Anda di halaman 1dari 47

LUKA DAN

PENJAHITAN
LUKA
DEFINISI LUKA
◦ Luka adalah hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh (diskontinuitas jaringan). Keadaan ini dapat
disebabkan oleh trauma benda tajam atau tumpul, perubahan suhu, zat kimia, ledakan, sengatan listrik
atau gigitan hewan. Proses yang kemudian terjadi pada jaringan yang rusak ini ialah penyembuhan luka
yang dapat dibagi dalam tiga fase, yaitu fase inflamasi, poliferasi dan penyudahan yang merupakan
perupaan kembali (remodelling) jaringan.
KLASIFIKASI LUKA

Berdasarkan sifat kejadian


Luka Berdasarkan Penyebabnya
Berdasarkan tingkat kontaminasi
Berdasarkan kedalaman dan luasnya luka
Berdasarkan waktu penyembuhan luka
Luka Berdasarkan Penyebabnya

◦ Luka insisi (Incised wounds), terjadi karena teriris Luka memar (Contusion Wound), terjadi akibat benturan
oleh instrumen yang tajam. Misal yang terjadi akibat oleh suatu tekanan dan dikarakteristikkan oleh cedera
pembedahan. pada jaringan lunak, perdarahan dan bengkak.
Luka Berdasarkan Penyebabnya

◦ Luka lecet (Abraded Wound), terjadi akibat kulit Luka tusuk (Punctured Wound), terjadi akibat adanya
bergesekan dengan benda lain yang biasanya benda, seperti peluru atau pisau yang masuk kedalam
dengan benda yang tidak tajam. kulit dengan diameter yang kecil.
Luka Berdasarkan Penyebabnya

◦ Luka gores (Lacerated Wound), terjadi akibat benda Luka tembus (Penetrating Wound), yaitu luka yang
yang tajam seperti oleh kaca atau oleh kawat. menembus organ tubuh biasanya pada bagian awal luka
masuk diameternya kecil tetapi pada bagian ujung
biasanya lukanya akan melebar.
Luka Berdasarkan Penyebabnya

◦ Luka bakar (Combustio), luka yang terjadi karena Luka gigitan (Morcum Wound), luka gigitan yang tidak
jaringan tubuh terbakar. jelas bentuknya pada bagian luka.
Proses penyembuhan luka
penyembuhan luka
Secara fisiologis, tubuh dapat memperbaiki kerusakan jaringan kulit sendiri yang dikenal dengan
penyembuhan luka.

Cara penyembuhan luka dapat dibedakan berdasarkan tipe dan cara penyembuhannya yaitu
◦ penyembuhan luka secara primer ( primary intention),
◦ secara sekunder (secondary intention), dan
◦ secara tersier (tertiary intention atau delayed primary intention).
Primary Intention
Penyembuhan luka secara primer (Primary intention) adalah luka yang ditutup dengan cara
dirapatkan kembali dengan menggunakan alat bantu sehingga bekas luka (scars) tidak ada atau
minimal.
Secondary intention
Pada proses penyembuhan luka secara sekunder kulit mengalami luka (kerusakan dengan
kehilangan banyak jaringan sehingga memerlukan proses granulasi (pertumbuhan sel), kontraksi,
dan epitelisasi ( penutupan epidermis) untuk menutup luka.
Tertiary intention
Penyembuhan luka secara tersier atau delayed primary terjadi jika penyembuhan luka secara
primer mengalami infeksi atau ada benda asing sehingga penyembuhannya terlambat.
Proses penyembuhan luka
Secara umum proses penyembuhan luka terdiri dari beberapa fase penyembuhan dimana dibagi
dalam tiga fase utama yaitu:

Fase inflamasi

Fase polifesari

Fase remodelisasi
Proses penyembuhan luka
HECKTING
Definisi
Penjahitan luka merupakan suatu proses penyatuan jaringan yang terpisah oleh karena trauma
ataupun luka yang ditimbulkan oleh intervensi bedah dengan cara tertentu dengan menggunakan
bahan yang tepat.
Teknik penjahitan luka
Teknik Penjahitan Luka
SIMPLE INTERRUPTED SUTURE Simple Continuous Suture
paling sering digunakan dalam bidang kedokteran insersi jahitannya yang cukup cepat. Namun, jika salah
gigi. satu jahitan terputus, maka keseluruhan jahitan akan
rusak.
menjahit tepi luka dengan satu jahitan, disimpul lalu
digunting Indikasi penjahitan luka daerah tension yang minimal.
Lanjutan ….
Locking Continuous Suture Vertical Mattress Suture
adanya mekanisme pengunci. Sehingga adanya penambahan penetrasi jarum jahit
jaringan dapat disesuaikan dengan insisi pada tepi luka yang berfungsi untuk
secara perpendicular dan mencegah memaksimalkan eversi luka, meminimalisir
terjadinya pengetatan jahitan secara terus adanya dead space, dan meminimalisir
menerus sebagai kemajuan proses tekanan yang melewati luka.
penyembuhan luka
Lanjutan …
Horizontal Mattress Suture Subcuticular Suture
biasa dilakukan pada pencangkokan dilakukan dengan membuat jahitan horizontal melewati
kedua tepi luka secara bergantian.
tulang intra oral. Penetrasi jarum jahit
dilakukan dari tepi ke tepi luka lalu
melewati daerah insisi dan kembali lagi ke
tepi jahitan yang pertama.
Lanjutan …
Figure-of-eight Suture
untuk menutup luka pasca ekstraksi
SURGEON’S KNOT Simpul
Penyimpulan jahitan tergantung pada jenis benang yang
digunakan

surgeon’s knot merupakan teknik penyimpulan standar


digunakan pada jahitan yang menggunakan benang jenis
sintetik, baik absorbable maupun non-absorbable

Ketika jahitan telah diinsersi, harus dilakukan


penyimpulan agar jahitan dapat terjaga.
Instrumen, Alat dan Bahan
Instrumen pemotong
Instrumen Pemegang
Instrumen Penarik
ALAT PENUNJANG
Lain-lain:
1. Doek lubang steril
2. Kasa steril
3. Handscoon steril
4. Gown bedah steril
5. Masker
6. Kaca penutup mata dan wajah
7. Penutup kepala dan rambut
Jarum dan benang bedah
JARUM
BENANG
ABSORBABLE NON ABSORBABLE
Jenis jenis benang dan jarum
ASEPTIK
Dalam pembedahan prosedur aseptik meliputi tindakan sebelum, saat maupun sesudah tindakan
bedah, yaitu :
a. Pemakaian masker dan penutup kepala.
b. Mencuci tangan.
c. Pemakaian sarung tangan dan jubah operasi.
d. Persiapan penderita.
e. Memelihara sterilisitas medan operasi.
f. Menggunakan teknik operasi aman.
g. Sterilisitas dari ruang operasi minor dan alat operasi
5 momen cuci tangan
Langkah-
langkah cuci
tangan
Teknik memakai
sarung tangan
LANGAKAH-LANGKAH MENJAHIT LUKA
1. Gunakan needle holder untuk memegang jarum. Jepit jarum pada ujung pemegang jarum
pada pertengahan atau sepertiga ekor jarum. Jika penjepitan kurang dari setengah jarum,
akan sulit dalam menjahit. Pegang needle holder dengan jari-jari sedemikian sehingga
pergelangan tangan dapat melakukan gerakan rotasi dengan bebas.

2. Masukkan ujung jarum pada kulit dengan jarak dari tepi luka sekitar 1cm, membentuk sudut
90˚

3. Dorong jarum mengikuti kelengkungan jarum.

4. Jahit luka lapis-demi lapis dari yang terdalam. Aproksimasi tepi luka harus baik.

5. Penjahitan luka bagian dalam menggunakan benang yang dapat di serap atau
monofilament.

6. Jarak tiap jahitan sekitar 1cm. Jahitan yang terlalu jarang luka kurang menutup dengan baik.
Bila terlalu rapat meningkatkan trauma jaringan dan reaksi inflamasi
Melakukan jahit luka/ suture interuptus

Melakukan jahit luka/ suture jelujur


Melakukan jahit luka/ suture jelujur terkunci

Melakukan jahit luka/ suture matras vertical


Melakukan jahit luka/ suture matras horisontal
Melakukan dressing Setelah penjahitan selesai, lakukan eksplorasi. Jahitan yang terlalu ketat/
kendor diganti. Desinfeksi luka dengan povidone iodine. Tutup dengan kasa steril beberapa lapis
untuk menyerap discharge yang mungkin terbentuk. Dan diplester

Melakukan dekontaminasi: Untuk menghindari penularan penyakit yang menular lewat serum/
cairan tubuh. Alat-alat direndam dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit.

Memberikan edukasi perawatan luka Berikan edukasi tentang makanan, cara merawat luka,
mengganti kasa. Waktu kontrol.

Menentukan prognosis penyembuhan Menjelaskan lama penyembuhan, waktu pengangkatan


jahitan, hasil jahitan, penyulit-penyulit yang mempengaruhi penyembuhan luka.
KESIMPULAN
Alat yang dibutuhkan:
1. Needle Holder atau pemegang jarum
2. Pinset Chirrurgis atau pinset bedah
3. Gunting benang
4. Jarum jahit
Bahan yang dibutuhkan:
1. Benang jahit Seide atau silk
2. Benang jahit Cat Gut Chromic dan Plain
Lain-lain:

1. Doek lubang steril

2. Kasa steril

3. Handscoon steril

4. Gown bedah steril

5. Masker

6. Kaca penutup mata dan wajah

7. Penutup kepala dan rambut


Urutan teknik penjahitan luka:

1. Persiapan alat dan bahan

2. Persiapan asisten dan operator

3. Desinfeksi lapangan operasi

4. Anastesi lapangan operasi

5. Debridement dan eksisi tepi luka

6. Penjahitan luka

7. Perawatan luka
Macam-macam jahitan luka:

1. Jahitan simpul tunggal

2. Jahitan matras horizontal

3. Jahitan matras vertical

4. Jahitan matras modifikasi

5. Jahitan jelujur sederhana

6. Jahitan jelujur feston

7. Jahitan jelujur horizontal

8. Jahitan simpul intrakutan

9. Jahitan jelujur intrakutan

Anda mungkin juga menyukai