan diduga dimodulasi oleh stres ( Garofalo, 2010 ).
3.1.3.2. Hormon. Sepengetahuan kami, hanya satu makalah yang menyelidiki
hubungan antara stres pascapartum ibu dan konsentrasi hormon dalam ASI.
Menariknya, mereka menemukan kecenderungan ke arah hubungan antara stres
pascapartum ibu dan penurunan prolaktin susu dan melatonin susu yang lebih
tinggi ( Groër et al., 2005 ), namun hasilnya tidak signifikan fi tidak bisa. Peningkatan
sebelumnya yang menunjukkan hubungan antara stres dengan kejadian
hiperprolaktinemia yang lebih tinggi pada populasi umum ( Levine dan
Muneyyirci-Delale, 2018; Sonino dkk., 2004 ). Namun, penyelidikan lebih lanjut
diperlukan untuk lebih memahami mekanisme yang mendasari stres, yang
dialami selama periode perinatal, dapat masuk fl mempengaruhi kandungan susu
hormonal.
3.2. Di fl pengaruh komposisi ASI terhadap perkembangan saraf anak
Di bagian ulasan ini kami meringkas dan mendiskusikan makalah yang
menyelidiki e ff Pengaruh komposisi ASI terhadap status perkembangan saraf
anak, perilaku dan kognisi. Secara keseluruhan, kami mengumpulkan fi lima belas
kertas. Berbagai alat penilaian digunakan untuk menguji kinerja anak selama
tahap perkembangan bayi, balita dan masa kanak-kanak; misalnya sejak lahir
sampai usia satu tahun, NBAS dan IBQ-R; dari satu tahun hingga tiga tahun,
Bayley dan ASQ, serta sesi permainan bebas yang direkam dengan video; dan dari
empat tahun sampai dua belas tahun, K-ABC dan WISC-III.
3.2.1. Masa bayi
3.2.1.1. Lipid dan vitamin. Menggunakan NBAS, file fi Studi pertama menemukan
korelasi positif antara tingkat tinggi ASI L-PUFA DHA dan gairah superior pada bayi
( Hart dkk., 2006 ). Sebaliknya, dengan menggunakan Uji Fagan tentang Kecerdasan
Bayi, penelitian lain tidak fi menemukan hubungan antara konsentrasi L-PUFA
dalam susu dan fungsi kognitif bayi ( Helland dkk., 2001 ). Selain L-PUFAs, dua studi
lagi menyelidiki kemungkinan hubungan antara tingkat susu vitamin B-6 dan
respon perilaku anak menggunakan skala NBAS. Itu
kenyamanan bayi yang lebih tinggi, serta waktu yang lebih lama untuk membangun kesusahan
dan lekas marah saat memaparkan bayi pada rangsangan yang tidak menyenangkan ( McCullough
dkk., 1990 ). Demikian pula, studi kedua menemukan hubungan positif antara kadar vitamin B-6
ASI dan peningkatan habituasi bayi terhadap rangsangan luar, serta kemampuan bayi untuk
mengontrol respons otonom tak sadar ( Boylan dkk., 2002 ). Secara keseluruhan,
fi Temuan menunjukkan bahwa makronutrien, seperti L-PUFA DHA, terlibat dalam
perhatian bayi, seperti yang telah dilaporkan dalam penelitian sebelumnya,
dilakukan pada bayi, ff efek paparan DHA sebelum dan sesudah melahirkan ( Colombo
et al., 2012, 2004 ). Ini didukung oleh fi Temuan dari studi praklinis pada hewan
pengerat, menunjukkan bahwa kehadiran DHA di membran sinaptik neuron di
daerah hipokampus dan frontal berkontribusi pada peningkatan sinaptik. ffi efisiensi
dan kecepatan transmisi, yang diduga meningkatkan e ffi cacy dari pemrosesan
informasi seluruh otak ( Cheatham dkk., 2006 ). Di sisi lain, mirip dengan apa yang
telah diusulkan untuk orang dewasa, mikronutrien, seperti vitamin B-6, mungkin
melalui regulasi potensial dari mekanisme molekuler yang berbeda, termasuk
modulasi serotoninergik pusat dan sistem gabaergic ( Mccarty, 2000 ).
3.2.1.2. Imun komponen. Dengan menghormati untuk susu imun
komponen, satu studi menggunakan NBAS menemukan hubungan positif antara
kandungan sIgA susu yang tinggi dan respon bayi terhadap rangsangan visual
dan pendengaran ( Hart dkk., 2004 ). Ini menarik, dan mungkin menunjukkan peran
potensial sIgA dalam perkembangan otak dan neuroplastisitas. Salah satu
hipotesis mungkin adalah susu sIgA, meskipun tidak diserap di usus bayi ( Roux
dkk., 1977 ), masih bisa
MG Di Benedetto, dkk.
suplemen formula L-PUFAs dan balita ' perkembangan psikomotor ( Qawasmi dkk.,
mengatur komposisi mikrobioma usus, mempromosikan simbiosis antara bakteri ( Nakajima
dkk., 2018 ), dan pada akhirnya mengurangi ekspresi pro-in yang berbeda fl sitokin
inflamasi, seperti TNF- α, baik di usus dan tingkat otak ( Sun dkk., 2018 ). Memang,
neuroin berkurang fl ammaasi telah terbukti memperbaiki neurogenesis dan
plastisitas otak ( Borsini dkk., 2018, 2017, 2015; Innes dkk., 2019; Zunszain dkk.,
2012 ), oleh karena itu berpotensi mengarah pada kinerja bayi yang lebih baik
dalam tugas-tugas kognitif.
3.2.1.3. Hormon. Sepengetahuan kami, hanya dua studi yang menyelidiki
hubungan antara tingkat kortisol ASI dan perkembangan neurobehavioral bayi.
Itu fi Studi pertama, dengan menggunakan IBQ-R, menemukan sebuah tanda fi tidak
ada hubungan positif antara kadar kortisol susu dan reaksi emosional dan
perilaku negatif dari bayi, dan hanya kecenderungan untuk hubungan negatif
antara kadar kortisol susu dan reaktivitas bayi ( Gray dkk., 2013 ). Seperti yang
disarankan oleh studi praklinis, hal ini merugikan e ff Efek kortisol pada sikap
emosional bayi mungkin disebabkan oleh perubahan perkembangan, yang
disebabkan oleh paparan glukokortikoid pada awal kehidupan, struktur otak yang
pada balita ' keterampilan psikomotorik.
berbeda, termasuk amigdala, yang sangat terlibat dalam regulasi emosional ( Kraszpulski
dkk., 2006; Salm dkk., 2004 ). Sebaliknya, dengan menggunakan skala NBAS, studi
kedua menemukan korelasi positif antara kadar kortisol susu yang tinggi dan
peningkatan kemampuan untuk mengontrol respons otonom tak sadar ( Hart dkk.,
2004 ). Bukti terakhir ini didukung oleh dua penelitian lain yang melaporkan
adanya hubungan positif antara kadar kortisol bayi dalam air liur ( Magnano dkk.,
1992 ) dan plasma ( Gunnar dkk., 1987 ) dan, masing-masing, gairah bayi, diukur
sebagai aktivasi aksis HPA ke stresor, dan skor NBAS. Menariknya, dalam semua
penelitian di atas, konsentrasi kortisol berada di sekitar tingkat normal, kira-kira
0,4ug / dL dalam ASI dan air liur ( Hart dkk., 2004; Magnano dkk., 1992 ), dan 9ug /
dL dalam plasma ( Gunnar dkk., 1987 ), oleh karena itu menunjukkan bahwa
kortisol, dalam rentang tertentu, memainkan peran positif dalam fungsi emosi,
perilaku, dan otonom bayi. Memang, kelainan bawaan bayi tertentu, penyakit
sindrom Smith-Lemli-Opitz, yang dapat menyebabkan kadar kortisol plasma
tinggi, hingga 34 μ g / dL ( Kumar dkk., 2012 ), telah dikaitkan dengan gangguan
kognitif ( Diaz-stransky dan Tierney, 2012 ), serta gangguan pada sistem saraf
otonom bayi ( Sinclair dkk., 1968 ).
3.2.2. Balita
3.2.2.1. Lemak. Enam studi menyelidiki kemungkinan hubungan antara tingkat ASI
ibu dari L-PUFA selama masa bayi, dan perkembangan mental anak menggunakan
MDI dari Bayley, yang mengevaluasi beberapa aspek yang terkait dengan
perkembangan kognitif balita, termasuk memori, pembiasaan dan pemecahan
masalah, melalui penugasan. dari skor yang berbanding lurus dengan kualitas
balita ' kinerja. Setengah dari penelitian tidak fi nd a signi fi hubungan antara kadar
L-PUFA susu dan skor MDI ( Hurtado dkk., 2015; Jensen dkk., 2005; Westerberg
dkk., 2011 ). Sebaliknya, tiga penelitian menemukan tanda yang signifikan fi tidak
ada hubungan antara kandungan lemak susu total yang tinggi ( Agostoni dkk.,
2001 ) atau tingkat susu DHA ( Makrides dkk., 2009 ) dan skor MDI yang tinggi; dan
tren asosiasi antara tingkat tinggi ω- 3 L-PUFA dan ω- 3 / ω-
Rasio 6 L-PUFA dan skor MDI tinggi ( Guxens dkk., 2011 ). Sesuai, ini fi Temuan
didukung oleh meta-analisis terbaru, yang melaporkan tren korelasi positif antara
suplementasi formula LPUFA dan peningkatan perkembangan mental pada balita
( Qawasmi dkk., 2012 ).
Menggunakan PDI skala Bayley, yang menguji fi ne dan perkembangan
motorik kasar, satu studi menemukan hubungan positif antara tingkat DHA susu
yang tinggi, tingkat ARA yang rendah, dan skor PDI yang lebih tinggi, yang
menunjukkan koordinasi psikomotor yang lebih baik ( Jensen dkk., 2005 ). Berbeda
dengan ini fi menemukan, tiga studi lagi tidak fi dan ada yang signifikan fi hubungan
antara konsentrasi susu L-PUFA dan skor PDI ( Agostoni dkk., 2001; Hurtado dkk.,
2015; Makrides dkk., 2009 ). Hal ini sejalan dengan meta-analisis yang disebutkan
sebelumnya oleh Qawasmi et al., Yang juga tidak demikian fi dan ada yang
signifikan fi tidak bisa menghubungkan antara
8
Otak, Perilaku, dan Kekebalan xxx (xxxx) xxx – xxx
2012 ), oleh karena itu menunjukkan bahwa kandungan susu L-PUFAs hanya
berperan pada perkembangan mental, tetapi tidak pada perkembangan
psikomotorik, setidaknya jika diukur pada balita.
Akhirnya, dua dari studi yang disebutkan di atas juga melakukan investigasi
tambahan. Itu fi Studi pertama menilai hubungan antara susu L-PUFAs dan
perkembangan mental dan motorik, menggunakan ASQ. Para penulis melaporkan
tidak ada signi fi tidak ada hubungan antara tingkat susu dari LPUFA dan skor ASQ,
namun mereka menemukan hubungan positif antara tingkat susu L-PUFA dan
peningkatan perhatian anak selama sesi permainan bebas ( Westerberg dkk., 2011 ).
Akhirnya, studi kedua menilai hubungan antara tingkat susu L-PUFA dan
perkembangan motorik kasar anak (skala Inventarisasi Perkembangan Gesell),
dan perkembangan bahasa dan kemampuan pemecahan masalah visual-motorik
(CAT / CLAMS). Namun, penulis tidak melakukannya fi dan ada yang signifikan fi hasil
tidak bisa di antara salah satu asosiasi itu ( Jensen dkk., 2005 ). Ini fi Oleh karena itu,
temuan con fi Menurut hipotesis kami sebelumnya bahwa kandungan susu L-PUFA
terutama terlibat dalam memberikan perkembangan mental yang normal pada
balita, melalui peningkatan kinerja perhatian dan kewaspadaan, tetapi tanpa fl pengaruh
3.2.3. Masa kecil
3.2.3.1. Lemak. Sepengetahuan kami, tiga studi menyelidiki hubungan antara
konsentrasi L-PUFA ASI selama
fi tahun pertama kehidupan anak, dan perkembangan anak. Itu fi Studi pertama menilai IQ
menggunakan tes K-ABC, dan menemukan hubungan antara DHA tinggi dan kadar ASI rendah
dan kinerja yang lebih baik dalam pemecahan masalah dan kemampuan pemrosesan informasi
pada anak-anak ( Helland dkk., 2003 ). Demikian pula, penelitian lain menemukan korelasi positif
antara kandungan kolostral L-PUFA dan IQ pada anak-anak. Secara khusus, anak-anak yang
menerima susu dengan rasio tingkat DHA / ARA yang lebih tinggi mendapat skor lebih baik
dalam WISC-III. Tidak ada signi fi asosiasi tidak dapat ditemukan untuk L-PUFA yang terkandung
dalam susu matang dan skor IQ ( Gustafsson dkk., 2004 ). Akhirnya, dengan menggunakan tes
CITO, satu studi menemukan hubungan antara total susu yang tinggi ω- 3 L-PUFA, rasio DHA dan
DHA / ARA, dan prestasi sekolah yang lebih baik pada anak perempuan usia 12 tahun ( Dalmeijer
dkk., 2016 ), oleh karena itu menunjukkan kemampuan susu L-PUFA untuk digunakan dalam
jangka panjang. e ff efek pada perkembangan anak, hingga remaja awal.
3.3. Tautan ibu-susu-anak
Kami hanya menemukan dua studi yang diteliti kedua hubungan antara
psikopatologi ibu dan komposisi susu, dan antara komposisi susu dan
perkembangan anak. Itu fi studi pertama tidak fi menemukan hubungan antara
depresi pascapersalinan dan kadar vitamin B-6 susu, tetapi hanya antara kadar
susu B-6 dan respons tak sadar bayi ( Boylan dkk., 2002 ). Namun, studi kedua
mengidentifikasi fi ada hubungan antara depresi pascapersalinan dan sIgA ASI
tinggi, serta antara sIgA ASI tinggi dan peningkatan kewaspadaan bayi ( Hart dkk.,
2004 ). Meskipun, penulis tidak menyelidiki secara langsung e ff Antara depresi ibu
dan kinerja bayi, analisis tidak langsung tampaknya mengusulkan susu sIgA
sebagai kunci hubungan biologis antara interaksi ibu dan anak. Relevansi, itu fi Temuan
yang dilaporkan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa ibu yang depresi, yang
memiliki kadar sIgA ASI yang tinggi, memiliki bayi dengan kewaspadaan yang
lebih baik. Hal ini mengejutkan jika mengingat, secara umum, bayi dari ibu yang
depresi menunjukkan perubahan elektrofisiologis pada lobus frontal mereka ( Soe
dkk., 2016 ), yang memainkan peran utama dalam fungsi kognitif yang berbeda,
termasuk pemrosesan rangsangan ( Paterson dkk., 2006 ). Selain itu, bayi-bayi ini
menerima skor yang lebih rendah dalam orientasi pada rangsangan wajah / suara
secara langsung dan pada item kewaspadaan dari penilaian perilaku, yang
biasanya dikaitkan dengan perilaku kurang responsif dari ibu yang depresi ( Field
dkk., 2010 ). Namun, kami berhipotesis bahwa hasil dari studi dalam ulasan kami
dapat dijelaskan oleh anti-in yang telah dibahas sebelumnya fl ammatory dan, pada
akhirnya, peran pelindung saraf dari sIgA ( Nakajima dkk., 2018; Sun dkk., 2018 ).
Memang terjadi peningkatan kadar sIgA ASI pada ibu yang mengalami depresi
MG Di Benedetto, dkk.
mungkin merupakan bentuk mekanisme perlindungan untuk melindungi bayi dari
setiap perubahan merugikan yang terjadi pada ibu yang depresi, dan yang dapat
ditularkan selama tahap menyusui ( Goldman dkk., 1990 ).
4. Kesimpulan
Sepengetahuan kami, ini adalah fi Ulasan pertama yang merangkum bukti
terkini tentang peran potensial komposisi ASI dalam memediasi hubungan antara
psikopatologi ibu dan perkembangan otak anak. Secara keseluruhan, kami fi menemukan
con fi rm dan memperluas bukti untuk kontribusi peran komposisi susu pada
regulasi perkembangan anak, dari tahap awal masa bayi hingga akhir masa
kanak-kanak. Bahkan, fi Temuan dari tinjauan kami menunjukkan bahwa komposisi
ASI mungkin juga berperan dalam asosiasi yang diusulkan, dan itu perlu
dipertimbangkan lebih lanjut. Faktor susu seperti L-PUFA, vitamin, komponen
kekebalan, seperti sIgA, dan hormon, seperti kortisol, yang diteliti dalam ulasan
ini, semuanya telah diidentifikasi. fi sebagai mekanisme pengaturan dalam konteks
gangguan kejiwaan, serta dalam kondisi yang terkait dengan perubahan dalam
perkembangan dan perilaku otak.
Tinjauan ini dibatasi sebagian dengan dimasukkannya hanya 28 studi, sebagai
konsekuensi dari literatur yang tersedia sempit seputar ini fi bidang, dan
heterogenitas desain studi, dan di ff alat penilaian yang tidak digunakan saat
mengevaluasi psikopatologi ibu dan perkembangan anak. Terlepas dari
keterbatasan ini, tinjauan ini menyoroti dampak psikopatologi perinatal pada
beragam komponen ASI, yang, jika diubah kadarnya, dapat sangat ff dll.
perkembangan bayi. Oleh karena itu, kami berpendapat bahwa mekanisme
molekuler, yang dengannya konstituen nutrisi susu dan faktor bioaktif dapat
diubah oleh status psikopatologis ibu, harus menjadi fokus penyelidikan di masa
mendatang. Ini akan memungkinkan pemahaman yang lebih baik tentang
etiopatologi gangguan perinatal dan konsekuensinya pada anak, yang mengarah
ke identifikasi fi kation pendekatan terapeutik baru untuk pengobatan ibu dan
anak.
Ucapan Terima Kasih
Dr Borsini telah menerima dana penelitian dari Medical Research Council
(Inggris) (hibah MR / N029488 / 1) dan oleh National Institute for Health Research
(NIHR) Biomedical Research Center di South London dan Maudsley NHS
Foundation Trust and King ' Perguruan Tinggi London. Profesor Pariante didanai
oleh Pusat Penelitian Biomedis Institut Nasional Inggris untuk Penelitian
Kesehatan (NIHR) di London Selatan dan Maudsley NHS Foundation Trust and King '
s College London, Dewan Riset Medis Inggris (memberikan MR / L014815 / 1, MR /
J002739 / 1 dan MR / N029488 / 1) dan the Psychiatry Research Trust.
Referensi
Abrahamse, E., Minekus, M., van Aken, GA, van de Heijning, B., Knol, J., Bartke, N.,
Oozeer, R., van der Beek, EM, Ludwig, T., 2012. Pengembangan sistem pencernaan - tantangan
eksperimental dan pendekatan pencernaan lipid bayi. Food Dig. 63 - 77. https://doi.org/10.1007/s13228-012-0025-x
. Colombo, J., Kannass, KN, Shaddy, DJ, Kundurthi, S., Maikranz, JM, Christa, J.,
Agostoni, C., Braegger, C., Decsi, T., Kolacek, S., Koletzko, B., Michaelsen, KF, Mihatsch,
W., Moreno, LA, Puntis, J., Shamir, R., Szajewska, H., Turck, D., Van Goudoever, J.,
2009. Menyusui: komentar dari espghan Committee on Nutrition. J. Pediatr.
Gastroenterol. Nutr. 49, 112 - 125. https://doi.org/10.1097/MPG. 0b013e31819f1e05 .
Agostoni, C., Marangoni, F., Lammardo, AM, Giovannini, M., Riva, E., Galli, C., 2001.
Durasi menyusui, komposisi lemak susu dan indeks perkembangan pada 1 tahun kehidupan
pada bayi yang disusui. Prostaglandin Leukot. Essent. Lemak. Asam 64, 105 - 109.
https://doi.org/10.1054/plef.2001.0248 .
Akbari, P., Fink-Gremmels, J., Willems, RHAM, Di fi lippo, E., Schols, HA, Schoterman,
MHC, Garssen, J., Braber, S., 2017. Karakterisasi mikrobiota - mandiri e ff Efek oligosakarida
pada sel epitel usus: wawasan tentang peran struktur dan ukuran. Eur. J. Nutr. 56, 1919 - 1930.
https://doi.org/10.1007/s00394-016-1234-9 .
Als, H., Tronick, E., Lester, BM, Brazelton, TB, 1977. Perilaku neonatal Brazelton
skala penilaian (BNBAS). J. Abnorm. Psikol Anak. 5, 215 - 229. https://doi.org/10. 1007 /
BF00913693 .
Angelucci, L., Patacchioli, FR, Chierichetti, C., Laureti, S., 1983. Perinatal ibu-o ff-
hubungan musim semi hipofisis-adrenal pada tikus: kortikosteron dalam susu dapat a ff dll
Otak, Perilaku, dan Kekebalan xxx (xxxx) xxx – xxx
kehidupan dewasa. Endokrinol. Exp. 17, 191 - 205 .
Ball, RS, 1977. Jadwal perkembangan Gesell: Arnold Gesell (1880 - 1961). J. Abnorm. Psikol
Anak. https://doi.org/10.1103/PhysRevD.9.177 .
Ballard, O., Morrow, AL, 2013. Komposisi ASI. Nutrisi dan faktor bioaktif
torso. Pediatr. Clin. North Am. 60, 49 - 74. https://doi.org/10.1016/j.pcl.2012.10.002 .
Bartels, M., Rietveld, MJH, Van Baal, GCM, Boomsma, DI, 2002. Heritabilitas
Prestasi pendidikan di usia 12 tahun dan tumpang tindih dengan kemampuan kognitif. Res
kembar. 5, 544 - 553. https://doi.org/10.1375/136905202762342017 .
Bayley, N., 1993. Bayley Scales of Infant Development, edisi kedua. Psikol. Corp, San
Antonio doi: 10.1093 / cercor / bhv065 .
Van Den Berg, JP, Westerbeek, EAM, Smits, GP, Van Der Klis, FRM, Berber,
GAM, Van Elburg, RM, 2014. Transportasi antibodi transplasenta yang lebih rendah untuk campak,
gondok, rubella dan varicella zoster pada bayi yang sangat prematur. PLoS One 9. https: // doi. org /
10.1371 / journal.pone.0094714 .
Birch, EE, Castañeda, YS, Wheaton, DH, Birch, DG, Uauy, RD, Ho ff Pria, DR, 2005.
Pematangan visual bayi cukup bulan yang diberi suplemen asam lemak tak jenuh ganda rantai
panjang atau formula kontrol selama 12 bulan. Saya. J. Clin. Nutr. https://doi.org/10.1093/ ajcn /
81.4.871 .
Bobo, WV, Menguap, BP, 2014. Review singkat untuk dokter dan klinisi lain: pasca-
depresi partum. Mayo Clin. Proc. 89, 835 - 844. https://doi.org/10.1016/j. mayocp.
2014.01.027 .
Borsini, A., Alboni, S., Horowitz, MA, Tojo, LM, Cannazza, G., Su, K., Pariante, CM,
Zunszain, PA, 2017. Penyelamatan pengurangan IL-1 b dari neurogenesis manusia oleh
asam lemak omega-3 dan antidepresan. Brain Behav. Immun. 65, 230 - 238. https: //
doi.org/10.1016/j.bbi.2017.05.006 .
Borsini, A., Cattaneo, A., Malpighi, C., Thuret, S., Harrison, NA, Zunszain, PA, Pariante,
CM, 2018. Interferon-alpha mengurangi neurogenesis hipokampus manusia dan
meningkatkan apoptosis melalui aktivasi mekanisme yang bergantung pada STAT1. Int. J.
Neuropsychopharmacol. 21, 187 - 200. https://doi.org/10.1093/ijnp/pyx083 .
Borsini, A., Zunszain, PA, Thuret, S., Pariante, CM, 2015. Peran dalam fl ammatory
sitokin sebagai modulator utama neurogenesis. Tren Neurosci. 38, 145 - 157. https: //
doi.org/10.1016/j.tins.2014.12.006 .
Boudry, G., David, ES, Douard, V., Montiero, IM, Le Huerou-Luron, I., Ferraris, RP,
2010. Peran transporter usus dalam nutrisi neonatal. J. Pediatr. Gastroenterol. Nutr. 51, 380 - 401.
https://doi.org/10.1097/MPG.0b013e3181eb5ad6 .
Boylan, LM, Hart, S., Porter, KB, Driskell, JA, 2002. Kandungan vitamin B-6 payudara
susu dan fungsi perilaku neonatal. Selai. Diet. Assoc. https://doi.org/10. 1016 / S0002-8223
(02) 90317-2 .
Bridgman, SL, Konya, T., Azad, MB, Sears, MR, Becker, AB, Turvey, SE, Mandhane,
PJ, Subbarao, P., 2016. Imunitas usus bayi: studi pendahuluan tentang hubungan IgA dengan
menyusui. J Dev Orig Health Dis 7, 68 - 72. https://doi.org/10.1017/ S2040174415007862 .
Brown, A., Rance, J., Bennett, P., 2015. Memahami hubungan antara payudara-
makan dan depresi postnatal: peran nyeri dan fisik di ffi kulti. J. Adv. Nurs. https://doi.org/10.1111/jan.12832
.
Butte, NF, King, JC, 2005. Kebutuhan energi selama kehamilan dan menyusui. Publik
Nutr Kesehatan. https://doi.org/10.1079/PHN2005793 .
Cabello, M., Miret, M., Caballero, FF, Chatterji, S., Naidoo, N., Kowal, P., Este, CD,
Ayuso-mateos, JL, 2017. Peran gaya hidup tidak sehat dalam insiden dan persistensi depresi:
studi populasi umum longitudinal di empat negara berkembang. Kesehatan Global 13, 1 - 8. https://doi.org/
.
Callaghan, AO, Van Sinderen, D., 2016. Bi fi dobacteria dan peran mereka sebagai anggota
mikrobiota usus manusia. Depan. Mikrobiol. 7. https://doi.org/10.3389/fmicb.2016. 00925 .
Cerdò, T., García-valdes, L., Altmae, S., Ruiz, A., Suarez, A., Campoy, C., 2016. Peran
fungsi mikrobiota pada masa awal kehidupan anak ' Perkembangan saraf. Tren Sci Makanan.
Technol. 57, 273 - 288. https://doi.org/10.1016/j.tifs.2016.08.007 .
Cheatham, CL, Colombo, J., Carlson, SE, 2006. n-3 Asam lemak dan kognitif dan visual
pengembangan ketajaman: pertimbangan metodologi dan konseptual. Saya. J. Clin. Nutr.
83, 1458 - 1466 .
Chockalingam, A., Paape, MJ, Bannerman, DD, 2005. Peningkatan kadar susu trans-
membentuk faktor pertumbuhan- α, β 1, dan β 2 selama mastitis yang diinduksi Escherichia coli. J. Dairy Sci.
88, 1986 - 1993. https://doi.org/10.3168/jds.S0022-0302(05)72874-5 .
Colombo, J., Carlson, SE, Cheatham, CL, Fitzgerald-gustafson, KM, Kepler, A., Doty,
T., 2012. Suplementasi asam lemak tak jenuh ganda rantai panjang pada masa bayi
mengurangi denyut jantung dan secara positif a ff distribusi perhatian. Pediatr. Res. 70, 406 - 410.
https://doi.org/10.1203/PDR.0b013e31822a59f5.Long .
Blaga, OM, Carlson, SE, 2004. Perkembangan DHA ibu dan perhatian pada masa bayi dan
balita. Child Dev. 75, 1254 - 1267 .
Coryell, MN, Harris, ME, Miller, S., Williams, HH, Macy, IG, 1945. Asam nikotinat,
asam pantotenat dan kandungan biotin kolostrum dan ASI matang. Saya. J. Dis. Anak. 218 .
Coussons-read, ME, Okun, ML, Nettles, CD, 2007. Stres psikososial meningkat di-
fl penanda inflamasi dan mengubah produksi sitokin selama kehamilan. Brain Behav.
Immun. 21, 343 - 350. https://doi.org/10.1016/j.bbi.2006.08.006 .
Cox, DB, Owens, RA, Hartmann, PE, 1996. Darah dan susu prolaktin dan laju
sintesis susu pada wanita. Exp Physiol. 81 (6), 1007 - 1020 .
Crowley, WR, 2015. regulasi neuroendokrin laktasi dan produksi susu.
Compr. Physiol. 5, 255 - 291. https://doi.org/10.1002/cphy.c140029 .
Dalmeijer, GW, Wijga, AH, Gehring, U., Renders, CM, Koppelman, GH, Smit, HA,
van Rossem, L., 2016. Komposisi asam lemak dalam ASI dan kinerja sekolah pada anak usia
12 tahun. Eur. J. Nutr. 55, 2199 - 2207. https://doi.org/10. 1007 / s00394-015-1030-y .
Diaz-stransky, A., Tierney, E., 2012. Aspek kognitif dan perilaku Smith - Lemli -
Sindrom Opitz. Saya. J. Med. Genet. 300, 295 - 300. https://doi.org/10.1002/ajmc.
9
MG Di Benedetto, dkk.
31342 .
Dror, DK, Allen, LH, 2018. Ikhtisar nutrisi dalam ASI. Adv. Nutr. https: //
doi.org/10.1093/advances/nmy022 .
Dror, DK, Allen, LH, 2008. E ff dll vitamin B12 de fi ciency pada perkembangan saraf di
bayi: pengetahuan saat ini dan kemungkinan mekanisme. Nutr. Putaran. https://doi.org/10.
1111 / j.1753-4887.2008.00031.x .
Einerhand, AWC, 2016. Formula bayi semakin mendekati ASI berkat prebiotik
oligosakarida. Agro Food Ind. Hi Tech 27, 20 - 24. https://doi.org/10.13140/RG.2.
1.3956.1841 .
Entringer, S., Kumsta, R., Nelson, EL, Hellhammer, DH, Wadhwa, PD, Wüst, S., 2008.
Di fl pengaruh stres psikososial prenatal pada produksi sitokin pada wanita dewasa. Dev.
Psikobiol. 50, 579 - 587. https://doi.org/10.1002/dev.20316.In fl pengaruh .
Evans, J., Heron, J., Francomb, H., Oke, S., Golding, J., Kendall, R., Wainwright, S.,
Hailey, A., Shannon, B., Pitt, B., Cooper, P., Campbell, E., Day, A., Kennerley, H., Bond, A., O ' Hara,
M., Zekoski, E., Phillips, L., Wright, E., Sinclair, D., Murray, L., Murray, L., Sinclair, D., Cooper,
P., Ducournau, P., Turner, P., O ' Hara, M., Neunaber,
D., Zekoski, E., Hobfoll, S., Ritter, C., Lavin, J., Hulsizer, M., Cameron, R., Cox, J., Connor, Y.,
Kendell, R., Watson, J., Elliott, S., Rugg, A., Brough, D., Teixeira, J., Fisk,
N., Glover, V., Cox, J., Holden, J., Sagovsky, R., Crown, S., Crisp, A., Thorpe, K., Fergusson, D.,
Horwood, J., Thorpe, K., Cooper, P., Murray, L., Mynors-Wallis, L., Gath, D., Day, A., Baker, F.,
Spinelli, M., 2001. Studi kohort suasana hati depresi selama kehamilan dan setelah
melahirkan. BMJ 323, 257 - 260. https://doi.org/10.1136/ bmj.323.7307.257 .
Fagan, JF, Shepherd, PA, 1991. Uji Fagan tentang Kecerdasan Bayi (IBM Manual). Fairbrother, N.,
Janssen, P., Antony, MM, Tucker, E., Young, AH, 2016. Perinatal dan-
prevalensi dan insiden gangguan xiety. J. A ff dll. Disord. 200, 148 - 155. https: // doi. org /
10.1016 / j.jad.2015.12.082 .
Field, T., Diego, M., Hernandez-reif, M., 2010. Bayi dari ibu yang mengalami depresi kurang
sponif terhadap wajah dan suara: ulasan. Bayi Berperilaku. Dev. 32, 239 - 244. https: // doi.
org / 10.1016 / j.infbeh.2009.03.005. Bayi .
Filteau, SM, Lietz, G., Mulokozi, G., Bilotta, S., Henry, CJK, Center, AMT, 1999. Milk
sitokin dan payudara subklinis dalam fl ammasi pada wanita Tanzania: e ff Efek minyak sawit merah
atau matahari dari makanan fl suplementasi ower minyak. Imunologi 97, 595 - 600 .
Flores-quijano, ME, Córdova, A., Contreras-ramírez, V., Farias-hernández, L., Tolentino,
MC, Casanueva, E., 2008. Risiko depresi pascapartum, praktik menyusui, dan risiko
permeabilitas kelenjar susu ' untuk depresi pascapersalinan, praktik menyusui, dan
permeabilitas kelenjar susu. J. Hum. Lact. 24. https://doi.org/10. 1177/0890334407310587 .
Francino, MP, 2018. Birth mode-related di ff erences dalam kolonisasi mikrobiota usus dan
pengembangan sistem kekebalan. Ann. Nutr. Metab. 73, 12 - 16. https://doi.org/10.
1159/000490842 .
Garofalo, R., 2010. Sitokin dalam ASI. J. Pediatr. 156, S36 - S40. https://doi.org/
10.1016 / j.jpeds.2009.11.019 .
Garratt, EA, Chandola, T., Purdam, K., Wood, AM, 2017. Pendapatan dan peringkat sosial di-
fl memengaruhi anak-anak Inggris ' Masalah perilaku: analisis longitudinal. Child Dev. 88,
1302 - 1320. https://doi.org/10.1111/cdev.12649 .
Gephart, SM, Weller, M., 2014. Kolostrum sebagai terapi imun oral untuk mempromosikan neonatal
kesehatan. Adv. Perawatan Neonatal 14, 44 - 51. https://doi.org/10.1097/ANC.
0000000000000052 .
Giakoumaki, O., Vasilaki, K., Lili, L., Skouroliakou, M., Liosis, G., Vasilaki, K., Lili, L.,
Skouroliakou, M., The, GL, 2009. Peran kecemasan ibu pada awal periode postpartum:
skrining untuk kecemasan dan gejala depresi di Yunani. J. Psychosom. Obstet. Gynaecol.
8942, 20 - 28. https://doi.org/10.1080/ 01674820802604839 .
Gidrewicz, DA, Fenton, TR, 2014. Tinjauan sistematis dan meta-analisis dari nu-
kandungan trient ASI prematur dan cukup bulan. BMC Pediatr. 14, 1 - 14. https: // doi. org /
10.1186 / 1471-2431-14-216 .
Goldman, AS, Goldblum, RM, Hanson, LA, 1990. Anti-in fl sistem pengaman di
susu manusia. Adv. Exp. Med. Biol .
Goldman, DZ, Shapiro, EG, Nelson, CA, Zelinsky, D., Shapiro, EG, Nelson, CA,
Goldman, DZ, Shapiro, EG, Nelson, CA, 2004. Pengukuran kewaspadaan di 2Year-Old.
Anak-anak 25, 227 - 250. https://doi.org/10.1207/s15326942dn2503 .
Gray, KR, Davis, EP, Sandman, CA, Glynn, LM, 2013. Kortisol ASI juga-
terkait dengan temperamen bayi. Psikoneuroendokrinologi 38, 1178 - 1185. https: //
doi.org/10.1016/j.psyneuen.2012.11.002 .
Groër, M., Davis, M., Casey, K., Short, B., Smith, K., Groer, S., 2005. Neuroendokrin dan
hubungan kekebalan pada kelelahan pascapartum. MCN Am. J. Matern. Perawatan Anak.
25, 1 - 6 .
Groër, M., Davis, M., Steele, K., 2004. Asosiasi antara SIgA ASI dan ma-
variabel kekebalan tubuh, infeksi, endokrin, dan stres. J. Hum. Lact. https: // doi. org / 10.1177
/ 0890334404264104 .
Groër, MW, Humenick, S., Hill, PD, 1994. Penokohan dan psikoneur-
implikasi oimunologis dari sekretori imunoglobulin A dan kortisol pada ASI prematur dan
cukup bulan. J. Perinat. Perawatan Neonatal. https://doi.org/10.1097/00005237199403000-00005 Keim, SA, Daniels, JL, Siega-Riz, AM, Dole, N., Herring, AH, Scheidt, PC, 2012.
. Gejala depresi selama kehamilan dan konsentrasi asam lemak dalam ASI. J. Hum. Lact. https://doi.org/10.11
Gunnar, MR, Isensee, J., Fust, LS, 1987. Aktivitas adrenokortikal dan Brazelton
skala penilaian neonatal: sedang e ff Efek bayi baru lahir ' Status biomedis. Child Dev. 58,
1448 - 1458. https://doi.org/10.1111/j.1467-8624.1987.tb03857.x .
Gustafsson, PA, Duchén, K., Birberg, U., Karlsson, T., 2004. Menyusui, sangat lama
asam lemak tak jenuh ganda (PUFA) dan IQ pada usia 6 1/2 tahun. Acta Paediatr. Int. J.
Paediatr. 93, 1280 - 1287. https://doi.org/10.1080/08035250410033123 .
Guxens, M., Mendez, MA, Molto-Puigmarti, C., Julvez, J., Garcia-Esteban, R., Forns, J.,
Ferrer, M., Vrijheid, M., Lopez-Sabater, MC, Sunyer, J., 2011. Menyusui, asam lemak tak jenuh
ganda rantai panjang dalam kolostrum, dan perkembangan mental bayi. Pediatri 128, e880 - e889.
https://doi.org/10.1542/peds.2010-1633 .
Hadley, KB, Ryan, AS, Forsyth, S., Gautier, S., Salem, N., 2016. Esensi dari
Otak, Perilaku, dan Kekebalan xxx (xxxx) xxx – xxx
asam arakidonat dalam perkembangan bayi. Nutrisi 8. https://doi.org/10.3390/
nu8040216 .
Rambut, AB, Hawthorne, KM, Chetta, KE, Abrams, SA, 2013. Pemberian ASI pada manusia
mendukung pertumbuhan yang adekuat pada bayi ≤ 1.250 gram berat lahir. BMC Res. Catatan .
Hanson, LA, Söderström, T., 1981. ASI: pertahanan melawan infeksi. Prog. Clin.
Biol. Res .
Hart, S., Boylan, LM, Perbatasan, B., Carroll, SR, McGunegle, D., Lampe, RM, 2004. Payudara
kadar kortisol susu dan Secretory Immunoglobulin A (SIgA) di ff eh dengan suasana hati ibu
dan fungsi perilaku saraf bayi. Bayi Berperilaku. Dev. 27, 101 - 106.
https://doi.org/10.1016/j.infbeh.2003.06.002 .
Hart, SL, Boylan, LM, Carroll, SR, Musick, YA, Kuratko, C., Border, BG, Lampe,
RM, 2006. Laporan singkat: perilaku bayi baru lahir di ff ers dengan kadar asam
decosahexaenoic dalam ASI. J. Pediatr. Psikol. 31, 221 - 226. https://doi.org/10.1093/jpepsy/
jsj069 .
Hawkes, JS, Bryan, DL, Gibson, RA, 2002. Variasi dalam mengubah faktor pertumbuhan
beta dalam ASI tidak terkait dengan level dalam plasma. Sitokin. https://doi.org/10. 1006 /
cyto.2002.0987 .
Helland, IB, Saugstad, OD, Smith, L., Saarem, K., 2001. Serupa e ff Efek pada bayi n-3
dan suplementasi asam lemak n-6 untuk ibu hamil dan menyusui. Pediatri 108, 1 - 10 .
Helland, IB, Smith, L., Saarem, K., Saugstad, OD, Drevon, CA, 2003. Dukungan maternal
plementasi dengan asam lemak n-3 rantai sangat panjang selama kehamilan dan laktasi
menambah anak-anak ' s IQ pada usia 4 tahun. Pediatri 111, e39 - e44. https://doi.org/10. 1542
/ peds.111.1.e39 .
Hibbeln, JR, 2002. Konsumsi seafood, kandungan DHA ibu ' susu dan pra-
tingkat valensi depresi postpartum: analisis ekologi lintas-nasional. J. A ff dll. Disord. 69,
15 - 29. https://doi.org/10.1016/S0165-0327(01)00374-3 .
Holscher, HD, Davis, SR, Tappenden, KA, 2014. Oligosakarida susu manusia dalam fl u-
setelah pematangan garis sel Caco-2Bbe dan HT-29 usus manusia. J. Nutr. 144, 586 - 591. https://doi.org/10.
.
Horta, BL, De Sousa, BA, De Mola, CL, 2018. Menyusui dan perkembangan saraf
hasil. Curr. Opin. Clin. Nutr. Metab. Perawatan 21, 174 - 178. https://doi.org/10. 1097 /
MCO. 0000000000000453 .
Berburu, KM, Foster, JA, Forney, LJ, Schutte, UME, Beck, DL, Abdo, Z., Fox, LK,
Williams, JE, Mcguire, MK, Mcguire, MA, 2011. Karakterisasi keragaman dan stabilitas
temporal komunitas bakteri dalam ASI. PLoS One 6, 1 - 8.
https://doi.org/10.1371/journal.pone.0021313 .
Hurtado, JA, Iznaola, C., Peña, M., Ruíz, J., Peña-Quintana, L., Kajarabille, N.,
Rodriguez-Santana, Y., Sanjurjo, P., Aldámiz-Echevarría, L., Ochoa, J., LaraVilloslada, F., 2015.
E ff efek keibuan Ω- 3 suplementasi asam lemak dan perkembangan visual dan kognitif. J.
Pediatr. Gastroenterol. Nutr. 61, 472 - 480.
https://doi.org/10.1097/MPG.0000000000000864 .
Illnerova, H., Buresova, M., Presl, J., 1993. Irama Melatonin dalam Susu Manusia. J. Clin.
Endokrinol. Metab. 77, 838 - 841 .
Innes, S., Pariante, CM, Borsini, A., 2019. Perubahan yang didorong mikroglial dalam plastik sinaptik
kota: peran yang mungkin dalam gangguan depresi mayor. Psikoneuroendokrinologi 102,
236 - 247. https://doi.org/10.1016/j.psyneuen.2018.12.233 .
Jantscher-krenn, E., Bode, L., 2012. Oligosakarida ASI dan potensinya
manfaat fi ts untuk bayi baru lahir yang diberi ASI. Minerva Pediatr. 64, 83 - 99 .
Jenness, R., 1979. Komposisi ASI. Semin. Perinatol .
Jensen, CL, Voigt, RG, Prager, TC, Zou, Y., Fraley, JK, Rozelle, JC, Turcich, MR,
Llorente, AM, Anderson, RE, Heird, WC, 2005. E ff efek suplementasi asam docosahexaenoic
ibu pada fungsi visual dan pertumbuhan bayi cukup bulan yang diberi ASI. Saya. J. Clin. Nutr.
82, 125 - 132 doi: Dikutip Oleh (sejak 1996) 88 Tanggal Ekspor 27 Mei 2012 .
Kang, LJ, Koleva, PT, Bidang, CJ, Giesbrecht, GF, Anggur, E., Becker, AB, Mandhane,
PJ, Turvey, SE, Subbarao, P., Sears, MR, Scott, JA, Kozyrskyj, AL, Penyelidik,
CS, 2017. Gejala depresi ibu terkait dengan penurunan konsentrasi Immunoglobulin A tinja
pada bayi. Brain Behav. Immun. 1 - 9. https://doi.org/10.1016/j.bbi.
2017.10.007 .
Kato, EA, Ray-Sea Hsu, B., Raymoure, WJ, Kuhn, RW, 1985. Bukti untuk penyutradaraan langsung
transfer globulin pengikat kortikosteroid dari plasma ke whey di marmot. Endokrinologi. https://doi.org/10.
.
Kaufman, AS, Kaufman, NL, 1985. Baterai penilaian Kaufman untuk anak-anak. J. Pediatr.
Psikol. https://doi.org/10.1093/jpepsy/10.2.257 .
Kawano, A., Emori, Y., 2015. Hubungan Psikologi Postpartum Ibu Hamil
keadaan gical dan tingkat imunoglobulin sekresi ASI. Selai. Psikiater. Assoc Perawat. 21,
23 - 30. https://doi.org/10.1177/1078390314566882 .
Kawano, A., Emori, Y., Miyagawa, S., 2009. Asosiasi antara zat yang berhubungan dengan stres
dalam air liur dan zat kekebalan dalam ASI di Puerperae. Biol. Res. Nurs. 10, 350 - 355. https://doi.org/10.11
.
Kazemi, T., 2016. Sebuah review tentang depresi postpartum. Res. J. Pharm. Biol. Chem. Sci. 7,
287 - 295. https://doi.org/10.4088/PCC.v01n0103 .
.
Kelishadi, R., Hadi, B., Iranpour, R., Khosravi-Darani, K., Mirmoghtadaee, P., Farajian, S.,
Poursafa, P., 2012. Studi tentang kandungan lipid dan asam lemak pada ASI serta
hubungannya dengan ibu ' komposisi diet. J. Res. Med. Sci. 17, 824 - 827. https: //
doi.org/10.1016/j.jebo.2011.06.003 .
Kennedy, DO, 2016. Vitamin B dan otak: mekanisme, dosis dan e ffi cacy - sebuah re-
melihat. Nutrisi 8, 68. https://doi.org/10.3390/nu8020068 .
Khan, S., 2012. Variasi Jangka Pendek dalam Komposisi ASI: Asosiasi dengan
Pola Makan dan Pengosongan Gaster pada Bayi Cukup Bulan. PhD Diss .. Univ. Aust. Barat .
Khan, S., Prime, DK, Hepworth, AR, Lai, CT, Trengove, NJ, Hartmann, PE, 2013.
Investigasi variasi jangka pendek dalam komposisi ASI jangka pendek selama
10
MG Di Benedetto, dkk.
sesi ekspresi payudara berulang. J. Hum. Lact. 29, 196 - 204. https://doi.org/10.
1177/0890334412470213 .
Kohler, C., Freitas, T., De Andrade, N., Liu, C., Fernandes, B., Stubbs, B., Solmi, M.,
Veronese, N., Herrmann, N., Raison, C., Miller, B., Lanctot, K., Carvalgo, A., 2017. Perubahan
sitokin perifer dan kemokin dalam depresi: meta-analisis dari 82 studi. Acta Psychiatr. Skand.
373 - 387. https://doi.org/10.1111/acps.12698 .
Kondo, N., Suda, Y., Nakao, A., Oh-Oka, K., Suzuki, K., Ishimaru, K., Sato, M., Tanaka, T.,
Nagai, A., Yamagata, Z., 2011. Faktor psikososial ibu menentukan konsentrasi transformasi
faktor pertumbuhan-beta dalam ASI. Pediatr. Alergi Immunol. 22, 853 - 861. https://doi.org/10.1111/j.1399-3038.2011.01194.x
. fungsi di otak bayi: implikasi untuk kognisi, bahasa dan perilaku sosial. Neurosci.
Kramer, MS, Fombonne, E., Matush, L., Bogdanovich, N., Dahhou, M., Platt, RW, 2011.
Konsekuensi perilaku jangka panjang dari pemberian makan bayi: batasan studi
observasional. Paediatr. Perinat. Epidemiol. https://doi.org/10.1111/j.1365-3016.2011.
01211.x .
Kraszpulski, M., Dickerson, PA, Salm, AK, 2006. Stres prenatal a ff ects the develop-
lintasan mental tikus amigdala. Stres 9, 85 - 95. https://doi.org/10.1080/
10253890600798109 .
Kumar, S., Suthar, R., Panigrahi, I., 2012. Hiperkortisolisme dan hipotiroidisme dalam
bayi dengan sindrom Smith-Lemli-Opitz. J. Pediatr. Endokrinol. Metab. 25, 1001 - 1005.
https://doi.org/10.1515/jpem-2012-0099 .
Levine, S., Muneyyirci-Delale, O., 2018. Hiperprolaktinemia yang diinduksi stres: patofi-
siologi dan pendekatan klinis. Obstetr. Ginekol. Int. 2018 .
Loomans, EM, van Dijk, AE, Vrijkotte, TGM, van Eijsden, M., Stronks, K., Gemke,
RJBJ, Van den Bergh, BRH, 2012. Stres psikososial selama kehamilan terkait dengan hasil
kelahiran yang merugikan: hasil dari kohort kelahiran berbasis komunitas multi-etnis yang
besar. Eur. J. Kesehatan Masyarakat 23, 485 - 491. https://doi.org/10.1093/eurpub/cks097 .
Magnano, CL, Gardner, JM, Karmel, BZ, 1992. Di ff perbedaan kadar kortisol saliva di
kokain - terpapar dan noncocaine - bayi NICU yang terpajan. Dev. Psikobiol. https: // doi. org /
10.1002 / dev.420250203 .
Makrides, M., Gibson, RA, Mcphee, AJ, Collins, CT, Davis, PG, Doyle, LW, Colditz,
PB, Morris, S., Smithers, LG, Willson, K., Ryan, P., 2009. Hasil perkembangan saraf bayi
prematur yang diberi asam docosahexaenoic dosis tinggi. JAMA 301, 175 - 182 .
Makrides, M., Neumann, MA, Byard, RW, Simmer, K., Gibson, RA, 1994. Asam lemak
komposisi otak, retina, dan eritrosit pada bayi yang diberi ASI dan susu formula. Saya.
J. Clin. Nutr. https://doi.org/10.1093/ajcn/60.2.189 .
Mantis, NJ, Rol, N., Blaise, C., 2013. Sekretori IgA ' Peran kompleks dalam kekebalan dan
homeostasis mukosa di usus. Immunol mukosa. 4, 603 - 611. https://doi.org/10. 1038 /
mi.2011.41. Sekretaris .
Mccarty, MF, 2000. Piridoksin dosis tinggi sebagai “ anti stres ” strategi. Med. Hipotesis
54, 803 - 807. https://doi.org/10.1054/mehy.1999.0955 .
McCullough, AL, Kirksey, A., Wachs, TD, McCabe, GP, Bassily, NS, Bishry, Z., Galal,
OM, Harrison, GG, Jerome, NW, 1990. Status vitamin B-6 ibu Mesir: hubungan dengan
perilaku bayi dan interaksi ibu-bayi. Saya. J. Clin. Nutr.
https://doi.org/10.1093/ajcn/51.6.1067 .
Meltzer-brody, S., 2011. Wawasan baru tentang depresi perinatal: patogenesis dan pengobatan-
selama kehamilan dan pascapartum. Klinik Dialog. Neurosci. 89 - 100 .
Moberg, KU, Prime, DK, 2013. Oksitosin e ff efek pada ibu dan bayi selama menyusui-
makanan. Bayi 9, 201 - 206 .
Monteiro, RC, 2014. Immunoglobulin A sebagai anti-in fl agen ammatory. Clin. Exp.
Immunol. 178, 108 - 110. https://doi.org/10.1111/cei.12531 .
Moossavi, S., Sepehri, S., Robertson, B., Sears, MR, Kha fi tuangkan, E., Azad, MB, Moossavi,
S., Sepehri, S., Robertson, B., Bode, L., Goruk, S., Field, CJ, Lix, LM, 2019.Komposisi dan variasi
mikrobiota ASI ada dalam fl dipengaruhi oleh faktor ibu dan usia dini. Mikroba Inang Sel 25,
324 - 335.e4. https://doi.org/10.1016/j. chom.2019.01.011 .
Nakajima, A., Vogelzang, A., Maruya, M., Miyajima, M., Murata, M., Putra, A., Kuwahara,
T., Tsuruyama, T., Yamada, S., Matsuura, M., Nakase, H., Peterson, DA, Fagarasan,
S., Suzuki, K., 2018. IgA mengatur komposisi dan fungsi metabolisme mikrobiota usus
dengan mempromosikan simbiosis antar bakteri. J. Exp. Med. 215, 2019 - 2034.
https://doi.org/10.1084/jem.20180427 .
Neelon, SEB, Stroo, M., Mayhew, M., Maselko, J., Hoyo, C., Serikat, U., Ilmu, B.,
States, U., States, U., 2015. Korelasi antara kortisol ibu dan bayi bervariasi menurut status
menyusui. Bayi Berperilaku. Dev. 40, 252 - 258. https://doi.org/10.1016/j. infbeh.2015.06.005.
Korelasi .
Neville, MC, Keller, R., Seacat, J., Lutes, V., Neifert, M., Casey, C., Allen, J., Archer, P.,
1988. Studi dalam laktasi manusia: Volume susu pada wanita menyusui selama permulaan
laktasi dan laktasi penuh. Saya. J. Clin. Nutr. https://doi.org/10.1093/ajcn/48.6. 1375 .
Neville, MC, Morton, J., 2018. Simposium: Laktogenesis Manusia II: Mekanisme,
Determinan dan Konsekuensi Perubahan Fisiologi dan Endokrin yang Mendasari
Laktogenesis Manusia II 1, 2, hlm. 3005 - 3008.
HAI ' Connor, ME, Schmidt, W., Carroll-Pankhurst, C., Onless, KN, 1998. Relaksasi
pelatihan dan sekresi IgA ASI. Lengkungan. Pediatr. Adolesc. Med. 152, 1065 - 1070 .
Örün, E., Songül Yalçin, S., Aykut, O., Orhan, G., Koç-Morgil, G., Yurdakök, K., Uzun, R.,
2012. Paparan merkuri melalui ASI pada bayi dari daerah pinggiran kota Ankara. Turki.
Orang Turki. J. Pediatr. 54, 136 - 143 .
Ozbek, A., Kumral, A., Guvenir, T., Tas, FV, Gencer, O., Duman, N., Ozkan, H., 2008.
Aspek psikososial ibu dalam dehidrasi hipernatremia dengan konsentrasi natrium tinggi
dalam ASI: studi kasus-kontrol. J. Paediatr. Kesehatan Anak 44, 38 - 43. https://doi.org/10.1111/j.1440-1754.2007.01208.x
. jphysiol.2004.063388 .
Palmeira, P., Carneiro-Sampaio, M., 2016. Imunologi ASI. Rev. Assoc. Med.
Bra. 62, 584 - 593 .
Pang, WW, Hartmann, PE, 2007. Inisiasi laktasi manusia: sekretori di ff erentia-
aktivasi dan sekretori. J. Berbagai Kelenjar Mammary. Neoplasia. https://doi.org/10. 1007 /
s10911-007-9054-4 .
Otak, Perilaku, dan Kekebalan xxx (xxxx) xxx – xxx
Parry, BL, Meliska, CJ, Ph, D., Sorenson, DL, Lopez, AM, Martinez, LF,
Nowakowski, S., Elliott, JA, Ph, D., Hauger, RL, Kripke, DF, 2008. Gangguan ritme sirkadian
melatonin plasma selama kehamilan dan pascapartum pada wanita dan wanita depresi
dengan riwayat depresi pribadi atau keluarga. Saya. J. Psikiatri 1551 - 1558 .
Paschetta, E., Berrisford, G., Coccia, F., Whitmore, J., Wood, AG, Pretlove, S., Ismail,
KMK, 2014. Gangguan kejiwaan perinatal: gambaran umum. Saya. J. Obstet. Ginekol.
210, 501 - 509.e6. https://doi.org/10.1016/j.ajog.2013.10.009 .
Paterson, SJ, Heim, S., Thomas, J., Choudhury, N., 2006. Pengembangan struktur dan
Biobehav. Wahyu 30, 1087 - 1105 .
Emmett, PM, Rogers, IS, 1997. Sifat susu manusia dan hubungannya dengan
nutrisi ibu. Hum awal. Dev. https://doi.org/10.1016/S0378-3782(97) 00051-0 .
Pearlstein, T., Howard, M., Salisbury, A., Zlotnick, C., 2009. Depresi pascapartum. Nih
200, 357 - 364. https://doi.org/10.1016/j.ajog.2008.11.033.Postpartum .
Penttila, IA, 2010. Faktor pertumbuhan transformasi yang diturunkan dari susu- β dan kekebalan bayi
tanggapan. J. Pediatr. 156, S21 - S25. https://doi.org/10.1016/j.jpeds.2009.11.016 .
Picciano, MF, 2001. Komposisi nutrisi ASI. Pediatr. Clin. North Am. 48,
53 - 67. https://doi.org/10.1016/S0031-3955(05)70285-6 .
Prentice, A., Ewing, G., Roberts, SB, Lucas, A., MacCARTHY, A., Jarjou, ALM,
Whitehead, RG, Prentice, A., 1987. Peran nutrisi IgA ASI dan laktoferin. Acta Pcediatr.
Skand. https://doi.org/10.1111/j.1651-2227.1987. tb10526.x .
Pribylova, J., Krausova, K., Kocourkova, I., Rossmann, P., Klimesova, K., Kverka, M.,
Tlaskalova-Hogenova, H., 2012. Kolostrum ibu yang sehat mengandung autoantibodi IgA
sekretori spektrum luas. J. Clin. Immunol. 32, 1372 - 1380. https: // doi. org / 10.1007 /
s10875-012-9733-9 .
Qawasmi, A., Landeros-Weisenberger, A., Leckman, JF, Bloch, MH, Landeros-
Weisenberg, A., Leckman, JF, Bloch, MH, Landeros-Weisenberger, A., Leckman,
JF, Bloch, MH, 2012. Meta-analisis suplementasi asam lemak tak jenuh ganda rantai panjang
formula dan kognisi bayi. Pediatri 129, 1141 - 1149. https: // doi.org/10.1542/peds.2011-2127 .
Quigley, MA, Hockley, C., Carson, C., Kelly, Y., Renfrew, MJ, Sacker, A., 2012.
Menyusui dikaitkan dengan peningkatan perkembangan kognitif anak: studi kohort berbasis
populasi. J. Pediatr. 160, 25 - 32. https://doi.org/10.1016/j.jpeds.2011.06. 035 .
Reck, C., Struben, K., Backenstrass, M., Stefenelli, U., Reinig, K., Fuchs, T., Sohn, C.,
Mundt, C., 2008. Prevalensi, onset dan komorbiditas kecemasan postpartum dan gangguan
depresi. Acta Psychiatr. Skand. 118, 459 - 468. https://doi.org/10.1111/j.
1600-0447.2008.01264.x .
Roux, ME, Mcwilliams, M., Phillips-quagliata, JM, Carrington, PW, Lamm, ME,
1977. Asal sel plasma yang mensekresi IgA di kelenjar susu. J. Exp. Med. 146, 1311 - 1322 .
Saarela, T., Kokkonen, J., Koivisto, M., 2005. Kandungan nutrisi makro dan energi
fraksi ASI selama fi enam bulan pertama menyusui. Acta Paediatr. Int. J. Paediatr. 94, 1176 - 1181.
https://doi.org/10.1080/08035250510036499 .
Salm, AK, Pavelko, M., Krouse, EM, Webster, W., Kraszpulski, M., Birkle, DL, 2004.
Ekspansi inti amigdaloid lateral pada tikus dewasa dikaitkan dengan paparan stres
prenatal. Dev. Res otak. 148, 159 - 167. https://doi.org/10.1016/j. devbrainres.2003.11.005 .
Savignac, HM, Kiely, B., Dinan, TG, 2014. Bi fi Dobacteria menggunakan strain-speci fi ce ff dll
perilaku dan fisiologi terkait stres pada tikus BALB / c. Neurogastroenterol. Motil.
26, 1615 - 1627. https://doi.org/10.1111/nmo.12427 .
Sawyer, KM, Zunszain, PA, Dazzan, P., Pariante, CM, 2018. Trans-
misi depresi: pengamatan klinis dan mekanisme molekuler. Mol. Psikiatri. https://doi.org/10.1038/s41380-01
.
Serim Demirgoren, B., Ozbek, A., Ormen, M., Kavurma, C., Ozer, E., Ayd saya n, A., 2017. Apakah
ibu dengan kadar natrium tinggi dalam ASI memiliki skor depresi dan kecemasan yang
tinggi? J. Int. Med. Res. 45, 843 - 848. https://doi.org/10.1177/ 0300060517700013 .
Shariat, M., Abedinia, N., Rezaei, N., Farrokhzad, N., 2017. Meningkatkan konsentrasi
mengubah faktor pertumbuhan beta (TGF- β) dalam ASI ibu dengan gangguan psikologis.
Acta Med. Iran. 55, 429 - 436 .
Sinclair, L., Winterborn, MH, Brown, J., 1968. Sindrom Smith-Lemli-Opitz, hal.
907 - 908.
Soe, NN, Wen, DJ, Poh, JS, Li, Y., Broekman, BFP, Chen, H., Chong, YS, Kwek, K.,
Saw, S., Gluckman, PD, 2016. Gejala depresi ibu pra dan pasca melahirkan dalam kaitannya
dengan fungsi frontal bayi, konektivitas, dan perilaku. PLoS One 1 - 17.
https://doi.org/10.1371/journal.pone.0152991 .
Sonino, N., Navarrini, C., Ruini, C., Fallo, F., Boscaro, M., Fava, GA, 2004. Peristiwa kehidupan di
patogenesis hiperprolaktinemia. Eur. J. Endocrinol. 61 - 65 .
Squires, J., Bricker, D., 2009. Ages & Stage Questionnaire, edisi ketiga (ASQ-3): orang tua-
melengkapi sistem pemantauan anak. Clin. Pediatr. (Phila.) .
Stein, A., Pearson, RM, Goodman, SH, Rapa, E., Rahman, A., McCallum, M., Howard,
LM, Pariante, CM, 2014. E ff efek gangguan mental perinatal pada janin dan anak. Lancet
384, 1800 - 1819. https://doi.org/10.1016/S0140-6736(14)61277-0 .
Sudo, N., Chida, Y., Aiba, Y., Sonoda, J., Oyama, N., Yu, X., Kubo, C., Koga, Y., 2004.
Kolonisasi mikroba pascakelahiran memprogram hipotalamus - kelenjar di bawah otak - sistem
adrenal untuk respons stres pada tikus. J. Physiol. 1, 263 - 275. https://doi.org/10.1113/
Sun, M., Zhu, Y., Zhou, Z., Jia, X., Xu, Y., Yang, Q., Cui, C., Shen, Y., 2018.
Pelindung saraf e ff Efek transplantasi mikrobiota tinja pada Parkinson yang diinduksi MPTP ' Mencit
penyakit: mikrobiota usus, reaksi glial dan TLR4 / TNF - jalur persinyalan. Brain Behav.
Immun. 70, 48 - 60. https://doi.org/10.1016/j.bbi.2018.02. 005 .
11
MG Di Benedetto, dkk.
Takeda, S., 1986. Konsentrasi dan Asal Oksitosin di Departemen ASI
Obstetri & Ginekologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Tokyo peptida (Baram et al., 1977;
ditemukan dalam Oksitosin berperan penting secara fisiologis dalam laktasi. Oksitosin
adalah p. Endokrinol. Jpn. 33, 821 - 826.
Taveras, EM, Capra, AM, Braveman, PA, Jensvold, NG, Escobar, GJ, Lieu, TA,
Objektif, A., 2003. Dukungan dokter dan faktor risiko psikososial yang terkait dengan
penghentian menyusui. Pediatri 112 .
Thibeau, S., D ' Apolito, K., Minnick, AF, Dietrich, MS, Kane, B., Cooley, S., Groer, M.,
2016. Hubungan stres ibu dengan komponen kekebalan susu pada ibu Amerika Afrika
dengan bayi cukup bulan. Menyusui. Med. 11, 6 - 14. https: // doi. org / 10.1089 /
bfm.2015.0117 .
Thomas, RM, Kawamoto, J., Sneed, SM, Eakin, R., 1979. e ff efek vitamin C,
vitamin B6 dan vitamin B12, suplementasi ASI dan status ibu ibu gizi baik. Saya. J. Clin. Nutr .
Thompson, O., Ajayi, IO, 2016. Prevalensi depresi antenatal dan risiko terkait
faktor di antara wanita hamil yang menghadiri klinik antenatal di wilayah pemerintah daerah utara
Abeokuta, Nigeria. Menekan. Res. Memperlakukan. https://doi.org/10.1155/2016/ 4518979 .
Thurl, S., Munzert, M., Matthews, C., Stahl, B., 2017. Tinjauan sistematis dari
konsentrasi oligosakarida dalam ASI. Nutr. Wahyu 75, 920 - 933. https: // doi. org / 10.1093 /
nutrisi / nux044 .
Tognini, P., 2017. Mikrobiota usus: pengatur potensial perkembangan saraf. Depan. Sel.
Neurosci. 11, 1 - 8. https://doi.org/10.3389/fncel.2017.00025 .
12
Otak, Perilaku, dan Kekebalan xxx (xxxx) xxx – xxx
Valentine, CJ, Wagner, CL, 2013. Manajemen nutrisi dari angka dua menyusui.
Pediatr. Clin. North Am. 60, 261 - 274. https://doi.org/10.1016/j.pcl.2012.10.008 .
van der Voorn, B., de Waard, M., van Goudoever, JB, Rotteveel, J., Heijboer, AC,
Finken, MJ, 2016. Konsentrasi kortisol dan kortison ASI mengikuti ritme diurnal dari
aktivitas aksis hipotalamus-hipofisis-adrenal ibu. J. Nutr.
146, 2174 - 2179. https://doi.org/10.3945/jn.116.236349 .
Wachtel, RC, Shapiro, BK, Palmer, FB, Allen, MC, Capute, AJ, 1994. CAT / CLAMS: a
alat untuk evaluasi pediatrik bayi dan anak-anak dengan keterlambatan perkembangan.
Clin. Pediatr. (Phila.). https://doi.org/10.1177/000992289403300706 .
Wechsler, D., 1939. Skala Kecerdasan Wechsler untuk Anak-IV dan Konseptual
Panduan Interpretatif. Indiana Univ. - Universitas Purdue, Indianap .
Westerberg, AC, Schei, R., Henriksen, C., Smith, L., Veierd, MB, Drevon, CA, Iversen,
PO, 2011. Perhatian pada bayi berat lahir sangat rendah setelah suplementasi dini dengan
asam docosahexaenoic dan arachidonic. Acta Paediatr. Int. J. Paediatr.
100, 47 - 52. https://doi.org/10.1111/j.1651-2227.2010.01946.x .
Zanardo, V., Nicolussi, S., Favaro, F., Faggian, D., Plebani, M., Marzari, F., Freato, F.,
2001. E ff dll dari kecemasan pascapartum pada susu kolostral β- konsentrasi endorfin ibu
menyusui. J. Obstet. Gynaecol. (Lahore). https://doi.org/10.1080/ 01443610020026001 .
Zunszain, PA, Anacker, C., Cattaneo, A., Choudhury, S., Musaelyan, K., Myint, AM,
Thuret, S., Harga, J., Pariante, CM, 2012. Interleukin-1 β: regulator baru dari jalur
kynurenine a ff mempengaruhi neurogenesis hipokampus manusia.
Neuropsikofarmakologi 37, 939 - 949. https://doi.org/10.1038/npp.2011.277 .