Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“Demonstrasi Terapi Bermain Menyusun Puzzle”

Oleh :
Kelompok 30

Fadillah Fauzana 173110163


Hidayatusy Syukrina Puteri 162210737
Myranti Nur Inshani 173110256
Nanang Jumaysa 175110549
Nur Hasnah 171110026
Nurul Fitrina Aulis 174110370
Rozi Safputra 173210303
Suci Guntary 161210716
Suci Rahmadani 172110112
Sundres Intan Perdani 174210451

Dosen Pembimbing :
Helpi Nelwetri, S.Sit, M.Kes

POLTEKKES KEMENKES PADANG


JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2020
SATUAN ACARA KEGIATAN

Pokok Bahasa : Terapi Bermain Menyusun Puzzle


Hari/Tanggal : Selasa/ 7 April 2020
Waktu Pertemuan : 30 Menit
Tempat : Posyandu
Sasaran : Anak balita di Jorong Kota
Metode : Demonstrasi, ceramah dan Tanya Jawab

A. Latar Belakang
Bermain merupakan suatu aktifitas bagi anak yang menyenangkan dan
merupakan suatu metode bagaimana mereka mengenal dunia. Bagi anak
bermain tidak sekedar mengisi waktu, teta pi merupakan kebutuhan anak seperti
halnya makanan, perawatan, cinta kasih dan lain-lain. Anak-anak
memerlukan berbagai variasi permainan untuk kesehatan fisik,
mental d a n  perkembangan emosinal. Dengan bermain anak dapat
m e n s t i m u l a s i p e r t u m b u h a n o t o t - o t o t n y a , k o g n i t i t i f , d a n j u g a emosinya,
karena mereka bermain dengan seluruh emosinya, perasaannya dan pikirannya.
Elemen pokok dalam bermain adalah kesenangan dimana dengan kesenangan ini mereka
mengenal segala sesuatu yang ada disekitarnya sehingga anak yang mendapat
kesempatan cukup untuk bermain  juga akan mendapatkan kesempatan yang cukup
untuk mengenal sekitarnya sehingga ia akan menjadi orang dewasa yang lebih mudah
berteman, kreatif dan cerdas, bila dibandingkan dengan mereka yang masa kecilnya kurang
mendapat kesempatan bermain.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan terapi bermain selama 30 menit agar dapat mencapai tugas
perkembangan secara optimal sesuai tahap perkembangan serta diharapkan bisa terlatih
kognitif dan motorik halusnya.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan bermain terapeutik ini kelompok mampu menilai:
a. Mampu menilai tumbuh kembang tentang kognitif anak
b. Melatih keterampilan anak
c. Mampu menilai visual anak
C. Metode
1. Demonstrasi
2. Ceramah dan Tanya jawab

D. Media/ Alat
1. Puzzle
2. Hadiah
3. Tikar
4. Laptop
5. Pengeras suara

E. Pengorganisasian
1. Leader (Ketua Pelaksana)
Nama : Myranti Nur Inshani
2. Co Leader (Wakil Ketua Pelaksana)
Nama : Fadillah Fauzana
3. Fasilitator
a. Suci Rahmadani
b. Nur Hasnah
c. Rozi Safputra
d. Nurul Fitrina Aulia
e. Suci Guntry
f. Nanang Jumaysa
4. Dokumentasi
Nama : Hidayatusy Syukrina Puteri
5. Observer
Nama : Sundres Intan Perdana Pradipa

F. RincianTugas
1. Leader : Mengatur jalannya penyuluhan, membuka dan menutup
2. Co Leader : Memberikan penyuluhan
3. Fasilitator : Mengatur jalan kegiatan penyuluhan
4. Observer : Memantau keadaan penyuluhan
5. Dokumentasi : Mengabadikan kegiatan penyuluhan

G. Setting Tempat

Keterangan:
Media : Pembimbing Akademik

: Leader

: Co-Leader

: Peserta
: Fasilitator

: Observer

: Orang Tua

H. Materi ( Terlampir )
I. Kegiatan Penyuluhan
NO WAKTU KEGIATAN PESERTA
1. 5 menit Prainteraksi 1. Anak dan orang tua
1. Anak dan orang tua mendengarkan tujuan
diberitahu tujuan bermain. bermain terapeuttik
2. Melakukan kontrak waktu 2. Anak dan orang tua
dan tempat pelaksanaan. mendengarkan
3. Mengecek kesiapan dan kontrak
kondisi anak untuk 3. Anak dan orang tua
bermain (anak tidak mendengarkan
mengantuk, anak tidak instruksi
rewel, kondisi anak
memungkinkan untuk
diajak bermain, keadaan
umum anak membaik).
4. Anak cukup istirahat untuk
persiapan kegiatan terapi
bermain 1. Ruangan, alat, anak
Persiapan Peralatan dan keluarga siap
a. Menyiapkan alat dan bahan
yang diperlukan
b. Mencek kembali
kelengkapan peralatan
yang akan dipergunakan.
1. Anak dan keluarga
Pembukaan (Orientasi)
menjawab salam
a. Mengucapkan salam.
2. Anak dan keluarga
b. Memperkenalkan diri.
memperhatikan dan
c. Memanggil anak dengan
mengucapkan nama
nama panggilan yang
panggilan
diasenangi.
d. Bermain dapat dilakukan
3. Anak dan keluarga
duduk atau disesuaikan mendengarkan
dengan kondisi anak. instruksi

2. 20 menit Bermain Menyusun Puzzle 1. Anak dan keluarga


a. Mempersilahkan anak mengikuti instruksi
untuk memilih tempat 2. Anak menyusun
duduk yang disenangi. puzzle
b. Anak mulai menyusun 3. Anak antusias
puzzle yang didampingi menerima hadiah
orang tua
c. Mengobservasi emosi,
kognitif serta keterampilan
dan hubungan
interpersonal anak.
d. Menyemangati apabila
anak mulai merasa bosan
e. Memberi pujian ketika
anak berhasil mengikuti
alur cerita dengan
menjawab pertanyaan
dengan baik
f. Memberikan Reward
kepada para pemenang.

3. 5 menit Terminasi/ evaluasi validasi 1. Anak dan keluarga


a. Mengevaluasi kegiatan memberikan evaluasi
bermain terapeutik yang dari permainan
telah dilakukan menyusun puzzle
b. Memberikan validasi 2. Anak
kepada orang tua mengungkapkan
c. Menanyakan perasaan anak perasaannya
setelah bermain 3. Keluarga
d. Menyanyakan perasaan mengungkapkan
dan pendapat orang tua perasaannya
tentang bermain menyusun
puzzle
e. Berpamitan dengan anak
dan orang tua
f. Membereskan peralatan
g. Mengembalikan alat
ketempat semula
h. Mencuci tangan
i. Mencatat respon anak dan
orang tua.

J. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Sasaran 80 % balita yang berumur 1-3 tahun
b. Terapi Bermain diadakan di Posyandu Harapan, Lintau Buo Utara
c. Peserta Terapi Bermain dikumpulkan oleh mahasiswa
d. Alat yang digunakan Puzzle, Tikar, laptop, dan pengeras suara
e. Ketepatan waktu pelaksanaan, dilaksanakan

2. Evaluasi Proses
a. Peserta antusias terhadap permainan yang diberikan.
b. Peran serta aktif dari audiens dan orang tua.
c. Penyampaina tatalaksana terapi bermain disampaikan bahasa yang jelas dan lugas
d. Peserta 85% mampu menyusun puzzle
e. Peserta 80% mampu mengenal bentuk benda (gambar) seperti alat transportasi, sayur-
sayuran, dan profesi
f. Peserta 90% mampu meletakkan gambar sesuai dengan petunjukkan yang diberikan
oleh leader.
g. Peserta 85% mampu menyebutkan nama-nama dari alat transportasi, sayur-sayuran,
dan profesi.
h. Peserta mampu menjawab pertanyaan sekilas tentang terapi bermain yang diberikan
i. Peserta tidak meninggalkan tempat saat kegiatan berlangsung
j. Kesesuaian peran dan fungsi dari penyuluhan.

3. Evaluasi Hasil
Terkait dengan tujuan yang ingin dicapai :
a. 85 % peserta kegiatan dapat menyusun puzzle dengan benar
b. 80% peserta kegiatan mampu mengenal bentuk benda (gambar) seperti alat
transportasi, sayur-sayuran, dan profesi
c. 90% peserta kegiatan mampu meletakkan gambar sesuai dengan petunjukkan yang
diberikan oleh leader.
d. 80 % peserta kegiatan dapat aktif dalam memberikan tanggapan dalam terapi bermain
Konsep Terapi Bermain Menyusun Puzzle

A. Pengertian Terapi Bermain


Bermain merupakan bagian penting dari masa balita dan punya nilai pendidikan yang
tinggi (June, 2003). “Bermain” (play) merupakan istilah yang digunakan secara bebas
sehingga arti utamanya mungkin hilang. Arti yang paling tepat ialah setiap kegiatan yang
dilakukan untuk kesenangan yang ditimbulkan, tanpa mempertimbangkan hasil akhir. Untuk
alat permainan yang dirancang dengan baik akan lebih menarik anak dari pada alat permainan
yang tidak di desain dengan baik. Anak TK biasanya menyukai alat permainan dengan bentuk
yang sederhana dan tidak rumit dan berwarna terang. Salah satu contoh permainan yang
menarik yaitu permainan puzzle, karena puzzle anak akan dapat mempelajari sesuatu yang
rumit serta anak akan berpikir bagaimana puzzle ini dapat tersusun dengan rapi (Alfiyanti,
2010).

B. Keuntungan Bermain
Keuntungan-keuntungan yang didapat dari bermain, antara lain:
1. Membuang ekstra energi.
2. Mengoptimalkan pertumbuhan seluruh bagian tubuh, seperti tulang, otot dan organ-organ.
3. Aktivitas yang dilakukan dapat merangsang nafsu makan anak.
4. Anak belajar mengontrol diri.
5.  Berkembanghnya berbagai ketrampilan yang akan berguna sepanjang hidupnya.
6. Meningkatnya daya kreativitas.
7. Mendapat kesempatan menemukan arti dari benda-benda yang ada disekitar anak.
8. Merupakan cara untuk mengatasi kemarahan, kekuatiran, iri hati dan kedukaan.
9. Kesempatan untuk bergaul dengan anak lainnya.
10. Kesempatan untuk mengikuti aturan-aturan.
11. Dapat mengembangkan kemampuan intelektualnya.
C. Macam Bermain
1. Bermain aktif
Pada permainan ini anak berperan secara aktif, kesenangan diperoleh dari apa yang
diperbuat oleh mereka sendiri. Bermain aktif meliputi :
a. Bermain mengamati/menyelidiki (Exploratory Play).
Perhatian pertama anak pada alat bermain adalah memeriksa alat permainan tersebut,
memperhatikan, mengocok-ocok apakah ada bunyi, mencium, meraba, menekan dan
kadang-kadang berusaha membongkar.
b. Bermain konstruksi (Construction Play)
Pada anak umur 3 tahun dapat menyusun balok-balok menjadi rumah-rumahan.
c. Bermain drama (Dramatic Play)
Misal bermain sandiwara boneka, main rumah-rumahan dengan teman-temannya.
d. Bermain fisik
Misalnya bermain bola, bermain tali dan lain-lain.
2. Bermain pasif
Pada permainan ini anak bermain pasif antara lain dengan melihat dan mendengar.
Permainan ini cocok apabila anak sudah lelah bernmain aktif dan membutuhkan sesuatu
untuk mengatasi kebosanan dan keletihannya.
Contoh ; Melihat gambar di buku/majalah.,mendengar cerita atau musik,menonton televisi
dsb.
Dalam kegiatan bermain kadang tidak dapat dicapai keseimbangan dalam bermain, yaitu
apabila terdapat hal-hal seperti dibawah ini :
a. Kesehatan anak menurun. Anak yang sakit tidak mempunyai energi untuk aktif bermain.
b. Tidak ada variasi dari alat permainan.
c. Tidak ada kesempatan belajar dari alat permainannya.
d. Tidak mempunyai teman bermain.

D. Bentuk- Bentuk Permainan


1. Usia 0 – 12 bulan.
Tujuannya adalah :
a. Melatih reflek-reflek (untuk anak bermur 1 bulan), misalnya mengisap,
menggenggam.
b. Melatih kerjasama mata dan tangan.
c. Melatih kerjasama mata dan telinga.
d. Melatih mencari obyek yang ada tetapi tidak kelihatan.
e. Melatih mengenal sumber asal suara.
f. Melatih kepekaan perabaan.
g. Melatih keterampilan dengan gerakan yang berulang-ulang.
Alat permainan yang dianjurkan :
a.       Benda-benda yang aman untuk dimasukkan mulut atau dipegang.
b.       Alat permainan yang berupa gambar atau bentuk muka.
c.       Alat permainan lunak berupa boneka orang atau binatang.
d.      Alat permainan yang dapat digoyangkan dan keluar suara.
e.       Alat permainan berupa selimut dan boneka.
2. Usia 13 – 24 bulan
Tujuannya adalah :
a.       Mencari sumber suara/mengikuti sumber suara.
b.      Memperkenalkan sumber suara.
c.       Melatih anak melakukan gerakan mendorong dan menarik.
d.      Melatih imajinasinya.
e.       Melatih anak melakukan kegiatan sehari-hari semuanya dalam bentuk kegiatan yang
menarik.
Alat permainan yang dianjurkan:
a.       Genderang, bola dengan giring-giring didalamnya.
b.       Alat permainan yang dapat didorong dan ditarik.
c.       Alat permainan yang terdiri dari: alat rumah tangga(misal: cangkir yang tidak mudah
pecah, sendok botol plastik, ember, waskom, air), balok-balok besar, kardus-kardus
besar, buku bergambar, kertas untuk dicoret-coret, krayon/pensil berwarna.
3. Usia 25 – 36 bulan
Tujuannya adalah ;
a. Menyalurkan emosi atau perasaan anak.
b. Mengembangkan keterampilan berbahasa.
c. Melatih motorik halus dan kasar.
d. Mengembangkan kecerdasan (memasangkan, menghitung, mengenal dan
membedakan warna).
e. Melatih kerjasama mata dan tangan.
f. Melatih daya imajinansi.
g. Kemampuan membedakan permukaan dan warna benda.
Alat permainan yang dianjurkan :
a. Alat-alat untuk menggambar.
b. Lilin yang dapat dibentuk .
c. Pasel (puzzel) sederhana.
d. Manik-manik ukuran besar.
e. Berbagai benda yang mempunyai permukaan dan warna yang berbeda.
f. Bola.
4. Usia 32 – 72 bulan
Tujuannya adalah :
a. Mengembangkan kemampuan menyamakan dan membedakan.
b. Mengembangkan kemampuan berbahasa.
c. Mengembangkan pengertian tentang berhitung, menambah, mengurangi.
d. Merangsang daya imajinansi dsengan berbagai cara bermain pura-pura (sandiwara).
e. Membedakan benda dengan permukaan.
f. Menumbuhkan sportivitas.
g. Mengembangkan kepercayaan diri.
h. Mengembangkan kreativitas.
i. Mengembangkan koordinasi motorik (melompat, memanjat, lari, dll).
j. Mengembangkan kemampuan mengontrol emosi, motorik halus dan kasar.
k. Mengembangkan sosialisasi atau bergaul dengan anak dan orang diluar rumahnya.
l. Memperkenalkan pengertian yang bersifat ilmu pengetahuan, misal : pengertian
mengenai terapung dan tenggelam.
m. Memperkenalkan suasana kompetisi dan gotong royong.
Alat permainan yang dianjurkan :
a. Berbagai benda dari sekitar rumah, buku bergambar, majalah anak-anak, alat gambar
& tulis, kertas untuk belajar melipat, gunting, air, dll.
b. Teman-teman bermain : anak sebaya, orang tua, orang lain diluar rumah.

5. Usia Prasekolah
Alat permainan yang dianjurkan :
a.       Alat olah raga.
b.      Alat masak
c.       Alat menghitung
d.      Sepeda roda tiga
e.       Benda berbagai macam ukuran.
f.       Boneka tangan.
g.      Mobil.
h.      Kapal terbang.
i.        Kapal laut dsb
6. Usia sekolah
Jenis permainan yang dianjurkan :
a.       Pada anak laki-laki : mekanik.
b.      Pada anak perempuan : dengan peran ibu.
7. Usia Praremaja (yang akan dilakukan oleh kelompok)
Karakterisrik permainnya adalah permainan intelaktual, membaca, seni, mengarang, hobi,
video games, permainan pemecahan masalah.
8. Usia remaja
Jenis permainan : permainan keahlian, video, komputer, dll.

E. Manfaat dari Bermain Puzzle.


1. Melatih Memecahkan Masalah
Salah satu manfaat utama dari permainan puzzle adalah meningkatkan kemampuan anak
untuk memecahkan masalah. Permainan ini membantu anak untuk berpikir secara berbeda
agar dapat menyelesaikan potongan demi potongan puzzle. Selain itu, puzzle juga dapat
membantu anak mencapai tujuan dan memiliki sesuatu yang dapat dibanggakan, sehingga
membuatnya ingin menyelesaikan lebih banyak puzzle lagi. Hal ini juga akan membuat
anak lebih tertarik untuk belajar di sekolah.
2. Mengembangkan Kordinasi Mata dan Tangan
Puzzle bagi anak hadir dengan bermacam bentuk, warna dan juga gambar. Hal ini dibuat
untuk membantu anak Anda meningkatkan kordinasi antara tangan dan mata mereka. Anak
akan dilatih untuk meletakkan potongan puzzle dengan bentuk yang berbeda pada tempat
yang tepat. Cara ini dapat membuat anak belajar melibatkan gerakan dan konsentrasi serta
mengenali apa yang terlihat pada waktu bersamaan.
3. Pengembangan Keterampilan Motorik
Anak-anak diharuskan mengambil sesuatu, membuat garis dan memindahkan barang tanpa
membuatnya rusak, hal ini berarti meningkatkan keterampilan motorik mereka. Bukan
hanya melatih gerakan dasar, puzzle juga akan membantu anak mengontrol gerakan dan
meletakkan sesuatu sesuai tempatnya. Pengembangan keterampilan motorik ini juga akan
melatih anak melakukan hal-hal dasar seperti menulis dan makan dengan baik.
4. Pengembangan Keterampilan Kognitif
Ketika bermain puzzle, anak akan mengenal bentuk dan ukuran serta warna berbeda pada
objek. Hal ini akan membantu anak belajar untuk meletakkan segala sesuatu secara
bersamaan dan harmonis, yang secara otomatis membuat keterampilan kognitif anak
terlatih. Permainan ini juga akan membantu anak dengan dasar-dasar yang diperlukan
untuk sekolah dan kehidupannya nanti, termasuk alfabet, berhitung dan mengenal nama-
nama objek.

F. Langkah-langkah Terapi Bermain Puzzle


1. Leader menjelaskan terlebih dahulu alat dan bahan yang digunakan dalam terapi bermain.
2. Leader menjelaskan proses bermain dimana langkah pertama yaitu anak di minta untuk
memasang gambar pada kertas asturo yang telah berisi tulisan identitas dari gambar atau
benda tersebut.
3. Langkah kedua : jika anak ada yang tidak dapat menempelkan gambar dengan benar maka
puzzle tersebut akan dipindahkan pada teman yang lain sampai anak dapat melengkapinya
dengan benar.
4. Co leader membantu leader untuk menjelaskan prosedur terapi bermain tersebut.
5. Kemudian fasilitator membantu anak yang tidak dapat melakukan terapi bermain tersebut.
6. Observer mengawasi proses terapi bermain dengan menggunakan puzzle sederhana
tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

      Markum, dkk. 1990. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak. IDI: Jakarta.

      Soetjiningsih. 1995. Tumbuh Kembang      Anak. EGC: Jakarta.

      Noname. 2006. Pengaruh permaianan pada perkembangan anak. EGC : Jakarta

https://www.academia.edu/35365108/SATUAN_ACARA_BERMAIN_TERAPI_MENYUSUN_
PUZZLE_NERS_Stase_Keperawatan_Anak_

Anda mungkin juga menyukai