Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PERSPEKTIF KEPERAWATAN MATERNITAS

Disusun untuk Memenuhi Tugas yang diberikan oleh Dosen Ibu Sukesih

Disusun Oleh:
Kelompok 1

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


MUHAMMADIYAH KUDUS
SK MENDIKNAS RI No:127/D/O/2009
Website : http://www.stikesmuhkudus.ac.id Email :
sekretariat@stikesmuhkudus.ac.id
Alamat : Jl. Ganesha I Purwosari Telp./Faks. (0291) 442993 / 437218 Kudus 59316

TAHUN AKADEMIK 2017/2018


Kata Pengantar

Puji syukur saya panjatkan kepada allah SWT, atas luasnya limpahan rahmat dan
hidayahNya, sehingga makalah ini dapat terselesaikan sebagaimana mestinya. Shalawat dan
salam tidak luput kami kirimkan atas qudwah kita nabi agung Muhammad Shallallahu Alaihi
Wasallam, para sahabatnya serta ummatnya yang senantiasa iltizam di atas kebenaran hingga
akhir zaman.
Makalah ini kami susun guna melengkapi tugas mata kuliah keperawatan maternitas pada
jurusan D3 Keperawatan yang di bimbing oleh Ibu Sukesih.
Kami menyadari bahwa dalam menyusun dan penulisan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, saran yang konstruktif merupakan bagian yang tak terpisahkan demi
penyempurnaan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini tidak sedikit kesulitan yang saya temui, namun berkat
bimbingan dan bantuan dari berbagi pihak, makalah ini dapat terselesaikan. kami berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat. Aamiin Ya Rabbal Alamin
Wa Billahi Taufik Wal Hidayah
Wassalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Kudus, 8 Maret 2018

Penyusun

Kelompok Satu
Daftar Isi

Kata Pengantar .......................................................................................................................

Daftar Isi ................................................................................................................................

Bab I Pendahuluan .................................................................................................................

1.1 Latar Belakang .................................................................................................................

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................

1.3 Tujuan ..............................................................................................................................

Bab II Pembahasan ................................................................................................................

2.1 Pengertian Keperawatan Maternitas ................................................................................

2.2 Issue dan Trend Keperawatan Maternitas ........................................................................

2.3 Peran dan Fungsi Perawat Maternitas .............................................................................

2.4 Paradigma Keperawatan Maternitas ...............................................................................

Bab III Penutup ......................................................................................................................

3.1 Kesimpulan ......................................................................................................................

Daftar Pustaka ........................................................................................................................


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Keperawatan maternitas merupakan pelayanan keperawatan profesional yang ditujukan
kepada wanita usia subur yang berkaitan dengan masa diluar kehamilan, masa kehamilan, masa
melahirkan, masa nifas sampai enam minggu, dan bayi yang dilahirkan sampai berusia 40 hari
beserta keluarganya. Pelayanan berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar dalam melakukan
adaptasi fisik dan psikososial dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan.
(CHS/KIKI, 1993). Asuhan keperawatan yang diberikan bersifat holistik dengan selalu
menghargai klien dan keluarganya serta menyadari bahwa klien dan keluarganya berhak
menentukan perawatan yang sesuai untuk dirinya.

Kegiatan yang dilakukan meliputi kegiatan advokasi dan mendidik WUS dan melakukan
tindakan keperawatan dalam mengatasi masalah kehamilan persalinan dan nifas, membantu dan
mendeteksi penyimpangan-penyimpangan secara dini dari keadaan normal selama kehamilan
sampai persalinan dan masa diantara dua kehamilan, memberikan konsultasi tentang perawatan
kehamilan, pengaturan kehamilan, membantu dalam proses persalinan dan menolong persalinan
normal, merawat wanita masa nifas dan bayi baru lahir sampai umur 40 hari menuju kemandirian
dan merujuk kepada tim kesehatan lain untuk kondisi-kondisi yang membutuhkan penanganan
lebih lanjut.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa Pengertian Keperawatan Maternitas ?


2. Issue dan Trend Keperawatan Maternitas ?
3. Apa Peran dan Fungsi Perawat Maternitas ?
4. Paradigma Keperawatan Maternitas ?

1.3 TUJUAN
a. Untuk mengetahui pengertian keperawatn maternitas
b. Untuk mengetahui issue dan trend keperawatan maternitas
c. Untuk mengetahui peran dan fungsi perawat maternitas
d. Untuk mengetahui paradigma keperawatan maternitas
BAB II

PEMBAHASAN

A. KONSEP KEPERAWATAN MATERNITAS


2.1 Pengertian Keperawatan Maternitas
Keperawatan Maternitas merupakan persiapan persalinan serta kwalitas pelayanan
kesehatan yang dilakukan dan difokuskan kepada kebutuhan bio-fisik dan psikososial dari klien,
keluarga , dan bayi baru lahir. (May & Mahlmeister, 1990).
Keperawatan Maternitas merupakan sub system dari pelayanan kesehatan dimana perawat
berkolaborasi dengan keluarga dan lainnya untuk membantu beradaptasi pada masa prenatal,
intranatal, postnatal, dan masa interpartal. (Auvenshine & Enriquez, 1990).
Keperawatan Maternitas merupakan pelayanan yang sangat luas, dimulai dari konsepsi
sampai dengan enam minggu setelah melahirkan. (Shane,et.al.,1990).
Keperawatan Maternitas merupakan pelayanan professional berkwalitas yang difokuskan
pada kebutuhan adaptasi fisik dan psikososial ibu selama proses konsepsi / kehamilan,
melahirkan, nifas, keluarga, dan bayi baru lahir dengan menekankan pada pendekatan keluarga
sebagai sentra pelayanan. (Reede, 1997).
Keperawatan Maternitas merupakan pelayanan keperawatan profesional yang ditujukan
kepada wanita usia subur (WUS) yang berkaitan dengan masa diluar kehamilan, masa
kehamilan, masa melahirkan, masa nifas sampai enam minggu, dan bayi yang dilahirkan sampai
berusia 40 hari beserta keluarganya. Pelayanan berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar dalam
melakukan adaptasi fisik dan psikososial dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan.
(CHS/KIKI, 1993)
2.2 Issue dan Trend Keperawatan Maternitas
1. Masalah
a.) Penyebab angka kematian bayi masih tinggi dan malaria. Penyakit yang merenggut
paling banyak korban jiwa adalah radang paru-paru 18% atau sebanyak 1,58 juta anak
diare (15%, 1,34 juta) dan malaria 8% , 0,73 juta anak.
b.) Penyebab angka kelahiran bayi masih tinggi
Penyebab angka kelahiran bayi masih tinggi adalah pelayanan kesehatan yang semakin
meningkat, kurangnya pengetahuan masyarakat progam KB
c.) Angka Kematiana Ibu (AIK)
Angka Kematian Ibu (AKI) tiap tahun atau dua ibu tiap jam meninggal oleh sebab yang
berkaitan dengan kehamilan, persalinan dan nifas (Depkes RI,Dirjen Binkesmas, 2004)
Penyebab kematian ibu cukup kompleks, dapat digolongkan atas faktor- factor
reproduksi, komplikasi obstetrik, pelayanan kesehatan dan sosio-ekonomi. Penyebab
komplikasi obstetrik langsung telah banyak diketahui dan dapat ditangani, meskipun
pencegahannya terbukti sulit. Perdarahan sebagai penyebab kematian ibu terdiri atas
perdarahan antepartum dan perdarahan postpartum. Perdarahan antepartum merupakan
kasus gawat darurat yang kejadiannya masih banyak dari semua persalinan, penyebabnya
antara lain plasenta previa, solusio plasenta, dan perdarahan yang belum jelas sumbernya
(Chalik TMA, 1997). Secara sempit, risiko obstetrik diartikan sebagai probabilitas
kematian dari seorang perempuan atau ibu apabila ia hamil. Indikator yang lebih
kompleks adalah adalah risiko seumur hidup (lifetime risk) yang mengukur probabilitas
kematian perempuan atau ibu sebagai akibat kehamilan dan persalinan yang dialaminya
selama hidup. Bila istilah pertama hanya mencantumkan kehamilan maka yang kedua
mempunyai dimensi yang lebih lebar yaitu kemampuan dan jumlah fertilitas.
Tingginya kematian ibu sebagian besar disebabkan oleh timbulnya penyulit persalinan
yang tidak dapat segera dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih mampu. Keterlambatan
merujuk disebabkan berbagai faktor seperti masalah keuangan, transportasi dsb.(Depkes
RI Dirjen Yanmedik,2005)
d.) Penyakit Menular Seksual

Penyakit menular seksual, atau PMS adalah berbagai infeksi yang dapat menular dari satu
orang ke orang yang lain melalui kontak seksual.. Kelompok remaja dan dewasa muda
(15-24 tahun) adalah kelompok umur yang memiliki risiko paling tinggi untuk tertular
PMS, 3 juta kasus baru tiap tahun adalah dari kelompok ini. Hampir seluruh PMS dapat
diobati. Namun, bahkan PMS yang mudah diobati seperti gonore telah menjadi resisten
terhadap berbagai antibiotik generasi lama. PMS lain, seperti herpes, AIDS, dan kutil
kelamin, seluruhnya adalah PMS yang disebabkan oleh virus, tidak dapat disembuhkan.
Beberapa dari infeksi tersebut sangat tidak mengenakkan, sementara yang lainnya bahkan
dapat mematikan. Sifilis, AIDS, kutil kelamin, herpes, hepatitis, dan bahkan gonore
seluruhnya sudah pernah dikenal sebagai penyebab kematian. Beberapa PMS dapat
berlanjut pada berbagai kondisi seperti Penyakit Radang Panggul (PRP), kanker serviks
dan berbagai komplikasi kehamilan. Sehingga, pendidikan mengenai penyakit ini dan
upaya-upaya pencegahan penting untuk dilakukan.

2. Penemuan Teknologi Terbaru


a.) Alat Kontrasepsi Implan Terbaru
UGM berhasil menemukan alat kontrasepsi implant atau susuk KB generasi ke tiga yang
dinamakan Gestplan. Kelebihan alat kontresepsi ini bias bertahan hingga 7 tahun di
badingkan implant saat ini yang ber umur 5 tahun. Penemuan ini hasil dari penelitian dari
jurusan Farmatologi dan Toksikologi UGM.
b.) Water Birth
Proses persalinan atau proses melahirkan yang dilakukan di dalam air, manfaaatnya ibu
akan merasakan lebih relaks karena semua otot yang berkaitan dengan proses persalinan
menjadi lebih elastic. Metode ini juga akan mempermudah proses mengejar sehingga rasa
nyeri selama persalinan tidak terlalu dirasakan, di dalam air proses proses pembukaan
jalan lahir akan lebih cepat.
c.) USG (Ultrasonografi) 3D dan 4D
Alat USG ( Ultrasonografi ) 3D dan 4D adalah alat USG yang berkemampuan
menampilkan gambar 3 dan 4 dimensi di teknologi ini janin dapat terlihat utuh dan jelas
seperti layaknya bayi yang sesungguhnya ( Dr.Judi Januadi Endjun S.pog
Alat USG ini bahkan dapat memperlihatkan seluruh tubuh bayi berikut gerak- geriknya
teknologi 3 dan 4 dimensimenjadi pelengkap bila di duga janin dalam keadaan tidak
normal dan perlu di cari kelainan bawaannya seperti bibir sumbing, kelaina pada jantung
dan sebagainya. Secara lebih detail kelebihan USG ( Ultrasonografi ) 3D dan 4D ini pada
janin dapat terbaca secara lebih akurat, karena teknologi ini dikembangkan untuk
meningkatkan ketepatan diagnosa.
d) Pil KB Terbaru
Pil KB dengan dorspirenone merupakan pil KB terbaru yang memberikan perlindungan
kontrasepsi yang dapat diandalkan, dengan berbagai manfaat tambahan dalam suatu
kombinasi yang unik Pil Kb dengan dorspirenone adalah pil yang membuat seseorang
merasa lebih nyaman. Mengandung progestin baru dorspirenone yaitu homon yang
sangat menyerupai progesteron salah satu hormon dalam tubuh. Dorspirenone
mempunyai profil farmakologis yang sangat mirip dengan progesteron alami dengan
karateristik memiliki efek antimineralokortoid dan antiandrogenik tidak memiliki
aktifitas ekstrogenik, androgenik, glukortikoid dengan sifat antineralokortikoid. Pil KB
dengan dorspirenone dapat memberikan manfaat tambahan yaitu tidak menaikkan berat
badan, mengurangi gejala kembung, Haid menjadi teratur, mengurangi nyeri haid, dan
mengatur keluarnya darah haid, tidak menaikan tekanan darah dengan androgennya. Pil
KB dengan dorspirenone dapat memberikan manfaat tambahan yaitu mengurangi jerawat,
dan mempercantik rambut dan kulit.
e.) Robot akan digunakan untuk mengobati orang sakit
Diagnostik ini robot akan menggunakan penelitian global untuk memberikan
pendapat ahli, beberapa dokter yang akan berani untuk diabaikan. Pelatihan medis
akan beralih dari apa yang orang tahu, untuk mendapatkan data yang akurat yang
robot bisa membuat keputusan, dan menyediakan “high-touch” dukungan emosional.
Ahli bedah akan selalu berada pada premium, bersama-sama dengan tangan-on wali
yang akan semakin berbasis masyarakat, dengan kualifikasi yang sangat khusus.
Operasi remote akan menjadi bagian rutin setiap pusat spesialis rutin. Batas antara
dokter dan perawat akan terus kabur sebagai perawat berwenang untuk membuat
lebih banyak keputusan. Akibatnya pelatihan perawat akan semakin panjang dan
perawat kelas atas akan lebih mahal)
2.3 Peran dan Fungsi Perawat Maternitas

 Peran perawat dalam keperawatan maternitas menurut Reeder (1997):


1. Pelaksana
2. Pendidik
3. Konselor
4. Role model bagi para ibu
5. Role model bagi teman sejawat
6. Perumus masalah
7. Ahli keperawatan

 Peran perawat dalam keperawatan maternitas menurut Old(1988), Bobak & Jensen
(1993):

1. Member pelayanan
2. Advocate
3. Pendidik
4. Change Agent
5. Political Activist
6. Peneliti

2.4 Paradigma Keperawatan Maternitas

Paradigma keperawatan merupakan suatu cara pandang dari profesi keperawatan untuk
melihat suatu kondisi dan fenomena yang terkait secara langsung dengan aktifitas yang
terjadi dalam profesi tersebut.
Paradigma keperawatan pada keperawatan maternitas meliputi manusia, lingkungan,
sehat dan keperawatan.(Konfensi sedunia IV tentang wanita,beijing 1995).

1. Manusia
Terdiri dari wanita usia subur wanita pada masa usia subur (WUS) berkaitan dengan
system reproduksi, kehamilan, melahirkan, nifas, antara dua kehamilan dan bayi baru
lahir sampai umur 40 hari, beserta keluarganya adalah anggota keluarga yang unik dan
utuh, merupakan mahluk bio-psikososial dan spiritual yang memiliki sifat berbeda secara
individual dan dipengaruhi oleh usia dan tumbuh kembangnya. Salah satu tugas
perkembangan wanita adalah pengalaman melahirkan danak yang dapat merupakan krisis
situasi dalam keluarga tersebut apabila tidak mampu beradaptasi dengan baik.
2. Lingkungan
Sikap, nilai dan prerilaku seseorang sangat dipengaruhi oleh lingkungan budaya dan
social disamping pengaruh fisik Proses kehamilan danpersalinan serta nifas akan
melibatkan semua anggota keluarga dan masyarakat. Proses kelahiran merupakan
permulaan suatu bentuk hubungan baru dalam keluarga yang sangat penting, sehingga
pelayanan maternitas akan mendorong interaksi yang positif dari orang tua, bayi dan
angota keluarga lainnya dengan menggunakan sumber-sumber dalam keluarga.
3. Sehat
Sehat adalah suatu keadaan terpenuhinya kebutuhan dasar, bersifat dinamis dimana
perubahan-perubahan fisik dan psikososial mempengaruhi kesehatan seseorang.setiap
indivisu memeiliki hak untuk lahir sehat sehingga WUS dan ibu memiliki hak untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas.
4. Keperawatan Ibu
Keperawatan ibu merupakan pelayanan keperawatan professional yang ditujukan kepada
wanita usia subur wanita pada masa usia subur (WUS) berkaitan dengan system
reproduksi, kehamilan, melahirkan, nifas, antara dua kehamilan dan bayi baru lahir
sampai umur 40 hari, beserta keluarganya yang berfokus pada pemenuhan kebutuhan
dasar dalam melakukan adaptasi fisik dan psikososial dengan menggunakan pendekatan
proses keperawatan. Keperawatan ibu memberikan asuhan keperawatan holistik dengan
selalu menghargai klien dan keluarganya serta menyadari bahwa klien dan keluarganya
berhak menentukan perawatan yang sesuai untuk dirinya.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Keperawatan maternitas merupakan salah satu bentuk pelayanan keperawatan profesional


yang ditujukan kepada wanita pada masa usia subur (WUS) berkaitan dengan system reproduksi,
kehamilan, melahirkan, nifas, antara dua kehamilan dan bayi baru lahir sampai umur 40 hari,
beserta keluarganya, berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar dalam beradaptasi secara fisik
dan psikososial untuk mencapai kesejahteraan keluarga dengan menggunakan pendekatan proses
keperawatan.

Setiap individu mempunyai hak untuk lahir sehat maka setiap individu berhak mendapatkan
pelayanan kesehatan yang berkualitas. Keperawatan ibu menyakini bahwa peristiwa kelahiran
merupakan proses fisik dan psikis yang normal serta membutuhkan adaptasi fisik dan psikososial
dari individu dan keluarga. Keluarga perlu didukung untuk memandang kehamilan sebagai
pengalaman yang positif dan menyenangkan. Upaya mempertahankan kesehatan ibu dan bayinya
sangat membutuhkan partisipasi aktif dari keluarganya.
Pengalaman melahirkan anak merupakan tugas perkembangan keluarga, dapat
mengakibatkan krisis situasi selama anggota keluarga tidak merupakan satu keluarga yang utuh.
Proses kelahiran merupakan permulaan bentuk hubungan baru dalam keluarga yang sangat
penting. Pelayanan keperawatan ibu akan mendorong interaksi positif dari orang tua, bayi dan
angggota keluarga lainnya dengan menggunakan sumber-sumber dalam keluarga. Sikap, nilai
dan perilaku setiap individu dipengaruhi oleh budaya dan social ekonomi dari calon ibu sehingga
ibu serta individu yang dilahirkan akan dipengaruhi oleh budaya yang diwarisi.
Dalam memberikan asuhan keperawatan diperlukan kebijakan umum kesehatan (terintegrasi)
yang mengatur praktek, SOP/standar operasi prosedur, etik dan profesionalisme, keamanan,
kerahasiaan pasien dan jaminan informasi yang diberikan. Perawat memiliki komitmen
menyeluruh tentang perlunya mempertahankan privasi dan kerahasiaan pasien sesuai kode etik
keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA

(http://keperawatan –keperawatan.blogspot.com/2008/02/konsep-dasar-keparawatan-
maternitas.html)

https://tintahmerah.wordpress.com/2015/05/22/issue-dan-trens-keperawatan-maternitas/

Slamet.Armia,2013,makalah perspektif maternitas.http://slametarmia.blogspot.co.id/2013/02/makalah-


perspektif-maternitas.html,diakses 8 maret 2018

RohmadAj,2015,trend dan issue keperawatan.http://ppnigrhasiadiy.blogspot.co.id/2015/12/trend-dan-


issue-keperawatan.html,diakses 8 maret2018

Anda mungkin juga menyukai