Anda di halaman 1dari 11

Windshield Survey

Lokasi pengamatan : Gang Balapan I, RT 03/ RW 18, Gamping Kidul, Ambarketawang, Gamping, Sleman,
Yogyakarta

Kami telah melakukan observasi dan wawancara dengan Pak Sukoco yang merupakan ketua RT 03/RW
18, Gamping Kidul, Ambarketawang, Gamping, Sleman, Yogyakarta, pada tanggal 22 Februari 2013. Dari
hasil wawancara kami mendapatkan informasi dan beberapa data warganya sebagai berikut.

1. Tipe perkampungan/pedesaan

Lokasi yang kami amati merupakan tipe perkampungan dengan bentuk perumahan. Di lingkungan ini
juga dapat dikatakan lingkungan semi usaha karena didapatkan beberapa warga yang membuka usaha
seperti catering, warung kecil, warung makan, kos-kosan, dan lainnya.

2. Lingkungan tempat tinggal

Di lingkungan ini bangunannya merupakan rumah tunggal, karena terpisah antara rumah satu dengan
yang lainnya.

3. Umur area perumahan

Mayoritas merupakan bangunan baru, terdapat satu bangunan lama tapi terpelihara dengan baik, serta
terdapat satu bangunan rusak yang dijadikan sebagai gudang.

4. Karateristik social-kultural

Setelah kami mewawancarai bapak RT, kami mendapatkan data bahwa variasi umur di RT ini berkisar
antara 49-50 tahun. Ras dan etnik di sini banyak yang pendatang karena banyak anak kost-kostan tapi
bapak RT-nya tidak menjelaskan darimana saja pendatang berasal, tetapi di sini tetap ada orang asli
Yogyakarta walaupun sudah tidak terlalu banyak lagi. Kami tidak mendapatkan data tentang pekerjaan
atau pengangguran di sini karena bapak RT-nya juga tidak memberitahukan berapa warga yang bekerja
ataupun yang pengangguran. Begitu pula dengan data tentang siswa sekolah atau drop-out. Tanda
adanya kurang punya harapan setelah kami observasi tidak ada karena kami melihat warga di sini
walaupun mereka tidak bekerja mereka mempunyai usaha masing-masing dan dilihat juga dari
bangunan rumah di sini merupakan bangunan baru sehingga tidak terlihat tanda adanya kurang punya
harapan.

5. Lingkungan

a. Tampakan umum
Saat kami berkeliling di sekitar RT 03, halaman di setiap rumah terlihat bersih dan tertata rapi. Untuk
jalan di RT 03 terlihat bersih dan hampir di setiap rumah warga terdapat pagar dan di atasnya diberi
tanaman yang ditaruh dalam pot. Untuk pekarangannya, hampir setiap rumah warga mempunyai
pekarangan. Di pekarangan rumah warga ditanami banyak pohon.

Setiap rumah warga banyak sekali ditanami pohon dan bunga-bunga sehingga keadaan di lingkungan RT
03 terasa nyaman dan sejuk.

Tidak ada tanda-tanda seni tetapi pada saat masuk gang terdapat gapura yang telah selesai dibangun
akhir tahun 2012.

b. Bahaya lingkungan

Di RT 03 tidak terdapat polusi karena di sini banyak pohon yang tumbuh subur sehingga suasana di sini
sangat sejuk dan nyaman, udara pun sangat segar.

Di RT 03 setiap sampah dari rumah warga biasanya setiap pagi ada petugas khusus untuk mengambil
sampah dan dibuang di tempat pembuangan sampah. Selain itu ada salah satu rumah warga terdapat
sampah-sampah daun kering yang hanya dikumpulan dan dibiarkan agar menjadi pupuk kompos.

Di RT 03 tidak terdapat area bermain berbahaya, karena di sana hanya terdapat gang kecil.

Di RT 03 penerangan jalan terdapat di setiap sisi jalan sehingga jika malam hari jalan-jalan di RT 03 selalu
terang.

Di RT 03 tidak terdapat pemadam kebakaran.

Lalu lintas di RT 03 sangat lancar, karena lingkungan RT 03 terletak di gang sehingga jarang kendaraan
yang lewat.

Di RT 03 tidak terdapat polisi untuk keamanan, tetapi setiap malam ada bapak-bapak yang bertugas
untuk ronda malam.

c. Stressor Lingkungan

Di lingkungan RT ini tidak adanya kegaduhan atau keramaian, karena di dalam kawasan ini cukup
tenang.

Tidak ditemukannya tanda-tanda yang menyebabkan kriminal, karena di dalam kawasan RT ini, terdapat
poskamling yang masih aktif dan dari penyataan penduduk sekitar didapatkan informasi bahwa setiap
malam selalu ada warga yang berpatroli keliling RT.

Tidak ditemukannya tanda-tanda penyalahan penggunaan obat terlarang, karena di dalam RT tersebut
banyak kegiatan-kegiatan positif yang diterapkan, seperti RisMa (remaja Masjid), Karang Taruna, dan
lain-lain.
Tidak terdapat tanda-tanda kemiskinan, karena dalam kawasan RT ini banyak terdapat usaha-usaha
warga, seperti warung makan, chatering, dan kos-kosan.

6. Sumber-sumber (yang ada dan yang tidak ada)

Fasilitas tempat belanja atau daerah belanja di wilayah RT 03 yaitu warung-warung kecil yang menjual
berbagai macam kebutuhan sehari-hari misalkan sabun, makanan kecil dan lain sebagainya. Untuk
kebutuhan sehari-hari seperti sayur-sayuran juga ada yang menjualnya di warung-warung kecil tersebut,
namun tidak terlalu lengkap seperti di pasar. Sedangkan pasar terdapat di kecamatan berjarak kira-kira 2
kilometer, yaitu pasar Gamping, pasar buah Gamping, dan pasar Ambarketawang.

Transportasi yang digunakan warga RT 03 untuk keperluan sehari-hari menggunakan sepeda motor dan
mobil. Transportasi umum seperti bus kota bisa dijangkau jika keluar dari wilayah perkampungan dan
menunggu di jalan Ringroad Selatan atau jalan Wates, maka bisa menggunakan fasilitas transportasi
umum tersebut.

Fasilitas rekreasi di tempat ini terdapat lapangan yang digunakan anak-anak RT 03 untuk bermain bola,
sepeda dan lain-lain. Lapangan ini terdapat di dekat masjid Al-Huda. Fasilitas bermain seperti taman dan
lain-lain tidak terdapat di RT 03 ini.

Fasilitas pendidikan yang terdapat di RT 03 ini berupa TK, SD, MTS, SMK, dan di sekitar RT 03 juga
terdapat perguruan tinggi seperti stikes A.Yani, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Stikes Alma Ata,
dan BSI.

Fasilitas tempat beribadah di wilayah RT 03 terdapat satu masjid yaitu masjid Al-Huda. Masjid ini sedang
dalam tahap renovasi atau perbaikan untuk perbesaran masjid. Sedangkan fasilitas beribadah lain
seperti gereja terdapat di luar wilayah RT 03.

Fasilitas pelayanan keamanan yang terdapat di wilayah RT 03 ini yaitu poskamling. Selain poskamling,
fasilitas pelayanan keamanan terdapat di luar wilayah RT 03 yaitu pos polisi, polsek Gamping yang
berjarak kira-kira 3 kilometer.

Fasilitas farmasi yang ada di wilayah RT03 yaitu apotek-apotek kecil. Apotek besar seperti K24 terdapat
di luar wilayah RT 03 di jalan Wates.

Fasilitas kegawat-daruratan tidak terdapat di wilayah RT 03 ini, namun ada di luar wilayah yaitu di
wilayah kecamatan terdapat pos pemadam kebakaran.

Fasilitas umum tidak terdapat di wilayah RT 03, namun ada di luar wilayah yaitu tepatnya di kecamatan
terdapat beberapa bank dan kantor pos.

Fasilitas pengambil sampah ada di wilayah RT 03 dilakukan setiap pagi. Petugas pengambil sampah
mengambil sampah-sampah di wilayah RT 03 ini dan setiap bulan warga harus membayar iuran.
Fasilitas pengantar koran di wilayah RT 03 ini ada yang menggunakannya atau berlangganan ada juga
yang tidak. Koran-koran ini biasanya diantarkan setiap pagi oleh petugas pengantar koran. Setiap
bulannya warga yang berlangganan membayar iuran.

7. Pelayanan Kesehatan

a. Fasilitas Kesehatan

Di RT 03 ini tidak terdapat Rumah Sakit, tapi di sekitar daerah ini terdapat Rumah Sakit terdekat yaitu
Rumah Sakit PKU Muhammadiyah 2 Gamping.

Sedangkan untuk klinik, belum terdapat klinik khusus untuk daerah di sekitar RT 03 ini.

b. Sumber Pelayanan Kesehatan Pertama

Tidak terdapat Puskemas di RT 03 ini, tapi yang terdekat dengan RT 03 ini adalah Puskesmas Gamping
yang berjarak kurang lebih 2 kilometer.

Belum terdapat Nursing Centre baik di RT 03 ini maupun di daerah sekitarnya.

Ada beberapa praktik dokter swasta yang ada di dekat RT 03 ini, yaitu praktik Dokter Umum dan Dokter
Spesialis Anak.

B. Data Pengkajian

Kami telah melakukan observasi dan wawancara ke-2 dengan Bapak Sukoco yang merupakan ketua RT
03 RW 18, Gamping Kidul, Ambarketawang, Gamping, Sleman, Yogyakarta, pada tanggal 1 Maret 2013.
Dari hasil wawancara kami dapatkan informasi dan beberapa data warganya sebagai berikut.

1. Core (Kelompok Masyarakat yang Dibina)

a. Riwayat wilayah

Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Sukoco selaku ketua RT 03 didapatkan data bahwa dulunya
RT 03 adalah perkebunan. Semenjak bapak Sukoco pindah ke wilayah dusun ini pada tahun 1988, bapak
Sukoco menyatakan kira-kira dusun ini didirikan pada tahun 1978, yang dulunya merupakan satu dusun
besar dan dibagi menjadi beberapa blok dan dipimpin oleh satu kepala dusun.

Belum pernah ada pemekaran wilayah, tetapi satu dusun ini dibagi menjadi tiga wilayah RT, yaitu RT 01,
RT 02, dan RT 03.

Sedangkan untuk usia penduduk yang paling tua adalah 98 tahun.

b. Demografi
Usia dari kelompok komunitas yang dibina adalah remaja dan lansia baik laki-laki maupun perempuan,
misalnya Karang Taruna dan posyandu lansia.

Tingkat pendidikan warga di wilayah RT 03 yaitu 50% adalah SMA dan sisanya 50% adalah TK, SD, SMP,
serta Perguruan Tinggi.

Status pekerjaan sebagian besar penduduk di RT 03 adalah PNS, wirausaha dan pensiunan.

Tingkat penghasilan masyarakat di wilayah RT 03 yaitu penghasilan terendah kurang dari Rp 600.000,00,
penghasilan tertinggi di atas Rp 2.000.000,00, serta rata-rata penghasilan penduduk berkisar di antara
Rp 1.000.000,00 hingga Rp 2.000.000,00.

c. Statistik Vital

Dari data yang didapat, masalah kesehatan di RT 03 adalah demam berdarah. Untuk jumlah angka
prevalensi kejadian demam berdarah di RT 03 ini tidak didapat datanya di tempat bapak Sukoco selaku
ketua RT 03, kader ibu PKK RW 18 maupun posyandu setempat.

Dalam dua tahun terakhir ini, angka kesakitan tidak didapatskan datanya. Sedangkan untuk angka
kematian di RT 03 dalam dua tahun terakhir ini sebanyak 8 orang yang meninggal dunia. Data ini didapat
dari pernyataan bapak Sukoco selaku ketua RT 03.

d. Nilai dan Kepercayaan

Latar belakang budaya yang mempengaruhi perilaku masyarakat di RT 03 dari 10 sampel keluarga
didapatkan 2 keluarga yang sangat kental menganut budaya Jawa, seperti misalkan setelah melahirkan
harus meminum jamu-jamuan tradisional untuk mempercepat proses penyembuhan dan untuk
menghilangkan bau amis darah setelah selesai melahirkan. Dalam hal diet saat melahirkan dalam
keluarga dilarang makan-makanan seperti ikan dan telur karena menurut keluarga ini menyebabkan bau
amis dan memperlambat proses penyembuhan.

Di wilayah ini terdapat sebuah tempat ibadah berupa masjid yaitu masjid Al-Huda. Sedangkan fasilitas
beribadah lain seperti gereja terdapat di luar wilayah ini.

Keyakinan masyarakat RT 03 terhadap suatu penyakit yang diderita dari 10 sampel keluarga didapatkan
1 sampel yang mengatakan bahwa sakit yang kadang keluarganya derita adalah bukan saja karena
adanya penyebab agen penyakit namun juga karena teguran dari Tuhan.

Kepercayaan masyarakat RT 03 tentang penyakit dan kesehatan dari 10 sampel penyakit didapatkan
semuanya berpendapat sama yaitu bahwa penyakit adalah suatu agen yang menyebabkan orang
mengalami sakit. Sedangkan kesehatan adalah keadaan dimana seseorang berada pada rentang normal
yang harus dicapai. Dan saat sakit masyarakat RT 03 lebih mengarah pada pengobatan modern yaitu ke
pelayanan kesehatan.
2. Interaksi Sub Sistem

a. Lingkungan Fisik

1) Inspeksi

RW 18 tidak memiliki peta rawan masalah kesehatan tetapi menurut bapak RT masalah kesehatan yang
sering muncul adalah penyakit DB. Tindakan yang dilakukan untuk menggurangi penyebaran penyakit
DB adalah dengan dilakukan fogging.

Tidak terdapat pasar pada wilayah RT 03 ini. Namun jika warga ingin berbelanja sayuran biasanya pergi
ke pasar Gamping yang berjarak kira-kira 1 kilometer.

Dari 10 warga yang kami wawancarai didapatkan bahwa kebanyakan keluarga jarang pergi bersama dan
hanya menonton tv bersama di rumah.

Data winshield survey lingkungan adalah sebagai berikut.

a) Tampakan umum

· Saat kami berkeliling di sekitar RT 03, halaman di setiap rumah terlihat bersih dan tertata rapi.
Untuk jalan di RT 03 terlihat bersih dan hampir di setiap rumah warga terdapat pagar dan di atasnya
diberi tanaman yang ditaruh dalam pot. Dan untuk pekrangannya, hampir setiap rumah warga
mempunyai pekarangan yang ditanami banyak pohon.

· Di RT 03 di setiap rumah warga banyak sekali ditanami pohon dan bunga-bunga sehingga keadaan
di lingkungan RT 03 terasa nyaman dan sejuk.

· Di RT 03 tidak ada tanda-tanda seni tetapi pada saat masuk gang terdapat gapura yang telah
selesai dibangun.

b) Bahaya lingkungan

· Di RT 03 tidak terdapat polusi karna disana banyak pohon yang tumbuh subur sehingga suasana
disana sangat sejuk dan nyaman, udara pun sangat segar.

· Di RT 03 setiap sampah dari rumah warga biasanya setiap pagi ada petugas khusus untuk
mengambil sampah dan dibuang di tempat pembuangan sampah. Selain itu ada salah satu rumah warga
terdapat sampah-sampah daun kering yang hanya dikumpulan dan dibiarkan agar menjadi pupuk
kompos.

· Di RT 03 tidak terdapat area bermain berbahaya, karena di sini hanya berupa gang kecil.

· Di RT 03 penerangan jalan terdapat di setiap sisi jalan sehingga jika malam hari jalan-jalan di RT 03
selalu terang.

· Di RT 03 tidak terdapat pemadam kebakaran.


· Lalu lintas di RT 03 sangat lancar, karena lingkungan RT 03 berada di gang.

· Di RT 03 tidak terdapat polisi,tetapi setiap malam ada bapak-bapak yang bertugas untuk ronda
malam.

c) Stressor Lingkungan

· Di lingkungan RT ini tidak ada kegaduhan atau keramaian, karena di dalam kawasan ini cukup
tenang.

· Tidak ditemukannya tanda-tanda yang menyebabkan criminal, karena di dalam kawasan RT ini,
terdapat pos kamling yang masih aktif dan dari penyataan penduduk sekitar didapatkan informasi
bahwa setiap malam adanya warga yang patroli keliling RT.

· Tidak ditemukannya tanda-tanda penyalahan penggunaan obat terlarang, karena di dalam RT


tersebut banyak kegiatan-kegiatan positif yang diterapkan, seperti RisMa (remaja Masjid), Karang
Taruna dll.

· Tidak terdapat tanda-tanda kemiskinan, karena dalam kawasan RT ini banyak terdapat usaha-
usaha warga, seperti warung makan, catering, dan kos-kosan.

2) Tanda Vital

Kondisi iklim/cuaca di wilayah RT 03 ini panas, tapi kondisinya sejuk dan nyaman karena banyak pohon
besar dan setiap rumah warga terdapat tanaman yang di tanam di pot dan ditaruh di atas pagar
sehingga membuat orang betah untuk berlama-lama di sana.

Kondisi lingkungan dan rumah di wilayah RT 03 ini lingkungannya bersih, tertata rapi dan di rumah
setiap warga terdapat tanaman yang ditanam di pot. Selain itu juga terdapat banyak pohon yang
membuat lingkungannya sejuk. Dan biasanya jika ada sampah daun ditumpuk di tempat khusus dan
dibiarkan hingga menjadi pupuk kompos. Sedangkan untuk sampah plastic biasanya sudah diambil oleh
petugas khusus setiap harinya.

3) System Review

Dukungan sosial dari keluarga, kelompok maupun masyarakat sekitarnya ditunjukkan dengan adanya
kegiatan di masyarakat seperti kerja bakti yang diadakan setiap bulan dan setiap menyambut acara
besar seperti Ramadhan, Maulud Nabi, Hari Kemerdekaan dan lain-lain. Masyarakat biasanya sangat
antusias untuk mengikuti kegiatan tersebut.

Observasi system social sudah dilakukan saat kunjungan pertama yaitu tipe perkampungan yang
merupakan bentuk perumahan. Di lingkungan ini juga dapat dikatakan lingkungan semi usaha karena
didapatkan beberapa warga yang membuka usaha seperti catering, warung kecil, warung makan, kos-
kosan, dan lainnya. Terdapat satu masjid yaitu masjid Al-Huda yang sedang dalam tahap renovasi atau
perbaikan untuk perbesaran masjid. Sedangkan fasilitas beribadah lain seperti gereja terdapat di luar
wilayah RT 03.
b. Pelayanan Kesehatan dan Sosial

Dari hasil wawancara yang dilakukan kepada salah satu kader posyandu di RT 03, diketahui pelayanan
kesehatan dan social yang diberikan adalah posyandu balita dan lansia.

Dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan tersebut tidak dipungut biaya sama sekali dan biasanya ada
bantuan dana dari RT, RW dan kelurahan.

Waktu pelayanan kesehatan diadakan tanggal 18 setiap bulannya pada pukul 09.00 hingga 12.00 wib.

Pemberian pelayanan atau tenaga kesehatan di sini sebanyak 17 orang kader dari ibu-ibu PKK. Setiap
dua bulan sekali posyandu akan dikunjungi oleh 2 orang petugas dari Puskesmas Gamping dan 2 calon
dokter/koas.

Karakteristik dari pengguna pelayanan kesehatan dan social yaitu ibu-ibu yang memiliki bayi atau balita
dan lansia di wilayah RW 18 dan sekitarnya.

Kami tidak mendapatkan data tentang angka statistik pengunjung posyandu karena kader posyandu di
sini tidak memilikinya. Namun berdasarkan dari hasil wawancara dengan kader posyandu tersebut
diketahui bahwa setiap bulannya terdapat sekitar 60 balita dan 40 lansia yang datang ke posyandu.

Keadekuatan, aksesbilitas, dan penerimaan fasilitas oleh pengguna pelayanan cukup baik. Masyarakat
merasa puas dengan layanan yang diberikan ditunjukkan dengan antusias para warga yang mengikuti
kegiatan posyandu. Sekitar 60 balita dari 65 balita dan 40 lansia dari 80 lansia di sini datang mengikuti
kegiatan posyandu.

Kegiatan posyandu yang sering dilakukan seperti program penimbangan bayi dan balita, pengukuran
tinggi badan, pemeriksaan antropometri, pemberian makanan tambahan seperti nasi, sayur, buah, lauk,
pemberian vitamin A sebanyak 2 kali per tahun pada bulan Februari dan Agustus, dan pemeriksaan TTV
pada lansia.

c. Ekonomi

Berdasarkan hasil wawancara dengan 10 sampel keluarga didapatkan sekitar 80% kepala keluarga sudah
tidak bekerja dan 20% sisa kepala keluarganya masih bekerja.

Sedangkan untuk kategori dari pekerjaan keluarga adalah PNS, pensiunan, wirausaha, swasta dan lain-
lain.

Rata-rata pendapatan dari 10 sampel keluarga yang kami wawancarai berada pada kisaran Rp
1.000.000,00 hingga Rp 2.000.000,00.

Pengeluaran keluarga per bulan berbeda-beda tergantung dari kebutuhan masing-masing keluarga yaitu
kurang dari Rp Rp 1.000.000,00 hingga Rp 2.000.000,00.

Rata-rata keluarga sudah mampu untuk menyediakan makanan bergizi untuk anggota keluarganya,
seperti adanya nasi, sayur , lauk-pauk dan buah-buahan pada setiap menu makanannya.
Dari 10 sampel keluarga yang diwawancarai 7 keluarga di antaranya tidak memiliki tabungan kesehatan
untuk keluarganya dan sisanya memiliki tabungan kesehatan serta asuransi atau jaminan kesehatan
seperti askes.

Alokasi dana untuk kebutuhan pangan dari 10 sampel keluarga tersebut rata-rata hingga 50% dari
pendapatan.

d. Keamanan dan Transportasi

1) Keamanan

Untuk pelayanan polisi di RT 03 tidak ada tetapi setiap ada pos ronda. Dan juga di RT 03 tidak ada hansip
ataupun satpam. Untuk jadwal ronda terlampir di belakang.

Dari 10 sampel yang kami lihat sanitasinya cukup bagus karena di setiap rumah terdapat selokan/parit
yang selalu dibersihkan jika terdapat sampah atau daun-daun kering yang menghalagi jalannya air. Jika
terdapat sampah plastik biasanya setiap pagi diambil oleh petugas, sedangkan untuk sampah daun
biasanya ditumpuk di tempat tertentu dan dibiarkan sehigga menjadi pupuk kompos.

Untuk kebakaran di RT 03 tidak pernah terjadi.

Kualitas air di RT 03 dari 10 sampel rumah warga yang kami ambil menunjukkan bahwa kualitas airnya
bersih, bening dan tidak berbau. Mayoritas warga RT 03 menggunakan sumur gali dan jarak sumur gali
dengan septictank cukup. Rata-rata jaraknya lebih dari 10 meter.

Keamanan makanan jajanan di RT 03 ini tidak pernah diteliti oleh dinas kesehatan, jadi warga di RT 03
kurang mengerti tentang makanan yang berbahaya atau tidak. Tetapi dari yang kami amati jajanan yang
di jual di warung kebanyakan dibungkus dan tidak terdapat pewarna makanan buatan karena warnanya
tidak mencolok.

2) Transportasi

Dari 10 sampel yang kami wawancarai jenis transportasi yang digunakan oleh masyarakat umumnya
adalah sepeda motor dan mobil, tetapi ada juga yang masih menggunakan sepeda angin.

Berdasarkan dari hasil wawancara kepada 10 keluarga didapatkan data bahwa minoritas dari mereka
sangat jarang menggunakan alat transportasi umum karena mayoritas warga lebih suka menggunakan
alat transporasi milik sendiri. Jika ingin menggunakan alat transportasi umum warga harus berjalan kaki
menuju jalan Wates terlebih dahulu.

Berdasarkan dari hasil wawancara kepada 10 keluarga didapatkan data bahwa tidak ada warga yang
mengalami keterbatasan transportasi, hampir semua warga RT 03 memiliki alat transportasi.

Kondisi jalan di RT 03 sudah cukup bagus karena jalan di RT 03 telah diaspal dan tidak ada jalan yang
berlubang.

e. Politik dan Pemerintahan


Kebijakan pemerintah setempat dalam mengatasi masalah kesehatan yang ada pada masyarakat, yaitu
dengan bantuan dana berupa uang yang diberi oleh kelurahan untuk melaksanakan program-progam
kesehatan seperti penyuluhan demam berdarah, adanya fogging, pemeriksaan jentik
nyamuk/pemberian abate dan pertolongan pertama pada diare. Kegiatan program-program tersebut,
biasanya diadakan jika telah ditemukan kasusnya di lingkungan sekitar RT 03.

Kemitraan yang yang dilakukan dalam menanggulangi masalah kesehatan adalah dengan cara bekerja
sama dengan pihak Puskesmas Gamping dalam melakukan penyuluhan dan skrining pada masyarakat,
serta Dinas Kebersihan dalam pengambilan sampah setiap harinya.

f. Komunikasi

Berdasarkan hasil dari wawancara kepada 10 sampel keluarga, didapatkan data bahwa 10 keluarga
menggunakan televisi, 8 dari 10 keluarga berlangganan koran dan 2 dari 10 keluarga masih memiliki
radio.

Dari 10 keluarga tersebut didapatkan 10 keluarga mengikuti arisan bapak-bapak dan 8 keluarga yang
mengikuti pengajian bapak-bapak setiap minggu malam. Sedangkan terdapat 10 keluarga yang
mengikuti arisan ibu-ibu dan pengajian pada hari minggu sore.

Menurut kader posyandu terdekat sebelum diadakannya kegiatan posyandu, kader biasanya melakukan
konsultasi terlebih dahulu dengan tenaga kesehatan dari puskesmas Gamping mengenai kegiatan apa
yang akan dilakukan seperti program penimbangan bayi dan balita, pengukuran tinggi badan,
pemeriksaan antropometri, pemberian makanan tambahan seperti nasi, sayur, buah, lauk, pemberian
vitamin A 2 kali per tahun pada bulan februari dan agustus, dan pemeriksaan TTV pada lansia.

g. Pendidikan

Presentase keluarga yang buta huruf menurut pernyataan dari bapak Sukoco selaku ketua RT 03 sangat
rendah sekali kemungkinan presentasenya adalah 0,6%. Hal ini dinyatakan karena dalam 69 warga di RT
ini hanya 1-2 orang yang masih mengalami buta huruf.

Fasilitas pendidikan atau informasi yang ada di wilayah RT 03 yang dapat dimanfaatkan oleh warga yaitu
koran dinding yang ditempelkan di depan pos ronda. Selain koran dinding, pengumuman penting juga
ditempelkan pada papan pengumuman di depan poskamling. Tidak terdapat fasilitas perpustakaan di
wilayah RT 03 ini.

h. Rekreasi

Dari 10 keluarga yang kami lakukan observasi di lingkungan RT 03, keseluruhan warga tidak melakukan
makan bersama di luar rumah. Kesepuluh keluarga hanya melakukan makan bersama di rumah. Jenis
makanan yang dimakan keluarga saat makan bersama adalah nasi sayur dengan lauk ikan, telur,
tahu/tempe dan terkadang ayam/daging.
Dari 10 keluaga yang telah dilakukan obervasi keseluruhan keluarga melakukan nonton tv bersama atau
sekedar berkumpul sambil bersenda gurau.

Di lingkungan ke 10 keluarga ini tidak terdapat arena bermain/area rekreasi, jadi untuk mengisi waktu
kosong keluarga hanya menghabiskan waktu dengan memanfaatkan nonton TV bersama untuk
menikmati waktu senggang atau hanya berkumpul dan bersenda gurau dengan anggota keluarga
masing-masing.

Anda mungkin juga menyukai