Anda di halaman 1dari 21

SOAL LATIHAN UKOM KMB NERS STIKES MUHAMMADIYAH PRINGSEWU

1 - 1 - Jawaban : melakukan pemeriksaan elektrokardiografi (EKG)


Seorang laki-laki usia 57 tahun di berobat ke klinik penyakit dalam. Hasil pengkajian, pasien
mengeluh nyeri dada kiri, dan menyebar ke punggung kiri, nyeri dirasakan ± 10 menit, akral
dingin, dan banyak keringat. Riwayat nyeri dada 1 tahun yang lalu. TD 150/100 mmHg,
frekuensi nadi 120 x/menit, frekuensi napas 28 x/menit.
Apakah tindakan keperawatan selanjutnya yang tepat pada pasien tersebut?
(a) memberikan posisi semi fowler
(b) memberikan cairan per parenteral
(c) melakukan pemeriksaan X-ray thorak
(d) melakukan pemeriksaan elektrokardiografi (EKG)
(e) mengambil darah vena untuk pemeriksaan darah lengkap

2 - 2 - Jawaban : nyeri akut


Seorang laki-laki usia 50 tahun dirawat di ruang jantung. Hasil pengkajian, pasien mengeluh
nyeri dada kiri seperti tertusuk-tusuk, skala nyeri 8/10, durasi nyeri ± 10 menit, kadang
sesak napas, pusing, mual, berkeringat dingin, lemas, cemas dengan keadaannya. TD 150/90
mmHg, frekuensi nadi 110 x/menit, frekuensi napas 24 x/menit, suhu 37,5 °C. Hasil EKG :
lead V1,V2,V3,V4 segmen ST depresi.
Apakah masalah keperawatan yang tepat pada pasien tersebut?
(a) nyeri akut
(b) kecemasan
(c) intoleransi aktifitas
(d) ketidakefektifan pola napas
(e) risiko nutrisi kurang dari kebutuhan

3 - 3 - Jawaban : risiko penyebaran infeksi (septicemia)


Seorang laki-laki usia 25 tahun di rawat di ruang bedah. Hasil pengkajian, pasien mengeluh
luka bekas operasi di paha kanan mengeluarkan cairan berbau busuk, riwayat terpasang
ORIF sejak 8 bulan yang lalu. Area luka bengkak, kemerahan, teraba hangat, nyeri tekan dan
nyeri gerak. TD 120/80 mmHg, frekuensi nadi 80 x/menit, frekuensi pernapasan 20 x/menit,
suhu 39,5°C.
Apakah diagnosa keperawatan utama pada pasien tersebut?
(a) nyeri kronik
(b) gangguan citra tubuh
(c) harga diri rendah kronis
(d) hambatan mobilisasi fisik
(e) risiko penyebaran infeksi (septicemia)
4 - 4 - Jawaban : berkolaborasi dalam pemberian obat analgesic
Seorang laki-laki usia 21 tahun dirawat di ruang bedah. Hasil pengkajian, pasien mengeluh
nyeri pada paha kiri karena post operasi ORIF 12 jam yang lalu. Balutan kering dan drain
terpasang dengan volume drainase ± 100 ml, warna merah kecoklatan. TD 110/70 mmHg,
frekuensi pernapasan 20 x/menit, frekuensi nadi 84 x/menit, suhu 37,5 °C.
Manakah tindakan keperawatan yang tepat dilakukan pada pasien tersebut?
(a) memonitor intake dan output cairan
(b) melakukan latihan rentang gerak sendi
(c) mengajarkan teknik latihan napas dalam
(d) memberikan edukasi tentang mobilisai dini
(e) berkolaborasi dalam pemberian obat analgesic

5 - 5 - Jawaban : berkolaborasi dalam pemberian obat analgesic


Seorang laki-laki usia 21 tahun dirawat di ruang bedah. Hasil pengkajian, pasien mengeluh
nyeri pada paha kiri karena post operasi ORIF 12 jam yang lalu. Balutan kering dan drain
terpasang dengan volume drainase ± 100 ml, warna merah kecoklatan. TD 110/70 mmHg,
frekuensi pernapasan 20 x/menit, frekuensi nadi 84 x/menit, suhu 37,5 °C.
Manakah tindakan keperawatan yang tepat dilakukan pada pasien tersebut?
(a) memonitor intake dan output cairan
(b) melakukan latihan rentang gerak sendi
(c) mengajarkan teknik latihan napas dalam
(d) memberikan edukasi tentang mobilisai dini
(e) berkolaborasi dalam pemberian obat analgesic

6 - 6 - Jawaban : E2 V(tidak terkaji) M4


Seorang laki-laki usia 57 tahun dirawat di ruang stroke hari ke-4. Hasil pengkajian, pasien
mengalami aphasia, hemiparese dextra, kesulitan menelan, saat dikaji dengan rangsangang
suara, dan nyeri pasien dapat membuka mata dengan perintah, menghindar rangsangan. TD
160/100 mmHg, frekuensi nadi 98 x/menit, frekuensi pernapasan 24 x/menit, suhu 37,2°C.
Bagaimana cara penulisan nilai GCS yang tepat pada pasien tersebut?
(a) E2 V1 M5
(b) E2 V1 M4
(c) E3 V1 M4
(d) E2 V(tidak terkaji) M5
(e) E2 V(tidak terkaji) M4

Jawaban : Berkolaborasi dalam pemberian obat bronchodilator, kortikosteroid,


7 -7-
mukolitik.
Seorang laki-laki usia 50 tahun sedang di rawat di ruang paru. Hasil pengkajian, pasien
mengeluh sesak napas. Batuk berdahak, terdengar suara wheezing pada seluruh lapang paru,
cemas, berkeringat banyak. TD 150/90 mmHg, frekuensi nadi : 120 x/menit, frekuensi napas
: 32 x/menit, suhu 37,5 oC.
Manakah tindakan keperawatan yang tepat pada pasien tersebut?
(a) memberi posisi tidur semi fowler
(b) Berkolaborasi dalam pemberian oksigen 3 LPM
(c) mengajarkan teknik napas dalam di tempat tidur
(d) mengajarkan teknik batuk efektif di tempat tidur
(e) Berkolaborasi dalam pemberian obat bronchodilator, kortikosteroid, mukolitik.

8 - 8 - Jawaban : 54%
Seorang perempuan usia 30 tahun di rawat di ruang bedah. Hasil pengkajian, pasien
mengeluh nyeri pada luka bakar, terdapat luka bakar pada muka dan leher, dada, perut,
tangan kanan dan kiri, warna dasar luka bakar berwarna kemerahan. Tekanan darah 110/70
mmHg, frekuensi napas : 24 x/menit, frekuensi nadi : 98 x/menit. suhu 37,5 oC.
Berapa persentase luas luka bakar berdasarkan rule of nine pada pasien tersebut diatas ?
(a) 27%
(b) 36%
(c) 45%
(d) 54%
(e) 63%

Jawaban : Mengkondisikan kembali agar pasien rileks dan diam sejenak selama
9 -9-
perekaman EKG
Seorang laki-laki usia 55 tahun dirawat di ruang jantung. Hasil pengkajian , pasien
mengeluh nyeri dada sebelah kiri. Nyeri timbul saat aktivitas, dada terasa sesak, dan mual,
akral dingin, berkeringat banyak, berdebar-debar. Dokter spesialis jantung mengistruksikan
agar segera pasien dilakukan pemeriksaan EKG. Perawat telah memasang 12 lead dan tepat
pada posisinya.
Apakah tindakan perawat selanjutnya setelah menempatkan elektroda tersebut?
(a) Menyambungkan mesin EKG ke arus listrik
(b) Memeriksa kembali elektroda yang terpasang
(c) Melepaskan asesoris pasien yang berbahan logam
(d) Menekan langsung tombol start mesin EKG langsung
(e) Mengkondisikan kembali agar pasien rileks dan diam sejenak selama perekaman EKG

- 10
10 Jawaban : melakukan modifikasi gaya hidup, diuretic, dan anti hipertensi
-
Seorang laki-laki usia 54 tahun dirawat di ruang jantung. Hasil pengkajian, pasien mengeluh
pusing. Rasa berat di tengkuk, dada berdebar-debar, anoreksia, mual, bila berjalan limbung,
lemas. TD 180/100 mmHg, frekuensi nadi 100 x/menit, frekuensi napas 24 x/menit, suhu
37,2 °C, CTR 55 %.
Apakah tindakan yang tepat pada pasien tersebut?
(a) membantu aktifitas pasien sehari-hari
(b) memberikan makan sedikit tapi sering
(c) memberikan terapi komplementer herbal
(d) menganjurkan pasien istirahat selama fase akut
(e) melakukan modifikasi gaya hidup, diuretic, dan anti hipertensi

- 11
11 Jawaban : penurunan curah jantung
-
Seorang laki-laki usia 52 tahun dirawat di ruang jantung. Hasil pengkajian, pasien mengeluh
sesak napas. Vena jugularis meningkat, suara ronkhi, bunyi gallop, ortopneu, edema tungkai,
akral dingin, pucat, CRT 4 detik, cepat lelah. TD 100/70 mmHg, frekuensi nadi 64 x/menit,
frekuensi napas 30 x/menit. X-Ray : CTR 65 %, EKG : hipertropi ventrikel kiri.
Apakah masalah keperawatan yang tepat pada pasien tersebut?
(a) intoleransi aktifitas
(b) Gangguan pola tidur
(c) penurunan curah jantung
(d) ketidakefektifan pola napas
(e) kelebihan volume cairan tubuh

- 12
12 Jawaban : saraf kranial ke- IX (glosofaringeus)
-
Seorang laki-laki usia 55 tahun berobat ke poli saraf. Hasil pengkajian, pasien mengeluh
tangan dan kaki kanan sulit digerakan. Pasien memiliki riwayat hipertensi sejak 10 tahun
yang lalu, bicara pelo, mulut asimetrik, sulit menelan makanan padat dan sering kesedak.
Manakah saraf kranial yang mempengaruhi fungsi menelan pada pasien tersebut?
(a) saraf kranial ke- VII (fasialis)
(b) saraf kranial ke-XI (asesorius)
(c) saraf kranial ke-V (trigeminus)
(d) saraf kranial ke-XII (hipoglosus)
(e) saraf kranial ke- IX (glosofaringeus)

- 13
13 Jawaban : E2V3M5
-
Seorang laki-laki usia 55 tahun dirawat di ruang saraf. Hasil pengkajian, keluarga
mengatakan pasien mengalami penurunan kesadaran tiba-tiba. Ketika dilakukan rangsangan
nyeri dan suara pasien dapat membuka mata, jawaban pasien tidak sesuai, dan melokalisir
nyeri. TD 160/100 mmHg, frekuensi nadi 98 x/menit, frekuensi napas 24 x/menit, suhu
37,2°C.
Berapakah nilai GCS yang tepat pada pasien tersebut?
(a) E2V3M5
(b) E3V2M5
(c) E3V3M5
(d) E3V1M4
(e) E3V1M5

- 14
14 Jawaban :
-
Seorang laki-laki usia 35 tahun dirawat di ruang saraf. Hasil pengkajian, pasien mengeluh
sakit kepala dan pusing. GCS E3V3M4, gelisah, perdarahan hidung dan telinga, raccon eyes
pada kelopak mata kanan, hematom pada area frotalis kanan, gelisah. TD 150/90 mmHg,
frekuensi nadi 100 x/menit, frekuensi napas 26 x/menit, suhu 37,2 °.
Apakah masalah keperawatan yang tepat pada pasien tersebut?
(a) nyeri akut
(b) risiko jatuh
(c) risiko infeksi
(d) hambatan mobilisasi fisik
(e) ketidakefektifan perfusi jaringan serebral

- 15
15 Jawaban : pasang bidai melewati 2 sendi di bagian proksimal dan distal dari fraktur
-
Seorang laki-laki usia 20 tahun di rawat di ruang bedah. Hasil pengkajian, pasien mengeluh
nyeri pada kaki kiri bawah, bengkak, spasme otot, deformitas, pemendekan kaki kiri sekitar
± 2,5 cm. Bidai saat ini tidak terpasang dengan baik. Seorang perawat akan melakukan
pemasangan bidai kembali pada pasien tersebut.
Manakah prinsip yang tepat pemasangan bidai pada pasien tersebut?
(a) Lakukan pemindahan pasien sebelum dipasang bidai
(b) pengukuran bidai dilakukan pada area yang mengalami fraktur
(c) tidak perlu melakukan penarikan anggota gerak, jika terjadi deformitas
(d) pasang bidai melewati 2 sendi di bagian proksimal dan distal dari fraktur
kaji pulsasi, sensorik dan motorik dibagian distal dari fraktur sebelum pemasangan
(e)
bidai

16 - 16 Jawaban : ketidakefektifan perfusi jaringan serebral


-
Seorang laki-laki berusia 45 tahun dirawat diruang saraf. Hasil pengkajian, pasien mengeluh
sakit kepala, ada riwayat demam dan berobat minum obat warung akhirnya kejang, GCS
(E3M4V5), gelisah, kaku kuduk (+), tanda bruzinsky II (+). TD 140/90 mmHg, frekuensi
napas 28 x/menit, frekuensi nadi 110 x/menit, suhu 38,9°C.
Apakah masalah keperawatan yang tepat pada pasien tersebut?
(a) nyeri akut
(b) hipertermia
(c) risiko injury
(d) risiko ketidakefektifan jalan napas
(e) ketidakefektifan perfusi jaringan serebral

- 17
17 Jawaban : melakukan penghisapan lendir
-
Seorang laki-laki berusia 55 tahun dirawat diruang saraf. Hasil pengkajian, pasien
mengalami penurunan kesadaran, GCS (E2V3M4), riwayat kejang, suara gurgling, gelisah,
tanda bruzinsky I dan II (+), tanda kernig (+). TD 130/80 mmHg, frekuensi napas 28
x/menit, frekuensi nadi 110 x/menit, suhu 40°C.
Apakah tindakan keperawatan yang tepat pada pasien tersebut?
(a) memberikan kompres hangat
(b) melakukan penghisapan lendir
(c) memasang cairan infuse sesuai instruksi dokter
(d) memberikan obat antipiretik sesuai instruksi dokter
(e) memberikan pagar pengaman pada sisi tempat tidur

- 18
18 Jawaban : melakukan pemasangan OPA
-
Seorang laki-laki berusia 50 tahun dirawat diruang saraf. Hasil pengkajian, pasien
mengalami penurunan kesadaran dengan nilai GCS (E2M2V4), terdengar suara ngorok
(stridor), hemiplegia dextra, sulit menelan. TD 170/95 mmHg, frekuensi napas 28 x/menit,
frekuensi nadi 110 x/menit, suhu 37,5°C.
Apakah tindakan keperawatan yang tepat pada pasien tersebut?
(a) melakukan pemasangan OPA
(b) melakukan latihan gerak sendi pasif
(c) melakukan reposisi miring kanan dan kiri
(d) memberikan oksigen sesuai instruksi dokter
(e) membuka jalan napas dengan head tilt chin lift

19 - 19 Jawaban : perdarahan hidung, telinga dan raccon eyes


-
Seorang laki-laki berusia 26 tahun dirawat diruang saraf. Hasil pengkajian, pasien tidak
sadar, riwayat kecelakaan sepeda motor terpental 2 meter, nilai GCS (E2M3V4), ada jejas di
frontalis, muntah, ada perdarahan hidung dan telinga, ada raccon eyes pada kedua kelopak
mata. TD 130/80 mmHg, frekuensi napas 24 x/menit, frekuensi nadi 88 x/menit, suhu 37°C.
Manakah tanda dan gejala fraktur basis kranii pada pasien tersebut?
(a) muntah
(b) ada jejas di kepala
(c) biomekanika mendukung
(d) cedera kepala dengan penurunan kesadaran
(e) perdarahan hidung, telinga dan raccon eyes

- 20
20 Jawaban :
-
Seorang laki-laki usia 48 tahun berobat di poli jantung. Hasil pengkajian, pasien mengeluh
nyeri dada kiri, menyebar ke punggung kiri, durasi nyeri ± 20 menit, nyeri timbul saat
beraktivitas, berkeringat dingin, mual. TD 130/90 mmHg, frekuensi nadi 110 x/menit,
frekuensi napas 26 x/menit, suhu 37,2°C. Hasil EKG : pada V1,V2,V3,V4 segmen ST
depresi. Pasien telah mendapatkan terapi oksigen 3 LPM dan bedrest total.
Apakah tindakan keperawatan yang tepat pada pasien tersebut?
(a) melakukan napas dalam
(b) membatasi aktifitas sehari-hari
(c) memberikan posisi semi fowler
(d) memberikan cairan perparenteral
(e) memberikan nitrat dan aspirin sesuai instruksi dokter

- 21
21 Jawaban : asupan garam tidak lebih dari 1¼ sendok teh per hari
-
Seorang laki-laki usia 50 tahun di rawat di ruang penyakit dalam. Hasil pengkajian, pasien
mengatakan pusing, jika berjalan limbung, anoreksia, mual, lemas. TD 180/100 mmHg,
frekuensi nadi 110 x/menit, frekuensi napas 24 x/menit, suhu 37,5°C
Manakah modifikasi gaya hidup yang tepat pada pasien tersebut?
(a) batasi makan buah dan sayur
(b) aktivitas fisik 30 menit setiap minggu
(c) kurangi merokok dan konsumsi alkohol
(d) makanan tinggi lemak dan berkolesterol
(e) asupan garam tidak lebih dari 1¼ sendok teh per hari

22 - 22 Jawaban : melakukan tes Allen


-
Seorang laki-laki usia 54 tahun dirawat di ruang jantung. Dokter spesialis jantung
mendiagnosis pasien tersebut gagal jantung kongestif dan menginstruksikan untuk dilakukan
pemeriksaan analisa gas darah. Seorang perawat di ruang jantung mengecek catatan medic
dan menyiapkan alat untuk pengambilan darah arteri.
Apakah tindakan selanjutnya yang tepat dilakukan pada pasien tersebut ?
(a) melakukan tes Allen
(b) meraba arteri radialis
(c) meraba arteri ulnalis
(d) membasahi spuit dengan heparin
(e) mengukur suhu, frekuensi napas dan catat jumlah oksigen yang diberikan

- 23
23 Jawaban : Kolaborasi dalam pemberian transfusi darah
-
Seorang laki-laki usia 25 tahun dirawat di ruang bedah. Hasil pengkajian, pasien mengeluh
nyeri. Ada fraktur terbuka pada tulang femur 1/3 medial dextra dan luka robek pada kaki
kanan bawah, area fraktur dibidai dan luka robek dibalut tekan, pusing, nadi lemah, akral
dingin, pucat, lemas. TD 90/60 mmHg, frekuensi napas 28 x/menit, frekuensi nadi 110
x/menit. Hb 6,5 g%, IVFD RL 40 tetes/menit terpasang.
Manakah rencana intervensi keperawatan yang tepat pada pasien tersebut?
(a) anjurkan minum banyak
(b) Pantau intake dan output
(c) Kolaborasi; berikan analgesik
(d) Monitor kecepatan tetesan infuse
(e) Kolaborasi dalam pemberian transfusi darah

- 24
24 Jawaban : nyeri (akut)
-
Seorang laki-laki usia 27 tahun dirawat di ruang bedah. Hasil pengkajian, pasien mengeluh
nyeri. Nyeri tekan dan bila digerakan, skala nyeri 7/10, ada bengkak, deformitas,
pemendekan pada kaki kiri ± 2 cm, krepitasi, ada luka robek di area cidera, bidai terpasang,
aktifitas dibantu keluarga. TD 120/80 mmHg, frekuensi napas 24 x/menit, frekuensi nadi 98
x/menit, suhu 36,5 °C.
Apakah masalah keperawatan pada pasien tersebut?
(a) nyeri (akut)
(b) risiko infeksi
(c) hambatan mobilisasi fisik
(d) disfungsi neurovascular perifer
(e) risiko deficit volume cairan tubuh
- 25
25 Jawaban : nutrisi kurang kebutuhan tubuh
-
Seorang laki-laki usia 42 tahun dirawat di ruang penyakit dalam. Hasil pengkajian, pasien
mengeluh tidak nafsu makan, dan mual. Lemah, kulit tampak ikterik, asites. TD 100/70
mm/Hg, frekuensi napas 24 x/menit, frekuensi nadi 98 x/menits, suhu 38,5°C. TB/BB = 170
cm/50 kg, bilirubin total 17,79 mg/dl, albumin 2,1 g/dl.
Apakah masalah keperawatan yang tepat pada pasien tersebut ?
(a) gangguan citra tubuh
(b) pola napas tidak efektif
(c) kelebihan volume cairan tubuh
(d) nutrisi kurang kebutuhan tubuh
(e) ketidakefektifan bersihan jalan napas

- 26
26 Jawaban : memberikan zink salep atau pasta sesuai advis dokter
-
Seorang laki-laki usia 40 tahun dirawat di ruang bedah hari ke-3 post operasi kolostomi
single barrel. Kantong kolostomi terisi feses 2/3, perawat mengganti kolostomi dan sudah
mengangkat kantong kolostomi lama dan mengkaji kulit disekitar stoma tampak kemerahan
dan terasa perih, perawat membersihkan stoma dan area sekitar stoma dengan kapas
sublimat dan mengeringkan dengan kasa steril.
Apakah tindakan selanjutnya yang tepat pada pasien tersebut?
(a) melakukan irigasi kolostomi
(b) memasang kantong kolostomi yang baru
(c) memberikan obat antibiotik sesuai advis dokter
(d) memberikan pendidikan kesehatan perawatan kolostomi
(e) memberikan zink salep atau pasta sesuai advis dokter

- 27
27 Jawaban : mengganti balutan secara aseptic dan kolostomi bag
-
Seorang laki – laki usia 45 tahun dirawat di ruang bedah dengan post operasi laparatomi end
kolostomi. Hasil pengkajian, pasien mengatakan kantong kolostominya penuh, kolostomi
bag terisi feses lebih dari 2/3, nyeri pada luka operasi, lemah, aktifitasnya dibantu oleh
keluarga. Balutan luka operasi tampak kotor oleh feses, kulit disekitar stoma kotor, dan
berbau. Pasien merasa tidak nyaman dan takut kantong kolostominya lepas.
Apakah tindakan keperawatan yang tepat pada pasien tersebut ?
(a) memberikan obat analgesic sesuai instruksi
(b) memberikan obat antibiotik sesuai instruksi
(c) mengganti balutan secara aseptic dan kolostomi bag
(d) memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kolostomi
(e) menganjurkan kepada keluarga agar selalu membantu aktifitas pasien

- 28
28 Jawaban : memberikan minum air hangat dan batuk efektif
-
Seorang laki – laki usia 50 tahun dirawat di ruang penyakit dalam. Hasil pengkajian, pasien
mengeluh sesak napas dan batuk. Pasien memiliki riwayat alergi, dahak sulit dikeluarkan,
terdengar suara wheezing di seluruh lapang paru. TD 110/70 mmHg, frekuensi napas 27
x/menit, frekuensi nadi 80 x/menit. Terapi yang diberikan oksigen 3 LPM, bronkodilator,
mukolitik.
Apakah tindakan yang tepat pada pasien tersebut?
(a) mengajarkan napas dalam
(b) memberi posisi semifowler
(c) melakukan postural drainage
(d) melakukan penghisapan lendir
(e) memberikan minum air hangat dan batuk efektif

- 29
29 Jawaban : beneficience
-
Seorang laki – laki usia 35 tahun berobat ke poli paru. Hasil pengkajian, pasien mengeluh
batuk. Pasien memiliki riwayat TB paru dan menjalani pengobatan bulan ke-3. Perawat
menjelaskan kepada pasien bahwa obat TB paru harus diminum setiap hari sampai 6 bulan
dan jika putus obat, maka pasien harus minum obat mengulang dari awal.
Apakah masalah etik keperawatan yang dilakukan oleh perawat di atas?
(a) juctice
(b) fidelity
(c) veracity
(d) beneficience
(e) non maleficience

- 30
30 Jawaban : juctice
-
Seorang laki – laki usia 57 tahun di rawat di ruang saraf. Hasil pengkajian, pasien
mengalami multiple trauma. Pasien adalah seorang perampok yang dihakimi oleh warga.
Ada luka lecet dan luka jahitan di kaki. Sebagian besar perawat enggan merawat pasien
tersebut dengan berbagai alasan, tidak ada satupun keluarga yang menunggu pasien. Seorang
perawat saat akan mengganti balutan di larang oleh teman – temannya.
Apakah masalah etik yang dilanggar oleh para perawat pada pasien tersebut?
(a) juctice
(b) fidelity
(c) veracity
(d) beneficience
(e) non maleficience

- 31
31 Jawaban : defisit volume cairan tubuh
-
Seorang perempuan usia 27 tahun dirawat diruang bedah hari ke-1. Hasil pengkajian, pasien
mengalami luka bakar dengan luas 54% grade III, nyeri, lemah, sering haus. TD 90/65
mmHg, frekuensi nadi 110 x/menit, frekuensi nafas 26 x/menit, suhu 36 °C, TB 160 cm, BB
50 kg, output urine 400 cc/hari, IVFD RL 30 TPM.
Apakah masalah keperawatan utama pada pasien tersebut?
(a) nyeri akut
(b) risiko infeksi
(c) intoleransi aktifitas
(d) defisit volume cairan tubuh
(e) ketidakefektifan pola napas

- 32
32 Jawaban : kelebihan volume cairan
-
Seorang laki-laki usia 55 tahun dirawat diruang penyakit dalam. Hasil pengkajian, pasien
mengeluh sesak napas. Riwayat hemodialisa sejak 3 tahun, anoreksia, mual, lemah, lemas,
edema pada kedua tungkai, pucat. TD 220/110 mmHg, frekuensi nadi 110 x/menit, frekuensi
nafas 32 x/menit, suhu 37,5 °C. Pasien sengaja menunda dua kali hemodialisa.
Apakah masalah keperawatan yang tepat pada pasien tersebut?
(a) intoleransi aktifitas
(b) gangguan pola tidur
(c) kelebihan volume cairan
(d) ketidakefektifan perfusi perifer
(e) risiko gangguan integritas kulit

- 33
33 Jawaban : bersihkan luka dan sekitarnya dengan normal salin
-
Seorang perempuan usia 50 tahun dirawat diruang bedah dengan ulkus diabetik. Hasil
pengkajian, balutan luka tampak basah dan berbau. Seorang perawat melakukan perawatan
luka. Ketika balutan lama dibuka, perawat mengobservasi luka : tampak area nekrotik, ada
eksudat, berbau busuk, sedikit sekali jaringan granulasi dibagian tengah, sekitar area luka
tampak kemerahan, bengkak dan nyeri.
Apakah tindakan selanjutnya pada pasien tersebut?
(a) kaji tanda tanda infeksi
(b) siapkan alat ganti balutan
(c) tekan area ulkus DM untuk mengeluarkan eksudat
(d) bersihkan luka dan sekitarnya dengan normal salin
(e) lakukan tindakan nekrotomi pada jaringan nekrotik

- 34
34 Jawaban : output urine 30-60 ml/jam
-
Seorang laki-laki usia 37 tahun di rawat di RS. Pasien mengeluh nyeri pada luka bakar. Luas
luka bakar 36% dengan derajat luka II. TD 110/70 mmHg, frekuensi nadi 88 x/menit,
frekuensi pernapasan 20 x/menit, suhu 37,4°C, TB 163 cm/BB 60 kg. Pasien telah
mendapatkan terapi cairan RL 4.320 ml dalam 24 jam pertama.
Berapakah kriteria evaluasi keberhasilan output urine pada pasien tersebut?
(a) output urine 10-15 ml/jam
(b) output urine 15-30 ml/jam
(c) output urine 30-60 ml/jam
(d) output urine 60-120 ml/jam
(e) output urine 120-240 ml/jam

- 35
35 Jawaban : penurunan produksi eritropoetin
-
Seorang laki-laki usia 60 tahun diruang hemodialisa mengalami sesak napas, pasien sudah
menjalani HD rutin 6 tahun. Pada saat HD pasien tampak lemas, kulit dan konjungtiva
tampak anemis, kulit pasien kering dan gatal-gatal, pasien tidak nafsu makan, kadar ureum
40 mm/dl dan kreatinin 10 mm/dl, kadar Hb 5 gr%.
Apakah yang menyebabkan anemis pada pasien tersebut?
(a) faktor usia
(b) kekurangan nutrisi
(c) perdarahan internal
(d) penimbunan Ureum di kulit
(e) penurunan produksi eritropoetin

- 36 Jawaban : batasi cairan peroral, kolaborasi dalam pemberian diuretic dan monitor
36
- intake dan output
Seorang laki-laki berusia 23 tahun dirawat di ruang penyakit dalam. Hasil pengkajian, pasien
mengeluh sesak napas. Suara paru ronchi, kulit pucat, gelisah, lemas, pusing, anoreksia,
mual, edema pada kedua tungkai, output urine 300 ml/hari. Riwayat sering minum minuman
berenergi saat futsal. Tekanan darah 140/90 mmHg, frekuensi nadi 110 x/menit, frekuensi
pernapasan 30x/menit, suhu 36,2 °C. TB/BB = 168 cm/ 80 kg, Hb 8,5 g/dl, ureum 340
mg/dl, kreatinin 3,0 mg/dl.
Apakah rencana tindakan keperawatan yang tepat pada pasien tersebut?
(a) bantu pasien melakukan aktifitas sehari-hari
(b) kolaborasi pemberian cairan perparenteral dan transfuse darah sesuai indikasi
batasi cairan peroral, kolaborasi dalam pemberian diuretic dan monitor intake dan
(c)
output
ciptakan lingkungan yang menyenangkan selama waktu makan, makan sedikit tapi
(d)
sering
inspeksi kulit terhadap perubahan warna, turgor, vascular, kemerahan, ekskoriasi,
(e)
pruritus

- 37
37 Jawaban : retensi urin
-
Seorang laki-laki berusia 65 tahun di rawat di ruang bedah. Hasil pengkajian, pasien
mengeluh kesulitan b.a.k. Nyeri saat berkemih, berkemih terputus-putus, tidak lampias saat
selesai berkemih, mengedan saat berkemih, penurunan dorongan aliran urine, anoreksia,
distensi kandung kemih, nyeri tekan kandung kemih, anoreksia. Pemeriksaan Rectal
Gradding terdapat penonjolan prostat 3-4 cm ke dalam rectum ( Grade 3).
Apakah masalah keperawatan utama pada pasien tersebut?
(a) retensi urin
(b) nyeri kronik
(c) intoleransi aktivitas
(d) risiko kelebihan volume cairan tubuh
(e) risiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

- 38 Jawaban : batasi cairan peroral, kolaborasi dalam pemberian diuretic dan monitor
38
- intake dan output
Seorang laki-laki berusia 23 tahun dirawat di ruang penyakit dalam. Hasil pengkajian, pasien
mengeluh sesak napas. Tampak lemah, pusing, anoreksia, mual, edema pada kedua tungkai,
output urine 300 ml/hari. Riwayat minum minuman berenergi setiap hari. TD 140/90
mmHg, frekuensi nadi 110 x/menit, frekuensi pernapasan 28x/menit, TB/BB = 168 cm/ 80
kg, Hb 8,5 g/dl, ureum 340 mg/dl, kreatinin 3,0 mg/dl.
Apakah rencana tindakan keperawatan yang tepat pada pasien tersebut?
(a) bantu pasien melakukan aktifitas sehari-hari
(b) kolaborasi dalam pemberian cairan perparenteral dan transfuse darah sesuai indikasi
batasi cairan peroral, kolaborasi dalam pemberian diuretic dan monitor intake dan
(c)
output
ciptakan lingkungan yang menyenangkan selama waktu makan, makan sedikit tapi
(d)
sering
inspeksi kulit terhadap perubahan warna, turgor, vascular, kemerahan, ekskoriasi,
(e)
pruritus

39 - 39 Jawaban : kolaborasi dalam pemasangan folley kateter


-
Seorang laki-laki berusia 65 tahun di rawat di ruang bedah. Hasil pengkajian, pasien
mengeluh kesulitan b.a.k. Buang air kecil tidak lampias saat selesai berkemih, mengedan
saat berkemih, distensi kandung kemih, nyeri tekan kandung kemih, ada peninggian area
supra pubis. Dokter spesialis mendiagnosis pasien benigna prostat hyperplasia.
Apakah rencana tindakan keperawatan yang tepat pada pasien tersebut?
(a) berikan makan sedikit tapi sering
(b) kolaborasi dalam pemasangan folley kateter
(c) ciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman
(d) batasi cairan peroral dan monitor intake dan output
(e) kolaborasi dalam pemberian analgesic sesuai indikasi

- 40
40 Jawaban : berikan terapi antibiotik dengan tepat dan teratur sesuai instruksi dokter
-
Seorang perempuan berusia 50 tahun berobat ke poli penyakit dalam. Hasil pengkajian,
pasien mengeluh nyeri saat berkemih, nyeri tekan di area supra pubis, frekuensi, urgensi,
urine keruh, kadang demam, anoreksia, riwayat dilakukan pemasangan foley kateter 3
minggu yang lalu, cemas, hasil kultur urine ditemukan bakteri E.Coli, leukosit 12.000 u/L.
Apakah rencana tindakan keperawatan yang tepat pada pasien tersebut?
(a) berikan analgesic sesuai instruksi dokter
(b) tingkatkan kenyamanan pasien dengan kompres hangat
(c) berikan nutrisi yang adekuat dengan tinggi karbohidrat, dan protein
(d) berikan terapi antibiotik dengan tepat dan teratur sesuai instruksi dokter
(e) berikan penyuluhan pasien/keluarga tentang proses penyakit dan pengobatan

- 41
41 Jawaban : 80 tetes/menitt
-
Seorang laki-laki berusia 67 tahun di rawat di ruang bedah dengan post pembedahan
prostatectomy hari 8 jam yang lalu. Hasil pengkajian, pasien mengeluh nyeri pada luka
operasi. Irigasi kandung kemih dengan folley kateter tree way terpasang, warna urine
kemerahan, terkadang keluar bekuan darah dan aliran urine lancar. Perawat melakukan
mengobservasi kelancaran tetesan irigasi kandung kemih.
Berapakah jumlah tetesan irigasi kandung kemih yang harus diberikan pada pasien tersebut?
(a) 80 tetes/menitt
(b) 60 tetes/menit
(c) 40 tetes/menit
(d) 30 tetes/menit
(e) 20 tetes/menit
- 42
42 Jawaban : kecemasan
-
Seorang laki-laki berusia 58 tahun di rawat di ruang bedah. Hasil pengkajian, pasien
mengeluh cemas karena akan menjalani operasi prostat. Pasien terpasang folley kateter,
anoreksia, nyeri tekan, gelisah, sulit tidur. Tekanan darah 140/90 mmHg, frekuensi nadi 89
x/menit, frekuensi napas 24 x/menit, suhu 37,5 °C.
Apakah masalah keperawatan utama pada pasien tersebut?
(a) nyeri akut
(b) kecemasan
(c) intoleransi aktivitas
(d) risiko deficit volume cairan tubuh
(e) risiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

- 43
43 Jawaban : kolaborasi dalam pemberian transfusi darah
-
Seorang laki-laki di rawat di ruang bedah. Hasil pengkajian, pasien mengeluh cair disertai
darah dan dirasakan sejak 3 bulan yang lalu. Nyeri perut dikuadran kiri bawah, anoreksia,
pucat, teraba massa dibagian kuadran kiri bawah, CRT 4 detik, akral dingin. Tekanan darah
90/60 mmHg, frekuensi nadi 100 x/menit, frekuensi pernapasan 24 x/menit, suhu 36,5 °C.
Hb 6,2 g/dl. TB/BB = 165 cm /57 kg.
Manakah rencana keperawatan yang tepat pada pasien tersebut?
(a) berikan makan sedikit tapi sering
(b) berikan teknik relaksasi napas dalam
(c) berikan cairan peroral 2-3 liter perhari
(d) berikan makanan tinggi kalori tinggi protein
(e) kolaborasi dalam pemberian transfusi darah

- 44
44 Jawaban : memberikan penjelasan penyakit pasien kepada keluarga dengan jujur
-
Seorang laki-laki berusia 46 tahun dirawat diruang saraf karena tumor otak. Hasil
pengkajian, pasien mengalami penurunan kesadaran, riwayat sering sakit kepala dan
muntah. TD 140/90 mmHg, frekuensi napas 24 x/menit, frekuensi nadi 88 x/menit, suhu
37°C. Keluarga sering menanyakan tentang penyakit pasien.
Apakah tindakan keperawatan yang tepat pada pasien tersebut?
(a) menenangkan keluarga agar bersabar
(b) memberikan informasi kepada dokter
(c) memberikan obat antiemetic sesuai instruksi dokter
(d) menyampaikan informasi kepada teman sejawat saat post conferens
(e) memberikan penjelasan penyakit pasien kepada keluarga dengan jujur
- 45
45 Jawaban : nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
-
Seorang laki-laki usia 14 tahun di rawat di ruang penyakit dalam. Hasil pengkajian, pasien
mengeluh bengkak di seluruh tubuh, anoreksia, merasa cepat lelah, edema anasarka.
Tekanan darah 140/90 mmHg, frekuensi napas 26 x/menit, frekuensi nadi 84 x/menit, suhu
37,2°C. Hasil pemeriksan darah ditemukan proteinuria, hipoalbuminemia, hiperlipidemia.
Manakah masalah keperawatan utama yang tepat pasien tersebut?
(a) risiko infeksi
(b) intoleransi aktivitas
(c) kelebihan volume cairan tubuh
(d) gangguan konsep diri; body image
(e) nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

- 46
46 Jawaban : ukur jumlah output urin
-
Seorang laki-laki usia 55 tahun dirawat di ruang penyakit dalam. Hasil pengkajian, pasien
mengeluh sesak napas, tampak lemah, riwayat hemodialisa 2 kali seminggu, konjungtiva
anemis, edema tungkai.TD 150/90 mmHg, frekuensi nadi 88 x/menit, frekuensi napas 30
x/menit, suhu 37,5’C, ureum 230 mm/dl dan kreatinin 2,7 mm/dl.
Apakah data senjang pada masalah keperawatan utama pasien diatas?
(a) timbang berat badan
(b) cek kadar hemoglobin
(c) ukur jumlah output urin
(d) kaji bunyi nafas tambahan
(e) hitung kebutuhan cairan klien

- 47
47 Jawaban : kelebihan volume cairan tubuh
-
Seorang perempuan usia 60 tahun dirawat di ruang penyakit dalam. Hasil pengakajian,
pasien mengeluh sesak napas, ronchi, mual, edema ekstremitas bawah, gatal pada kulit, laju
GFR 29 mL/menit, kadar ureum 56 mm/dl dan kreatinin 1,6 mm/dl kulit berwarna gelap,
sudah menjalani hemodialisa rutin.
Apa masalah keperawatan yang tepat pada pasien tersebut?
(a) pola nafas tidak efektif
(b) perubahan eliminasi urin
(c) gangguan integritas kulit
(d) kelebihan volume cairan tubuh
(e) resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
- 48
48 Jawaban : ajarkan latihan kegel’s
-
Seorang laki-laki usia 57 tahun berobat diruang poli bedah. Hasil pengkajian, pasien
mengeluh berkemih masih menetes. Riwayat post operasi TURP 10 hari yang lalu, kateter
dilepas 3 hari yang lalu.. TD 140/90 mmHg, frekuensi nadi 90 x/menit, frekuensi napas, 24
x/menit, suhu 36,5°C.
Apakah tindakan yang tepat pada klien tersebut?
(a) ajarkan latihan kegel’s
(b) monitor balance cairan
(c) monitor adanya perdarahan
(d) monitor kelancaran aliran urin
(e) hindari maneuver valsava mengedan

- 49
49 Jawaban : Kolaborasi tranfusi darah
-
Seorang laki-laki usia 62 tahun dirawat di RPD. Hasil pengkajian, pasien mengeluh lemas,
pusing, riwayat hemodialisa sejak 6 tahun yang lalu , kadar Hb 6 gr%, kulit pasien kering ,
pucat dan tidak nafsu makan. TD 140/90 mmHg, nadi 110x/menit, frekuensi napas 24
x/menit, suhu 37,5 °C.
Apakah tindakan sebelum dilakukan hemodialisa pada pasien tersebut?
(a) batasi asupan garam
(b) batasi asupan cairan
(c) batasi asupan protein
(d) monitor intake output
(e) Kolaborasi tranfusi darah

- 50
50 Jawaban : lakukan pengambilan specimen urine untuk kultur
-
Seorang perempuan usia 60 tahun dirawat di ruang penyakit dalam. Hasil pengkajian, pasien
mengeluh nyeri saat berkemih. Riwayat dipasang kateter 1 bulan yang lalu, demam, nyeri
pada supra pubis, tidak nafsu makan, dan mual. TD 140/90 mmHg, nadi 88x/menit dan
frekuensi napas 20 x/menit, suhu 38,5 °C.
Apakah tindakan yang tepat pada pasien tersebut?
(a) anjurkan berkemih 4-5 jam sekali
(b) berikan antipiretik sesuai instruksi dokter
(c) berikan antiemetic sesuai instruksi dokter
(d) anjurkan banyak minum 2-3 liter perhari
(e) lakukan pengambilan specimen urine untuk kultur
- 51 Jawaban : adanya penurunan tekanan koloid osmotic plasma akibat rendahnya protein
51
- darah
Seorang laki-laki 18 tahun dirawat di ruang penyakit dalam. Hasil pengkajian, pasien
mengeluh lemas, tidak nafsu makan, edema seluruh tubuh. TD 140/90 mmHg, frekuensi
nadi 98 x/m, frekuensi napas 24 x/menit, suhu 37,2 °C. Protein urine (+), hipoalbuminemia,
hiperlipidemia.
Apakah penyebab edema pada pasien tersebut?
(a) peningkatan tekanan darah pasien
(b) adanya penurunan permeabilitas pembuluh darah perifer
(c) adanya peningkatan tekanan hidrostatik di pembuluh darah
(d) adanya penurunan tekanan koloid osmotic plasma akibat rendahnya protein darah
(e) adanya peningkatan tekanan koloid osmotic plasma akibat rendahnya protein darah

- 52
52 Jawaban : nyeri akut
-
Seorang laki-laki berusia 32 tahun dirawat di ruang bedah. Hasil pengkajian, pasien
mengeluh nyeri di daerah luka bakar akibat ledakan gas. LLB 36% dengan grade 2, skala
nyeri 7/10, sering haus. TD 100/70 mmHg, frekuensi nafas 20 x/menit, frekuensi nadi 80 x/
menit, suhu 37,5 °C. BB = 60 kg.
Apakah masalah keperawatan yang tepat pada pasien tersebut?
(a) nyeri akut
(b) pola nafas tidak efektif
(c) gangguan integritas kulit
(d) perubahan eliminasi urine
(e) defisit volume cairan tubuh

- 53
53 Jawaban : memberikan antipiretik
-
Seorang wanita berumur 25 tahun datang ke poli penyakit kulit. Pasien mengeluh tubuhnya
terdapat ruam yang berisi air dan , berwarna merah dan ketika dipegang terasa nyeri. Setelah
beberapa hari badannya demam dan ruam bertambah banyak. TD 130/80 mmHg, frekuensi
nadi 90 x/ menit, frekuensi napas 22 x/menit, suhu 39°C.
Apakah tindakan yang tepat untuk kasus tersebut?
(a) memberikan obat analgetik
(b) memberikan vaksinasi
(c) memberikan antipiretik
(d) menjaga kebersihan
(e) mempertahankan sistem imun tubuh
- 54
54 Jawaban : gangguan pertukaran gas
-
Seorang laki-laki usia 52 tahun dirawat diruang penyakit dalam. Hasil pengkajian, pasien
mengeluh sesak, suara nafas ronchi dikedua lapang paru, akral dingin. Tekanan darah
140/80 mmHg, frekuensi nafas 28x/mnt, suhu 35°C, pH 7,35 , PCO2 46 mmHg, HCO3 20
mEq/dL.
Apakah masalah keperawatan yang tepat pada pasien tersebut ?
(a) hipotermia
(b) intoleransi aktifitas
(c) bersihan jalan nafas
(d) gangguan pola napas
(e) gangguan pertukaran gas

- 55
55 Jawaban : lakukan fisioterapi dada
-
Seorang laki-laki usia 42 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan keluhan sesak. Hasil
pengkajian didapatkan batuk berdahak terdapat ronchi basah didaerah basal paru. Dahak
tidak dapat dikeluarkan. TD 140/80 mmHg, frekuensi napas 30x/menit. Saat ini pasien
mendapatkan terapi oksigen 3 lpm.
Apakah intervensi yang tepat dilakukan pada pasien tersebut ?
(a) ajarkan batuk efektif
(b) berikan posisi nyaman
(c) lakukan fisioterapi dada
(d) kolaborasi pemberian mukolitik
(e) kolaborasi pemberian bronkhodilator

- 56
56 Jawaban : asidosis metabolik
-
Seorang laki-laki usia 48 tahun dirawat dengan ketoasidosis diabetikum. Hasil pengkajian,
pasien sesak napas, napas cepat dan dangkal. TTV : TD : 140/90 mmHg, frekuensi nafas 32
x/menit, nadi : 105 x/menit. Nilai pH 7,28 , HCO3 20 mEq/L, paCO2 18 mm Hg, PaO2 80
mmHg, saturasi oksigen 95%.
Apakah hasil analisis pmeriksaan AGD pada pasien ?
(a) asidosis metabolik
(b) alkalosis metabolik
(c) asidosis respiratorik
(d) alkalosis respiratorik
(e) asidosis metabolic terkompensasi.
- 57
57 Jawaban : berikan 1 gelas teh manis
-
Seorang laki-laki usia 67 tahun dirawat di ruang penyakit dalam. Hasil pengkajian, pasien
mengeluh lemas, keluar keringat dingin, pusing, gemetar, riwayat DM 4 tahun yang lalu. TD
; 100/60 mmHg , frekuensi napas : 24 x/menit, frekuensi nadi : 100 x/menit, GDS : 60
mg/dl.
Apakah tindakan yang dilakukan pada pasien tersebut ?
(a) monitor TTV
(b) beri cairan RL
(c) berikan 1 gelas teh manis
(d) berikan penkes tentang diet DM
(e) berikan makan segera mungkin

- 58 Jawaban : perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan peningkatan


58
- metabolism
Seorang laki-laki usia 48 tahun di rawat di RS dengan keluhan badan terasa lemah, mudah
merasa lelah tanpa aktifitas yang berarti, merasakan mual, badan gemetar, mengeluh banyak
keringat, berat badan menurun, ada eksopthalmus, tremor. TD 140/80 mmHg, frekuensi
nafas 28x/mnt, frekuensi nadi : 100x/mnt, S : 37°C, TB/BB = 165 cm/45 kg.
Apakah diagnosa yang tepat pada pasien tersebut ?
(a) perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan peningkatan metabolism
(b) b. penurunan curah jantung berhubungan dengan hypertiroid tidak terkontrol
(c) cemas berhubungan dengan faktor fisiologis, status hipermetabolik
(d) kelemahan umum berhubungan dengan hipermetabolik
(e) imobilisasi berhubungan dengan kelemahan

- 59
59 Jawaban : nyeri akut
-
Seorang perempuan usia 50 tahun dirawat di RPD .saat pengkajian mengeluh nyeri dan
berdarah saat BAB. Pasien merasakan ada seperti benjolan didaerah perut bagian bawah kiri,
semakin membesar. Pasien juga mengatakan berat badannya menurun 2 minggu terakhir.
Tidak nafsu makan. Setelah diperiksa pasien dinyatakan menderita Ca colon sigmoid.
Apakah masalah keperawatan pada kasus tersebut
(a) nyeri akut
(b) intoleransi aktifitas
(c) hambatan mobilitas fisik
(d) gangguan eliminasi BAB
(e) resiko nutrisi kurang dari kebutuhan
- 60 Jawaban : mengambil darah arteri untuk pemeriksaan analisa gas darah arteri sesuai
60
- instruksi
Seorang laki-laki usia 35 tahun di rawat hari ke-2 di ruang bedah. Hasil pengkajian, pasien
mengeluh kesulitan bernapas. Suara stridor, ada luka bakar pada wajah, leher, dada, perut,
tangan kanan dan kiri. TD 110/70 mmHg, frekuensi nadi 80 x/menit, frekuensi napas 30
x/menit, suhu 36,8°C. IVFD RL 30 TPM, oksigen 3 LPM dengan nasal kanula.
Apakah tindakan yang dilakukan pada pasien tersebut?
(a) merawat luka bakar secara aseptic
(b) memberikan obat analgesic sesuai instruksi
(c) memonitoring terapi oksigen 3 LPM sesuai instruksi dokter
(d) memantau tetesan infuse dan monitor intake dan output cairan
(e) mengambil darah arteri untuk pemeriksaan analisa gas darah arteri sesuai instruksi

Jumlah
Soal
>>> 60
2 Kirim ke MSWord

Kembali ke Menu

Anda mungkin juga menyukai