Dosen :
Ns. Fadliyana Ekawati S.Kep., M.Kep. Sp.Kep.An
Suryati, M.Kep., Sp.Kep.An
Disusun Oleh :
Kelompok 4
A. Judul:
Terapi bermain pada anak usia bayi (0-1 tahun) dengan metode kombinasi
kerincingan dan boneka.
B. Tujuan:
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan terapi bermain selama 1x 40 menit ketakutan anak
terhadap efek hospitalisasi berkurang.
2. Tujuan Instruksional Khusus
a. Melatih kerjasama mata dan tangan dengan bermain boneka.
b. Melatih kerjasama mata dan telinga dengan bermain kerincingan.
c. Melatih mencari obyek yang ada tetapi tidak kelihatan dengan
kerincingan.
d. Melatih kepekaan perabaan dengan boneka.
e. Anak tampak senang dan dapat menikmati permainannya
C. Tempat : Puskesmass Pakuan Baru
D. Waktu : Rabu, 14 September 2022
E. Sasaran : Anak usia 0-1 tahun pasien imunisasi yang datang ke puskesmas
Pakuan Baru
F. Metode : Demonstrasi
G. Media : Bola, icik-icik, boneka, balon, dan gambar
H. Pembagian Kelompok
a. Moderator : Rani Alfiyyah Az-zahra
b. Leader : Nur Ayu Hijrotunnikmah
c. Co Leader : Chantika Septidianti
d. Fasiltator : Citra Julia Anggraini, Angel Devania,
Lendra Apriansyah, Lian Sagita,
Tania Febria Azizah
e. Observer : Anita Sari
f. Notulen : Fajar
I. Rencana Pelaksanaan
1. Persiapan:
Keterangan :
a. Observer :
b. Moderator :
c. Penanggung Jawab :
d. Fasilitator :
e. Leader Terapi Bermain :
f. Co Leader :
g. Klien :
h. Keluarga Klien :
4. Pembagian Peran
a. Penanggung Jawab :
Tugas :
i. Membuat Satuan Acara Pengajaran
ii. Bertanggung jawab tehadap semua kegiatan mulai dari awal
sampai akhir kegiatan yang berkaitan dengan terapi bermain.
b. Moderator :
Tugas :
i. Membuka dan menutup acara
ii. Memperkenalkan anggota
c. Leader Terapi Bermain :
Tugas :
i. Memimpin jalannya pelaksanaan kegiatan terapi bermain.
ii. Menjelaskan cara-cara dari terapi bermain yang akan dilaksanakan.
iii. Mengatur jalannya kegiatan
iv. Memimpin kegiatan dengan baik dari awal sampai akhir
v. Menjelaskan tujuan pelaksanaan
d. Co Leader :
Tugas :
i. Membantu Leader dalam pelaksanaan terapi bermain.
ii. Mengkondisikan peserta dan fasilitator.
e. Observer :
Tugas : mengamati jalannya pelaksanaan kegiatan terapi bermain
mulai dari persiapan, pelaksanaan, sampai evaluasi.
f. Fasilitator :
Tugas :
i. Bertanggung jawab tehadap peserta.
ii. Menyediakan alat-alat klien dan peserta.
iii. Memotivasi dan memfasilitasi klien pada saat terapi bermain
berlangsung.
g. Notulen:
Tugas: mencatat data anak yang mengikuti terapi bermain
h. Klien :
Tugas : mengikuti acara terapi
bermain.
i. Keluarga Klien
Tugas : Mendampingi klien saat terapi bermain dan
mendukung jalannya acara bermain.
C. Evaluasi:
Evaluasi Struktural
1. Satuan Acara Pengajaran sudah siap satu hari sebelum dilaksanakannya
kegiatan.
2. Alat dan tempat sudah siap.
3. Perencanaan penentuan terapi bermain yang sesuai dan tepat.
4. Sudah dibentuknya struktur organisasi atau pembagian peran.
5. Terapis dan klien siap.
Evaluasi Proses
1. Alat dan tempat bisa digunakan sesuai rencana.
2. Klien mau atau bersedia untuk melakukan kegiatan yang telah
direncanakan.
Evaluasi Hasil
1. 80% kerjasama mata dan tangan anak dapat terlatih.
2. 75 % kerjasama mata dan telinga anak dapat terlatih.
3. 75 % anak dapat mencari obyek yang ada tetapi tidak kelihatan.
4. 80 % anak dapat mengenal sumber asal suara.
5. 80% kepekaan perabaan anak dapat terlatih.
6. 80% keterampilan anak dengan gerakan yang berulang-ulang dapat
terlatih.
7. 100% anak tampak senang dan dapat menikmati permainannya.
G. Kerincingan
Kerincingan merupakan alat yang dapat mengeluarkan suara saat
digoyang-goyangkan. Suara yang muncul dapat bervariasi, tergantung bahan
pembuatan isinya. Mulai dari suara kayu yang bertumbukan, hingga
gemerincing logam. Beberapa mainan kerincingan menggunakan mesin yang
dioperasikan dengan baterai yang dapat memainkan lagu pengantar tidur.
Suara-suara ini akan ditangkap dan dicerna oleh otak bayi sebagai suara khas
yang dikenalnya di kemudian hari.
Cara paling sederhana untuk memainkan kerincingan ini yaitu dengan
memegang kerincingan di depan bayi. Biarkan bayi mengikuti ke mana arah
kerincingan berada. Dengan memindahkan mainan dari satu sisi ke sisi yang
lain, bayi belajar melacak keberadaan obyek secara visual, dan
mengkoordinasikan mata secara bersamaan untuk melihat obyek bergerak.
Manfaat dari kerincingan ini yaitu dapat memancing kemampuan audio-visual,
memperkenalkan jenis-jenis suara pada bayi, mengajarkan sebab-akibat dan
mengembangkan kemampuan motorik
DAFTAR PUSTAKA
Adriana, D. (2013). Tumbuh Kembang Dan Terapi Bermain Pada Anak. Jakarta:
Salemba Medika.
Rohmah. N. Dan Walid. S. 2009. Bahan Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak.
Diktat Kuliah Keperawatan Anak Program Studi DIII Keperawatan Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember.
Rohmah. N. Dkk. 2008. Manajemen Pengelolaan Pasien : Terapi Bermain,
Praktika Senior. Program Pendidikan Profesi Ners. Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Jember.
Supartini, Y. 2004. Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak, EGC. Jakarta
Wong. D. L., (2004), Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik, EGC, Jakarta