Anda di halaman 1dari 15

Peran Rumah Sakit dan Kesiapan Dalam

Penanggulangan Bencana

Nurlinawati.,S.Kep.,Ners.,M.Kep
Univ. Jambi 2021
Penerapan Rencana
Penatalaksanaan Korban
Bencana Massal Rumah
Sakit
Penerimaan di Rumah
Sakit dan Pengobatan
Di rumah sakit, struktur perintah yang jelas diperlukan dan pelaksanaan
triase harus menjadi tanggung jawab dari klinisi yang berpengalaman
hal ini dapat berarti hidup atau mati bagi si pasien, dan akan
menetapkan prioritas dan aktivitas dari keseluruhan petugas.
Prosedur terapetik harus dipertimbangkan secara ekonomis baik
mengenai sumber daya manusia maupun material. Penanganan medis
ini pertama harus disederhanakan dan bertujuan untuk menyelamatkan
nyawa dan menghindari Komplikasi.
1 2

Prosedur  Individu dengan pengalaman


yang terbatas, dapat
Traupeti  Prosedur yang distandarisasi
(telah ditetapkan secara
melakukan prosedur
sederhana secara cepat dan

k sungguh sungguh efektif,


Pesan siaga dari pusat komunikasi harus disampaikan
langsung kepada Unit Gawat Darurat (melalui telepon atau
radio).
Kepala penanganan korban massal yang ditunjuk di Rumah
sakit harus mengaktifkan rencana penanganan korban
Proses massal. Dan mulai memanggil tenaga penolong yang
dibutuhkan
Penyiagaan
 Jika bencana terjadi dalam radius 20
menit dari Rumah Sakit, Tim Siaga
Penanggulangan Bencana di Rumah
Sakit akan segera diberangkatkan ke
lokasi kejadian. Jika bencana tersebut
terjadi dalam jarak lebih dari 20 menit
MOBILISASI dari Rumah Sakit, tim tersebut hanya
akan diberangkatkan berdasarkan
permintaan Tim Kesehatan Daerah.


Harus diusahakan untuk menyediakan
tempat tidur di Rumah Sakit untuk
Pengosonga menampung korban bencana massal
yang akan dibawa ke Rumah Sakit
n Fasilitas tersebut. Untuk menampung korban, Pos
Penerima Komando Rumah Sakit harus segera
Korban memindahkan para penderita rawat inap
yang kondisinya telah memungkinkan
untuk dipindahkan.
Daya tampung Rumah Sakit ditetapkan tidak hanya
Perkiraan berdasarkan jumlah tempat tidur yang tersedia,
Kapasitas tetapi juga berdasarkan kapasitasnya untuk
Rumah Sakit merawat korban. Dalam suatu kecelakaan massal,
“permasalahan” yang muncul dalam penanganan
korban adalah kapasitas perawatan Bedah dan Unit
Perawatan Intensif.
Petugas triase di Rumah Sakit akan
memeriksa setiap korban untuk
konfirmasi triase yang telah dilakukan
sebelumnya, atau untuk melakukan
Tenaga kategorisasi ulang status penderita.
Pelaksana Jika penatalaksanaan pra Rumah
Sakit cukup adekuat, triase di Rumah
Sakit dapat dilakukan oleh perawat
berpengalaman di Unit Gawat
Darurat.
Tempat Perawatan Di
Rumah Sakit
Untuk penanganan korban dengan
Tempat trauma multipel umumnya
Perawatan dibutuhkan pembedahan sedikitnya
Merah selama dua. Jam
Setelah triase korban dengan status “kuning” akan segera
dipindahkan ke Perawatan Bedah yang sebelumnya telah
disiapkan untuk menerima korban kecelakaan massal.
Tempat ini dikelola oleh seorang dokter. Di tempat
Tempat perawatan ini secara terus menerus akan dilakukan
Perawatan monitoring, pemeriksaan ulang kondisi korban dan segala
Kuning usaha untuk mempertahankan kestabilannya.
Jika kemudian kondisi korban memburuk, ia harus segera
dipindahkan ke tempat “merah”.
Korban dengan kondisi “hijau” sebaiknya tidak
dibawa ke Rumah Sakit, tetapi cukup ke
Puskesmas atau klinik-klinik. Jika
Tempat
penatalaksanaan pra Rumah Sakit tidak
Perawatan
efisien, banyak korban dengan status ini akan
Hijau
dipindahkan ke Rumah Sakit. Harus tercantum
dalam rencana penatalaksanaan korban
Sebagai bagian dari rencana
penatalaksanaan korban bencana
Tempat Korba massal di Rumah Sakit harus
n Meninggal disiapkan suatu ruang yang dapat
menampung sedikitnya sepuluh
korban yang telah meninggal dunia.

Anda mungkin juga menyukai