Membantu hemostasis
5. Luka operasi dapat dianggap luka akut yang dibuat oleh ahli bedah
6. Contoh : luka sayat, luka bakar, luka tusuk, crush injury
Lanjutan
Jika seseorang mengalami luka akibat bencana, yang pertama harus diperhatikan adalah melihat
jenis lukanya
Selain itu perlu juga menentukan apakah luka tersebut membutuhkan pengobatan khusus dari
tenaga medis atau tidak
Jika luka yang dialami adalah luka tertutup berupa luka lecet atau gores, bagian tubuh yang luka
dapat digerakkan seperti biasa, dan tidak ada nyeri hebat pada luka, kemungkinan besar luka
tersebut dapat diobati sendiri
Meski begitu, luka seperti itu tak boleh dianggap sepele. Perawatan lukanya harus sangat
diperhatikan agar tak terjadi infeksi.
LANJUTAN
Berikut ini yang harus dilakukan segera bila ada luka korban
tsunami:
• Hindarkan luka terkena air dari tsunami. Kondisi air yang kotor sisa tsunami
rentan membawa kuman yang bisa mengakibatkan infeksi
• Sebisa mungkin, segera cari air mengalir yang bersih (misalnya air minum
dalam botol) dan sabun. Lalu cuci luka dengan air mengalir dan sabun.
Bersihkan luka dari pasir atau kotoran lainnya. Bila perlu, gunakan sikat gigi
yang lembut untuk membantu membersihkan luka
• Jika berada dalam lingkungan yang aman dan bersih, luka boleh dibiarkan
terbuka dan sembuh dengan sendirinya.
Jenis luka berikut ini membutuhan
pertolongan khusus tenaga medis:
• Luka terbuka (terlihat jaringan lunak, otot, atau
banyak darah di daerah luka)
• Terdapat kemerahan, bengkak, atau nanah di bagian
tubuh yang mengalami luka
• Bagian tubuh yang mengalami luka sulit digerakkan
karena amat nyeri
• Luka disertai adanya demam tinggi
• Luka disertai adanya kaku otot atau kejang otot
LANJUTAN • Terdapat sesak napas, berdebar-debar, atau gangguan
kesadaran.
Pertolongan Pertama
• Cegah infeksi pada luka: Untuk mencegah infeksi pada luka, orang yang akan merawat luka harus mencuci tangannya dengan air
bersih dan sabun terlebih dahulu. Jika tak ada air bersih, Anda bisa menggunakan hand sanitizer. Sebisa mungkin, hindari menyentuh
luka terbuka dengan tangan
• Hentikan perdarahan pada luka : Lihat dengan saksama, apakah darah terus menerus mengalir pada luka tersebut. Jika ya, carilah
kain pembalut luka (perban) atau kain bersih lainnya. Selanjutnya, letakkan perban pada daerah luka dan tekan bagian tersebut
dengan tangan selama setidaknya 3-5 menit terus menerus untuk menghentikan perdarahan. Setelah itu, amati apakah perdarahannya
sudah berhenti. Jika belum, lakukan hal yang sama selama lima menit lagi. Begitu seterusnya.
• Cegah tetanus: Untuk mencegah tetanus, nantinya tim medis akan memberikan vaksinasi dan imunoglobulin antitetanus. Namun
sebelum itu dilakukan, hal yang tak kalah penting untuk mencegah tetanus adalah dengan mencuci luka dengan air mengalir dan
sabun. Alirkan air (misalnya air minum) ke daerah luka, lalu secara lembut dan perlahan, gosok luka dengan air dan sabun hingga tak
ada kotoran menempel pada luka.
• Tutup luka dengan perban tahan air (waterproof) : Jika yakin bahwa luka bisa dibersihkan dengan optimal, maka luka sebaiknya
ditutup setelah pencucian luka selesai. Idealnya, luka ditutup dengan perban tahan air. Namun jika ini tak tersedia, sementara waktu
bisa juga luka ditutup dengan plastik yang bersih. Namun demikian, jika tak semua kotoran di daerah luka bisa dibersihkan, justru
sebaiknya luka tak ditutup. Penutupan luka justru akan ”menjebak” bakteri untuk berkembang biak di daerah luka.
• Konsumsi obat anti nyeri: Jika rasa nyeri pada luka mulai terasa mengganggu, boleh mengonsumsi untuk membantu meredakan
nyeri. Obat antinyeri yang dijual bebas - misalnya parasetamol – bisa menjadi pilihan.
Penanganan Luka pada Situasi Bencana
• Kolaborasi
Pendekatan kolaborasi interprofesional atau multidisipin selama perawatan sejak awal
hingga fase rehabilitasi yg kurang lebih akan membutuhkan waktu 0-3 minggu akan
membantu utk menyelamatkan nyawa pasien dan mencegah dari kerusakan atau cidera
lebih lanjut
Pasien luka akan dikirim ke RS utk memperoleh perawatan intensif.
3. Perawatan psikologis
PROSES AWAL PSIKOSIS (EARLY PSYCHOSIS)
Risiko/
Early 15-25 tahun
Sehat ODMK (Heinssen, et al,
(Psikosos) Detection 2014)
Stresor
Bio Gejala Duration
Early
Untreated Psychosis Skizofrenia
Psiko Prodroma Psychosis Psychosis
Sos
PROMPT KURASI KURASI
PROMOSI PREVENSI TREATMEN & &
T REHAB REHAB
MASALAH PSIKOSOSIAL
AKIBAT BENCANA
• MASALAH KESWA:
Ansietas
Depressi
PTSD
Gangguan Jiwa
• DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Ansietas
Risiko Bunuh Diri
Keputusasaan
Ketidakberdayaan
Harga diri rendah (situasional)
PTSD
TANDA DAN GEJALA
ANSIETAS
• SAKIT KEPALA
• SUSAH TIDUR
• TIDAK NAFSU MAKAN
• GEMETARAN
• GELISAH
• SUKAR KONSENTRASI
• SUKAR MEMUTUSKAN
• MERASA TIDAK AMAN
PTSD (setelah 1 bulan bencana)
• Masalah/gangguan pada fisik dan psikologis sebagai akibat dari kejadian yang
menekan atau mengancam kehidupan, yaitu:
bencana alam
perang
kekerasan fisik, seksual dan emosional,
kecelakaan
semua kejadian yang membuat seseorang merasa tertekan, putus asa dan merasa dirinya
dalam bahaya
• Mengalami bencana
• Melihat orang lain terluka atau meninggal,
• Perasaan tertekan, tidak berdaya dan ketakutan yang amat sangat,
• Menghadapi banyak kejadian traumatis, seperti kehilangan anggota
keluarga, kehilangan rumah atau pekerjaan
• Memiliki masalah kesehatan
FAKTOR RESILIENSI
• Re-Experiencing Symptoms
1
• Avoidance Symptoms
3
• Hyperarousal Symptoms
2
TANDA DAN GEJALA
DSSJ&KKJ
BARAK KEMBALI
PENGUNG PENGGANTI KE
SIAN TEMPAT KAMPUNG/
TINGGAL DESA
DSSJ&KKJ
KEGIATAN DI
PENGUNGSIAN
KELOMPOK KECIL
INDIVIDU/KELUARGA
KEGIATAN DI BARAK
PENGGANTI RUMAH
KADER KESWA
KELUARGA-INDIVIDU
TEKNIK PENANGGULANGAN
MASALAH PSIKOSOSIAL PADA
BENCANA
FAKTOR
PENYEIMBANG
1. Persepsi Realistis
2. Koping
3. Sistem Pendukung
PERTOLONGAN PERTAMA PSIKOLOGIS
(WHO, 2011)
KEGIATAN
LOOK : Obsevasi, Perhatikan
GANGGUAN
MENTAL STRES
EMOSIONA
L
S
HASIL RISET
Upaya/cara
penyelesaian
KOPING
Selesai/tidak
ADAPTASI
Sumber Stres (Stressor)
1. Lingkungan: Cuaca, Hubungan antar manusia, Suara , Peraturan
Pikiran anda:
Tindakan
“Itu tidak adil!”
orang lain
“Persetan!”
“Saya tidak terima”
Perilaku:
Anda mengusir orang itu, Emosi:
meninggalkan dengan dingin, Marah, frustasi, takut,
merencanakan balas dendam merasa bersalah
SLOGAN
“ BOLEH TINGGAL DI
PENGUNGSIAN
TAPI
TETAP SEHAT”
3. CARA MENGATASI STRES
• Self Assessment
• Manajemen
Fisik
Pikiran
Sosial
Spiritual
• Latihan
SELF ASSESSMENT:
Self Reported Question
Latihan Assessment
INSTRUMEN YANG DIGUNAKAN
FISIK
LINGKUNGAN PIKIRAN
SPIRITUAL SOSIAL
CARA FISIK MENANGANI STRES
Relaksasi Latihan
Progresif Nafas
RELAKSASI OTOT
PROGRESIF
1. Buat Daftar Pikiran Yang Mengganggu dan Pilih Yang Paling Mengganggu
2. Tarik Nafas Dalam beberapa kali sampai rilek
3. Tutup Mata dengan nafas biasa
4. Kosongkan Pikiran
5. Saatnya memikirkan pikiran yang mengganggu yang telah dipilih sampai
hitungan 5
6. Katakan Stop pada hitungan 5
7. Tarik Nafas Dalam dan Buka Mata
8. Evaluasi Apa Yang muncul dalam Pikiran (biasanya Pikiran Positif)
CARA LINGKUNGAN
MENANGANI STRES
• Lingkungan Sosial
Saling menyapa, memuji dan membangun harapan
Bekerjasama dalam kelompok untuk kebaikan
tinggal di pengungsian
• Lingkungan Fisik
Cuci tangan (hand hygiene)
Buang sampah pada tempatnya
Kebersihan bersama
CARA SPIRITUAL
MENANGANI STRES
• Ibadah sendiri
• Ibadah berkelompok
UPAYA KELUARGA
MENGATASI STRES
1. Mencari dukungan sosial
– teman, keluarga
2. Reframing
– pikirkan ulang masalah
3. Mencari dukungan spiritual
– kegiatan ibadah
4. Menggerakkan keluarga
– mencari sumber di luar keluarga
5. Menangani secara pasif
– olahraga, belanja, hobi
HASIL MANAJEMEN STRES
• DEWASA
• LANSIA
• REMAJA
• ANAK
DEWASA
Bercakap-cakap tentang :
perasaan,
harapan,
keinginan,
hal positif yang masih dapat disyukuri
Bercakap-cakap :
tentang perasaan,
berikan informasi tentang kegiatan yang dilakukan di pengungsian,
berbagi pengalaman masa lalu yang sukses,
lakukan pendampingan untuk masalah dan kebutuhan lansia
• Olah raga
• Musik, tari, bernyanyi
• Menulis
• Aktivitas sosial
• Latihan membangun percaya diri
dan harga diri.
ANAK
• Bermain
• Menggambar
• Musik, Bernyanyi, Menari
• Berceritra
• Olah raga
• Pemutarn film kartun atau
film anak-anak.
PENDEKATAN
KELUARGA & INDIVIDU
• Kehilangan
• Penyakit fisik
• Penyakit jiwa
SUAMI - ISTRI
MEMBANGUN KELUARGA YANG HARMONIS
• KOMUNIKASI TERBUKA
• SALING MENGHARGAI (VIP)
• SALING MENOLONG
• BERUBAH BUKAN MERUBAH
• BERPIKIR POSITIF
• PEDULI
• SETIA
TERIMAKASIH
Email: riskanasution@unja.ac.id
IG: @rizkaamalya & @pedulijiwa.id