KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya
saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Saya mengharapkan kiranya makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk dan pedoman bagi pembaca dan seluruh rekan-
rekan Mahasiswa-mahasiswi S1 Keperawatan untuk menambah pengetahuan.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan kerena pengalaman yang saya miliki sangat
kurang. Oleh karena itu, saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan
yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Makassar,.... Juni 2017
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................... i
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................................. ii
A. LATAR BELAKANG............................................................................................ 1
B. RUMUSAN MASALAH....................................................................................... 1
C. TUJUAN................................................................................................................. 1
D. MANFAAT............................................................................................................. 1
BAB 2 PEMBAHASAN................................................................................................... 2
A. PENGERTIAN NUTRISI...................................................................................... 2
C. MCAM-MACAM NUTRISI.................................................................................. 4
D. METABOLISME................................................................................................... 8
E. MACAM-MACAM DIET...................................................................................... 9
B. SARAN................................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 16
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Nutrisi atau gizi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari
sistem tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan. Nutrisi digunakan untuk makanan sebagai
pembentuk energi, dimana setiap jaringan dalam tubuh bekerja dengan baik.
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
BAB 2
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN NUTRISI
Alimul H. (2006). Nutrisi merupakan proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh
tubuh yang bertujuan menghasilkan energi dan digunakan dalam aktivitas tubuh.
Hidayat & Uliyah (2015).Sistem yang berperan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah
sistem pencernaan yang terdiri atas saluran pencernaan dan organ aksesori. Saluran pencernaan
dimulai dari mulut sampai usus halus bagian distal, sedangkan organ aksesori terdiri dari hati,
kantong empedu, dan pankreas. Ketiga organ ini membantu terlaksananya sistem pencernaan
makanan secara kimiawi.
1. Saluran Pencernaan
a. Mulut
Amalia 2013 Makalah Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi.Mulut merupakan bagian awal dari
saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian luar (vestibula), yaitu ruang diantara gusi, gigi, bibir,
dan pipi, serta bagian dalam yang terdiri dari rongga mulut.
b. Faring dan esofagus
Esophagus merupakan bagian yang menghantarkan makanan dari faring menuju lambung,
bentuknya seperti silinder yang berongga dengan panjang 2 cm. Kedua ujungnya dilindungi oleh
sphincter. Dalam keadaan normal sphincter bagian atas selalu tertutup, kecuali bila ada makanan
masuk ke dalam lambung. Keadaan ini bertujuan untuk mencegah gerakan balik ke organ bagian
atas, yaitu esophagus. Proses penghantaran makanan dilakukan dengan kerja peristaltic.
c. Lambung
Fungsi motoris adalah menampung makanan, memecsssah makanan menjadi partikel kecil, dan
mencampurnya dengan asam lambung.
Fungsi sekreasi dan pencernaan adalah mensekresi pepsinogenrennin, dan lipase. Pepsinogen
diaktifkan oleh HCl menjadi pepsin yang dapat memecah protein menjadi proteosa dan peptone.
d. Usus halus
2. Organ aksesori
f. Hati
Hidayat & Uliyah (2015).hati merupakan kelenjar terbesar didalam tubuh yang terletak di
bagian paling atas rongga abdomen, disebelah kanan di bawah diafragma, dan memiliki berat kurang
lebih 1.500 gram (kira-kira 2,5% orang dewasa). Hati terdiri atas dua lobus, yaitu lobus kanan dan kiri
yang dipisahkan oleh ligamen falsiformis. Pada lobus kanan bagian belakang kantong empedu
terdapat sel yang bersifat fagositosis terhadap bakteri dan benda asing lain dalam darah. Fungsi hati
adalah menghasilkan cairan empedu, fagositosis bakteri, dan benda asing lainnya, memproduksi sel
darah merah, dan menyimpan glikogen.
g. Kantong empedu
Hidayat & Uliyah (2015).Kantong empedu merupakan sebuah organ berbentuk seperti
kantong yang terletak dibawah kanan hati atau lekukan permukaan bawah hati sampai pinggiran
depan yang memiliki panjang 8-12 cm dan berkapasitas 40-60 cm 3. Fungsi kantong empedu adalah
tempat menyimpan cairan empedu, memekatkan cairan empedu yang berfungsi memberi pH sesuai
dengan pH optimum enzim-enzim pada usus halus, mengemulsi garam-garam empedu, mengelmusi
lemak, mengekskresi beberapa zat yang tak digunakan oleh tubuh, dan memberi warna pada feses,
yaitu kuning kehijau-hijauan (dihasilkan oleh pigmen empedu). Cairan empedu mengandung air,
garam empedu, lemak, kolesterol, pigmen fosfolipid, dan sedikit protein.
h. Pankreas
Hidayat & Uliyah (2015).Pankreas merupakan kelenjar yang strukturnya sama seperti
kelenjar ludah dan memiliki panjang kurang lebih 15 cm. Pankreas memiliki dua fungsi, yaitu fungsi
eksokrin yang dilaksanakan oleh sel sekretori yang membentuk getah pankreas berisi enzim serta
elektrolit dan fungsi endokrin yang tersebar diantara alveoli pankreas.
C. MCAM-MACAM NUTRISI
1. Karbohidrat
Sediaoetama,M.Sc. (2010)Karbohidrat sebagai zat gizi merupakan nama kelompok zat-zat organik
yang mempunyai struktur molekul yang berbeda-beda meski terdapat persamaan-persamaan dari
sudut kimia dan fungsinya.
a. Jenis-jenis karbohidrat
Kerbohidrat yang terdapat di dalam makanan pada umumnya hanya tiga jenis, ialah
monosakarida, disakarida, dan poliakarida. Mono dan disakarida terasa manis, sedangkan
polisakarida tidak mempunyai rasa (tawar).
b. Sumber karbohidrat
Sumber utama karbohidrat didalam makanan berasal dari tumbuh-tumbuhan, dan hanya
sedikit saja yang termasuk bahan makanan hewani. Didalam tumbuhan karbohidrat mempunyai dua
fungsi utama, ialah sebagai simpanan energi dan sebagai penguat struktur tumbuhan tersebut. Yang
merupakan sumber energi terutama terdapat dalam bentuk zat tepuntng (amylum) dan zat gula
(mono dan disakarida).
Karbohidrat nabati didalam makanan manusia terutama berasal dari tumbuhan, yaitu biji,
batang dan akar. Sumber yang kaya akan karbohidrat umunya termasuk bahan makanan pokok.
Proverawati & Kusuma wati (2011) Ilmu gizi untuk keperawatan & gizi kesehatan.Hampir
50% karbohidrat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan adalah selulosa,karena selulosa merupakan
bagian yang terpenting dari dinding sel tumbuh-tumbuhan. Selulosa tidak dapat dicerna oleh tubuh
manusia,oleh karena tidak ada enzim untuk memecah selulosa. Meskipun tidak dapat
dicerna,selulosa berfungsi sebagai sumber serat yang dapat memperbesar volume dari
feses,sehingga akan memperlancar defekasi.
- Proverawati & Kusuma wati (2011) Fungsi karbohidrat didalam tubuh Sebagai sumber energi (1
gram karbohidrat menghasilkan 4 kalori) bagi kebutuhan sel-sel jaringan tubuh.
- Apabila karbohidrat yang dikonsumsi tidak mencukupi untuk kebutuhan energi tubuh dan jika tidak
cukup terdapat lemak didalam makanan atau cadangan lemak yang disimpan didalam tubuh,maka
protein akan menggantikan fungsi karbohidrat sebagai penghasil energi.
- Membantu metabolisme lemak dan protein,sehingga dapat mencegah terjadinya ketosis dan
pemecahan protein yang berlebihan.
- Beberapa jenis karbohidrat mempunyai fungsi khusus didalam tubuh. Laktosa misalnya berfungsi
membantu penyerapan kalsium. Ribosa merupakan komponen yang penting dalam asam nukleat.
- Bahan pembentuk asam amino esensial,metabolisme normal lemak,menghemat
protein,meningkatkan pertumbuhan bakteri usus,mempertahankan gerak usus,meningkatkan
konsumsi protein,mineral,dan vitamin B.
2. Lipid
Hidayat & Uliyah (2015)Pencernaan lemak dimulai dalam lambung (walaupun hanya sedikit), karena
dalam mulut tidak ada enzim pemecah lemak. Lambung mengeluarkan enzim lipase untuk
mengubah sebagian kecil lemak menjadi asam lemak dan gliserin, kemudian di angkut melalui getah
bening dan selanjutnya masuk kedalam peredaran darah untuk kemudian tiba di hati. Sintesis
kembali terjadi dalam saluran getah bening, mengubah lemak gliserin menjadi lemak seperti aslinya.
Penyerapan lemak dilakukan secara pasif setelah lemak diubah menjadi gliserol asam lemak. Asam
lemak mempunyai sifat empedu, asam lemak yang termulsi ini mampu diserap melewati dinding
usus halus. Penyerapan membutuhkan tenaga, lagi pula tidak semua lemak dapat diserap, maka
penyerapan lemak dikatakan dengan cara aktif selektif.
3. Protein
Pudjiadi, 2001 Konsep Dasar Kebutuhan Nutrisi. Merupakan zat gizi dasar yang berguna dalam
pembentukan protoplasmasel, selain itu tersedianya protein dalam jumlah yang cukup penting
untuk pertumbuhan dan perbaikan sel jaringan dan sebagai larutan untuk keseimbangan osmotik.
Protein ini terdiri dari 24asam amino diantaranya 9 asam amino esensial diantaranyathrionin, valin,
leusin, isoleusin, lisin, triftofan, penilalanin, metionin dan histidin, selebihnyaasam amino non
esensial. Jumlah protein dalam tubuh tersebut harus tersedia dalam jumlah yang cukup apabila
jumlahnya berlebih atau tinggi dapat memperburukinsufisiensi ginjal demikian juga apabila
jumlahnya kurang maka dapat menyebabkan kelemahan, edema, dapat kwhashiokor apabila
kekurangan protein saja tetapi jika kekurangan protein dan kalori menyebabkan marasmus.
4. Mineral
https://nutrisisempurnaindonesia.wordpress.com/about/
Mineral adalah unsur logam dalam jumlah yang sedikit yang sangat penting untuk pertumbuhan gigi
dan tulang yang sehat. Mineral juga membantu dalam aktifitas sel yang berfungsi seperti enzim,
kontraksi otot, reaksi dan transmisi syaraf, kekebalan tubuh, dan pembekuan darah. Mineral-mineral
utama, kecuali sulfur, berada dalam tubuh dalam bentuk ion. Sodium, potasium, magnesium dan
kalsium sebagai ion positif sedangkan klorid dan fosfat sebagai ion negatif. Garam mineral terurai
dalam cairan tubuh dan membantu mengatur keseimbangan cairan tubuh, tekanan osmosis,
keseimbangan asam tubuh.
Sulfur dan zat besi menjadi bagian dari molekul organik dalam tubuh. Sulfur berfungsi sebagai bagian
yang tak terpisahkan dari thiamin, biotin, dan asam pantothenic dan asam amino jenis methionine,
cysteine, dan cystine. Zat besi yang merupakan bagian dari Hemoglobin, dan yodium yang menjadi
komponen dari hormon thyroid yang membantu mengatur proses metabolisme tubuh. Mineral lain
seperti phosphate menjadi phospolipid yang menyusun membran sel dan bahan genetik (DNA dan
RNA), serta molekul energi tinggi adenosin trifosfat (ATP).
Berbeda dengan Karbohidrat, Lemak atau Protein, mineral merupakan elemen anorganik sederhana
yang tidak dihasilkan tubuh dan bukan sumber energi. Mineral menyusun 4-6 persen dari berat
tubuh. Hampir setengah dari mineral tubuh adalah Kalsium dan sepertiganya terdiri dari Fosfor
(pospat). Sisanya terbentuk dari mineral yang berasal dari makanan yang dikonsumsi. Mineral tidak
hanya menjadi bagian penting dari pembentukan dan kekuatan gigi dan tulang, tapi juga berfungsi
luas dalam metabolisme. Dalam proses metabolisme, mineral berfungsi sebagai elektrolit yang
mengendalikan pergerakan air dari dan ke dalam sel, sebagai bagian dari sistem enzim dan sebagai
konstituen dari berbagai molekul organik.
Berdasarkan jumlah yang ada dan dibutuhkan tubuh, mineral dibagi menjadi tiga golongan :
a. Macromineral; yaitu mineral yang dibutuhkan tubuh lebih dari 100 miligram perhari. Terdiri dari
Kalsium, Fosfor, Magnesium, Sulfur, Sodium, Chloride dan Potassium.
b. Micromineral; yaitu mineral yang dibutuhkan tubuh sekitar 15 miligram perhari. Terdiri dari zat besi,
zinc, tembaga, mangan, yodium, selenium, fluoride, molybdenum, chromium dan Kobalt (sebagai
bagian dari molekul vitamin B12).
c. Ultratracemineral adalah istilah yang digunakan untuk menamakan mineral yang terdapat dalam
makanan dalam jumlah yang sangat kecil (microgram sehari). Contohnya adalah arsenic, boron,
nickel, silicon, dan vanadium. Fungsi dan kegunaan dari kelompok mineral ini sampai sekarang
belum jelas.
Kadar mineral dalam satu jenis makanan berbeda-beda tergantung dari kondisi dimana makanan
tersebut tumbuh atau berada. Mineral tidak hilang karena proses pemasakan. Bahkan apabila suatu
makanan dibakar, kandungan mineral dalam abu dan sisa pembakaran makanan tersebut tidak
berubah.
5. Vitamin
Vitamin merupakan nutrien organik yang dibutuhkan dalam jumlah kecil untuk berbagai fungsi
biokimiawi dan yang umumnya tidak disintesis oleh tubuh sehingga harus dipasok dari makanan.
Vitamin yang pertama kali ditemukan adalah vitamin A dan B, dan ternyata masing-masing larut
dalam lemak dan larut dalam air. Kemudian ditemukan lagi. Vitamin-vitamin yang lain yang juga
bersifat larut dalam lemak atau larut dalam air. Sifat larut dalam lemak atau larut dalam air dipakai
sebagai dasar klasifikasi vitamin.Vitamin yang larut dalam air, seluruhnya diberi symbol anggota B
kompleks kecuali (vitamin C ) dan vitamin larut dalam lemak yang baru ditemukan diberi symbol
menurut abjad (vitamin A,D,E,K).Vitamin yang larut dalam air tidak pernah dalam keadaan toksisitas
di didalam tubuh karena kelebihan vitamin ini akan dikeluarkan melalui urin.
D. METABOLISME
Potter & Perry (2012) Nutrien diabsorpsi dalam intestin, termasuk air yang ditransportasikan
melalui sistem sirkulasi ke jaringan tubuh. Melalui perubahan kimia dari metabolisme nutrien diubah
ke jumlah substansi yang diperlukan oleh tubuh. Karbohidrat, protein, dan lemak melakukan
metabolisme untuk menghasilkan energi kimia dan mempertahankan keseimbangan antara
pembentukan dan pemecahan jaringan. Untuk melakukan kerja tubuh, maka energi kimai diproduksi
oleh metabolisme diubah ke tipe energi lain oleh jaringan yang berbeda. Kontraksi otot melibatkan
energi mekanik, fungsi sistem saraf melibatkan energi listrik, dan mekanisme produksi panas
melibatkan energi panas.
Dua tipe dasar metabolisme adalah anabolisme dan katabolisme. Anabolisme merupakan
produksi dari substansi kimia yang lebih kompleks dengan sintesis nutrien. Katabolisme merupakan
pemecahan substansi kimia menjadi substansi yang lebih sederhana. Walaupun katabolisme
memproduksi beberapa energi, kedua proses tersebut memerlukan energi, yang harus tersedia dari
makanan atau sumber energi yang tersimpan.
E. MACAM-MACAM DIET
Hidayat & Uliyah (2015) Pada wanita, masa hamil merupakan masa yakni unsur-unsur gizi
diperlukan jauh lebih banyak dari pada yang diperlukan dalam keadaan biasa. Selain untuk
kebutuhan tubuh sendiri, unsur-unsur ini diperlukan oleh janin agar dapat tumbuh dengan pesat.
Hidayat & Uliyah (2015)Wanita yang selama hamil dan masa menyusui mendapat asupan gizi
dengan baik, maka mempunyai kemungkinan lebih besar untuk menghasilkan air susu dalam jumlah
yang maksimal, yang sangat bermanfaat bagi bayinya.
Hidayat & Uliyah (2015)Secara umum, gangguan kebutuhan nutrisi terdiri atas kekurangan
dan kelebihan nutrisi, obesitas, malnutrisi, diabetes melitus, hipertensi, jantung koroner, kanker, dan
anoreksia nervosa.
1. Kekurangan nutrisi
Kekurangan nutrisi merupakan keadaan yang dialami seseorang dalam keadaan tidak berpuasa
(normal) risiko penurunan berat badan akibat ketidakcukupan asupan nutrisi untuk kebutuhan
metabolisme.
Tanda klinis:
c. Lingkar kulit trisep lengan tengah kurang dari 60% ukuran standar.
Kemungkinan penyebab:
a. Meningkatnya kebutuhan kalori dan kesulitan dalam mencerna kakori akibat penyakit infeksi atau
kanker.
2. Kelebihan nutrisi
Kelebihan nutrisi merupakan suatu keadaan yang dialami seseorang yang mempunyai risiko
peningkatan berat badan akibat asupan kebutuhan metabolisme secara berlebih.
Tanda klinis:
c. Lipatan kulit trisep lebih dari 15 mm pada pria dan 25 mm pada wanita.
Kemungkinan penyebab:
3. Obesitas
obesitas merupakan masalah peningkatan berat badan yang mencapai lebih dari 20% berat badan
normal. Status nutrisinya adalah melebihi kebutuhan metabolisme karena kalebihan asupaasupan
kalori dan penurunan dalam penggunaan kalori.
4. Malnutrisi
Malnutrisi merupakan masalah yang berhubungan dengan kekurangan zat gizi pada tingkat seluler
atau dapat dikatakan sebagai masalah asupan zat gizi yang tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Gejala umumnya adalah berat badan rendah dengan asupan makanan yang cukup atau asupan
kurang dari kebutuhan tubuh, adanya kelemahan otot dan penurunan energi, pucat pada kulit,
membran mukosa, konjungtiva, dan lain-lain.
5. Diabetes melitus
Diabetes melitus merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang ditandai dengan adanya gangguan
metabolisme karbohidrat akibat kekurangan insulin atau penggunaan karbohidrat secara berlebihan.
6. Hipertensi
Hipertensi merupakan gangguan nutrisi yang juga disebabkan oleh berbagai masalah pemenuhan
kebutuhan nutrisi seperti penyebab dari adanya obesitas, serta asupan kalsium, natrium, dan gaya
hidup yang berlebihan.
Penyakit jantung koroner merupakan gangguan nutrisi yang sering disebabkan oleh adanya
peningkatan kolesterol darah dan merokok. Saat ini, gangguan ini sering dialami karena adanya
perilaku atau gaya hidup yang tidk sehat, obesitas, dan lain-lain.
8. Kanker
Kanker merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang disebabkan oleh konsumsi lemak secara
berlebihan.
9. Anoreksia nervosa
Anoreksia nervosa merupakan penurunan berat badan secara mendadak dan berkepanjangan,
ditandai dengan adanya kontipasi, pembengkakan badan, nyeri abdomen, kedinginan, letargi, dan
kelebihan energi.
1. Pengetahuan
Hidayat & Uliyah (2015)Pengetahuan yang kurang tentang manfaat makanan bergizi dapat
memengaruhi pola konsumsi makan. Hal tersebut dapat disebebkan oleh kurangnya informasi
sehingga dapat terjadi kesalahan dalam memahami kebutuhan gizi.
2. Prasangka
Hidayat & Uliyah (2015)Prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makanan bergizi tinggi
dapat memengaruhi status gizi seseorang. Misalnya, dibeberapa daerah, tempe yang merupakan
sumber protein yang paling murah, tidak dijadikan bahan makanan yang layak untuk dimakan karena
masyarakat menganggap bahwa mengonsumsi makanan tersebut dapat merendahkan derajat
mereka.
3. Kebiasaan
Hidayat & Uliyah (2015) Adanya kebiasaan yang merugikan atau pantangan terhadap makanan
tertentu juga dapat memengaruhi status gizi. Misalnya, di beberapa daerah, terdapat larangan
makan pisang dan pepaya bagi para gadis remaja. Padahal, makan tersebut merupakan sumber
vitamin yang sangat baik. Ada pula larangan makan ikan bagi anak-anak karena ikan dianggap dapat
mengakibatkan cacingan, padahal ikan merupakan sumber protein yang sangat baik bagi anal-anak.
4. Kesukaan
Hidayat & Uliyah (2015)Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan dapat
mengakibatkan kurangnya variasi makanan, sehingga tubuh tidak memperoleh zat-zat yang
dibutuhkan secara cukup. Kesukaan dapat mengakibatkan merosotnya gizi pada remaja bila nilai
gizinya tidak sesuai dengan yang diharapkan. Saat ini, para remaja di kota-kota besar di negara kita
memiliki kecenderungan menyenangi makanan tertentu secara berlebihan, seperti makanan cepat
saji (junkfood), bakso, dan lain-lain. Makanan-makanan ini tentu saja dapat berdampak buruk bagi
kesehatan mereka jika dikonsumsi terlalu sering dan berlebihan karena tidak memiliki asupan gizi
yang baik.
5. Ekonomi
Hidayat & Uliyah (2015) Status ekonomi dapat memenuhi perubahan status gizi karena penyediaan
makanan bergizi membutuhkan pendanaan yang tidak sedikit. Oleh karena itu, masyarakat dengan
kondisi perekonomian yang tinggi biasanya mampu mencukupi kebutuhan gizi keluarganya
dibandingkan masyarakat dengan kondisi perekonomian rendah.
1. Pengkajian Keperawatan
Hidayat & Uliyah (2015)Pengkajian keperawatan terhadap masalah kebutuhan nutrisi dapat meliputi
pengkajian khusus masalah nutrisi dan pengkajian fisik secara umum yang berhubungan dengan
kebutuhan nutrisi.
2. Analisis Diagnosis Keperawatan
Hidayat & Uliyah (2015) Diagnosis keperawatan yang kemungkinan terjadi pada masalah kebutuhan
nutrisi, sebagaimana dalam NANDA-Internasional 2012-2014, tersaji pada tabel 16.11. FOTO TABEL
3. Perencanaan Keperawatan
Tujuan:
Rencana tindakan:
a. Monitor perubahan faktor yang menyebabkan terjadinya kekurangan kebutuhan nutrisi atau
kelebihannya dan status kebutuhan nutrisinya.
f. Berikan pendidikan tentang cara diet, kebutuhan kalori, atau tindakan lainnya.
Nutrisi parenteral adalah suatu bentuk pemberian nutrisi yang diberikan langsung melalui pembuluh
darah tanpa melalui saluran pencernakan (Wiryana, 2007). Nutrisi parenteral diberikan apabila usus
tidak dipakai karena suatu hal misalnya: malformasi kongenital intestinal, enterokolitis nekrotikans,
dan distress respirasi berat. Nutrisi parsial parenteral diberikan apabila usus dapat dipakai, tetapi
tidak dapat mencukupi kebutuhan nutrisi untuk pemeliharaan dan pertumbuhan ( Setiati, 2000).
Tunjangan nutrisi parenteral diindikasikan bila asupan enteral tidak dapat dipenuhi dengan baik.
b. Pemberian Nutrisi Melalui Enteral
Lidia Nafratilofa (2013)Nutrisi enteral adalah nutrisi yang diberikan pada pasien yang tidak dapat
memenuhi kebutuhan nutrisinya melalui rute oral, formula nutrisi diberikan melalui selang ke dalam
lambung (gastric tube), nasogastrik tube (NGT), atau jejunum dapat secara manual maupun dengan
bantuan pompa mesin (Dietitisan Association of Australia, 2011).
BAB 3
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kesimpulan dari makalah ini adalahNutrisi atau gizi adalah substansi organik yang
dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari sistem tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan
kesehatan. Nutrisi digunakan untuk makanan sebagai pembentuk energi, dimana setiap jaringan
dalam tubuh bekerja dengan baik. Sistem yang berperan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi
adalah sistem pencernaan yang terdiri atas saluran pencernaan dan organ aksesori.
Macam-macam nutrisi terdiri dari karbohidrat, lipid, protein, mineral, dan vitamin.
Gangguan kebutuhan nutrisi terdiri atas kekurangan dan kelebihan nutrisi, obesitas, malnutrisi,
diabetes melitus, hipertensi, jantung koroner, kanker, dan anoreksia nervosa. Faktor yang
mempengaruhi kebutuhan nutrisi adalah Pengetahuan, prasangka, kebiasaan, kesukaan, ekonomi.
B. SARAN
Saran dari makalah ini adalah setiap manusia membutuhkan nutrisi sebagai pembentuk
energi agar setiap jaringan dalam tubuh bekerja dengan baik. Oleh sebab itu setiap orang harus
terpenuhi kebutuhan nutrisinya, dengan makan makanan yang memiliki gizi seimbang.
DAFTAR PUSTAKA
Proverawati, Kusumawati. (2011). Ilmu Gizi untuk keperawatan & Gizi kesehatan.
Potter, Perry. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktek.
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-srisulastr-5283-2-bab2.pdf.
Hal. 13-14. Diperoleh tanggal 28 mei 2017.
digilib.unimus.ac.id/download.php?id=4440. Hal. 6. Diperoleh tanggal 28 mei 2017.
04 juni 2017.
Lidia L. (2013). Pemberian nutrisi melaluicontinous feeding untuk Menghindari gejala
gastro-oesophageal reflux padaKlien dengan gastrektomi.
Christina Bally di 17.46
Berbagi
1 komentar:
1.
bagus
Balas
Beranda