Disusun Oleh :
KELAS A KELAS B
A.A Rekha Dena Sri D. Aqilla Fidia Haya
(PO7120118001) (PO7120118052)
Ni Nyoman Mariani Nadya Puspa Wardani
(PO7120118026) (PO7120118071)
Ni Putu Andira Murti Siti Rahayu Widasari P.
(PO7120118026) (PO7120118084)
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa , atas
nikmat kesehatan dan kesempatan yang telah diberikan sehingga Makalah
yang berjudul “Asuhan Keperawatan perioperati” ini dapat selesai tepat pada
Waktunya.
5 Agustus 2019
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tindakan operasi atau pembedahan, baik elektif maupun kedaruratan adalah
peristiwa kompleks yang menegangkan. Kebanyakan prosedur bedah dilakukan di
kamar operasi rumah sakit, meskipun beberapa prosedur yang lebih sederhana tidak
memerlukan hospitalisasi dan dilakukan di klinik-klinik bedah dan unit bedah
ambulatori. Individu dengan masalah kesehatan yang memerlukan intervensi
pembedahan mencakup pula pemberian anastesi atau pembiusan yang meliputi
anastesi lokal, regional atau umum. Sejalan dengan perkembangan teknologi yang
kian maju.
Keperawatan perioperatif merupakan istilah yang digunakan untuk
menggambarkan keragaman fungsi keperawatan yang berkaitan dengan pengalaman
pembedahan pasien. Istilah perioperatif adalah suatu istilah gabungan yang mencakup
tiga fase pengalaman pembedahan, yaitu? preoperative phase, intraoperative phase
dan post operative phase. Masing- masing fase di mulai pada waktu tertentu dan
berakhir pada waktu tertentu pula dengan urutan peristiwa yang membentuk
pengalaman bedah dan masing-masing mencakup rentang perilaku dan aktivitas
keperawatan yang luas yan dilakukan oleh perawat dengan menggunakan proses
keperawatan dan standar praktik keperawatan.
Tindakan operasi atau pembedahan merupakan pengalaman yang sulit bagi hapir
semua pasien. Berbagai kemungkinan buruk bisa saja terjadi yang akan
membahayakan bagi pasien. Maka tak heran jika seringkali pasien dan keluarganya
menunjukkan sikap yang agak berlebihan dengan kecemasan yang mereka alami.
Tingkat keberhasilan pembedahan sangat tergantung pada setiap tahapan yang
dialami dan saling ketergantungan antara tim kesehatan yang terkait (dokter bedah,
dokter anstesi dan perawat) di samping peranan pasien yang kooperatif selama proses
perioperatif.
Ada tiga faktor penting yang terkait dalam pembedahan, yaitu penyakit pasien,
jenis pembedahan yang dilakukan dan pasien sendiri. Dari ketiga faktor tersebut
faktor pasien merupakan hal yang paling penting, karena bagi penyakit tersebut
tidakan pembedahan adalah hal yang baik/benar. Tetapi bagi pasien sendiri
pembedahan mungkin merupakan hal yang paling mengerikan yang pernah mereka
alami. Mengingat hal terebut diatas, maka sangatlah pentig untuk melibatkan pasien
dalam setiap langkah – langkah perioperatif. Tindakan perawatan perioperatif yang
berkesinambungan dan tepat akan sangat berpengaruh terhadap suksesnya
pembedahan dan kesembuhan pasien.
INTRABEDAH
2.10 Pengkajian Keperawatan
Salah satu hal yang perlu dikaji dalam intrabedah adalah pengaturan posisi
pasien. Berbagai masalah yang terjadi selama pembedahan mencakup aspek
pemantauan fisiologis, perubahan tanda vital, sistem, kardiovaskuler, keseimbangan
cairan, dan pernapasan selain itu, lakukan pengkajian terhadap tim dan istrumen
pembedahan serta anestesi yang diberikan.
PASCABEDAH
2.15 Pengkajian Keperawatan
Beberapa hal yang perlu dikaji setelah tindakan pembedahan (pascabedah) di
antaranya adalah status kesadaran, kualitas jalan napas, sirkulasi, dan perubahan
tanda vital yang lain, keseimbangan elektrolit, kardiovaskular, lokasi daerah
pembedahan dan sekitarnya, serta alat yang digunakan dalam pembedahan.
3.2 Saran
Hendaknya mahasiswa dapat benar – benar memahami dan mewujud nyatakan
peran perawat yang prefesional, serta dapat melaksanakan tugas – tugas dengan
penuh tanggung jawab, dan selalu mengembangkan ilmu keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA