KHAERUL UMAM (049 STYC 13) SUHAINI (095 STYC 13) Pengertian Sindrom Nefrotik adalah Status klinis yang ditandai dengan peningkatan permeabilitas membran glomerulus terhadap protein, yang mengakibatkan kehilangan protein urinaris yang massif (Donna L. Wong, 2004). Menurut Smeltzer dan Bare (2001), sindrom nefrotik merupakan gangguan klinis yang ditandai dengan peningkatan protein dalam urine secara bermakna (proteinuria), penurunan albumin dalam darah (hipoalbuminemia), edema dan serum kolesterol yang tinggi dan lipoprotein densitas rendah (hiperlipidemia). Etiologi Penyebab sindrom nefrotik yang pasti belum diketahui, akhir-akhir ini dianggap sebagai suatu penyakit autoimun, yaitu suatu reaksi antigen-antibodi. Menurut Ngastiyah (2005), umumnya etiologi dibagi menjadi tiga, yaitu : Sindrom nefrotik bawaan Sindrom nefrotik sekunder sindrom nefrotik primer Manifestasi Klinis
Menurut Suriadi (2001), tanda
dan gejala dari syndrome nefrotik adalah : Proteinuria > 3,5 g/hari pada dewasa atau 0,05 g/kg BB/hari pada anak-anak. Hipoalbuminemia < 30 g/l. Edema generalisata Anorexia Fatique Nyeri abdomen Berat badan meningkat Hiperlipidemia Pemeriks aan Diagnosti k Menurut Betz, Ceily L (2002), pemeriksaan diagnostik sebagai berikut : Urinalisis dan bila perlu biakan urin Protein urin kuantitatif Pemeriksaan darah Konsep Dasar Asuhan Keperawatan PENGKAJIAN Identitas Riwayat Kesehatan Keluhan utama Badan bengkak, muka sembab dan nafsu makan menurun. Riwayat penyakit dahulu Edema masa neonatus, malaria, riwayat GNA dan GNK, terpapar bahan kimia. Riwayat penyakit sekarang Badan bengkak, muka sembab, muntah, nafsu makan menurun,konstipasi, diare, urine menurun. Riwayat Kesehatan Keluarga Karena kelainan gen autosom resesif. Cont.. Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan Menurut Donna L. Wong (2004), riwayat pertumbuhan dan perkembangan meliputi : Fungsi motorik Mental Personal-Sosial Pengkajian Kebutuhan Dasar Kebutuhan Oksigenasi Kebutuhan Nutrisi dan Cairan, dll. Pengkajian Persistem DIAGNOSA KEPERAWATAN Kelebihan volume cairan berhubungan dengan edema, hipoalbumin. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kehilangan nafsu makan. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan edema, penurunan pertahanan tubuh Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan penampilan persepsi ketidakmampuan, edema. INTERVENSI KEPERWATAN Diagnosa NO Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi keperawatan 1 Kelebih NOC : NIC : Setelah dilakukan tindakan Fluid management an keperawatan selama 3x24 jam 1. Pertahankan catatan intake dan output yang volume kelebihan cairan klien akurat. cairan berkurang, dengan kriteria : 2. Monitor hasil lab yang sesuai dengan retensi 1. Terbebas dari edema, cairan (BUN, Hmt, osmolalitas urin ). efusi, anaskara. 3. Monitor vital sign. 2. Terbebas dari distensi 4. Kaji lokasi dan luas edema. vena jugularis, reflek 5. Monitor masukan makanan / cairan dan hepatojugular (+). hitung intake kalori harian. 3. Memelihara tekanan vena 6. Kolaborasi pemberian diuretik sesuai sentral, tekanan kapiler intruksi. paru, output jantung dan Fluid Monitoring vital sign dalam batas 7. Tentukan riwayat jumlah dan tipe intake normal. cairan dan eliminasi. 4. Terbebas dari kelelahan, 8. Monitor berat badan. kecemasan atau 9. Monitor serum dan elektrolit urine. kebingungan. 10. Monitor serum dan osmilalitas urine. 5. Menjelaskan indikator 11. Monitor BP, HR, dan RR.