Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

HIPERKALEMIA DAN HIPOKALEMIA

Ditulis untuk memenuhi sebagai persyaratan tugas mata kuliah KD2

OLEH

KELOMPOK 4
Atika fitri ningsih (181211426)
Bella mustika (181211428)
Diana kartika (181211430)
Fitri Diani (181211435)
Lina suci armelia (181211443)
Winda fitri yunengsih (181211464)
Yelvi nadia wati (181211465)

Dosen pengampu

NS.FITRI WAHYUNI. M. Kep, Sp. Kep. An

PROGRAM STUDI S.1 KEPERAWATAN


SEKOLAH ILMU KESEHATAN
MERCUBAKTIJAYA PADANG
2019
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Dengan menyebut nama Allah SWT. Yang maha pengasih lagi maha penyayang,
kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-NYA, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah dan inayahnya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
komplementer tentang “KD2” tepat pada waktunya.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karna itu dengan tangan terbuka kami menerima segala
saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah Komplementer tentang “KD2” ini dapat
memberikan manfaat manapun inspirasi terhadap pembaca.

Wassalamulaikum warahmatullahi wabarakatuh

Padang, 6 Juni 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG....................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH...............................................................................................1
C. TUJUAN PENULISAN.................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN HIPERKALEMIA DAN HIPOKALEMIA.........................................2


B. PENYEBAB SERTA GEJALA HIPERKALEMIA DAN HIPOKALEMIA................3
C. PENCEGAHAN HIPERKALEMIA DAN HIPOKALEMIA.......................................6

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN..............................................................................................................7
B. SARAN..........................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kalium adalah penting untuk fungsi normal dari otot, jantung, dan saraf. Hal
ini memainkan peran penting dalam mengontrol aktivitas otot polos (seperti otot yang
ditemukan di saluran pencernaan) dan otot rangka (otot-otot ekstremitas dan dada),
serta otot-otot jantung. Hal ini juga penting untuk transmisi normal sinyal listrik
seluruh sistem saraf dalam tubuh. Kadar normal kalium sangat penting untuk
menjaga irama jantung normal listrik. Kedua kadar kalium darah rendah
(hipokalemia) dan kadar kalium darah tinggi (hiperkalemia) dapat menyebabkan ritme
jantung abnormal
Hiperkalemia adalah umum, hal itu di diagnosis pada sampai dengan 8% dari
pasien rawat inap, untungnya kebanyakan pasien memiliki hiperkalemia ringan (yang
biasanya di toleransi dengan baik ). Namun kondisi yang menyebabkan hiperkalemia
ringan bahkan harus di obati untuk mencegah perkembangan hiperkalemia lebih
parah. tingkat yang sangat tinggi kalium dalam darah (hiperkalemia berat) dapat
menyebabkan serangan jantung dan kematian bila tidak di kenali dan di obati dengan
benar.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah makalah ini adalah sebagai
berikut.
1. Apa itu Hiperkalemia dan Hipokalemia ?
2. Apa penyebab serta gejala Hiperkalemia dan Hipokalemia ?
3. Bagaimana pencegahan Hiperkalemia dan Hipokalemia ?

C. TUJUAN PENULISAN
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut.
1. Untuk mengetahui pengertian Hiperkalemia dan Hipokalemia
2. Untuk mengetahui penyebab serta gejala Hiperkalemia dan Hipokalemia
3. Untuk menjelaskan cara pencegahan Hiperkalemia dan Hipokalemia.
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN HIPERKALEMIA
1. HIPERKALEMIA
Hiperkalemia adalah kondisi ketika jumlah kalium dalam darah sangat
tinggi. Kalium memiliki peran yang sangat penting bagi tubuh, terutama dalam
memperlancar fungsi otot, saraf, dan jantung. Namun, terlalu banyak kalium
dalam tubuh dapat menyebabkan terganggunya aktivitas listrik di dalam jantung
yang ditandai dengan melambatnya detak jantung.
Bahkan pada kasus hiperkalemia berat, jantung dapat berhenti berdetak dan
menyebabkan kematian. Umumnya, jumlah kalium yang ideal dalam tubuh adalah
3,5-5,0 mmol/L. Jika jumlah kalium dalam tubuh lebih dari 5,0 mmol/L, maka
pasien dikatakan mengalami hiperkalemia. Peningkatan jumlah kalium dalam
darah disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari gangguan kesehatan hingga efek
samping penggunaan obat-obatan.

2. HIPOKALEMIA
Hipokalemia adalah kondisi ketika kadar kalium dalam aliran darah berada
di bawah batas normal. Dalam kondisi normal, kadar kalium di dalam darah
berkisar antara 3,6 sampai 5,2 milimolar per liter (mmol/L). Namun, apabila kadar
kalium sangat rendah, yakni kurang dari 2,5 mmol/L, maka hal tersebut bisa
berbahaya atau bahkan menyebabkan kematian jika tidak segera ditangani.
Orang yang mengalami gangguan pola makan (misalnya anoreksia
nervosa dan bulimia), pecandu alkohol, atau penderita AIDS lebih berisiko
mengalami kekurangan kalium. Kekurangan kalium juga bisa meningkatkan risiko
komplikasi, seperti kelemahan pada otot, aritmia, dan beberapa gangguan jantung
lainnya.
B. PENYEBAB SERTA GEJALA HIPERKALEMIA DAN HIPOKALEMIA
1. PENYEBAB HIPERKALEMIA
Berikut ini beberapa jenis gangguan kesehatan yang dapat menyebabkan
hiperkalemia:
a.) Gagal ginjal. Gagal ginjal merupakan salah satu penyebab paling umum
hiperkalemia. Ketika fungsi ginjal terganggu, ginjal tidak mampu membuang
kelebihan kalium dalam tubuh. Kondisi ini menyebabkan jumlah kalium dalam
tubuh meningkat.
b.) Diabetes. Tingginya kadar gula (glukosa) dalam darah dan asidosis
menyebabkan keluarnya kalium dari sel dan masuk ke aliran darah. Selain itu,
penderita diabetes juga cenderung mengalami penurunan fungsi ginjal dalam
mengeluarkan kalium melalui urine. Hal inilah yang menyebabkan
meningkatnya jumlah kalium dalam darah penderita diabetes.
c.) Kerusakan jaringan. Rusaknya jaringan menyebabkan sel tubuh yang rusak
melepaskan kalium ke dalam aliran darah. Beberapa hal yang menyebabkan
kerusakan jaringan, antara lain:
d.) Tindakan operasi.
e.) Cedera.
f.) Luka bakar.
g.) Anemia hemolitik.
h.) Rhabdomyolysis, kondisi ketika sel otot mengalami kerusakan. Biasanya
disebabkan cedera otot, konsumsi minuman alkohol yang berlebihan, atau
penyalahgunaan obat.
i.) Penyakit Addison. Kondisi ketika terganggunya fungsi kelenjar adrenal dalam
memproduksi berbagai hormon penting bagi tubuh, salah satunya adalah
aldosteron. Hormon aldosteron membantu mengatur jumlah natrium dan cairan
di ginjal, serta mengeluarkan kalium melalui urine. Jika produksi hormon
aldosteron berkurang, maka berdampak pada meningkatnya jumlah kalium
dalam tubuh.
2. GEJALA HIPERKALEMIA
Gejala hiperkalemia muncul berdasarkan jumlah kalium dalam darah. Gejala
yang dapat muncul adalah:
a.) Lelah dan lemas.
b.) Mual dan muntah.
c.) Gangguan bernapas.
d.) Nyeri dada.
e.) Kesemutan dan mati rasa.
f.) Jantung berdebar.
g.) Kelumpuhan.
h.) Gagal jantung.

3. PENYEBAB HIPOKALEMIA
Beberapa penyakit dan kondisi lainnya yang juga dapat menimbulkan hipokalemia
adalah:
a.) Sindrom Bartter (penyakit genetis pada ginjal yang menyebabkan
ketidakseimbangan garam mineral, termasuk kalium dalam tubuh).
b.) Sindrom Gitelaman (penyakit genetis pada pada ginjal yang menyebabkan
ketidakseimbangan ion dalam tubuh).
c.) Sindrom Liddle (penyakit genetis yang dapat menyebabkan kenaikan tekanan
darah dan juga hipokalemia).
d.) Sindrom Cushing (penyakit kronis yang muncul akibat pengaruh hormon
kortisol pada tubuh dalam jangka panjang).
e.) Familial hypokalemia.
f.) Memakan makanan tertentu yang mengandung
senyawa bentonite dan glycyrrhizin.
g.) Obat diuretik, terutama diuretik yang dapat membuang kalium dari tubuh,
contohnya adalah golongan thiazide.
h.) Kekurangan magnesium.
i.) Malnutrisi.
j.) Gangguan penyerapan kalium.
k.) Hipertiroidisme
l.) Asidosis tubular ginjal tipe 1 dan 2.
m.) Keracunan barium.
4. GEJALA HIPOKALEMIA
Ada beberapa gejala dapat yang muncul jika kadar kalium berada di bawah batas
normal, antara lain:
a.) Kram perut dan sembelit.
b.) Kesemutan dan mati rasa.
c.) Mual, kembung, dan muntah.
d.) Palpitasi atau jantung berdebar.
e.) Pingsan saat tekanan darah rendah.
f.) Sering buang air kecil dan merasa haus.
g.) Kelelahan, serta kram di otot lengan dan kaki.
h.) Gangguan psikologis, seperti depresi, delirium, bingung, atau berhalusinasi.
C. PENCEGAHAN HIPERKALEMIA DAN HIPOKALEMIA
1. PENEGAHAN HIPERKALEMIA
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghindari hiperkalemia, antara lain:
a.)Mengontrol jumlah kalium dalam asupan makanan. Contoh makanan atau
minuman yang banyak mengandung kalium adalah pisang, kentang, kacang-
kacangan, buah persik, daging sapi, dan susu.
b.)Melakukan pemeriksaan kalium berkala pada penderita diabetes, gagal ginjal,
atau pada orang yang mengonsumsi obat-obatan yang dapat meningkatkan
kadar kalium.

2. PENCEGAHAN HIPERKALEMIA
Kekurangan kalium bisa dihindari dengan menjaga agar kadar kalium dalam
darah tetap pada kondisi normal. Ada beberapa makanan yang bisa dikonsumsi
untuk membuat kadar kalium tetap normal, di antaranya adalah:
a.) Alpukat
b.) Pisang
c.) Buah ara
d.) Kiwi
e.) Jeruk
f.) Bayam
g.) Tomat
h.) Susu
i.) Kacang-kacangan
j.) Selai kacang
k.) Gandum
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Hiperkalemia adalah kondisi ketika jumlah kalium dalam darah sangat tinggi.
Kalium memiliki peran yang sangat penting bagi tubuh, terutama dalam memperlancar
fungsi otot, saraf, dan jantung. Namun, terlalu banyak kalium dalam tubuh dapat
menyebabkan terganggunya aktivitas listrik di dalam jantung yang ditandai dengan
melambatnya detak jantung. Hipokalemia adalah kondisi ketika kadar kalium dalam
aliran darah berada di bawah batas normal. Dalam kondisi normal, kadar kalium di
dalam darah berkisar antara 3,6 sampai 5,2 milimolar per liter (mmol/L). Namun, apabila
kadar kalium sangat rendah, yakni kurang dari 2,5 mmol/L, maka hal tersebut bisa
berbahaya atau bahkan menyebabkan kematian jika tidak segera ditangani.

B. SARAN
1. bagi mahasiswa yang telah mengetahui tentang keseimbangan kalium dalam cairan
tubuh agar selalu mengingat dan memahami tentang keseimbangan kalium dalam
cairan tubuh
2. bagi mahasiswa yang telah mengembangkannya agar mampu membagi ilmu dan
pengetahuan tentang keseimbangan kalium dalam cairan tubuh.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.alodokter.com/kekurangan-kalium

https://www.alodokter.com/hiperkalemia

https://www.honestdocs.id/hipokalemia

Anda mungkin juga menyukai