Ns.Indah mawarti,S.Kep,M.Kep
Sub bahasan
• KONFLIK INTRAPERSONAL
• KONFLIK INTERPERSONAL
Perilaku konflik
Penyelesaian konflik
◻Menghindar
menghindar dari konflik untuk mencegah
terjadinya konfrontasi.
cara manajer masalah tidak mengganggu
pekerjaan masalah dapat diselesaikan sendiri dan
hilang sendiri( lose-lose situasion)
• Mengakomodasi
Suatu pola dimana satu pihak menerima
kepentingan pihak lain di atas kepentingan sendiri,
masalah tsb bukan masalah penting atau satu pihak
adalah pihak yag kuat (lose-win outcome)
◻Bersaing
suatu pola untuk memuaskan keinginan sendiri
dengan menggunakan power utuk mencapai tujuan
tanpa peduli dengan pihak lain ( win-lose outcome)
• Kompromi
pola penyelesaian konflik tanpa adaya menang / kalah
• Kolaborasi / konfrontasi
penyelesaian konflik dengan masalah secara
langsung dan mencari solusi yang memuaskan kedua
belah pihak. Win-win outcome
Proses penyelesaian konflik menurut tappen & weis
(1998)
1. Idenfikasi masalah/ isu
2. Idenfikasi solusi yang mungkin dilakukan
3. Evaluasi solusi yang diusulkan
4. Tetapkan solusi yang paling tepat
5. Implementasi solusi tersebut
6. Konflik dapat diselesaikan
Negosiasi
Ns.Indah Mawarti,S.Kep,M.Kep
18
KEPEMIMPINAN
KOMUNIKASI ?
KEPEMIMPINAN
19
Fungsi komunikasi kepemimpinan
Menurut Weihric dan Koontz
1. Menetapkan dan menyebarkan tujuan organisasi
2. Mengembangkan rencana untuk mencapainya
3. Mengoordinasikan SDM dari sumber-sumber lain untuk menciptakan
cara yang paling efektif dan efisien
4. Memilih, mengembangkan, dan menilai anggota-anggota dari organisasi
5. Mengarahkan,mengatur,memotivasi, dan menciptakan suatu iklim
dimana para komunitas bersedia untuk kontribusi
6. Mengontrol aksi/tindakan/kinerja
Menurut Robbins
7. Kendali (kontrol/pengawasan)
8. Motivasi
9. Pengungkapan
10.Infromasi
KEPEMIMPINAN
20
Proses terjadinya komunikasi
⦿ Proses terjadinya komunikasi diidentifikansi dengan
adanya lima unsur-unsur utama yaitu :
1) Komunikator atau sipengirim pesan
2) Pesan atau massage yaitu bahan informasi yang
disampaikan
3) Saluran atau media yang digunakan untuk
menyampaikan informasi
4) Komunikan yaitu penerima pesan
5) Respon yaitu tindakan atau kegiatan yang diperlukan
oleh komunikan untuk merespon informasi yang
diterima.
KEPEMIMPINAN
21
Azas-azas Komunikasi yang Efektif
(Nawawi, 1989) yaitu :
1. Kejelasan (clearity)
Penggunaan bahasa dalam rangka penyampaian pesan perlu
memperhatikan 3 hal yaitu yang pertama : kalimat haruslah singkat
dan sederhana, tidak berbelit-belit, kedua : mempergunakan kata-kata
yang tepat dan istilah-istilahnya serasi, tidak berlebih-lebihan, dan
ketiga : mempergunakan kata-kata dapat dimengerti oleh si penerima
pesan.
2. Kesesuaian (consistency)
Pesan yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan yang
secara berulang atau bersambung tidak boleh bertentangan satu sama
lain, tetapi haruslah saling menunjang dan saling melengkapi sehingga
merupakan satu kebulatan.
KEPEMIMPINAN
22
Azas-azas Komunikasi yang Efektif (Nawawi,
1989) yaitu :
3. Kecukupan (adequency)
Pesan yang disampaikan haruslah cukup dan lengkap, tidak terlalu banyak tetapi juga
tidak terlalu sedikit.
5. Penyebaran (distribution)
Penyebaran pesan haruslah tepat sasaran khususnya dilingkungan suatu instansi atau
perusahaan haruslah mempertimbangkan batas-batas personal yang berhak atau tidak
berhak menerimanya.
6. Keseragaman (uniformity)
Pesan yang bersifat umum hendaklah disampaikan dalam bentuk yang seragam dari
komunikator kepada komunikan khususnya dilingkungan suatu instansi atau perusahaan.
KEPEMIMPINAN
24
PERAN PEMIMPIN DALAM PROSES
KOMUNIKASI ?
KEPEMIMPINAN
25
Teknik komunikasi efektif
Ginot (cooper,1982:65) 5. Kurangi penolakan degnan
mengemukakan daftar yang berisi jalan tidak memerintah
saran-saran dalam berkomunikasi melakukan sesuatu yang dapat
secara efektif,yaitu :
membangkitkan anggota
1. Jangan menilai sifat pribadi
2. Jelaskan keadaan sebagaimana
untuk mempertahankan diri
adanya 6. Kenalilah,hormatilah, dan
3. Kemukakan perasaan yang ide-ide serta perasaan anggota
benar-benar dari hari sanubari yang membangkitkan
4. Hilangkan kekerasan dan beri kesadaran harga dirinya
kesempatan kepada anggota 7. Hindarilah usaha
untuk bertindak secara mendiagnosis dan prognosis
merdeka
KEPEMIMPINAN
28
UMPAN BALIK
KEPEMIMPINAN
29
Komunikasi dalam organisasi
Komunikasi adalah pertukaran informasi dan
penyampaian makna yang merupakan hal utama suatu
sistem sosial atau organisasi. Komunikasi
memungkinkan seseorang mengordinasikan suatu
kegiatan kepada orang lain untuk mencapai tujuan.
Komunikasi merupakan basis atau dasar untuk
mengadakan kerja sama, interaksi dan mempunyai
pengaruh didalam manajemen organisasi.
KEPEMIMPINAN
30
Fungsi Komunikasi dalam Organisasi
1. Fungsi informatif
Organisasi dipandang sebagai suatu sistem proses
informasi. Maksudnya,seluruh anggota dalam suatu
organisasi berharap dapat memperoleh informasi
yang lebih banyak, lebih baik,dan lebih tepat.
KEPEMIMPINAN
31
Fungsi Komunikasi dalam Organisasi
2. Fungsi regulatif
Fungsi regulatif ini berkaitan dengan peraturan-peraturan
yang berlaku dalam suatu organisasi.
Ada dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulatif
a. Pertama, atasan atau orang yang berada dalam tataran
managemen, yaitu mereka memiliki kewenangan untuk
mengendalikan semua informasi yang disampaikan.
b. Kedua, berkaitan dengan pesan atau message,pesan-pesan
regulatif pada dasarnya berorientasi pada kerja.
KEPEMIMPINAN
32
Fungsi Komunikasi dalam Organisasi
3. Fungsi persuasif
Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan
kewenangan tidak akan selalu membawa hasil
sesuai dengan yang diharapkan. Adanya kenyataan
ini, maka banyak pimpinan lebih suka memersuasi
bawahanya dari pada memberi perintah
KEPEMIMPINAN
33
Fungsi Komunikasi dalam Organisasi
4. Fungsi integratif
Setiap organisasi berusaha
menyediakan saluran yang
memungkinkan karyawan dapat
melaksanakan tugas atau pekerjaan
dengan baik.
KEPEMIMPINAN
34
Daftar pustaka
Moedjiono imam, 2002, “kepemimpinan dan keorganisasian”
(Yogyakarta : UII Press)
Munir abdullah, 2008, “menjadi kepala sekolah efektif”,
(Yogyakarta: Ar-ruzz Media)
Amar, Djen. 1984. Hukum Komunikasi Jurnalistik. Jakarta :
Alumni Bandung
Effendi, onong. 1979. Komunikasi Dan Modernisasi. Bandung :
alumni
Hardjito, dydiet. 2001. Teori Organisasi Dan Teknik
Pengorganisasian. Raja grafindo persada : jakarta
Susanto, S.Astrid. 2001. Komunikasi Massa. Jakarta : bina cipta
KEPEMIMPINAN
35
masalah-masalah ketenagaan
perawat di RS yang terkait absensi
dan tur -over
Ns.Indah Mawarti,M.Kep
Sub pokok bahasan
◻Masalah-masalah ketenagaan perawat yang sering
terjadi di RS
◻Angka ketidakhadiran
◻Pengaruh ketidakhadiran
◻Jenis-jenis ketidakhadiran, factor-faktor yang
memepengaruhi ketidakhadiran
◻Metode mengurangi ketidakhadiran
◻Turn over
Pengertian ketenagaan
◻Ketenagaan adalah
organisasi yang merupakan kumpulan sekelompok
orang untuk mewujudkan tujuan (gillies,1996).
◻Tujuan
memperdayakan tenaga keperawatan yang efektif
dan produktif yang dapat memberikan pelayanan
bermutu sehingga dapat memenuhi kepuasan
pengguna jasa.
Masalah-masalah ketenagaan perawat yang
sering terjadi di RS
TURNOVER ?????
PENGERTIAN
Turnover ( berpindahnya kerja)
Keluar masuknya karyawan dari satu organisasi
atau berhentinya individu sebagai anggota suatu
organisasi dengan disertai pemberian imbalan
keuangan oleh organisasi yang bersangkutan
( mobley, 1986)
Faktor yang mempengaruhi terjadinya turnover
◻Faktor eksternal
aspek lingkungan ex .usia muda
◻Faktor internal
budaya organisasi ex. Kepuasan terhadap kondisi kerja
dan teman sejawat
◻Gaya kepemimpinan
◻Imbalan jasa
kompensasi penggajian dan kepuasan terhadap
pembayaran dapat menjadi penyebab turnover sebuah
perusaan
Rumus turn over pertahun
Rata-rata turn over pertahun :
Jumlah tenagan yang keluar x 100 %
jumlah tenaga unit
Ex. Di ruang bedah syaraf tahun 2015 terdapat 5
orang perawat yang keluar jml seluruh perawat 25
orang maka rata2 turn over
5 x 100% =20%
25
Rumus turn over pertahun
Rata-rata turn over pertahun :
Jumlah tenagan yang keluar x 100 %
jumlah tenaga unit
Ex. Di ruang bedah syaraf tahun 2015 terdapat 5
orang perawat yang keluar jml seluruh perawat 25
orang maka rata2 turn over
5 x 100% =20%
25
Mengurangi tur-over
◻Pada proses penerimaan karyawan harus teliti
ketelitian akan menjadi pertimbangan meliputi
status perkawinan, minat untuk menjadi perawat
pelaksana dan jarak tempat tinggal
◻Peningkatan penugasan
perawat yang memiliki masa kerja dan berprestasi
serta menunjukan loyalitas perlu mendapat
promosi peningkatan tugas atau jabatan
◻Perubahan uraian tugas ( job-description)
bebekerja pada satu unit perawatan akan
menyebabkan kejenuhan (Burn Out) sehingga
perubahan tugas dan tanggung jawab perlu
dilakukan. Misalnya dari perawat pelaksana
menjadi ketua tim
Terimakasih
Pendahuluan
56
Proses
Profesionalisme
keperawatan
Keperawatan
Lokakarya
Nasional
Analisis Teori dan
Peningkatan Kebutuhan
Penelitian Tentang Kepuasa
Masyarakat Akan Layanan
Metode Asuhan n Pasien
Kesehatan Berkualitas
Keperawatan
Upaya-upaya untuk
meningkatkan mutu
Asuhan keperawatan
Mengapa Perlu Metode Penugasan ?
57
Derajat
Kesehatan
↑
Askep
Perawat Profesional
Pasien
Kepuasa
n
METODE
PENUGASAN
Manajemen Asuhan Keperawatan Profesional
59
Jenis MAKP
◻ Case Method
◻ Fungsional
◻ Team, Modular, Alokasi Pasien
◻ Primer
◻ Case Management
◻ MPKP
◻ dll
CASE METHOD – TOTAL
61
CARE
◻ Berpusat pada client/pasien
Perawat bertanggung jawab untuk melakukan asuhan
secara komprehensif terhadap satu atau sekelompok
pasien pada shift dinas tertentu
◻ 🡪 secara konsisten pasien dilayani oleh Perawat yang
sama dalam satu periode / shift dinas
◻ Dibutuhkan level kompetensi yang tinggi dari
pelaksana asuhan
Case Method of Patient care for an 8-hour shift
Patient
Nurse 8 hour
Functional Method
63
• RN
• Treatments adminssion
• RN
• IV Meds
• Unit of 30 Patients
• NA
• Vital Signs
• NA
• Hygiene Supplies
Functional…….
Keuntungan
Kerugian
a. Trampil utk tugas tertentu
b. Mudah memperoleh a. Yankep terpilah-pilah
“kepuasan kerja” tugas b. Proses kep sulit
selesai dilaksanakan
c. Kekurangan staf ahli dapat c. Selesai tugas perawat
diganti dgn perawat terampil cenderung melakukan tugas
yg segera dapat dilatih non keperawatan
d. Memudahkan utk peserta d. Perawat hanya melihat tugas
didik yg belajar ketrampilan
sbg ketrampilan semata
Hal – hal yang harus dipertimbangkan
66
Keuntungan:
a. Memfasilitasi yankep komprehensif
b. Memungkinkan penerapan proses kep
c. Konflik antar staf dpt dikurangi mll pre-conference
d. Proses belajar dlm tim & kembangkan hub interpersonal
68
Team.....
Kerugian:
1. Pre-conference sulit dilakukan pada waktu-waktu
sibuk
2. Perawat yg belum berpengalaman shg perlu
dorongan berlatih
3. Akontabel dlm tim kurang jelas
Prinsip Team Nursing
69
Hasil kinerja
AC
Mutual
C OU
P.Solving
L
IL
Klp Kecil
NT
Technical
SK
AB
Individual
Interpersonal
IL
IT
Specific Goal
Y
Common approach
Meaningful purpose
Produk Perkembangan
COMMITMENT
kolektif diri
Team Nursing
• Charge Nurse RN
• Team Leader RN
• RN
• LVN
• NA
• Team Leader RN
• RN
• LVN
• NA
Group of Group of
Patients Patients
Metode Alokasi Pasien (Kron,
73
1984)
Merupakan aplikasi metode tim,
🞑 sekelompok perawat apapun kualifikasinya dgn
pengetahuan & ketrampilan bervariasi bertugas
merawat sekelompok klien dgn tingkat
ketergantungan bervariasi pula.
• Patient
• Total patient care 24 Hr/day
• PRIMARY NURSE
• Associate (days) when primary nurse is not available
Communicate Consults with
• Associate (evenings) when primary nurse is not available
physician or other
with supervisors
healthcare providers
• Associate (nights) when primary nurse is not available
Keuntungan
Increased
communication with
physician & other Autonomy
healthcare providers Primary Nurse
++++++
Increase patient rapport ++++++ Motivation
++++++
++++
-------
------- RN may be
------- inexperienced &
lack of autonomy
Disadvantages
Communication channels regarding patient
care
79
Physician
• Primary Nurse
Team Leader
Team Member
Primary Nursing
Team Nursing
Why would someone choose to be a primary
nurse?
80
◻ Diperlukan :
1. Case manager
🞑untuk menjalankan fungsi koordinasi dan
kolaborasi
2. Critical/Clinical pathway
🞑Panduan alur penanganan pasien secara
terintegrasi mis : CP pasien dengan Gaduh
gelisah etc
Case Management
• Nursing Administration
• Medical Nurse Case Managers
• All Medical Patients
2. Kajian awal
Pemeriksaan …..
……..
3. Terapi :
4. Discharge Planning
Indikator pemulangan :
Kebutuhan paska rawat :
Penyiapan keluarga :
5. Pemenuhan kebutuhan
Dasar
Perkembangan di
Indonesia
?
MPKP
Model Tg Jawab
Pelayanan Fragmentasi perawat ↓
MPKP
Sitorus (1998)
Tujuan Pengembangan MPKP
◻ Meningkatkan kualitas asuhan keperawatan melalui
penataan sistem pemberian asuhan keperawatan
baik struktur, proses dan nilai-nilai yang diyakini
dalam pemberian asuhan keperawatan
Sejarah
◻ Fakultas Ilmu Keperawatan Universita Indonesia
dengan RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta 🡪 di
ruangan penyakit dalam (juni 1996)
◻ Bulan Oktober 1999 diperluas 🡪 ruangan rawat
bedah RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta dan
RS. Persahabatan Jakarta.
Pengertian MPKP
◻ Sistem (struktur, proses dan nilai-nilai profesional)
yang memungkinkan perawat profesional mengatur
pemberian asuhan keperawatan termasuk
lingkungan untuk menopang pemberian asuhan
keperawatan tersebut.
Jenis MPKP
Spesialis dan Doktoral
MPKP III keperawatan 🡪 Riset
1. Professional
Value o ry/
ns at s
p e ard
C om Rew
3.
reer
Ca
4. Professional
Relationship
Caring
Relationship ch
s r oa
p p
t A
e n
m
age Planning
an
. M Nurse -
2 Patient
Organizin
g
Kelompok ini dipimpin oleh perawat yg berijazah & berpengalaman serta memiliki
pengetahuan dlm bidangnya (Memiliki “registered nurse”).
Ketua tim bertanggung jawab dlm ; mengarahkan anggotanya Sebelum tugas, &
menerima laporan kemajuan Yankep kpd klien, serta membantu anggota tim
dlm menyelesaikan tugas apabila menjalani kesulitan
Selanjutnya ketua tim yg melaporkan pd kpl ruangan ttg kemajuan pelayanan/ Askep
thdp klien.
Menerapkan Metode Keperawatan Profesional dg
latar belakang lulusan tenaga kep yg berbeda-beda
Menentukan SAK ( standar Asuhan Keperawatan)
Memberikan Pengarahan kpd Ka.Tim
Melakukan Supervisi & Evaluasi tugas tim
Untuk Menyelesaikan Tugas Karu Juga dibantu
Oleh CCM (Critical Care Manajer)
1. Perencanaan 2. Pengorganisasian
Menunjuk ka.Tim Merumuskan Tujuan Askep
Ikut Operan Membuat Rincian Tugas Ka.Tim &
anggota Tim
Identifikasi Tingkt Ketergantungn
Pasien bersama Ka.Tim Membuat Rentang Kendali spt.
(perbandingan Jumlah prwt dg
Identifikasi Jumlah perawat
ketergantungan pasien)
berdasarkan tingkat
ketergantungan. Mengatur & mengendalikan tenaga
spt Membuat Jadwal Dinas yg adil,
Membuat rencana strategi
logistik & budaya Kerja
implementasi
Mendelegasikan tugas jika ada dinas
Ikut Visite dokter & rencana
luar
Kolaborasi
Memberikan kewenangan kpd petugas
Mengatur & mengendalikan
Administrasi & non kesehatan
Askep
Melakukam Pre & post Konferens, Ronde
Membantu Pengembangan Staf. Keperawatan Serta diskusi bersama Tim.
3.Memberi
Pengarahan
Pengarahan ttg Metode yg di terapkan
Memberikn Reward & Punishment yg adil
Memberikn Motivasi
Memberikan Bimbingan & arahan Ketika Askep dilaksanakan
Membantu bawahan dlm pemecahan maslh jika ada kesulitan
Menerapkan Kolaborasi antar Nakes
4. Pengawasan
Melalui Komunikasi langsung berupa tanya –jawab
Melalui Supervisi Berupa:
- Pengawasan Langsung ( Observasi, Inspeksi, melihat Dokumentasi,
melakukan koreksi & perbaikan.
- Pengawasan tidak Langsung spt: (cek daftar hadir, memeriksa
/Membaca Dokumentasi, dll.)
- Evaluasi dg (membandingkan antara tujuan/sasaran yg dg
pencapaian pelaksanaan Askep, SOP Atau standar Penampilan kerja).
Keuntungan Kerugian
- Rapat tim memerlukan waktu sehingga
- Memfasilitasi yankep yg komprehensif
pd situasi sibuk rapat tim ditiadakan
atau terburu-buru
- Memungkinkan pencapaian proses
keperawatan - Ha ini dpt mengakibatkan komunikasi
& koordinasi antar anggota tim
- Konflik atau perbedaan pendapat antar terganggu shg kelancaran tugas
staf dpt ditekan melalui rapat tim cara ini terhambat.
efektif utk belajar. - Perawat yg belum terampil & belum
berpengalaman selalu tergantung atau
- Memberi kepuasan anggota tim dlm berlindung kpd anggota tim yg
hubungan interpersonal mampu/ ketua tim.
- Memungkinkan menyatukan kemampuan - Pertanggugjawaban/ Akontabilitas dlm
anggota tim yg berbeda-beda dgn aman tim kabur.
& efektif.
Umumnya Memiliki Tingkat Pendidikan Lebih tinggi dari
Karu & KaTim
Fungsinya:
1. bersama Karu, Mengidentifikasi Kebutuhan Sarana &
Pra Sarana Ruang Keperawatan
2. bersama Karu, Membuat Sistem & Met.Evaluasi
3. Bersama Karu & Ka.Tim menentukan Askep
4. Mengarahkan & Mengendalikan pelaksanaan askep
5. Mengadakan Pencatatan & Pelaporan Askep Ke
Pimpinan /Atasan yg lebih tinggi.
6. Menjadi Fasilitator, Mediator & Komunikator ruangan
dg pihak lain.
Penugasan pelayanan/ Askep yg dilakukan oleh satu orang perawat
yg memiliki“(registered nurse)”
Metode ini Sama dg gabungan/ variasi antara metode tim & metode
primer.
Semua metode di atas dpt digunakan sesuai dgn situasi & kondisi
ruangan.
Oleh :
Ns. YUSNILAWATI.,S.Kep.,M.Kep
Latar belakang...
◻Manajemen keperawatan pada dasarnya
berfokus pada perilaku manusia. Untuk
mencapai tingkat tertinggi dari produktivitas
pada pelayanan keperawatan, pasien
membutuhkan manajer perawat yang terdidik
dalam pengetahuan dan keterampilan tentang
perilaku manusia
Next...
◻Mc.Gregor menyatakan bahwa setiap manusia
merupakan kehidupan individu secara keseluruhan
yang selalu mengadakan interaksi dengan dunia
individu lainnya. Apa yang terjadi dengan orang
tersebut merupakan akibat dari perilaku orang lain.
Sikap dan emosi dari orang lain mempengaruhi
orang tersebut. Bawahan sangat tergantung pada
pimpinan dan berkeinginan untuk diberlakukan adil.
Suatu hubungan akan berhasil apabila dikehendaki
oleh kedua belah pihak.
Definisi...
◻Kepemimpinan adalah perpaduan berbagai perilaku
yang dimiliki seseorang sehingga orang tersebut
mempunyai kemampuan untuk mendorong orang
lain bersedia dan dapat menyelesaikan tugas-tugas
tertentu yang dipercayakan kepadanya (Ordway
Tead).
◻Kepemimpinan adalah suatu proses yang
mempengaruhi aktifitas seseorang atau sekelompok
orang untuk mencapai tujuan tertentu yang telah
ditetapkan dalam suatu situasi tertentu (Paul
Hersay).
Sifat – sifat kepemimpinan
Edwin Ghiselli (1971) dalam Handoko
◻Mempunyai kemampuan dalam pengawasan
(Supervisioryability)
◻Mengerti kebutuhan prestasi dalam pekerjaan
◻Mempunyai kecerdasan
◻Mempunyai ketegasan
◻Mempunyai kepercayaan diri
◻Mempunyai inisiatif
Prinsip – prinsip kepemimpinan
◻Seorang yang belajar seumur hidup
◻Berorientasi pada pelayanan
◻Membawa energi yang positif
🞑Percaya pada orang lain
🞑Keseimbangan dalam kehidupan
🞑Melihat kehidupan sebagai tantangan
🞑Sinergi
🞑Latihan mengembangkan diri sendiri
Pemimpin Yang Efektif
Ruth M.Trapper (1989), membagi menjadi 5
komponen:
◻Menentukan tujuan yang jelas,cocok dan bermakna bagi
kelompok.memilih pengetahuan dan keterampilan
kepemimpinan dalam bidang profesinya.
◻Memiliki kesadaran diri dan menggunakannya untuk
memahami kebutuhan sendiri serta kebutuhan orang lain.
◻Berkomunikasi dengan jelas dan efektif.
◻Mengerahkan energi yang cukup dalam kegiatan
kepemimpinan.
◻Mengambil tindakan.
Next...
Fiedler (1977), dikutip dari Gillies (1966)
menyatakan bahwa kepemimpinan dapat
berjalan dengan efektif bila :
◻Kepemimpinan berganti dari satu orang ke orang
lain dan berganti dari satu gaya ke gaya lainnya
seiring dengan terjadinya perubahan situasi kerja.
◻Pemimpin sebaiknya berasal dari anggota
kelompok kerja,mengenal situasi kerja dan
memiliki kemampuan yang lebih tinggi dibanding
anggota kelompok kerja lainnya.
Next...
Swanburg (1990) menyatakan bahwa
karakteristik pemimpin yang efektif adalah
sebagai berikut:
◻Intelegensi (pengetahuan, pendapat, keputusan,
berbicara)
◻Kepribadian (mudah adaptasi, waspada, kreatif,
kerjasama, integritas pribadi yang baik,
keseimbangan emosi dan tidak ketergantungan
kepada orang lain)
◻Kemampuan (bekerjasama, hubungan antar
manusia dan partisipasi sosial)
Pimpinan dan kepemimpinan
1. Pendekatan kesifatan
Sifat kepemimpinan yang sudah dibawa
sejak lahir, bukan di buat.
2. Pendekatan situasional
Peranan kepemimpinan seseorang
dipengaruhi oleh situasi-situasi tertentu
Faktor yang mempengaruhi :
a. Kompleksitas pekerjaan
b. Jenis pekerjaan
c. Teknologi yang digunakan
d. Persepsi, sikap dan gaya kepemimpinan
e. Nilai dan norma yang dianut
f. Rentang kendali yang dianggap tepat
g. Ancaman, hambatan dan gangguan
h. Tingkat stress yang mungkin muncul
i. Iklim organisasi
◻Teori path-Goal
4 tipe kepemimpinan
1. Kepemimpinan direktif
Tidak ada partisipasi dari bawahan
2. Kepemimpinan suportif
Pemimpin memberikan dukungan dan
dorongan terhadap bawahan
3. Kepemimpinan partisipasi
menekankan partisipasi aktif bawahan
4. Kepemimpinan berorientasi prestasi
Pemimpin memberikan tantangan
SEKIAN DAN
TERIMA KASIH
PERENCANAAN
KEBUTUHAN TENAGA
KEPERAWATAN
Ns Yusnilawati M.Kep
Perencanaan kebutuhan tenaga di suatu unit kep
Tujuan Organisasi
PENDAHULUAN ….
Proses Perencanaan
Memandang proses perencanaan sbg
suatu rangkaian kegiatan utk
menjawab pertanyaan 5 W + 1 H
Proses Perencanaan
Memandang proses perencanaan sbg suatu
masalah yg harus diselesaikan dengan teknik
ilmiah dan disusun dgn sistematis sesuai
langkah-langkah:
* mengetahui sifat hakiki masalah
* kumpulkan data secara akurat
* analisis & interpretasi data
* tetapkan alternatif penyelesaian
* pilih cara yg tepat
* laksanakan rencana
* nilai hasil yg dicapai
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
BEBAN KERJA
Klasifikasi klien
Jml
klien miniml parsial total
pagi sore malam pagi sore malam pagi sore malam
1.
0,17 0,14 0,07 0,27 0,15 0,10 0,36 0,30 0,20
3 x 0,17 = 0,51
1 4 x 0,27 = 3,78
5 x 0,36 = 1,90
jumlah 6,09 6 orang
Joint Commission dalam Loveridge & Cummings
(1996) :
1. Sistem klasifikasi klien (patient classification
systems)
2. Sistem akuitas (acuity systems):
a. evaluasi prototipe: indikator kritis
(critical indicator) yang merupakan
tugas spesifik yang dibutuhkan klien
b. evaluasi faktor: klien dikelompokkan ke
dalam kelas
Sistem akuitas
1) Kelas I : 2 jam/24 jam
2) Kelas II : 3 jam/24 jam
3) Kelas III : 4,5 jam/24 jam
4) Kelas IV : 6 jam/24 jam
Contoh:
Apabila dalam suatu ruangan terdapat 3 klien
kelas II, 14 klien kelas III, dan 3 klien kelas IV,
jumlah jam yang dibutuhkan ialah (3 jam x 3
klien) + (4,5 jam x 14 klien) + (6 jam x 3 klien)
= 90 jam.
Karena terdapat tiga kali pergantian jaga, 35%
waktu untuk pagi, 35% untuk sore, dan 30%
untuk malam sehingga :
pagi/sore = 90 jam x 35% = 31,5 jam= 3,94 = 4 orang
8 jam
malam = 90 jam x 30% = 3,37= 3 orang
8 jam
SK Menkes No.262/Menkes/Per/VII/79:
Rasio Tempat Tidur Dan Personel Rumah Sakit
TM : tenaga medis
TNP : tenaga perawat
TNOP : tenaga non perawat
TT : tempat tidur
PERHITUNGAN TENAGA
Gillies (1999):
Jml jam rata-rata jml hari jml jam
Kep klien sensus klien pertahun kep yg di- jml ners
perhari perhari butuhkan/th = yg dibu-
X X = tuhkan
Hari per- hari libur jml jam jml jam kep unit
tahun masing- kerja yg diberikan
masing perawat perawat
perawat per-tahun
CONTOH
Ruang rawat medikal bedah
Rata-rata jam perawatan klien 5 jam/hari
Rata-rata 20 klien/hari
Jam kerja = 40 jam. 5 hari/minggu
20 hari cuti/tahun
140 hari libur/tahun
Jumlah tenaga yang dibutuhkan:
5 x 20 x 365 = 36500 = 20,2 perawat =
365-140 x 8 jam = 1800 20 orang perawat
Kerugian:
a. Yankep terpilah-pilah
b. Proses kep sulit dilaksanakan
c. Selesai tugas perawat cenderung
melakukan tugas non keperawatan
d. Perawat hanya melihat tugas sbg
ketrampilan semata
Metode Pemberian Askep ....
2. Metode Alokasi Pasien (Kron, 1984)
Merupakan aplikasi metode tim,
sekelompok perawat apapun
kualifikasinya dgn pengetahuan &
ketrampilan bervariasi bertugas
merawat sekelompok klien dgn tingkat
ketergantungan bervariasi pula.
asisten perawat
teknikal Tim sekelompok
klien
Keuntungan:
a. Memfasilitasi yankep komprehensif
b. Memungkinkan penerapan proses kep
c. Konflik antar staf dapat dikurangi mll pre-conference
d. Proses belajar dlm tim & kembangkan hub
interpersona;
Metode Pemberian Askep ....
Kerugian:
a. Pre-conference sulit dilakukan pada waktu
- waktu sibuk
b. Perawat yg belum berpengalaman shg perlu
dorongan berlatih
c. Akuntabelitas dalam tim kurang jelas
Metode Pemberian Askep ....
4. Metode Modular
◻Perawat profesional dan vokasional bekerjasama
utk merawat sekelompok klien dari mulai masuk
ruang rawat hingga pulang (tanggung jawab
total)
◻Metode ini juga memerlukan perawat yg
berpengetahuan luas dan trampil, kemampuan
kepemimpinan baik 2-3 perawat utk 8-12 klien
◻Keuntungan & Kerugian : gabungan tim dan
primer, namun biaya lebih rendah daripada
primer.
Metode Pemberian Askep ....
5. Metode Primer
* Tenaga kep profesional 4-5 klien
* Bertanggung jwb terhadap kondisi klien,
semua kebutuhan & koordinasi dgn tim
kesehatan lain
Metode Primer
Kerugian:
a. Hanya dapat dilakukan oleh perawat
profesional yg berpengalaman
b. Biaya lebih besar
TANGGUNG JAWAB KARU, KATIM & ANGGOTA
TIM
1. KARU
a. Tetapkan standar kinerja staf
b. Menyusun rencana ruang rawat
c. Membantu katim tetapkan sasaran unit
kerja
d. Memfasilitasi katim pengembangkan
ketrampilan kepemimpinan & menejemen
e. Mengorientasikan staf baru
f. Narasumber tim
g. Memotivasi & mensupervisi katim
TANGGUNG JAWAB KARU, KATIM & ANGGOTA
TIM
2. KATIM
1. Anggota Tim
a. Bertanggung jawab terhadap askep klien
dibawah tanggung jawabnya
b. Mengikuti instruksi kep yg tercatat dalam
rencana kep termasuk program
pengobatan
c. Melaporkan kepada katim secara tepat
dan akurat perubahan kondisi klien
d. Menjaga ketertiban dan kerapihan
ruangan
PENJADUALAN
1. Pembuat jadual: Pengawas atau Karu
2. Prinsip penyusunan jadual siklus:
a. Ada keseimbangan kebutuhan unit kerja
dan kebutuhan staf
b. Siklus penugasan yg sibuk dan tidak
sibuk, ringan dan berat seimbang serta
setiap staf mempunyai jam kerja yg
sama selama hari kerja 2-4 minggu
c. Setiap staf terlibat rotasi
d. Kurangi staf di luar rotasi
PENJADUALAN
e. Metode rotasi yg dipilih sesuai
dengan kondisi dan jumlah staf
f. Penugasan siklus mengikuti metode
penugasan yg dipakai
g. Setiap staf mencatat hari dinas,
libur & rotasi tugas
PENUTUP
Perencanaan proses pemikiran & penentuan
kegiatan di masa yg akan datang
Mll perencanaan, pengadaan SDM menjadi lebih
efektif dan efisien
Perencanaan harus tepat dan akurat perlu harus
ditetapkan metode penugasan yg sesuai dgn SDM
Tugas pimpinan pada level manapun akan menyusun
perencanaan, makin rendah tingkatannya akan
menyusun perencanaan operasional sebaliknya makin
tinggi makin strategik.
SEKIAN
TERIMA KASIH
Teori
Manajemen
Oleh : Ns Yusnilawati.,S.kep.,M.Kep
Keperawatan
Pengertian Manajemen menurut Ahli
Pengertian Manajemen Menurut Horold Koontz dan
Cyril O’donnel :
◻Manajemen adalah usaha untuk mencapai suatu
tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain.
Pengertian Manajemen Menurut Ricky W. Griffin :
◻Manajemen sebagai sebuah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian, dan
pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran
(goals) secara efektif dan efesien.
◻Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai
dengan perencanaan,
◻Efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan
secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan
jadwal.
◻Manajemen keperawatan adalah proses
pelaksanaan pelayanan keperawatan melalui upaya
staf keperawatan untuk memberikan asuhan
keperawatan, pengobatan dan rasa aman kepada
pasien, keluarga dan masyarakat. (Gillies, 1989).
Fungsi – Fungsi Manajemen
fungsi manajemen adalah sebagai berikut :
◻a. Perencanaan (planning), perencanaan
merupakan :
1. Gambaran apa yang akan dicapai
◻KONTROL
☺ Budget
☺ Prosedur
☺ Evaluasi Kinerja
☺ Akreditasi
◻FEED BACK MECHANISM
☺ Laporan Financial
☺ Audit Keperawatan
☺ Survey Kendali Mutu
☺ Kinerja
Prinsip yang mendasari mananejemen
keperawatan.
1. Berlandaskan perencanaan
2. Penggunaan waktu yang efektif
3. Melibatkan pengambilan keputusan
4. Memenuhi kebutuhan ASKEP pasien
kepuasan pasien sebagai tujuan
5. Terorganisir sesuai kebutuhan organisasi
Untuk mencapai tujuan
A. Manajemen operasional
lingkup manajemen keperawatan terdiri dari:
🞑 2. Manajemen menengah
🞑 3. Manajemen bawah
◻Tidak setiap orang memiliki kedudukan dalam
manajemen berhasil dalam kegiatannya. Ada
beberapa faktor yang perlu dimiliki oleh orang –
orang tersebut agar penatalaksanaannya berhasil.
Faktor – faktor tersebut adalah
1. Kemampuan menerapkan pengetahuan
2. Ketrampilan kepemimpinan
3. Kemampuan menjalankan peran sebagai pemimpin
4. Kemampuan melaksanakan fungsi manajemen
B. Manajemen asuhan keperawatan
Manajemen asuhan keperawatan merupakan suatu
proses keperawatan yang menggunakan konsep –
konsep manajemen didalamnya seperti
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengendalian atau evaluasi.
Kepercayaan utama dari manajemen keperawatan
adalah bahwa fokusnya pada perilaku
manusia.Manajer perawat terdidik dalam
pengetahuan dan keterampilan tentang perilaku
manusia mengelola perawat profesional serta
pekerja keperawatan non profesional untuk
mencapai tingkat tertinggi dari produktifitas pada
pelayanan perawatan pasien.
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH
Mata kuliah : Manajemen keperawatan
Oleh
Ns. KAMARIYAH, M.Kep
PSIK FKIK UNJA
Defenisi Perencanaan
Fungsi perencanaan
Sifat Perencaan
Keuntungan Perencanaan
Jenis Perencanaan
Perencanaan Strategi
Perencanaan Operasional
Cara Menyusun POA
Fungsi dari Manajemen
PERENCANAAN
M (PLANNING)
A
PENGORGANISASIAN
(ORGANIZING) Tujuan
N dari
Organisasi
PENGARAHAN
(ACTUATING)
A
J
PENGAWASAN
E (CONTROLLING)
M
E
pemikiran & penentuan scr
matang ttg hal yg akan dikerjakan
di masa mendatang dlm rangka
Perencanaan Adalah : suatu jenis pembuatan
mencapai
keputusan yang tujuan Organisasi.
spesifik yang dikehendaki oleh
manajer bagi organisasi mereka
(scr Spesifik) Memutuskan Apa, siapa &
bagaimana,kapan
& dimana, hal tersebut dilakukan.
Marquis & Haston, 2010
Ciri Perencanaan Al:
mengandung pemikiran kedepan mengikuti kemajuan IPTEK,
mampu mengontrol masa depan,
peramalan kedepan,
keputusan terpadu,
Menentukan titik tolak & tujuan usaha
organisasi
Memberikan pedoman, pegangan & arah
Efektif
Efisien
1. Manajer bekerja dg & melalui orang lain
2. Manajer memadukan & menyeimbangkan
tujuan2 yg saling bertentangan &
menetapkan prioritas-
prioritas
3. Manajer bertanggung jawab & mempertanggung
jawab kan
4. Manajer harus berpikir scr analistis &
konseptual
Pengertian :
Adalah pemilihan sekumpulan kegiatan &
pemutusan selanjutnya, apa yg harus dilakukan,
kapan, bagaimana, & oleh siapa.
T
Tahap II Tahap III
Tahap I
Menetapkan Merum us Mengindentifi
Tahap IV U
Mengembang
Tujuan kan kasikan
kan J
Keadaan Kemudahan
Sekarang H ambatan
&
Kegiatan U
N
Tahap 1, Menetapkan tujuan / serangkaian
tujuan
dimulai dg keputusan-keputusan
keinginan ttg atau organisasi /
kebutuhan
kelompok kerja
TUJUAN
RENCANA STRATEGIS
Rencana operasional
RENCANA RENCANA
SEKALI PAKAI TETAP
A KEBIJAKAN
PROGRAM
N
PROSEDUR &
G METODE STANDAR
G
PROYEK PERATURAN
A
CHANDLER (1962)
Strategi : alat untuk mencapai tujuan perusahaan dlm kaitannya
dgn tujuan jangka panjang, program tindak lanjut, serta
prioritas alokasi sumber daya
Sebuah proses utk menentukan arah & capaian perkembangan organisasi kedepan
yg didasarkan atas analisa (penilaian) keadaan masa lalu & sekarang
Renstra Merupakan;
Taktik permainan sebuah Perusahaan
Dihasilkan dari pilihan manajerial yg sulit atas banyak alternatif yg baik.
Menandakan komitmen, kebijakan, prosedur, dan operasi tertentu diatas
tindakan yg lain
Ditujukan untuk Mencapai & Mempertahankan Keunggulan kompetitif
1. Analisis kontektual (streng,
weaknes. Oppottunity, treathen/
SWOT)
2. Menetapkan Visi ( berdurasi Minimal 5 tahun)
keberhasilan bergantung pd perkembangan
Iptek & kondisi organisasi.
Suatu
proses : m erinci keadaan lingkungan internal
& eksternal untk mengetahui faktor2 yg
mempengaruhi keberhasilan organisasi ke dlm
kategori (SWOT) sbg dasar utk menentukan
tujuan, sasaran & strategi mencapainya, utk
meraih keunggulan dimasa depan yg lebih baik.
mll AL:
: Aktifitas yg dijalankan
MISI untuk
mewujudkan visi
Identifikasi Faktor yg berpengaruh
PENDEKATAN
BERDASAR KONDISI EMPIRIS
S3 Tersedia ...................... W3
FAKTOR EKSTERNAL
No OPPORTUNITIES No THREATHS
(Pernyataan Positif ) (Pernyataan Negatif )
O1 Adanya .................. T1 Kurangya .....................
O3 .................. T3 .............................
Rumusan kesepakatan ttg mandat/ maksud organisasi
J F M A M J J A S O ND
contoh : goal dpt diekspresikan spt:“ agar bisa ,.. . kita harus .,..“
catat setiap goal .
9. Implementasikan rencana
daftarkan semua tindakan yg diperlukan, orang yg
bertanggung jawab, & kapan tugas tersebut harus
diselesaikan.
Setelah action plan sudah diselesaikan, informasi ini sekarang
dpt
Indi-
Tujuan Penang Sumber Wak Asums
Kegiatan sasaran metode Beaya
/goal kator Jawab Pembuktia t u i
n Kritis
Hasil
(jumlh / %)
Perencanaan Harian - Mingguan ( Oleh; Karu, Katim
& Perawat Pelaksana/PA)
Perencanan Mingguan
Perencanaan Bulanan -
Perencanaan Tahunan
Jenis Perencanaan Pelaksana Uraiaan Tugas
• Katim
Perawat (Pelaksana/
PA)
Perencanaan Pelaksana Uraian Tugas
Kep
• Katim & PA • -
KEPEMIMPINAN DALAM
KEPERAWATAN
Oleh :
Ns. YUSNILAWATI.,S.Kep.,M.Kep
Latar belakang...
◻Manajemen keperawatan pada dasarnya
berfokus pada perilaku manusia. Untuk
mencapai tingkat tertinggi dari produktivitas
pada pelayanan keperawatan, pasien
membutuhkan manajer perawat yang terdidik
dalam pengetahuan dan keterampilan tentang
perilaku manusia
Next...
◻Mc.Gregor menyatakan bahwa setiap manusia
merupakan kehidupan individu secara keseluruhan
yang selalu mengadakan interaksi dengan dunia
individu lainnya. Apa yang terjadi dengan orang
tersebut merupakan akibat dari perilaku orang lain.
Sikap dan emosi dari orang lain mempengaruhi
orang tersebut. Bawahan sangat tergantung pada
pimpinan dan berkeinginan untuk diberlakukan adil.
Suatu hubungan akan berhasil apabila dikehendaki
oleh kedua belah pihak.
Definisi...
◻Kepemimpinan adalah perpaduan berbagai perilaku
yang dimiliki seseorang sehingga orang tersebut
mempunyai kemampuan untuk mendorong orang
lain bersedia dan dapat menyelesaikan tugas-tugas
tertentu yang dipercayakan kepadanya (Ordway
Tead).
◻Kepemimpinan adalah suatu proses yang
mempengaruhi aktifitas seseorang atau sekelompok
orang untuk mencapai tujuan tertentu yang telah
ditetapkan dalam suatu situasi tertentu (Paul
Hersay).
Sifat – sifat kepemimpinan
Edwin Ghiselli (1971) dalam Handoko
◻Mempunyai kemampuan dalam pengawasan
(Supervisioryability)
◻Mengerti kebutuhan prestasi dalam pekerjaan
◻Mempunyai kecerdasan
◻Mempunyai ketegasan
◻Mempunyai kepercayaan diri
◻Mempunyai inisiatif
Prinsip – prinsip kepemimpinan
◻Seorang yang belajar seumur hidup
◻Berorientasi pada pelayanan
◻Membawa energi yang positif
🞑Percaya pada orang lain
🞑Keseimbangan dalam kehidupan
🞑Melihat kehidupan sebagai tantangan
🞑Sinergi
🞑Latihan mengembangkan diri sendiri
Pemimpin Yang Efektif
Ruth M.Trapper (1989), membagi menjadi 5
komponen:
◻Menentukan tujuan yang jelas,cocok dan bermakna bagi
kelompok.memilih pengetahuan dan keterampilan
kepemimpinan dalam bidang profesinya.
◻Memiliki kesadaran diri dan menggunakannya untuk
memahami kebutuhan sendiri serta kebutuhan orang lain.
◻Berkomunikasi dengan jelas dan efektif.
◻Mengerahkan energi yang cukup dalam kegiatan
kepemimpinan.
◻Mengambil tindakan.
Next...
Fiedler (1977), dikutip dari Gillies (1966)
menyatakan bahwa kepemimpinan dapat
berjalan dengan efektif bila :
◻Kepemimpinan berganti dari satu orang ke orang
lain dan berganti dari satu gaya ke gaya lainnya
seiring dengan terjadinya perubahan situasi kerja.
◻Pemimpin sebaiknya berasal dari anggota
kelompok kerja,mengenal situasi kerja dan
memiliki kemampuan yang lebih tinggi dibanding
anggota kelompok kerja lainnya.
Next...
Swanburg (1990) menyatakan bahwa
karakteristik pemimpin yang efektif adalah
sebagai berikut:
◻Intelegensi (pengetahuan, pendapat, keputusan,
berbicara)
◻Kepribadian (mudah adaptasi, waspada, kreatif,
kerjasama, integritas pribadi yang baik,
keseimbangan emosi dan tidak ketergantungan
kepada orang lain)
◻Kemampuan (bekerjasama, hubungan antar
manusia dan partisipasi sosial)
Pimpinan dan kepemimpinan
1. Pendekatan kesifatan
Sifat kepemimpinan yang sudah dibawa
sejak lahir, bukan di buat.
2. Pendekatan situasional
Peranan kepemimpinan seseorang
dipengaruhi oleh situasi-situasi tertentu
Faktor yang mempengaruhi :
a. Kompleksitas pekerjaan
b. Jenis pekerjaan
c. Teknologi yang digunakan
d. Persepsi, sikap dan gaya kepemimpinan
e. Nilai dan norma yang dianut
f. Rentang kendali yang dianggap tepat
g. Ancaman, hambatan dan gangguan
h. Tingkat stress yang mungkin muncul
i. Iklim organisasi
◻Teori path-Goal
4 tipe kepemimpinan
1. Kepemimpinan direktif
Tidak ada partisipasi dari bawahan
2. Kepemimpinan suportif
Pemimpin memberikan dukungan dan
dorongan terhadap bawahan
3. Kepemimpinan partisipasi
menekankan partisipasi aktif bawahan
4. Kepemimpinan berorientasi prestasi
Pemimpin memberikan tantangan
SEKIAN DAN
TERIMA KASIH