1. Pengkajian
A. Identitas
Identitas terdiri dari nama, jenis kelamin. Umur, agama, suku bangsa,
pendidkan pendapatan pekerjaan,nomor akses, alamat dan lain- lain.
Dermatitis kontak dapat terjadi pada semua orang di semua umur sering
terjadi pada remaja dan dewasa muda dapat terjadi pada pria dan wanita. Bila
dibandingkan dengan dermatitis kontak iritan, jumlah penderita dermatitis
kontak alergik lebih sedikit, karena hanya mengenai orang yang kulitnya
sangat peka (hipersensitif). Dermatitis kontak iritan timbul pada 80% dari
seluruh penderita dermatitis kontak sedangkan dermatitis kontak alergik kira-
kira hanya 20%. Sedangkan insiden dermatitis kontak alergik terjadi pada 3-
4% dari populasi penduduk. Usia tidak mempengaruhi timbulnya sensitisasi
namun dermatitis kontak alergik lebih jarang dijumpai pada anak-anak. Lebih
sering timbul pada usia dewasa tapi dapat mengenai segala usia. Prevalensi
pada wanita dua kali lipat dari pada laki-laki.
Bangsa kaukasian lebih sering terkena dari pada ras bangsa lain.
Nampaknya banyak juga timbul pada bangsa Afrika-Amerika namun lebih
sulit dideteksi. Jenis pekerjaan merupakan hal penting terhadap tingginya
insiden dermatitis kontak.
B. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang.
1) Keluhan Utama
Pada kasus dermatitis kontak biasanya klien mengeluh kulitnya
terasa gatal serta nyeri.Gejala yang sering menyebabkan penderita
datang ke tempat pelayanan kesehatan adalah nyeri pada lesi yang
timbul.
2) Riwayat keluhan utama.
Provoking Inciden, yang menjadi faktor presipitasi dari keluhan
utama. Pada beberapa kasus dematitis kontak timbul Lesi kulit
( vesikel ),terasa panas pada kulit dan kulit akan berwarna merah,
edema yang diikuti oleh pengeluaran secret. Kembangkan pola
PQRST pada setiap keluhan klien.
a) Provocative/palliative
a. Apa penyebab keluhan,
Apakah sebelumnya klien melakukan kontak dengan
bahan-bahan tertentu yang menyebabkan kerusakan pada kulit.
Apa yang membuat keluhan bertambah baik/ringan atau
bertambah berat. Dengan menjauhi sumber dermatitis kontak
maka keluhan yang dirasakan akan berkurang.
b) Quality/quantity
a. Bagaimana keluhan dirasakan, dilihat, didengar
Pada beberapa kasus dermatitis kontak biasanya klien akan
merasakan gatal dan nyeri pada daerah yang terkena bahan
tertentu yang dapat menyebabkan keluhan.
b. Sejauh mana sakit dirasakan
Rasa sakit yang dirasakan mulai dari tingkat ringan sampai
berat. Tergantung dari lama kontak zat dengan kulit,
konsentrasi zat serta tingkat sensitifitas kulit.
c) Region/radiation
a. Dimana letak sakit
Tergantung dari daerah yang kontak dengan penyebab .
b. Area penyebarannya
Area penyebarannya misalnya kaki, luka pada tungkai, jari
manis, tempat cedera, dibalik perhiasan.
d) Severitty scale
a. Apakah mempengaruhi aktifitas
Terganggunya aktifitas tergantung dari letak,tingkat keparahan
penyakit.
b. Seberapa jauh skala ringan/berat.
Tergantung dari tingkat keparahan penyakitnya.
e) Timing
a. Kapan mulai terjadi.
b. Kapan sering terjadi.
c. Apakah terjadinya mendadak atau perlahan-lahan
b. Terapi oksigen
1. Pertahankan kepatenan jalan napas
2. Konsultasi dengan tenaga
kesehatan lain mengenai
penggunaan oksigen tambahan
selama kegiatan dan/atau tidur
3. Monitor tanda tanda vital
4. Monitor tekanan darah, nadi, suhu
dan status pernapasn
5. Monitor warna kulit, suhu dan
kelembaban
6. Monitor tekanan darah denyut nadi
dan pernapasan sebelum selama
dan setelah beraktivitas dengan
tepat
3. Gangguan citra Setelah dilakukan a. Pengurangan kecemasan
tubuh tindakan keperawatan 1. Gunakan pendekatan yang tenang
selama 2x24 jam dan meyakinkan
Tingkat kecemasan diri 2. Dorong keluarga untuk
baik dengan kriteria hasil mendampingi klien dengan cara
: yang tepat
a. Distress dari 3. Identifikasi pada saat terjadi
skala 1 menjadi 3 perubahan tingkat kecemasan
b. Perasaan gelisah 4. Bantu klien mengindentifikasi
dari skala 1 situasi yang memicu kecemasan
menjadi 3 b. Dukungan emosional
c. Serangan panik 1. Diskusikan dengan pasien
dari skala 1 mengenai pengalaman emosinya
menjadi 3 2. Dorong pasien untuk
mengekspresikan perasaan cemas
marah atau sedih
3. Berikan bantuan dalam pembuatan
keputusan
4. Rujuk untuk konseling sesuai
kebutuhan.
4. Nyeri akut Setelah dilakukan a. Pemberian analgesik
tindakan keperawatan 1. Tentukan lokasi karakteristik,
selama 2x24 jam perfusi kualitas dan keparahan nyeri
jaringan perifer membaik sebelum mengobati pasien.
dengan kriteria hasil : 2. Berikan kebutuhan kenyamanan
a. Nyeri yang dan aktivitas klien yang dapat
terlokaliasasi dari membantu relaksi untuk
skala 1 menjadi 3 memfasilitasi penurunan nyeri.
b. Edema perifer 3. Tentukan pilihan obat analgetik
dari skala 1 (narkotik, nonnarkotik atau
menjadi 3 NSAID), berdasarkan tipe dan
keparahan nyeri
b. Manajemen nyeri
1. Lakukan pengkajian nyeri
komperhensif yang meliputi lokasi,
karakteristik, onset/durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas atau
beratnya nyeri dan faktor pencetus
2. Gunakan metode penilaian yang
sesuai dengan tahapan
perkembangan yang
memungkinkan untuk memonitor
perubahan nyeri dan akan dapat
membantu identifikasi faktor
pencentus aktual dan potensial.
3. Berikan individu penurun nyeri
yang optimal dengan peresepan
analgesik
4. Gunakan tindakan pengontrol
nyeri sebelum nyeri bertambah
berat
5. Mulai dan modifikasi tindakan
pengontrol nyeri berdasarkan
respon pasien
6. Dukung istirahat tidur yang
adekuat untuk membantu
penurunan nyeri
c. Monitor TTV
1. Monitor tekanan darah, nadi, suhu
dan status pernapasn
2. Monitor warna kulit, suhu dan
kelembaban
3. Monitor tekanan darah denyut nadi
dan pernapasan sebelum selama
dan setelah beraktivitas dengan
tepat
d. Terapi Musik
1. Definisikan perubahan spesifik
perilaku dan fisiologi seperti yang
di inginkan
(misalnya,relaksasi,stimulasi,konse
ntrasi dan pengurangan nyeri)
2. Pertimbangkan minat klien pada
musik
3. Identifikasi musik yang disukai
klien
4. Informasikan individu mengenai
tujuan(terkait dengan)pengalaman
(yang akan dirasakan)terhadap
musik
5. Pilih musik-musik tertentu yang
mewakili musik yang disukai klien
6. Bantu individu untuk menentukan
posisi yang nyaman
7. Batasi stimuli eksternal
(misalnya,cahaya,suara,pengunjun
g,panggilan telepon)selama
pengalaman mendengarkan musik
8. Patikan bahwa volume musik
adekuat dan tidak terlalu keras
5. Resiko infeksi Setelah dilakukan a. Kontrol infeksi
tindakan 3 x 24 jam 1. Lakukan tindakan-tindakan
integritas jaringan kulit pencegahan yang bersifat universal
dan membran mukosa 2. Gosok kulit pasien dengan agen
teratasi dengan kriteria antibakteri yang sesuai
hasil: 3. Pastikan tekni perawatan luka yang
a. Suhu kulit dari tepat
skala 1 menjadi 3 4. Berikan terapi antibiotik yang
b. Lesi pada kulit sesuai
dari skala 1 5. Ajarkan pasien dan anggota
menjadi 3 keluarga mengenai bagaimana
c. Perfusi jaringan menghindari infeksi
dari skala 1 b. Perawatan Luka
menjadi 3 1. Monitor karakteristik luka,
termasuk drainase,warna,ukuran
dan bau.
2. Ukur luas luka, yang sesuai
3. Oleskan saleb yang sesuai dengan
kulit atau lesi
4. Berikan balutan yang sesuai
dengan jenis luka
5. Anjurkan pasien atau anggota
keluarga pada prosedur perawatan
luka.
6. Anjurkan pasien dan keluarga
untuk mengenal tanda dan gejala
infeksi.
7. Dokumentasikan lokasi luka dan
tampilannya
c. Manajemen Lingkungan
1. Ciptakan lingkungan yang aman
bagi apsien
2. Singkirkan benda – benda
berbahaya dari lingkungan
3. Sediakan tempat tidur dengan
ketinggian yang aman, yang
rendah, yang sesuai.
4. Sediakan tempat tidur dan
lingkungan yang bersih dan
nyaman.
5. Hindari dari paparan aliran udara
yang tidak perlu, terlalu panas, atau
terlalu dingin.