Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH ILMU DASAR KEPERAWATAN

SISTEM PERSARAFAN

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Ilmu Dasar Keperawatan

Disusun Oleh
Kelompok 1:

Ai Maesyaroh

Alfira Nur Faridah Agustin

Anggi Fitriani

Anisa Melani

Ari Desyana Fitri

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BHAKTI KENCANA


BANDUNG

2018

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas segala hidayah dan rahmat-Nya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Pada dasarnya, tujuan dibuatnya

makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas dalam mata kuliah Ilmu Dasar

Keperawatan. Dengan diselesaikannya makalah yang berjudul “Sistem Persarafan” ini

diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan keperawatan di Indonesia.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu,

membimbing dan memberikan dukungan kepada penulis dalam pelaksanaan pembuatan

makalah dan dengan terselesaikannya makalah ini, penulis ingin menyampaikan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak

kekurangan baik dalam pengolahan data maupun dalam sistematika penulisan makalah.

Untuk itu kami harapkan dari semua pihak guna menyempurnakan dalam penyusunan

makalah selanjutnya. Terlepas dari kekurangan yang ada, kami berharap semoga

makalah ini dapat memberikan manfaat, Baik bagi kami sendiri maupun pembaca pada

umumnya.

Bandung, 19 Oktober 2018

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1


1.1 Latar Belakang ........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................1
1.3 Tujuan Makalah ......................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 3


2.1 Pengertian Saraf ......................................................................................3
2.2 Pengertian Sistem Saraf ..........................................................................3

BAB III PEMBAHASAN MASALAH ...................................................... 4


3.1 Pengertian Sistem Persarafan ..................................................................4
3.2 Anatomi dan Fisiologi Sistem Persarafan ...............................................6
3.3 Fungsi Sistem Persarafan ........................................................................7
3.4 Komponen Sistem Saraf pada Manusia ..................................................8
3.5 Susunan Sistem Saraf pada Manusia.......................................................12
3.6 Mekanisma Kerja Sistem Persarafan ......................................................19
3.7 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kerja Sistem Persarafan .................20
3.8 Gejala dan Gangguan pada Sistem Persarafan ........................................21

BAB IV PENUTUP ....................................................................................... 28


4.1 Kesimpulan ............................................................................................. 28
4.2 Saran ........................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... iv

LAMPIRAN PENUGASAN III ................................................................... v

iii
DAFTAR PUSTAKA

o https://wahid-biyobe.blogspot.com/2014/05/komponen-penyusun-sel-saraf-

dan.html

o http://www.ilmudasar.com/2016/09/Pengertian-Fungsi-Susunan-Komponen-

Sistem-Saraf-Pada-Manusia-adalah.html

o https://id.wikipedia.org/wiki/Saraf

o Tim Master Eduka. 2014. Strategi & Kupas Tuntas SKL UN SMA & MA IPA

2015. Solo : Genta Smart Publisher

o Muttaqin, Arif. 2008. Pengantar Asuhan Keperawartan Klien dengan Gangguan

Sistem Persarafan. Jakarta : Salemba Medika

o Pratiwi, dkk. 2016. Biologi untuk SMA/MA Kelas IX Berdasarkan Kurikulum

2013 Edisi Revisi. Jakarta : Erlangga

o Feriyawati, Lita. 2006. Anatomi Sistem Saraf dan Peranannya dalam Regulasi

Kontraksi Otot Rangka. Medan : Fakultas Kedokteran USU

o Irianto, Kus. 2004. Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia Untuk Paramedis. Bandung

: Yrama Widya

o Nur, Iis. 2013. Sistem Saraf Pada Manusia. Bandung : Sekolah Tinggi Farmasi

o Sari, Mega. 2014. Sistem Ventrikel dan Liquor Cerebrospinal. Medan : Fakultas

Kedokteran USU

o American Association of Neurological Surgeons AANS. Anatomy of the Brain.

o Canadian Cancer Society. Brain and spinal tumors. The brain and spinal cord.

o Rughani, A. Medscape (2015). Drugs & Diseases. Brain Anatomy.

o Hoffman, M. WebMD (2017). Picture of the Brain

iv
LAMPIRAN

PENUGASAN III

ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PERSARAFAN

Learning Objective :

1. Jelaskan anatomi fisiologi dari embrio sampai dewasa

Pada hampir semua mahluk hidup suatu generasi baru dimulai dari suatu telur yang

telah difertilisasi (dibuahi), atau zigot yaitu suatu sel hasil penggabungan dari sel induk

betina dan sel induk jantan, dimana masing-masing induk berperan dalam menentukan

sifat-sifat individu baru yakni dalam hal ukuran, bentuk, perlengkapan fisiologis dan

pola perilakunya. Pada proses perkembangan manusia melalui berbagai tahap yang

dimulai dari gametogenesis pada masing-masing induk, dimana induk jantan mengalami

spermatogenesis (proses pembentukan sperma), dan induk betina mengalami oogenesis

( proses pembentukan ovum). Setelah terjadi vertilisasi (proses peleburan dua gamet

sehingga terbentuk individu dengan sifat genetik yang berasal dari kedua induknya)

maka akan terbentuk zigot. Zigot akan mulai membentuk suatu organisme yang

multiseluler yang dilakukan dengan proses-proses pembelahan. Pembelahan awal yang

terjadi disebut sebagai blastulasi, dimana sel yang merupakan hasil fertilisasi antara dua

induk mengalami pembelahan menjadi 2, 4, 8, 16, 32, 64, 128, 256, dsb.

v
(Proses Perkembangan Janin Manusia)

Setelah beberapa kali mengalami pembelahan sinkron, embrio kemudian

membentuk suatu bola yang disebut morulla. Setelah embrio menjalani tahap

pembelahan dan pembentukan blastula, embrio akan masuk kedalam suatu tahapan yang

paling kritis selama masa perkembangannya, yaitu stadium grastula.

Grastulasi (proses pembentukan grastula) ditandai dengan perubahan susunan yang

sangat besar dan sangat rapi dari sel-sel embrio. Grastulasi akan menghasilkan suatu

embrio yang mempunyai tiga lapisan lembaga yaitu lapisan endoderm disebelah dalam,

mesoderm disebelah tengah dan ektoderm disebelah luar. Dalam perkembangan

selanjutnya, ketiga lapisan lembaga akan membentuk jaringan-jaringan khusus dan

organ-organ tubuh, dimana proses ini disebut organogenesis. Organ pertama yang

terbentuk adalah jantung. Perkebangan embrio manusia sangatlah kompleks dimana

pada awalnya hanya satu sel kemudian berkembang menjadi individu yang terdiri dari

vi
miliaran sel. Oleh karena itu, perlu suatu pembelajaran khusus mengenai perkembangan

manusia.

(Tahapan Perkembangan Manusia)

2. Jelaskan sel-sel sistem syaraf

Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron bergabung

membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan). Satu sel saraf

tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson.

a) Badan Sel

Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf. Badan sel

berfungsi untuk menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson.

Pada badan sel saraf terdapat inti sel, sitoplasma, mitokondria, sentrosom, badan

golgi, lisosom, dan badan nisel. Badan nisel merupakan kumpulan retikulum

endoplasma tempat transportasi sintesis protein.

vii
b) Dendrit

Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang-cabang. Dendrit merupakan

perluasan dari badan sel. Dendrit berfungsi untuk menerima dan mengantarkan

rangsangan ke badan sel.

c) Akson

Akson disebut neurit. Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan

perjuluran sitoplasma badan sel. Di dalam neurit terdapat benang-benang halus

yang disebut neurofibril. Neurofibril dibungkus oleh beberapa lapis selaput myelin

yang banyak mengandung zat lemak dan berfungsi untuk mempercepat jalannya

rangsangan. Selaput myelin tersebut dibungkus oleh sel-sel sachwann yang akan

membentuk suatu jaringan yang dapat menyediakan makanan untuk neurit dan

membantu pembentukan neurit.

Ada tiga macam sel saraf yang dikelompokkan berdasarkan struktur dan fungsinya,

yaitu :

(1) Sel saraf sensorik, adalah sel saraf yang berfungsi menerima rangsangan dari

reseptor yaitu alat indera.

(2) Sel saraf motorik, adalah sel saraf yang berfungsi mengantarkan rangsangan

ke efektor yaitu otot dan kelenjar. Rangsangan yang diantarkan berasal atau

diterima dari otak dan sumsum tulang belakang.

(3) Sel saraf penghubung, adalah sel saraf yang berfungsi menghubungkan sel

saraf satu dengan sel saraf lainnya. Sel saraf ini banyak ditemukan di otak dan

sumsum tulang belakang. Sel saraf yang dihubungkan adalah sel saraf sensorik

dan sel saraf motorik.

viii
3. Jelaskan anatomi sistem syaraf

(1) Sistem Saraf Pusat (SSP)

SSP terdiri atas otak dan medula spinalis. Merupakan organ kompleks: jaringan

saraf, pembuluh darah, jaringan ikat pelindung, dan pendukung. Berfungsi untuk

mengintegrasi, memproses, dan mengkoordinasi data sensorik dengan perintah

motorik.

(2) Sistem Saraf Tepi (SST)

SST terdiri atas neuron aferen dan eferen sistem saraf somatis (SSS) serta neuron

sistem saraf otonom/viseral (SSO). Berfungsi untuk menerima rangsang,

menghantarkan informasi sensorik, dan membawa perintah motorik ke jaringan dan

sistem perifer. Berkas akson (serat saraf) untuk membawa informasi sensorik dan

perintah motorik. Setiap berkas saraf berhubungan dengan pembuluh darah dan

jaringan ikat  saraf tepi (nerves). Nerves yang keluar dari otak  saraf kranial,

dam nerves yang keluar dari medula spinalis  saraf spinal.

4. Jelaskan fisiologi sistem syaraf

Fungsi Sel saraf dan Potensial Aksi

Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron bergabung

membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan). Satu sel saraf

tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson.

(1) Badan sel

Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf Badan sel

berfungsi untuk menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson. Pada

badan sel saraf terdapat inti sel, sitoplasma, mitokondria, sentrosom, badan golgi,

ix
lisosom, dan badan sel. Badan sel merupakan kumpulan retikulum endoplasma tempat

transportasi sintesis protein.

(2) Dendrit

Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang. Dendrit merupakan

perluasan dari badan sel. Dendrit berfungsi untuk menerima dan mengantarkan

rangsangan ke badan sel.

(3) Akson

Akson disebut neurit. Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan

perjuluran sitoplasma badan sel. Di dalam neurit terdapat benang-benang halus yang

disebut neurofibril. Neurofibril dibungkus oleh beberapa lapis selaput mielin yang

banyak mengandung zat lemak dan berfungsi untuk mempercepat jalannya rangsangan.

Selaput mielin tersebut dibungkus oleh sel- selsachwann yang akan membentuk suatu

jaringan yang dapat menyediakan makanan untuk neurit dan membantu pembentukan

neurit. Lapisan mielin sebelah luar disebut neurilemma yang melindungi akson dari

kerusakan. Bagian neurit ada yang tidak dibungkus oleh lapisan mielin. Bagian ini

disebut dengan nodus ranvier dan berfungsi mempercepat jalannya rangsangan.

Ada tiga macam sel saraf yang dikelompokkan berdasarkan struktur dan fungsinya,

yaitu:

(1) Sel saraf sensorik

Sel saraf yang berfungsi menerima rangsangan dari reseptor yaitu alat indera.

(2) Sel saraf motorik

Sel saraf yang berfungsi mengantarkan rangsangan ke efektor yaitu otot dan

kelenjar. Rangsangan yang diantarkan berasal atau diterima dari otak dan sumsum

tulang belakang.

x
(3) Sel saraf penghubung

Sel saraf yang berfungsi menghubungkan sel saraf satu dengan sel saraf lainnya.

Sel saraf ini banyak ditemukan di otak dan sumsum tulang belakang. Sel saraf yang

dihubungkan adalah sel saraf sensorik dan sel saraf motorik.

5. Jelaskan mekanisme hantaran impuls pada sistem syaraf

Penghantaran implus baik yang berupa rangsangan atau pun tanggapan melalui

serabut saraf (akson) dapat terjadi karena adanya perbedaan potensial listrik antara

bagian luar dan bagian dalam sel. Kecepatan perjalanan perbedaan potensial bervariasi

antara 1 sampai dengan 120m/detik, tergantung pada diameter akson dan ada atau

tidaknya selubung mielin. Bila impuls telah lewat maka untuk sementara serabut saraf

tidak dapat dilalui oleh impuls, karena terjadi perubuhan potensial kembali seperti

semula (potensial istirahat). Untuk dapat berfungsi kembali diperlukan waktu 1/500

sampai 1/1000 detik.

Energi yang digunakan berasal dari pernapasan sel yang dilakukan oleh

mitokondria dalm sel saraf. Stimulasi yang kurang kuat atau di bawah ambang

(thershold) tidak akan menghasilkan impus yang dapat merubah potensial listrik.

Sedangkan stimulasi yang kuat dapat menimbulkan jumlah impuls yang lebih besar

pada periode waktu tertentu dari pada impuls yang lemah.

Penghantar impus melalui sinapsis

Titik temu antara terminal akson salah satu neuron dengan neuron lain dinamakan

sinapsis. Setiap terminal akson membengkak membentuk tonjolan sinapsis. Di dalam

sitoplasma tonjolan sinapsis terdapat struktur kumpulan membran kecil berisi

neurotransmitter; yang di sebut vesikula sinapsis.neuro yang berakhir pada tonjolan

sinapsis disebut neuron pra-sinapsis. Membran ujung dendrit dari sel berikutnya yang

xi
membentuk sinapsis disebut post-sinapsis. Kemudian Vesikula akan melepaskan

neurotransmiter berupa asetilkolin.

Neurotransmiter adaah suatu zat kimia yang dapat menyeberangkan impuls dari

neuron pra-sinapsis ke postinapsis. Ada beberapa macam neurptransmiter misalnya

asetilkolin yang terdapat di seluruh tubuh noradrenalin terdapat di sistem saraf simpatik,

dan dopamin serta serotonin yang terdapat di otak. Asetilkolin kemudian berdifusi

melewati celah sinapsis dan menempel pada reseptor yang terdapat pada membran post-

sinapsis.

6. Jelaskan bagian dan fungsi pada lapisan otak

Otak Besar (Cerebrum)

Cerebrum merupakan bagian otak yang terbesar. Cerebrum dibagi menjadi dua

bagian yakni belahan otak kanan dan belahan otak kiri. Kedua belahan itu terhubung

oleh serabut saraf di bagian bawahnya. Secara umum, belahan otak kanan mengontrol

sisi kiri tubuh, dan belahan otak kiri mengontrol sisi kanan tubuh. Permukaan luar

cerebrum disebut Cerebral Cortex (grey matter), ini merupakan area otak di mana sel

saraf membuat koneksi yang disebut sinaps, yaitu suatu sistem saraf yang

mengendalikan aktivitas otak. Bagian dalam cerebrum mengandung sel-sel saraf

bermielin (terbungkus mielin) yang menyampaikan informasi antara otak dan saraf

tulang belakang.Otak besar dibagi menjadi 4 bagian yang disebut bagian yang disebut

lobus, yakni lobus frontal (depan), parietal (atas), temporal (samping), dan oksipital

(belakang).

 Lobus frontal mengendalikan gerakan, ucapan, perilaku, memori, emosi,

kepribadian dan fungsi intelektual, seperti proses berpikir, penalaran, pemecahan

masalah, pengambilan keputusan, dan perencanaan.

xii
 Lobus parietal mengendalikan sensasi, seperti sentuhan, tekanan, nyeri dan suhu.

Lobus ini juga mengendalikan orientasi spasial (pemahaman tentang ukuran, bentuk

dan arah).

 Lobus temporal mengendalikan indera pendengaran, ingatan dan emosi. Lobus

temporal kiri juga mengendalikan fungsi bicara.

 Lobus oksipital mengendalikan penglihatan.

Otak Kecil (Cerebellum)

Cerebellum atau otak kecil terletak di bawah otak besar pada bagian belakang otak,

tepatnya di bawah lobus oksipital. Sama seperti otak besar, otak kecil juga memiliki dua

belahan otak dan berwarna abu-abu dan putih. Otak kecil bertanggung jawab terhadap

pengaturan gerakan, keseimbangan, mengatur sikap atau posisi/postur tubuh, hingga

koordinasi otot. Cerebellumpenting dalam kemampuan seseorang untuk melakukan

tindakan cepat dan berulang seperti bermain video game. Tapi juga penting untuk

mengendalikan gerakan halus seperti ketika dokter melakukan prosedur bedah atau

orang yang sedang melukis.

Batang Otak (Brainstem)

Batang otak adalah seikat jaringan saraf di dasar otak. Ini berfungsi sebagai stasiun

pemancar yang menghubungkan otak besar ke saraf tulang belakang, serta mengirim

dan menerima pesan antara berbagai bagian tubuh dan otak. Batang otak terdiri dari tiga

struktur utama, yakni otak tengah, pons, dan medulla oblongata. Otak tengah adalah

pusat gerak okular penting, sementara pons terlibat dalam koordinasi gerakan mata dan

wajah,menangkap sensasi di wajah, pendengaran dan keseimbangan. Adapun, medulla

oblongata mengendalikan fungsi pernapasan, tekanan darah, irama jantung, dan

menelan. Pesan dari korteks ke saraf tulang belakang dan saraf yang bercabang dari

xiii
saraf tulang belakang dikirim Batang otak juga memiliki saraf kranial yang berfungsi

mengendalikan pendengaran, gerakan mata, menelan, dan gerakan pada otot wajah,

leher, bahu, dan lidah. Saraf kranial untuk penciuman dan penglihatan berasal dari otak

besar.

Lapisan Otak (Meningen)

Menurut Willson (2006), selaput otak terdiri atas tiga lapisan yaitu:

(1) Durameter

Durameter merupakan selaput terluar yang tebal dan kuat. Struktur ini

mengandung serabut kolagen elastis, fibrosit, saraf, pembuluh darah, dan

pembuluh limfe. Pada bagian tengkorak terdiri atas selaput (perios) tulang

tengkorak dan durameter tropia bagian dalam. Durameter mengandung

rongga yang mengalirkan darah dari vena otak, dan dinamakan sinus vena.

Durameter memiliki fungsi untuk melindungi otak karena sifatnya yang kuat

dan agak lentur.

(2) Arachnoid

Membran Arachnoid merupakan lapisan yang terdiri dari fibrosit berbentuk

pipih dan serabut kolagen. Arachnoid memiliki dua bagian, yaitu bagian yang

berhubungan dengan durameter, dan bagian yang berhubungan dengan

xiv
piameter. Arachnoidea berada dalam balon yang berisi cairan. Ruang sub

arachnoid pada bagian bawah serebelum merupakan ruangan yang agak besar

disebut sistermagna. Ruangan tersebut dapat dimasukkan jarum kedalam

melalui foramen magnum untuk mengambil cairan otak, atau disebut fungsi

sub oksipitalis.Arachnoid merupakan struktur yang transparan dengan sel –

sel yang kedap air, berfungsi untuk bantalan sistem saraf pusat.

(3) Piameter

Piameter adalah membran yang paling dekat dengan otak. Piameter

merupakan membran tipis, halus dan lembut. Bentuk piameter berliku – liku

mengikuti struktur luar otak. Piameter disusun oleh sel fibrosit dan sedikit

serabut kolagen serta pembuluh darah yang menembus otak. Piameter

berhubungan dengan arachnoid melalui struktur jaringan ikat. Tepi flak

serebri membentuk sinus longitudinal inferior dan sinus sagitalis inferior

yang mengeluarkan darah dari flak serebri tentorium memisahkan serebrum

dengan serebelum Piameter dapat juga berfungsi sebagai penyuplai nutrisi

bagi jaringan saraf.

7. Jelaskan istilah syaraf pra ganglion dengan post ganglion

Saraf simpatik dan parasimpatik adalah bagian dari sistem saraf otonom. Sistem

saraf otonom mengatur kerja jaringan dan organ tubuh yang tidak disadari atau yang

tidak dipengaruhi oleh kehendak kita. Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf

yang berasal dari otak maupun dari sumsum tulang belakang dan menuju organ yang

bersangkutan. Jaringan dan organ tubuh diatur oleh sistem saraf otonom adalah

pembuluh darah dan jantung. Dalam sistem ini terdapat beberapa jalur dan masing-

masing jalur membentuk sinapsis yang kompleks dan juga membentuk ganglion. Urat

xv
saraf yang terdapat pada pangkal ganglion disebut urat saraf pra ganglion dan yang

berada pada ujung ganglion disebut urat saraf post ganglion.

8. Jelaskan mengenai plexus nerve

Pleksus saraf (plexus nerve) adalah pleksus (jaringan percabangan) yang memotong

saraf. Pleksus saraf terdiri dari serabut aferen dan eferen yang timbul dari

penggabungan rami anterior saraf tulang belakang dan pembuluh darah. Ada lima

plexus saraf tulang belakang, kecuali di daerah toraks, serta bentuk lain dari pleksus

otonom, banyak di antaranya merupakan bagian dari sistem saraf enterik. Saraf yang

muncul dari pleksus memiliki fungsi sensorik dan motorik. Fungsi ini termasuk

kontraksi otot, pemeliharaan koordinasi dan kontrol tubuh, dan reaksi terhadap sensasi

seperti panas, dingin, nyeri, dan tekanan. Ada beberapa plexus dalam tubuh, termasuk:

A. Plexus Spinal

(1) Plexus servikal  berfungsi untuk kepala, leher, dan bahu

(2) Plexus brakialis  berfungsi untuk dada, bahu, lengan, dan tangan

(3) Lumbar plexus  berfungsi untuk punggung, perut, selangkangan, paha, lutut,

dan betis

(4) Plekxus sakral  berfungsi untuk panggul, pantat, alat kelamin, paha, betis,

dan kaki

(5) Plekxus ulkuseus  berfungsi untuk daerah kecil diatas tulang ekor

B. Plexus Otonom

(1) Celiac plekxus (solar plekxus)  berfungsi untuk organ internal

(2) Plekxus auerbach (plekxus myenteric)  berfungsi untuk saluran

gastrointestinal

(3) Plekxus plekxus (solar plekxus)  berfungsi untuk organ internal

xvi
(4) Plekxus pharafeus nervus vagus  berfungsi untuk palatum dan faring

(5) Plekxus jantung  berfungsi untuk jantung

9. Jelaskan mekanisme pengaturan sistem syaraf pada berbagai sistem organ

Seperti halnya jaringan komputer, sistem saraf mengirimkan sinyal-sinyal listrik

yang sangat kecil dan bolak-balik, dengan membawa informasi dari satu bagian tubuh

ke bagian tubuh yang lain. Sinyal listrik tersebut dinamakan impuls (rangsangan). Ada

dua cara yang dilakukan neuron sensorik untuk menghantarkan impuls tersebut, yakni

melalui membran sel atau membran plasma dan sinapsis.

Penghantaran Impuls Saraf melalui Membran Plasma

Di dalam neuron, sebenarnya terdapat membran plasma yang sifatnya

semipermeabel. Membran plasma neuron tersebut berfungsimelindungi cairan

sitoplasma yang berada di dalamnya. Hanya ion-ion tertentu akan dapat bertranspor

aktif melewati membran plasma menuju membran plasma neuron lain.

Apabila tidak terdapat rangsangan atau neuron dalam keadaan istirahat, sitoplasma

di dalam membran plasma bermuatan listrik negatif, sedangkan cairan di luar membran

bermuatan positif. Keadaan yang demikian dinamakan polarisasi atau potensial

istirahat. Perbedaan muatan ini terjadi karena adanya mekanisme transpor aktif yakni

pompa natrium-kalium. Konsentrasi ion natrium (Na+) di luar membrane plasma dari

suatu akson neuron lebih tinggi dibandingkan konsentrasi di dalamnya. Sebaliknya,

konsentrasi ion kalium (K+) di dalamnya lebih besar daripada di luar. Akibatnya,

mekanisme transpor aktif terjadi pada membran plasma.

Kemudian, apabila neuron dirangsang dengan kuat, permeabilitas membran plasma

terhadap ion Na+ berubah meningkat. Peningkatan permeabilitas membran ini

xvii
menjadikan ion Na+ berdifusi ke dalam membran, sehingga muatan sitoplasma berubah

menjadi positif. Fase seperti ini dinamakan depolarisasi atau potensial aksi.

Sementara itu, ion K+ akan segera berdifusi keluar melewati membrane Fase ini

dinamakan repolarisasi. Perbedaan muatan pada bagian yang mengalami polarisasi dan

depolarisasi akan menimbulkan arus listrik.

Nah, kondisi depolarisasi ini akan berlangsung secara terus-menerus, sehingga

menyebabkan arus listrik. Dengan demikian, impuls saraf akan terhantar sepanjang

akson. Setelah impuls terhantar, bagian yang mengalami depolarisasi akan meng alami

fase istirahat kembali dan tidak ada impuls yang lewat. Waktu pemulihan ini dinamakan

fase refraktori atau undershoot

10. Jelaskan pengeluaran cairan serebrovaskuler

Sistem serebrovaskular memberi otak aliran darah yang banyak mengandung zat

makanan yang penting bagi fungsional otak. Empat arteri besar menyalurkan darah ke

otak: dua arteri karotis interna dan dua arteri vertebralis (yang menyatu dengan arteri

basilaris untuk membentuk sistem vertebrobasilar). Darah arteri yang menuju ke otak

berasal dari arkus aorta. Secara umum, arteri-arteri serebrum bersifat penetrans atau

konduktans. Arteri-arteri konduktans (karotis, serebri media dan anterior, vertebralis,

basilaris, dan serebri posterior) serta cabang-cabangnya membentuk suatu jaringan yang

ekstensif di permukaan otak. Secara umum, arteri karotis dan cabang-cabangnya

memperdarahi bagian terbesar dari hemisfer serebrum, dan arteri vertebralis

memperdarahi dasar otak dan serebelum. Arteri-arteri penetrans adalah pembuluh yang

menyalurkan makanan dan berasal dari arteri-arteri konduktans. Pembuluh-pembuluh

ini masuk ke otak dengan sudut tegak lurus serta menyalurkan darah ke strukturstruktur

xviii
yang terletak di bawah korteks (talamus, hipotalamus, kapsula interna, dan ganglia

basal) (Hartwig, 2012).

11. Jelaskan mekanisme kerja simpatis dan parasimpatis

Cara kerja sistem saraf simpatik berlawanan dengan cara kerja sistem saraf

parasimpatik. Keduanya mengontrol sebagian besar organ dalam tubuh. Ada dua jenis

neuron yang terlibat dalam transmisi impuls (sinyal) melalui saraf simpatik yaitu pre-

ganglionik dan pos-ganglionik. Neuron preganglionik berasal dari daerah

torakolumbalis dari sumsum tulang belakang dan menuju ke ganglion dimana mereka

bersinapsis dengan neuron posganglionik. Disana, neuron postganglionik memanjang ke

sebagian besar tubuh. Pada sinapsis dalam ganglia, neuron preganglionik melepaskan

asetilkolin, sebuah neurotransmitter yang mengaktifkan reseptor nicotinic acetylcholine

pada neuron postganglionik. Untuk mencapai organ dan kelenjar target, akson harus

menempuh perjalanan jauh dalam tubuh.

xix
12. Jelaskan factor-faktor yang mempengaruhi perkembangan sistem saraf pada janin,

anak dan dewasa

(1) Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan sel saraf mulai

dari masa dalam kandungan. Sebagai contoh pentingnya asam folat dalam

pertumbuhan kantong saraf (neuronal tube) selama perkembangan janin. Kelainan

genetik tertentu dapat menimbulkan gejala atau penyakit yang berhubungan dengan

sistem saraf.

(2) Faktor- faktor yang diperlukan dalam pemeliharaan sel saraf agar dapat berfungsi

secara baik. Sebagai contoh keperluan nutrisi, baik oksigen dan glukosa. Sehingga

semua kondisi yang menyebabkan nutrisi sel berkurang atau berhenti dapat

mengganggu sel saraf.

(3) Faktor-faktor yang mempengaruhi kelangsungan hidup sel saraf. Semua faktor yang

menyebabkan sel saraf mengalami cedera ataupun kematian seperti trauma pada

saraf, gangguan pembuluh darah, kelainan autoimun, infeksi, metabolik, kelainan

endokrin obat-obatan, tumor dan lain-lain akan mempengaruhi kerja sel saraf.

(4) Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan, penghantaran maupun pengolahan

impuls saraf. Sebagai contoh untuk membentuk impuls saraf dalam bentuk

potensial aksi listrik dibutuhkan peranan elektrolit. Kekurangan kadar elektrolit

tertentu akan mempengaruhi pembentukan impuls saraf.

xx

Anda mungkin juga menyukai