Pengkajian
1. Biodata
a.
Identitas klien
Nama
b.
: Tn. H
Umur
: 50 tahun
Jenis Kelamin
: Pria
Pendidikan
: S1
Pekerjaan
: Guru
Status Perkawinan
: Menikah
Agama
: Islam
Suku
: Jawa
Alamat
: Jl. Pramuka 72 E
Sumber Informasi
Tanggal Masuk
: 16 Desember 2014
Tanggal Pengkajian
: 23 Desember 2014
Dx Medis
: Psoriasis pustularis
: Ny. Z
Umur
: 35 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat
: Jl. Pramuka 72 E
Agama
: Islam
Suku
: Jawa
Pendidikan
: S1
Pekerjaan
: Guru
: Istri
2. Riwayat kesehatan
a.
Keluhan utama
Gatal-gatal dan adanya perasaan nyeri disertai adanya bruntus-bruntus pada kedua kakinya yang tampak keputih-putihan.
Tampak skuama di hampir semua bagian badannya.
Pasien susah untuk menggerakan tangan kiri dan berjalan juga diseret.
b.
Adakah keluarga yang memiliki penyakit yang sama atau berhubungan dengan penyakit klien sekarang ?
d.
Faktor resiko
Kebiasaan mengkonsumsi/minum-minuman keras atau merokok ? Gaya hidup ? lingkungan ? cara perawatan kulit ?
Kemampuan pasien dalam menata diri apabila tingkat kemampuannya 0, berarti mandiri, 1 berarti menggunakan alat bantu, 2 berarti dibantu
orang lain, 3 berarti dibantu orang lain dengan alat bantu, 4 berarti ketergantungan atau tidak mampu. Yang dimaksud aktifitas sehari-hari
antara lain seperti yang tercantum dibawah ini :
Aktifitas
Mandi
Berpakaian/berdandan
Eliminasi
Mobilisasi
Pindah
Ambulansi
Makan
b.
Pola nutrisi/metabolik
Nafsu makan, jumlah makan atau minum, serta cairan yang masuk
c.
Pola eliminasi
d.
e.
Pola perseptual
Pendengaran
Penglihatan
Kemampuan mengerti
f.
Peran diri
Ideal diri
Konsep diri
Identitas diri
g.
h.
Hubungan dengan anggota keluarga yang lain dan masyarakat sekitar baik, tidak ada permusuhan atau masalah dalam hubungan antara
manusia.
i.
Pola koping
j.
4.
Pemeriksaan fisik
a.
Keadaan umum
Tergantung berat-ringannya penyakit. Misalnya kesadaran berkaitan dengan GCS (Glasglow Coma Scale) yang kriterianya :
Compos Mentis
= 14-15
b.
Tanda-tanda vital
Suhu
38,5o C
Nadi
90 x / menit
Respirasi
20 x / menit
TD
c.
Kepala
Inspeksi
140/100 mmHG
Bentuk muka simetris, Skuama yang menebal, rambut berwarna hitam, rambut tidak mudah patah.
Palpasi
wajah
Periksa kesesuaian bentuk dan ukuran wajah terhadap usia, dan jenis kelamin, kontur wajah ? kemerahan ? lakukan reflex chovstek sign
(ketukan ringan pada nervus facialis/ depan telinga : kontraksi otot muka).
Nervus V (Trigemiaus) = yang sensorik
e.
Mata
Periksa bola mata tidak ditutupi kelopak mata, kelopak mata sama dengan sekitar, palpebra tidak edema/exophotalmus : reflex kornea,
melirik : mata tremor dan air mata terus mengalir.
Nervus II (Optikus);Nervus III, IV, dan VI (okulomotorius, trokhealis, abducent);Nervus V (Trigemiaus) = yang reflex kornea
f.
Telinga
Inspeksi
Palpasi
Nervus kokhleaaris
Test rinne
g.
Hidung
Inspeksi
Palpasi
Mulut
Inspeksi
Periksa kualitas suara/ vokalisasi, mukosa mulut ? bau mulut ? kebersuhan ? pembesaran : gigi, gusi, lidah, orofaring
Palpasi
Nervus XI (Asesorius)
i.
Leher
Inspeksi Otot sternokledomastoideus dan trapezius secara bilateral simetri, palpasi trake ditengah dan tidak/ ada nyeri tekan, palpasi tiroid
lunak tanpa nodul yang teraba, auskultasi tiroid tidak/ada bunyi desirn/bruit
j. dada
ukuran ? kesimetrisan ? payudara dan pigmentasinya ? gg paru atau gg jantung ? denyut jantung ? pembesaran ? bunyi gallops?
k.
Abdomen
Inspeksi
Palpasi
Auskultasi
Ektremitas
Inspeksi
Kedua kaki terdapat bula yang sebagian sudah lepas, terdapat skuama di tangannya, dan di kaki terdapat ulkus diabeticum
Palpasi
NO
Diagnosa
Intervensi
Rasional
1.
Keperawatan
Gangguan
integritas kulit
ukuran,
berhubungan
keadaan
kondisi
kriteria hasil:
luka.
1. Kaji
atau
catat
warna,
luka
sekitar
dasar
tentang
penanganan kulit.
2. Merupakan
tindakan
1. Memberikan informasi
mengurangi nyeri.
2. Lakukan kompres
3. Memungkinkan pasien
atau
dan
terapi
rendaman.
meningkatkan
kenyamanan pasien.
4. Mempercepat
3. Lakukan
rehabilitasi pasien.
perawatan
dan
luka
hygiene
sesudah
itu
keringkan
dengan
kulit
hati-hati
proses
prioritas
untuk
meningkatkan
kenyamanan
dan
kehangatan pasien
5. Untuk menghilangkan
debriment.
5. Gosokkan
krim
pelembab
atau
minyak
secara
lembut.
2
Kerusakan
mobilitas fisik b.d
keterlibatan
neuromuskuler
kelemahan.
Hasil:
Mempertahankan posisi optimal
dari fungsi yang dibuktikan oleh
tak adanya kontraktur footdrop.
Mempertahankan/meningkatkan
kekuatan dan fungsi bagian tubuh
yang terkena atau kompensasi.
1. Koreksi tingkat
kemampuan dan
kemampuan
dan
keterbatasan gerak
keterbatasan
gerak
dengan menilai
klien
dapat
menentukan
dinilai dalam
derajat melalui
yang diberikan.
skala 0-5.
2. Observasi terus
tingkat
2. Dengan mengobservasi
kemampuan
gerak
kemampuan
dapat memperlihatkan
gerakan motorik,
penurunan
keseimbangan,
meningkatkan
koordinasi
sensoris motoris.
3. Dengan
posisi
atau
fungsi
mengubah
klien,
mengurangi
dapat
resiko
memperlancar
tubuh
atau miring
4. Bantu
dimana
klien
melakukan ROM
pasif pada bagian
merupakan
penyebab
terjadinya
kerusakan kulit.
4. Gerakan pasif dan aktif
dapat
meminimalkan
bagian kanan
mencegah
mencegah
kurang perawatan
kontraktur.
1. Jika klien tidak mampu
diri berhubungan
dengan
perawatan diri.
neuromuskuler,
perawatan diri
penurunan
personal hygiene.
kekuatan dan
ketahanan,
pada klien
kehilangan kontrol/
koordinasi otot
hari
hygiene
5. Konsultasikan dengan
mantap untuk
okupasi
mengembangkan rencana
terapi
4.
Resiko
infeksi Tujuan :
1. Observasi tanda-tanda
berhubungan
dengan
mencegah
hyperglikemia.
menurunkan
1.
Pasien
mungkin
masuk
dengan
resiko 2.
2.
infeksi.
Mendemonstrasikan
Tingkatkan upaya untuk
teknik, perubahan gaya hidup
pencegahan dengan
untuk
mengalami
nosokomial.
orang yang
2.
berhubungan dengan
infeksi
pasien termasuk
pasiennya sendiri.
3. Pertahankan teknik
pertumbuhan
invasif.
mencegah
terjadinya
infeksi.
3.
4.
Berperawatan kulit
dengan teratur dan
sungguh-sungguh.
5. Beri obat Insulin
mencetuskan
ketoasidosis
Mencegah
keadaan
atau
dapat
infeksi
timbulnya
silang.
kuman.
terganggu
yang
resiko
kulit
dan
infeksi.
posisi, anjurkan
batuk efektif dan
nafas dalam.
dalam
dan
memobilisasi
sekret.
Bula merupakan vesikel besar yang mengandung serum, pus atau darah. Skuama merupakan lapisan tanduk dari epidermis
mati yang menumpuk pada kulit yang dapat berkembang sebagai akibat perubahan inflamasi.