Anda di halaman 1dari 9

KASUS I

Seorang laki-laki berusia 60 tahun di rawat di unit perawatan intensif (ICU).


Sebelumnya di hari yang sama, pasien ini datang ke IGD dengan keluhan sakit perut.
Riwayat penyakit sebelumnya: hipertensi dengan pengobatan, hiperkolesterol,
konsumsi alkohol, dan gangguan kognitif ringan. Di IGD dia mengeluh mengantuk
berat, dan tampak bingung ketika dibangunkan. Perifer teraba dingin dan sianosis.
Tekanan darah arteri 75/50 mmHg, denyut jantung 125 kali/menit. Perut teraba
tegang dan buncit. Pasien diberikan terapi 1liter cairan kristaloid melalui Intravena
untuk mengembalikan tekanan darah. Di lakukan CT-scan abdomen menunjukkan
adanya gas ekstraluminal dan dugaan feses ekstraluminal yg konsisten dengan
performansi kolon sigmoid. Pasien di bawa ke ruang operasi untuk tindakan
laparatomi. Selama operasi ditemukan adanya peritonitis dengan adanya tinja
berasal dari kolon sigmoid yang berlubang. Pasien dilakukan tindakan reseksi kolon
sigmoid dan pembuatan kolostomi. Pasien di rawat di ruang ICU dalam kondisi tidak
sadar, terintubasi, dan menggunakan ventilasi mekanik dengan fraksi oksigen
inspirasi 0.4. tiba di ICU hasil pemeriksaan fisik TD 88/52 mmHg, frekuensi jantung
120x/menit dalam irama sinus, tekanan Vena sentral 6 mmHg, suhu 35,6 C. Hasil
analisa gas darah arteri pH 7,32 PCO2 28 mmHg, PO2 85 mmHg, HCO3 30 mmol
perliter. Pasien terindikasi mengalami syok septic.

Berdasarkan kasus diatas, rencanakan manajemen perawatan yang sesuai!


Moderator : Fitria Husni

Notulen : Rani Alfiyyah Azzahra

Step 1:

1. Perifer (Reci)
2. gas ekstraluminal (aisyah)
3. performansi kolon sigmoid (Sofia)
4. kristaloid (Reci)
5. Syok septic (Rani)
6. Laparatomi (Yusi)
7. Peritonitis (Eka)

Jawaban

1. Feby zulfamitra Perifer adalah bagian dari sistem saraf yang di dalam
sarafnya terdiri dari sel-sel yang membawa informasi ke (sel saraf sensorik)
dan dari (sel saraf motorik) sistem saraf pusat (SSP), yang terletak di luar
otak dan sumsum tulang belakang.
2. Lintang Athala Extra luminal Abdominal Gas adalah adanya gas di luar
lumen saluran cerna.
3. Putri Yani Perforasi adalah lubang atau luka di dinding suatu organ tubuh.
Kondisi ini dapat terjadi pada esofagus, lambung, usus kecil, usus besar,
anus, atau kantung empedu. Di kasus terdapat di kolon sikmoid
4. Sofia rizki Cairan kristaloid mengandung natrium klorida, natrium glukonat,
natrium asetat, kalium klorida, magnesium klorida, dan glukosa. Cairan
kristaloid umumnya digunakan untuk mengembalikan keseimbangan
elektrolit, mengembalikan pH, menghidrasi tubuh, dan sebagai cairan
resusitasi. (sofia)
Rani Alfiyyah menambahkan:
kristaloid adalah larutan primer yang digunakan untuk terapi intravena
prehospital.
5. Eka Putri Syok septik merupakan salah satu kondisi kegawatdaruratan yang
disebabkan oleh kondisi Depsos yaitu peradangan di seluruh tubuh akibat
infeksi. Syok sepsis ditandai dengan kegagalan fungsi sirkulasi akibat infeksi
yang berlanjut.
6. Angel Devania Laparatomi adalah prosedur medis yang bertujuan untuk
membuka dinding perut agar dapat memiliki akses ke organ perut yang
memerlukan tindakan tertentu atau sebagai prosedur diagnostik. Contoh
kondisi yang memerlukan laparotomi sebagai bagian dari penanganannya
adalah penyumbatan atau obstruksi usus
Rani alfiyyah menambahkan:
Laparatomi dilakukan dengan cara membuat sayatan besar pada area di
sekitar perut pasien yang didahului dengan pemberian anastesi.
7. Devi Fani Radang membran yang melapisi dinding perut dan menutupi
organ-organ perut. Peritonitis biasanya menular dan sering mengancam jiwa.
Ini disebabkan oleh kebocoran atau lubang di usus, seperti dari usus buntu
pecah. Meskipun cairannya steril, peradangan dapat terjadi.

Step 2

1. Bagaimana tindakan perawat jika pasien mengalami syok septik? (Sofia)


2. Apasaja pemeriksaan penunjang yang perlu dilakukan pada kasus diatas?
(Feby)
3. Apa saja diagnosa yang dapat di tegakkan pada kasus tersebut? (Reci)
4. Apa saja penyebab terjadinya peritonitis pada kolon sigmoid tersebut? (Putri
yani)
5. Bagaimana mengatasi pasien yang Perifer dingin dan sianosis? (Devi)
6. Mengapa pasien pada kasus diberi tindakan reseksi kolon sigmoid dan
pembuatan kolostomi? (Rani)
8. Ada berapa prioritas pasien untuk masuk ruangan ICU.menurut kasus pasien
prioritas yang mana? (Eka)

Step 3

1. Feby Tindakan perawat yang pertama:


A. Pemberian oksigen dan alat bantu pernapasan
Ketika mengalami syok septik,
B. Pemberian cairan
Untuk mengembalikan volume cairan tubuh yang terganggu saat terjadi
syok septik, pasien akan diberikan cairan infus. Pemilihan jenis cairan
dan jumlah cairannya akan disesuaikan dengan kondisi pasien serta
pertimbangan perawat
C. Memberikan obat peningkat tekanan darah
Pada syok septik, keadaan hipotensi biasanya tidak membaik hanya
dengan pemberian cairan infus, sehingga perawat juga akan memberikan
obat-obatan untuk meningkatkan tekanan darah, seperti vasopressin.
D. Memberikan antibiotik
Pada syok septik, pemberian antibiotik diperlukan untuk mengatasi
infeksi bakteri yang menjadi penyebabnya. Jenis antibiotik yang
diberikan akan disesuaikan dengan jenis bakteri yang menginfeksi
tubuh.
2. Lintang athala pemeriksaan penunjang telah dilakukan dengan baik
sebelum dilakukan operasi laparatomi yaitu berupa pemeriksaan fisik, CT-
Scan, dan Analisa gas darah.
3. Lintang athala Diagnosa keperawatan apa yang akan muncul
A. Gangguan pertukaran gas bd ketidakseimbangan ventilasi-perfusi,
B. Perifer tidak efektif bd penurunan aliran arteri,
C. Resiko infeksi bd adanya luka pasca oprasi. terimakasih moderator
4. Eka Putri Penyebab peritonitis kolon sigmoid yang paling umum adalah:
a. Konstipasi kronis
b. Konsumsi obat pencahar yang terlalu lama atau berlebihan
c. Penyakit Chagas - Penyakit inflamasi dan infeksi yang disebabkan
oleh parasit yang disebut Trypanosomacruzi.
d. Pembesaran usus (megacolon)
e. Penyakit Hirschsprung, yang menyebabkan obstruksi usus dan
konstipasi parah
f. Perut abdomen, yang mengacu pada jaringan bekas luka yang
terbentuk setelah cedera perut, operasi atau infeksi
g. Diet yang terlalu tinggi serat
5. Angel Devania cara mengatasinya yaitu:
a. Pemberian oksigen
Kondisi sianosis menunjukkan bahwa kadar oksigen di dalam tubuh
sangat kurang. Oleh karena itu, perawat akan memberikan terapi
oksigen untuk meningkatkan kadar oksigen di dalam tubuh pasien
b. Pemberian obat-obatan
Perawat juga akan memberikan obat-obatan untuk mengatasi
penyakit atau kondisi medis yang menyebabkan sianosis. Jika
disebabkan oleh pneumonia atau infeksi, perawat dapat memberikan
antibiotik. Sementara itu, untuk menangani sianosis yang disebabkan
oleh pembengkakan paru, perawat dapat memberikan obat diuretik
untuk mengeluarkan cairan berlebih pada paru-paru
c. Operasi
Penanganan dengan operasi biasanya dilakukan pada kasus sianosis
yang disebabkan oleh penyakit jantung bawaan. Selain itu, dokter
juga mungkin akan melakukan operasi untuk mengeluarkan benda
asing yang menghambat jalan napas, apabila benda asing tersebut
memang sulit dikeluarkan.
6. Reci syarfina Karena pada kasus pasien ditemukan adanya peritonitis
dengan adanya tinja berasal dari kolon sigmoid yang berlubang, jadi
diberikan tindakan pembuatan kolostomi yang bertujuan untuk
menghentikan infeksi, mengatasi penyumbatan, atau mencegah kerusakan
lebih lanjut pada usus besar agar pasien tetap dapat mengeluarkan tinja dan
gas dari saluran cerna dari dalam tubuh.
7. Yusi lorenza
a) Prioritas 1 (satu): pasien kritis, tidak stabil yang memerlukan terapi
intensif seperti dukungan/bantuan ventilasi, infus obat-obat
vasoaktif, kontinyu, dll. Contoh pasien pasca bedah kardiotoraksik
atau pasien shock septic.
b) Prioritas 2 (dua): pasien yang memerlukan pelayanan pemantauan
canggih dari ICU. Jenis pasien yang berisiko dan memerlukan terapi
intensif segera, karenanya pemantauan intensif menggunakan metode
seperti pulmonary arterial catheter sangat menolong. Contoh pada
pasien yang menderita penyakit dasar jantung, paru, atau ginjal akut
dan berat atau yang mengalami pembedahan mayor.
c) Prioritas 3 (tiga): pasien jenis ini sakit kritis, dan tidak stabil dimana
status kesehatannya sebelumnnya, penyakit yang mendasarinya, atau
penyakit akutnya, baik masing-masing atau kombinasinya, sangat
mengurangi kemungkinan kesembuhan dan atau mendapat manfaat
dari terapi di ICU. Contoh pasien ini antara lain pasien dengan
keganasan metastatik disertai penyulit infeksi, pericardial
temponade, atau sumbatan jalan napas atau pasien menderita
penyakit jantung atau paru paru terminal disertai komplikasi penyakit
akut berat. Pasien di kasus termasuk ke dalam prioritas pertama,
karna di kasus pasien tidak sadarkan diri dan terpasaang intubas
Step 4

Seorang laki-laki berusia 60 tahun di rawat di unit perawatan


intensif (ICU).

pasien ini datang ke IGD dengan keluhan sakit perut.

RKS: hipertensi dengan pengobatan, hiperkolesterol, konsumsi alkohol, dan gangguan kognitif ringan

DATA OBJEK
PENATALAKSANAAN
DATA SUBJEK
- Perifer teraba dingin
dan sianosis. terapi 1 liter cairan
klien mengeluh
- Tekanan darah arteri kristaloid melalui
mengantuk berat, dan
75/50 mmHg, Intravena untuk
tampak bingung
- denyut jantung 125 mengembalikan
ketika dibangunkan kali/menit.
tekanan darah
- Perut teraba tegang
dan buncit.

Tindakan laparatomi.
Di ruang ICU
PEM. LAB/PENUNJANG
CT-scan abdomen - ditemukan adanya Klien tidak sadar, terintubasi,
peritonitis ventilasi mekanik dengan fraksi
- adanya gas oksigen inspirasi 0.4.
ekstraluminal - adanya tinja berasal hasil pemeriksaan fisik TD 88/52
- dugaan feses dari kolon sigmoid mmHg, frekuensi jantung
120x/menit dalam irama sinus,
ekstraluminal yg yang berlubang. tekanan Vena sentral 6 mmHg, suhu
konsisten dengan 35,6 C.
tindakan reseksi kolon
performansi Hasil analisa gas darah arteri pH
sigmoid dan pembuatan 7,32 PCO2 28 mmHg, PO2 85
kolon sigmoid
kolostomi. mmHg, HCO3 30 mmol perliter.

Pasien terindikasi mengalami syok septic.

PERDARAHAN SALURAN CERNA

Anda mungkin juga menyukai