Anda di halaman 1dari 70

ENTREPRENEURSHIP

KEPERAWATAN

PAULUS BUDI PAMUNGKAS S.Pd


ENTREPRENEURSHIP SEBAGAI ILMU
I. PENGERTIAN
Entrepreneurship yang dibahasaindonesiakan
berkewirausahaan. Menurut John J.Kao (1993)
mendefinisikan: “Entrepreneurship is the attempt to
create value through recognition of business
opportunity ,the management of risk-taking
appropriate to the opportunity , and through the
communicative and management skills to mobilize
human,financial and material resources necessary
to bring a project to fruition.”
Dengan kata lain entrepreneurship atau
berkewirausahaan adalah usaha untuk menciptakan
nilai melalui pengenalan kesempatan bisnis,manajemen
pengambilan risiko yang tepat, dan melalui
keterampilan komunikasi dan menajemen untuk
memobilisasi manusia,uang dan bahan-bahan baku
atau sumber daya lain yang diperlukan untuk
menghasilkan hasil yang baik.
Menurut Robert D.Hisrich ;
“Entrepreneurship is the dynamic process of creating
incremental wealth. The wealth is created by individuals
who assume the major risks in terms of equity,time, and
or carrier commitment or provide value for some product
or service.The product or service may or may not be new
or unique,but value must somehow be infused by the
entrepreneur by receiving and locating the necessary
skills and resources”
Dengan kata lain entrepreneurship atau
berkewirausahaan adalah proses dinamis atas
penciptaan tambahan kekayaan.Kekayaan diciptakan
oleh individu yang berani mengambil risiko dengan
syarat-syarat kewajaran ,waktu dan atau komitmen
karier atau penyediaan nilai untuk berbagai barang dan
jasa.Produk dan jasa tersebut mungkin atau tidak baru
atau unik, tetapi nilai tersebut bagaimanapun juga
harus ditambahkan oleh usahawan dengan penerimaan
dan penempatan kebutuhan dan sumber-sumber daya.
Pengertian kewirausahaan menurut Instruksi Presiden
RI No.4 tahun 1995 ,kewirausahaan adalah
semangat,sikap,perilaku,dan kemampuan seorang
dalam menangani usaha dan atau kegiatan yang
mengarah pada upaya mencari, menciptakan,
menerapkan cara kerja, teknologi,dan produk baru
dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka
memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau
memperoleh keuntungan yang lebih besar
Kesimpulan : berkewirausahaan adalah hal-hal atau
upaya-upaya yang berkaitan dengan penciptaan
kegiatan atau usaha atau aktivitas bisnis atas dasar
kemauan sendiri dan atau mendirikan usaha atau bisnis
dengan kemauan dan atau kemampuan sendiri

Wirausaha adalah orang –orang yang memiliki sifat-


sifat kewirausahaan dan umumnya memiliki keberanian
dalam mengambil risiko terutama dalam menangani
usaha atau perusahaannya dengan berpijak pada
kemampuan dan atau kemauan sendiri.
Faktor –faktor yang mendorong seseorang untuk berwirausaha
• Faktor lingkungan ; peluang ,pengalaman
• Pemicu ; - tidak puas dengan pekerjaan yang dijalan
• - PHK atau belum mendapatkan pekerjaan baru

• - Minat pada bisnis karena orang tua/sodara

Apakah proses berwirausaha membutuhkan kreativitas dan


inovasi?
II. Manfaat Entrepreneurship

(Thomas W.Zimmerer(2015)

1. Memberi peluang dan kebebasan untuk


mengendalikan nasib sendiri
2. Memberi peluang melakukan perubahan
3. Memberi peluang untuk mencapai potensi diri
sepenuhnya
4. Memiliki peluang meraih keuntungan seoptimal
mungkin
II. Manfaat Entrepreneurship

5. Memiliki peluang untuk berperan aktif dalam


masyarakat dan mendapatkan pengakuan atas
usahanya
6. Memiliki peluang untuk melakukan sesuatu yang
disukai dan menumbuhkan rasa senang dalam
mengerjakannya.
Fungsi pokok wirausaha, yaitu:

a. Membuat keputusan-keputusan penting dan


mengambil resiko tentang tujuan dan sasaran
perusahaan.
b. Memutuskan tujuan dan sasaran perusahaan.
c. Menetapkan bidang usaha dan pasar yang akan
dilayani.
d. Menghitung skala usaha yang diinginkannya.
e. Menentukan permodalan yang diinginkannya
(modal sendiri dan modal dari luar dengan
komposisi yang menguntungkan).
Fungsi pokok wirausaha, yaitu:

f. Memilih dan menetapkan kriteria


pegawai/karyawan dan memotivasinya
g. Mengendalikan secara efektif dan efisien.
h. Mencari dan menciptakan berbagai cara baru.
i. Mencari terobosan baru dalam mendapatkan
masukan atau input, serta mengolahnya menjadi
barang dan atau jasa yang menarik.
j. Memasarkan barang dan atau jasa tersebut untuk
memuaskan pelanggan dan sekaligus dapat
memperoleh dan mempertahankan keuntungan
maksimal.
Fungsi tambahan wirausaha yaitu:

a. Mengenali lingkungan perusahaan dalam rangka


mencari dan menciptakan peluang usaha.
b. Mengendalikan lingkungan ke arah yang
menguntungkan bagi perusahaan.
c. Menjaga lingkungan usaha agar tidak merugikan
masyarakat maupun merusak lingkungan akibat dari
limbah usaha yang mungkin dihasilkannya.
d. Meluangkan dan peduli atas CRS. Setiap pengusaha
harus peduli dan turut serta bertanggung jawab
terhadap lingkungan sosial disekitarnya.
PRINSIP- PRINSIP BERWIRAUSAHA
Prinsip-prinsip entrepreneurship menurut Dhidiek
D. Machyudin

1. Harus optimis
2. Ambisius
3. Dapat membaca peluang pasar
4. Sabar
5. Jangan putus asa
6. Jangan takut gagal
7. Kegagalan pertama dan kedua itu biasa, anggaplah
kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda
PRINSIP- PRINSIP BERWIRAUSAHA
Ada 7 prinsip entrepreneurship yang diungkapkan
oleh Khafidlul Ulum :

1. Passion (semangat)
2. Independent (mandiri)
3. Marketing Sensitivity (peka terhadap pasar)
4. Creative and innovative (kreatif dan inovatif)
5. Calculated risk taker (mengambil resiko dengan
penuh perhitungan)
6. Persistent (pantang menyerah)
7. High ethical standard (berdasar standar etika)
1. Jangan takut gagal
2. Penuh semangat
3. Kreatif dan inovatif.
4. Bertindak dengan penuh perhitungan dalam
mengambil resiko
5. Sabar, ulet, dan tekun
6. Harus optimis
7. Ambisius
8. Pantang menyerah/ jangan putus asa
III. ENTREPRENEURSHIP DAN CORPORATE
ENTREPRENEURSHIP

Entrepreneurship sebagai “Proses penciptaan nilai


dengan mengombinasikan sumber daya secara unik
untuk memanfaatkan peluang “.

Entrepreneurship bukan hanya untuk perusahaan


start-up, pemula atau usaha kecil menengah (UKM)
saja. Entrepreneurship juga relevan untuk
perusahaan besar dan mapan.
III. ENTREPRENEURSHIP DAN CORPORATE
ENTREPRENEURSHIP
Cara berpikir dan bertindak entrepreneurship pada
perusahaan start-up bisa juga diterapkan pada
berbagai organisasi. Sepanjang seorang karyawan
memiliki ciri-ciri berikut:

- Mencari dan memanfaatkan/ mendayagunakan


peluang.
- Mengambil resiko
- Penuh kegigihan
- Mendorong gagasan baru diterapkan
III. ENTREPRENEURSHIP DAN CORPORATE
ENTREPRENEURSHIP

Seorang intrapreuneur/corporate entrepreneur.


Dalam menjalankan ciri-ciri ini intrapreneur selalu
menghitung risiko, menyelesaikan masalah,
bootstraping-memanfaatkan semaksimal mungkin
sumber daya yang mereka punya dan bergerilya
dalam menghadapi tantangan.
1. Entrepreneur itu dilahirkan bukan dikembangkan
2. Entrepreneur haruslah seorang investor
3. Ada profil standar atau prototipe entrepreneur
4. Entrepreneurship sama dengan keberuntungan
5. Entrepreneur = penjudi (gamblers- risk taker)
6. Entrepreneur adalah orang yang sekolahnya tidak
beres
7. Semua entrepreneur membutuhkan modal uang
8. Entrepreneurship tidak terstruktur dan tidak teratur
Prinsip yang sama berlaku pada keduanya
1. Keduanya melibatkan pengenalan dan perumusan
peluang.
2. Keduanya membutuhkan konsep bisnis yang baik
3. Keduanya melibatkan orang-orang yang mengusulkan
gagasan, mempromosikan dan memperjuangkannya
dan mengimplementasikan
4. Keduanya membutuhkan keseimbangan antara
kecakapan manajerial dan visi, passion dengan
pragmatisme, dan keproaktifan dengan kesabaran.
Prinsip yang sama berlaku pada keduanya
5. Keduanya melibatkan konsep bisnis yang rapuh
diawal, dan butuh pengembangan dalam setiap
tahap perkembangan.
6. Keduanya melibatkan risiko dan butuh
pengelolaan risiko yang baik
Perbedaan antara entrepreneur dan corporate
entrepreneur/intrapreneur.
Entrepreneur Intrapreneur
• Entrepreneur sebagai •Perusahaan yang ambil
pribadi yang mengambil risiko,
risiko •Perusahaan yang memiliki
• Entrepreneur “yang punya” ide,meskipun konsepnya
ide atau konsep intrapreneur
• Entrepreneur punya •Intrapreneur punya
kepemilikan dari bisnis saham,biasanya kecil
• Potensi reward untuk •Ada batasan ganjaran
entrepreneur secara teori finansial yang dirasakan
tidak terbatas •Lebih banyak ruang untuk
• Satu langkah saja bisa fatal melakukan kesalahan dan
• Rentan dengan pengaruh bila terjadi perusahaan yang
luar. menanggung
Perbedaan antara entrepreneur dan corporate
entrepreneur/intrapreneur.
Entrepreneur Intrapreneur
• Fleksibel •Lebih terisolasi dari
mengubah,bereksperimen pengaruh luar
atau mencoba arah yang •Ada aturan
baru ketat,prosedur,birokrasi yang
• Kecepatan pengambilan dapat menutupi kemampuan
keputusan intrapreneurship melakukan
• Skala dan skop yang manuver
terbatas pada awalnya •Siklus dalam meminta
• Keterbatasan sumber daya persetujuan lebih lama
yang tinggi •Jejaring yang luas untuk
mengelola dan
memperkenalkan ide
IV. PROSES ENTREPRENEURSHIP

1. Mengidentifikasi peluang,
Adakah cukup pasar yang cukup untuk membeli produk ini..
2. Merumuskan konsep bisnis
- memberikan manfaat bagi pengguna
- unik dan tidak mudah ditiru
- memberikan keuntungan
3. Menilai kebutuhan sumber daya
Uang , ijin,kreativitas
4. Mendapatkan sumber daya
5. Mengimplementasikan dan mengelola konsep
Membutuhkan kritik membangun
6. Memanfaatkan hasil
Evaluasi...
Diskusi
1. Apakah ada perusahaan yang mampu tumbuh
karena memiliki model bisnis atau produk yang
“mendahului zamannya” sehingga mampu
mengalahkan pesaingnya dan menikmati
keunggulan kompetitif dalam waktu yang relatif
lama.

2. Entrepreneur /intrapreneur sering disebut sebagai


pribadi yang responsif terhadap peluang
bisnis.Namun demikian kadang-kadang organisasi
bisnis menyajikan sesuatu yang baru,namun
“pasar”belum siap menerimanya.Contoh kasus
tawaran produk inovatif karena ingin menangkap
peluang ,namun tidak sukses karena masyarakat
belum siap membelinya
1. STRATEGI MENANGKAP PELUANG
o Tantangan berkewirausahaan (E-commerce)

E-commerce ?
Penyebaran , pembelian, penjualan,pemasaran barang dan jasa
melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi atau
jaringan computer lainnya.

Perusahaan dapat melakukan usaha/bisnis, baik dengan sesama


perusahaan (business to business-B2B) atau dapat proses bisnis
langsung antara pebisnis dengan konsumen atau penjual dengan
pembeli. (business to consumer-B2C).
o Perubahan teknologi mendatangkan berbagai trend:

1. From one –to-many broadcasting to many-to-many networking


Tren: read and write,ekspresi diri,partisipasi,networking
2. From ideology to persona
Membuka dunia politik dan birokrasi lebih transparan
3. From G7 to G20
Kompetitifnya negara berkembang (G20)
4. From belief to humanity
Teknologi; budaya yang lebih humanis
5. From close to open market
Teknologi; online dan mobile, jangkauan tanpa batas
6. From competition to Co-opetition
Keunggulan  pemenang
o Perubahan teknologi mendatangkan berbagai trend:

8. The rise of new customer: digital native


Konsumen yang 24 jam hidup di digital wave
Generasi berumur 18-24 tahun...generasi millenium
9. The rise of new customer: “New Urban Woman”
Wanita menjadi word of mouth(dari mulut ke mulut)
10. The connector
Teknologi menghubungkan antara pemasar dengan lingkungan
bisnisnya,kompetitornya
o Strategi menghadapi usaha yang selalu berpeluang untung dan
atau berpeluang rugi

1. Pada saat usaha mengalami/berpeluang untung


Keuntungan yang didapat digunakan lagi untuk menghasilkan
keuntungan baru .”Uang bekerja untuk Anda”
1. Pada saat usaha mengalami/ berpeluang gagal/ rugi
Kegagalan menjadi guru untuk di kemudian hari dapat
menghindari faktor penyebab kegagalan
o Strategi menghadapi usaha yang selalu berpeluang untung dan
atau berpeluang rugi

o Strategi memilih jenis usaha:

1. Pilih jenis usaha yang paling anda sukai (bermula dari hobi)
Mustika Ratu.
2. Sebaliknya jangan memilih bisnis yang telah besar walaupun
kemampuan keuangan mungkin cukup untuk memenuhi.
Belajar menghadapi masalah  Kecil ke Besar
3. Jangan memilih jenis usaha secara musiman
Masalah modal atau ketersediaan dana untuk dicairkan
1. Bisnis waralaba (franchise)
2. STRATEGI MENCAPAI KEUNGGULAN BERSAING
Keunggulan bersaing /kompetitif adalah suatu manfaat yang ada
ketika suatu perusahaan mempunyai dan menghasilkan suatu
produk dan atau jasa yang dilihat dari pasar targetnya lebih baik
dibandingkan dengan para kompetitor.

Memilih Mengatur
Mengenali strategi untuk Hasil dari
peluang menangkap eksploitasi
peluang peluang
Unsur dasar keunggulan bersaing :
 Harga atau nilai
Rendah biaya- harga tidak tinggi
 Menyenangkan konsumen
Produk bermutu dan memberi kepuasan
 Pengalaman konsumen
Pengalaman baik/buruk melekat pada konsumen
 Atribut produk yang dapat dicatat
Atribut produk dikenalkan ke konsumen dan pegawai
 Keistimewaan layanan yang unik
Layanan unik dibandingkan pesaing
Identifikasi peluang-peluang

• Analisis Eksternal Perusahaan


SWOT ; O=Opportunities , T=Threat
Potensi peluang bisnis, dan kendala

• Analisis internal
SWOT ; S=Strenght , W=Weakness
Mengenali kekuatan dan kelemahan perusahaan
C. Risiko dalam Entrepreneurship
Risiko dan peluang adalah dua aspek yang dominan ketika kita
membicarakan entrepreneurship atau intrapreneurship.

Pemimpinan perusahaan ingin organisasinya tumbuh meraih


banyak peluang tapi sekaligus meminimalkan risiko. Umumnya
mereka ingin inovatif ...enggan mengakui keberhasilan
menuntut kegagalan.

Dari 10 peluang bisnis yang dimiliki dan mencoba untuk


dimanfaatkan pelaku bisnis,setengahnya gagal.
Risk Takers dan Taking Risk

Risk taker adalah tipe kepribadian seseorang


Taking risk adalah perilaku orang dalam menghadapi atau
mengambil risiko

Apakah Entrepreneur pengambil resiko tinggi?

Apakah Entrepreneur cenderung risk takers?


Risk Takers dan Taking Risk

Risk takers : tipe kepribadian seseorang


Taking risk : perilaku orang dalam menghadapi atau mengambil
risiko.

Semua orang mengambil risiko,tetapi tidak semua yang bersifat risk


takers

Faktanya : tidak sedikit penelitian yang menemukan sebenarnya


mereka (entrepreneur) bukan orang yang terlalu berbeda dengan
yang lain.
Risk Takers dan Taking Risk
Menurut Gatner and Liao(2012) lebih tepat adalah konteks
pengambilan risiko bukan soal kepribadian yang risk takers.

a. Keragaman dalam entrepreneurship


Perusahaan besar bukan saja bidang teknologi tinggi saja,
tetapi bidang industri,periklanan dan travel.

b. Teori atribusi
Dalam psikologi perilaku orang dibagi menjadi atribusi
internal dan atribusi eksternal
Risk Takers dan Taking Risk
Entrepreneur cenderung melihat sebuah bisnis gagal karena
persoalan internal yaitu entrepreneur sendiri. Artinya ada
karakteristik yang dibutuhkan untuk sukses ,sementara
lingkungan cerita belakang.

Jika waktu seseorang memutuskan untuk mengembangkan


bisnis  asumsi aktivitas beresiko (dibandingkan menjadi
karyawan)  punya keberania n mengambil resiko
dibandingkan kita ...Risk taking bukan perilaku
Studi tentang risiko bagi entrepreneur

• Indikasi: kecenderungan seorang atas risiko bukan


karakter yang permanen

• Seseorang akan suka keuntungan yang sedikit tetapi pasti


daripada keuntungan besar tetapi masih bersifat potensi.
Kreativitas dan Inovasi

Kreatif : memiliki daya cipta /budaya cipta..;


• Menciptakan sesuatu yang berbeda dari yang lain
• Menghubungkan ide-ide/hal-hal yang tadinya tidak
berhubungan
Contoh :
Group 2 Tang menghasilkan produk air putih dengan kemasan
plastik yang berbeda (tutup antitumpah)

Program TV dan radio dengan format penyampaian seperti


penulisan pada majalah
Pengelola rumah sakit ,lingkungan “rumah sakit” 
suasana plesir,fasilitas hotel berbintang.

Perusahaan jasa pengiriman barang menggunakan prinsip


layanan makanan cepat saji  drive through

Contoh lain?
Kreativitas dan Inovasi

Inovatif: berdaya perubahan/pembaruan


• Menciptakan sesuatu yang belum ada menjadi ada
• Pembaharuan /menciptakan sesuatu yang sama
sekali berbeda

Contoh :
Alm.Tirto Utomo mengemas air putih dalam kemasan plastik
yang diberi merk Aqua.
Kreativitas dan Inovasi

Dalam bisnis atau berwirausaha “ Kalau berhenti berinovasi


,jangankan berkembang, bisnis tidak berumur panjang.

(Febri; Pemilik bisnis Tela Tela dengan omzet lebih dari 3 miliar
rupiah per bulan)

Kreativitas dalam intrapreneur bisa diterapkan dalam tahap promosi


dan implementasi,misalnya kreativitas membantu intrapreneur
dalam mendapatkan approval, persetujuan dukungan dan sumber
daya dari orang lain
Kreativitas dan Inovasi
Hambatan dalam berpikir kreatif

• Hambatan yang dibuat sendiri


Apabila ada jawaban berbeda  dianggap salah

• Hambatan tidak berusaha menentang kenyataan/menerima


apa adanya
Terpaku pada apa yang sering dilihat/dialami selama ini
Tidak mau keluar dari kemapanan
Terpaku pada aturan
Kreativitas dan Inovasi
Hambatan dalam berpikir kreatif

• Hambatan jawaban tunggal


Menyukai rasa aman dan sesuatu yang pasti saja
Memutuskan sesuatu secara cepat tanpa pikir panjang

 Mengevaluasi terlalu cepat


Ingin dianggap pintar, cepat mengevaluasi,pendapat orang
dianggap tidak bermakna

• Takut dianggap bodoh


Kreativitas dan Inovasi
Hambatan dalam berpikir kreatif

 Ketakutan psikologis
Cemas dan panik  hilangnya “fokus”

Hadapi masalah dengan :


-Melihat perbedaan antara apa yang kita miliki dengan apa
yang kita inginkan
-Meyakini bahwa ada sesuatu yang lebih baik dari situasi ini
-Sebuah peluang bagi sebuah tindakan yang positif
Kreativitas dan Inovasi
Hambatan dalam berpikir kreatif

 Pesimisme
Mencegahnya : pertanyakan asumsi-asumsi yang ada di
belakang sebuah gagasan
Kreativitas dan Inovasi
Persyaratan berpikir kreatif

1. Perlu persiapan ; informasi ttg entrepreneurship

2. Usaha; mengumpulkan sebanyak mungkin ide ,jangan


dievaluasi dulu

3. Inkubasi; menggabungkan ide-ide yang sudah ada


sehingga muncul ide atau embrio baru.
Kreativitas dan Inovasi
Persyaratan berpikir kreatif

4. Pengertian; memahami persoalan /permasalahan secara


mendalam.

5. Evaluasi; pilih yang terbaik, baik dari segi biaya,hukum dan


sebagainya
Kreativitas dan Inovasi
Model Perilaku Inovatif

Gambaran proses atau tahap-tahap yang dilewati oleh seorang


intrapreneur atau intrapreneur dalam mencoba mengusulkan
gagasan baru

• Penciptaan gagasan (idea generation)


• Pemromosian gagasan (idea promotion)
• Pengimplementasian gagasan (idea implementation)
Kreativitas dan Inovasi

• Penciptaan gagasan (idea generation)


Gagasan baru dapat bermanfaat untuk seseorang dalam
menjalankan pekerjaannya,membuat menjadi lebih efisien
- Menggunakan informasi tentang peluang
- Mengamati lingkungan  lihat trend , pergerakan
pesaing

Apakah ide/gagasan cukup menarikan


dipromosikan,berdampak luas?
Kreativitas dan Inovasi
Model Perilaku Inovatif

• Pemromosian gagasan (idea promotion)


Mencoba meyakinkan kepada rekan kerja atau atasan bahwa
gagasan kita pantas dan layak untuk diterapkan.
Tujuan agar “mereka” melakukan “championing”... Dilakukan
melalui memersuasi,mempengaruhi,mendorong,bernegosiasi

Untuk mengatasi resistensi ,intrapreneur membutuhkan


backers dan sponsor
Kreativitas dan Inovasi
Model Perilaku Inovatif

Pengimplementasian gagasan (idea implementation)


Perilaku intrapreneur mencoba meyakinkan atasan dan
kolega,namun lebih berat karena harus memastikan tentang
sumber daya terkait dan penerapannya digunakan sebagai
model untuk diterapkan di tempat lain.
Kreativitas dan Inovasi
Perilaku entrepreneurial hampir sama dengan perilaku
inovatif :

• Menyokong (endorsing)
Dukungan politik atas gagasan –gagasan baru
• Memperbaiki (refining)
Memperbaiki secara terus menerus gagasan baru
• Menjaga (shepherding)
• Identifikasi
• Memperoleh (acquiring)
• Memanfaatkan (deploying)
Kreativitas dan Inovasi
Kecakapan seorang manajer :

Tidak saja delivery skills


perencanaan,analisis,pelaksanaan.

juga discovery skills;


Bertanya,pengamatan,jejaring,bereskperimen
Kreativitas dan Inovasi
Kecakapan seorang manajer :

Keberanian melakukan inovasi;


Ide baru memuat saran perubahan ,perubahan mengandung
unsur pembelajaran. Karena pembelajaran ini , intrapreuneur
tidak merasa takut. Belajar dari kesalahan.
Keberanian ini mendorong orang untuk
bertanya,mengamati,berjejaring,dan bereksperimen.

Tantangan : sistem reward atau penilaian kinerja belum


banyak yang menggunakan discovery skill .
Kreativitas dan Inovasi
Kecakapan seorang manajer :

Kecakapan bertanya;
Kecenderungan seseorang untuk mempertanyakan mengapa
sesuatu terjadi dan bagaimana sesuatu itu dapat membuat
sebuah perbedaan.
“ingin tahu apa yang sesungguhnya bekerja di balik sebuah
kesuksesan”
Kreativitas dan Inovasi

Pertanyaan yang muncul :


 Siapa target konsumen produk itu?
 Apa sesungguhnya yang mereka inginkan?
 Apa yang kita ketahui tentang mereka?
 Pengalaman seperti apa yang sesungguhnya mereka
inginkan?
 Seberapa jauh kita memahami segmen-segmen pasar yang
berbeda
Kreativitas dan Inovasi

Pertanyaan dibagi menjadi :


1.Pertanyaan deskriptif ;”what is?” merupakan pertanyaan agar
intrapreneur fokus pada hal-hal kecil seperti
konsumen,pesaing,pemasok,dll.

Pertanyaan “what caused?” merupakan pertanyaan


sebab akibat .Apa yang membuat anda mengembangkan
produk /jasa ini?
Kreativitas dan Inovasi

2. Pertanyaan disruptif
pertanyaan provokatif bersifat APA YANG MUNGKIN
NANTINYA. Contoh : why,why not,what if

Contoh why,why not : Edwin Land (foto polaroid)


why if : Steve Jobs (produk Ipod)
Kreativitas dan Inovasi

Kecakapan mengamati
Intrapreneur inovatif adalah pengamat yang baik.
Contoh : Ratan Tata-Tata group .pembuat Tata Nano
pengganti skuter di India.

Tiga cara praktis mengamati :


• Aktif memperhatikan pelanggan ,apa fungsi yang diharapkan
konsumen
• Pelajari hal-hal yang surprise
• Cari peluang untuk mengamati di lingkungan yang baru
Kreativitas dan Inovasi

Panduan pertanyaan yang dapat digunakan untuk


memperhatikan pelanggan :
1. Bagaimana mereka sadar atas kebutuhan produk/jasa?
Adakah cara yang lebih mudah untuk mereka memperoleh
produk dan jasa
2.Apa yang dipertimbangkan sebagai yang paling penting
ketika memilih produk.
3.Bagaimana konsumen memesan dan membeli produk
anda.Apakah ada cara mempermudah buat lebih
nyaman,atau lebih hemat?
4.Bagaimana anda menyampaikan produk atau jasa?
Kreativitas dan Inovasi

5. Bagaimana pelanggan membayar? Adakah cara yang lebih


mudah?
6. Seperti apa frustasinya kalau ada?
7. Pertolongan apa yang dibutuhkan pelanggan saat
menggunakan produk?
8. Apakah konsumen melakukan sesuatu yang membuat usia
pakai produk berkurang
9. Bagaimana konsumen memperbaiki atau membuang
produk? Apakah ada cara mempermudah agar lebih
nyaman
Kreativitas dan Inovasi

Kecakapan Berjejaring
Pebisnis sukses banyak yang mengandalkan aktivitas
berjejaring untuk kesuksesan berbisnis.Para intrapreneur
inovatif memang sangat menghargai berinteraksi dengan
orang lain.

1. Menghadari acar a-acara “idea networking”


2. Dari pribadi ke kelompok (kolaborasi)
3. Menjadi “menarik” saat berjejaring
Kreativitas dan Inovasi

Kecakapan Berjejaring
Tips untuk cakap dalam berjejaring

1. Perluas keragaman jejaring anda


2. Rencanakan makan siang untuk berjejaring
3. Rencanakan untuk menghadiri setidaknya dua
konferensi setahun
4. Mulai satu komunitasi kreatif
5. Undang seorang outsider
6. Ikuti pelatihan lintas ahli
Kreativitas dan Inovasi

Kecakapan Bereksperimmen
Intrapreneur inovatif punya tiga cara dalam bereksperimen ;
1. Melakukan eksplorasi
2. Memisah-misahkan gagasan,baik secara fisik,maupun
intelektual
3. Melakukan eksperimen dalam arti membuat prototipe
,cara memproses ataupun meluncurkan usaha baru.
Pengorganisasian Tim Entrepreneurial

Staf on
going

Tim
Proyek
Tim
Inovasi
entrepre
neurial
Pengorganisasian Tim Entrepreneurial

Menyusun tim inovasi


1. Identifikasi kecakapan yang dibutuhkan
2. Merekrut yang terbaik ,bila memungkinkan’
3. Sesuai model organsisasi dengan lingkup pekerjaan
inovasi.
Pengorganisasian Tim Entrepreneurial

Kesalahan kerap terjadi dalam mengembangkan organisasi


untuk tim inovasi
1. Bias kemampuan “orang dalam”
2. Familiarity; yang “kenal” bukan yang punya skill.
3. Kenyamanan; rekrut orang yang tidak mengancam
4. Expedience ;memindahkan orang dealam lebih cepat dari
pada mencari orang dari luar
5. Compesation norm;tantangan berbeda ,kompensasi
berbeda
6. Karyawan on going berharap ada lompatan karier jika
berada di tim inovasi,rekrut dari luar  tutup peluang

Anda mungkin juga menyukai