Anda di halaman 1dari 9

KEPERAWATAN ANAK 2

Rancangan Kegiatan Terapi anak usia 0 – 12 bulan

Oleh kelompok 2:

ANGGI OKTAMA

ELSI AUDINA SARI

ELVINA

FAUZIAH HARIANI

FEFRINA HELDA

FEBRIOLA YUKI NUGRAHA

FELYA ELSA PRATIWI KURNIA

PROGAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


STIKES SYEDZA SAINTIKA PADANG
2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang
alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Terapi Bermain Kerincingan pada bayi
umur 0 – 12 bulan “ Makalah ini berisikan tentang preplaining terapi bermain yang akan
diberikan oleh kelompok kepada anak usia di rumah 0 – 12 bulan di rumah sakit.
Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang
bagaimana cara melakukan terapi bermain, salah satunya terapi bermain kerincingan . Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari
semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah
ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita. Amin.

Padang, januari 2019

Penulis
Rancangan Kegiatan Terapi anak usia 0 – 12 bulan

Topik : Bermain kerincingan


Tempat : Ruang bermain Rumah Sakit
Sasaran : Meningkatnya stimulus dan mampu beradaptasi di lingkungan rumhah
sakit pada Anak umur 0 – 12 bulan

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aktivitas bermain merupakan salah satu stimulasi bagi perkembangan anak secara
optimal. Dalam kondisi sakit atau anak dirawat di rumah sakit, aktivitas bermain ini tetap
dilaksanakan, namun harus disesuaikan dengan kondisi anak. Pada saat dirawat di rumah
sakit, anak akan mengalami berbagai perasaan yang sangat tidak menyenangkan, seperti
marah, takut, cemas, sedih, dan nyeri. Perasaan tersebut merupakan dampak dari hospitalisasi
yang dialami anak karena menghadapi beberapa stressor yang ada dilingkungan rumah sakit.
Untuk itu, dengan melakukan permainan anak akan terlepas dari ketegangan dan stress yang
dialaminya karena dengan melakukan permainan anak akan dapat mengalihkan rasa sakitnya
pada permainannya (distraksi) dan relaksasi melalui kesenangannya melakukan permainan.
Tujuan bermain di rumah sakit pada prinsipnya adalah agar dapat melanjutkan fase
pertumbuhan dan perkembangan secara optimal, mengembangkan kreatifitas anak, dan dapat
beradaptasi lebih efektif terhadap stress. Bermain sangat penting bagi mental, emosional, dan
kesejahteraan anak seperti kebutuhan perkembangan dan kebutuhan bermain tidak juga
terhenti pada saat anak sakit atau anak di rumah sakit (Wong, 2009).

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Anak diharapkan dapat melanjutkan tumbuh kembangnya, mengembangkan
aktifitas dan stimulus melalui pengalaman bermain dan beradaptasi efektif terhadap
stress karena penyakit dan dirawat.
2. Tujuan Khusus
a) Setelah mengikuti permainan selama 30 menit anak akan mampu:
b) Mengembangkan kreativitas dan daya pikirnya
c) Mengekspresikan perasaannya selam menjalani perawat.
d) Mengekspresikan rasa senangnya terhadap permainan
e) Beradaptasi dengan lingkungan

C. Tujuan Bermain Kerincingan


Kerincingan bayi biasanya terbuat dari bahan yang ringan sehingga mudah digenggam
bayi. Mainan ini memang membantu melatih kemampuan menggenggam bayi. Selain itu,
kerincingan mengajarkan konsep sebab-akibat pada bayi. Ketika ia menggerakkan tangannya,
kerincingan yang dia pegang akan berbunyi. Walau sederhana, hal ini akan membuat bayi
merasa senang.
tujuan bermain sebagai berikut :
a. Melatih reflek-reflek (untuk anak bermur 1 bulan), misalnya mengisap,
menggenggam.
b. Melatih kerjasama mata dan tangan.
c. Melatih kerjasama mata dan telinga.
d. Melatih mencari obyek yang ada tetapi tidak kelihatan.
e. Melatih mengenal sumber asal suara.
f. Melatih kepekaan perabaan.
g. Melatih keterampilan dengan gerakan yang berulang-ulang
D. Kepanitiaan
1. Leader : Elvina
2. Co Leader : Febriola yuki nugraha
3. Observer : Anggi Oktama
4. Fasilitator
a) Elsi audina sari
b) Felya yuki nugraha
c) Fefrina helda
d) Fauziah hariani
E. Penugasan kepanitiaan
1. Leader
Bertanggung jawab terhadap terlaksananya terapi bermain, yaitu membuka dan
menutup kegiatan ini.
2. Co Leader
Menjelaskan pelaksanaan dan mendemonstrasikan aturan dan cara bermain dalam
terapi bermain.
3. Fasilitator
Memfasilitasi anak untuk bermain.
Membimbing anak bermain.
Memperhatikan respon anak saat bermain.
Mengajak anak untuk bersosialisasi dengan temannya.
4. Observer
a. Mengawasi jalannya permainan.
b. Mencatat proses permainan disesuaikan dengan rencana.
c. Mencatat situasi penghambat dan pendukung proses bermain.
d. Menyusun laporan dan menilai hasil permainan dibantu dengan Leader dan
fasilitator.
F. Setting tempat

Bed pasien

Ket:
: fasilitator
: peserta
: observer
: co leader
: leader
G. Susunan Kegiatan

No Waktu Kegiatan Peserta


1 10 menit Pembukaan :  Menjawab salam
1. Membuka kegiatan dengan  Mendengarkan
mengucapkan salam  Memperhatikan
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan dari
terapi bermain
4. Kontrak waktu anak dan
orang tua

2 20 menit Pelaksanaan :  Memperhatikan


1. Menjelaskan tata cara  Antusias saat
pelaksanaan terapi bermain menerima peralatan
kerincingan.  Merasa senang
2. Membagikan kerincingan.  Bermain dan
3. Fasilitator mendampingi menggeerakkan
anak dan memberikan mainannya
dukungan pada anak.  Mendengarkan
4. Meminta anak untuk  Merasa senang
mengambil kerincingan dan
menggoyangkannya
5. Meminta anak untuk
mendengarkan bunyi
kerincingan
6. Memberikan respon positif
pada anak
3 10 menit Evaluasi:  Menceritakan
1. Motivasi anak  Gembira
menggoyangkan kerincingan  Merasa senang
agar timbul suara yang menerima reword
menrik
2. Meyebutkan nama anak yang
menggoyangkannya
3. Membagikan reword kepada
seluruh peserta

4 5 menit Terminasi:  Gembira


1. Memberikan pujian motivasi  Mendengarkan
kepada seluruh anak yang telah  Menjawab salam
mengikuti program bermain
2. Mengucapkan terimakasih pada
anak dan orang tua
3. Mengucapkan salam penutup

H. Evaluasi
1. Evaluasi struktur yang diharapkan
a) Alat-alat yang digunakan lengkap
b) Kegiatan yang direncanakan dapat terlaksana

2. Evaluasi proses yang diharapkan


a. Terapi dapat berjalan dengan lancar
b. Anak dapat mengikuti terapi bermain dengan baik
c. Tidak adanya hambatan saat melakukan terapi
d. Semua anggota kelompok dapat bekerja sama dan bekerja sesuai tugasnya

3. Evaluasi hasil yang diharapkan


a. Anak dapat mengembangkan motorik halus
b. Anak dapat mengikuti kegiatan dengan baik
c. Anak merasa senang
d. Anak tidak takut lagi dengan perawat
e. Orang tua dapat mendampingi kegiatan anak sampai selesai
f. Orang tua mengungkapkan manfaat yang dirasakan dengan aktifitas bermain

Anda mungkin juga menyukai