Anda di halaman 1dari 17

A S U H A N K E P E R AWATA N K E L U A R G A

PA D A PA S I E N D E M A M T Y P H O I D D E N G A N
M A S A L A H K E P E R AWATA N
H I P E R T E R M I A D I D E S A S U T O J AYA N
K O TA PA S U R U A N

Dosen Pembimbing
1. Ns. Mukhammad Toha, S,Kep., M.Kes
2. Ns. Nurul Huda, S.Kep, S.Pi., M.Si

Oleh
NAMA : FIRLIANA TRIWIDYANTI
3B / 10801109
Latar Belakang
1. INTRODUCTION
3. KRONOLOGI
 Demam Typhoid adalah ?  Makanan dan minuman
 Kesenjangan Antara yang terkontaminasi oleh
bakteri
Fakta & Opini Di Masyarakat
 Air yang tercemar
2. JUSTIFIKASI
 Data WHO 2018 4. SOLUSI
 Monitor Suhu tubuh tiap 2 jam
11-20 juta kasus per tahun yang mengakibatkan
sekali
sekitar 128.000 - 161.000 kematian tiap tahun.  Longgarkan pakaian
 Data RSUD Soedarsono Kota Pasuruan  Kompres dingin
Pada tahun 2017 berjumlah 935 penderita Typhoid
pada tanggal 13 Juni 2018 periode minggu pertama terdapat 5 pasien
seluruhnya mengalami peningkatan suhu/hipertermia.
RUMUSAN MASALAH

Bagaimanakah Asuhan Keperawatan Keluarga pada pasien Demam


Typhoid dengan Masalah Keperawatan Hipertermia di Desa
Sutojayan Kota Pasuruan ?
TUJUAN PENELITIAN & MANFAAT PENELITIAN
Tujuan Penelitian
 Tujuan Umum
Memperoleh gambaran Asuhan Keperawatan
Keluarga pada pasien Demam Typhoid dengan
Masalah Keperawatan Hipertermia di Desa
Sutojayan Kota Pasuruan
 Manfaat Penelitian
 Tujuan Khusus
1. Masyarakat
1. Menggambarkan 2. Bagi pelayanan keperawatan di Rumah Sakit
2. Mengidentifikasi diagnosa 3. Akademis
4. Profesi
3. Menyusun perencanaan Keperawatan
4. Melaksanakan tindakan
5. Mengevaluasi
6. Mendokumentasikan
METODE PENELITIAN
 Metode deksriptif : Mengungkapkan Peristiwa atau gejala
 Teknik Pengumpulan Data
wawancara, observasi, dan pemeriksaan fisik atau laboratorium (jika
ada).
 Sumber Data : Primer dan Sekunder
 Studi kepustakaan
BAB 2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
TINJAUAN PUSTAKA

KONSEP KONSEP
KONSEP KONSEP KONSEP
KONSEP KONSEP DAMPAK ASUHAN
PENYAKIT KELUARGA DAMPAK
PENYAKIT KELUARGA MASALAH KEPERAWATAN
MASALAH
TINJAUAN PUSTAKA
KONSEP PENYAKIT

DEFINISI ETIOLOGI

Demam tifoid adalah penyakit


infeksi sistemik bersifat akut
yang disebabkan oleh Demam tifoid (tifus abdominalis) atau lebih populer dengan nama tifus di
Salmonella typhi. Demam tifoid kalangan masyarakat adalah penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh
ditandai dengan panas kuman Salmonela typhi yang menyerang saluran pencernaan. Kuman ini
berkepanjangan yang diikuti masuk ke dalam tubuh melalui makanan atau minuman yang tercemar,
dengan bakteremia dan invasi baik saat memasak ataupun melalui tangan dan alat masak yang kurang
bakteri Salmonella typhi bersih. Selanjutnya, kuman itu diserap oleh usus halus yang masuk
sekaligus multiplikasi ke dalam bersama makanan, lantas menyebar ke semua organ 25 tubuh, terutama
sel fagosit mononuclear dari hati dan limpa, yang berakibat terjadinya pembengkakan dan nyeri. Setalah
hati, limpa, kelenjar limfe usus berada di dalam usus, kuman tersebut terus menyebar ke dalam peredaran
dan peyer’s patch (Soedarmo, et darah dan kelenjar limfe, terutama usus halus.
al., 2015)
MANIFESTASI KLINIS
KOMPLIKASI
Tabel 2.1 Periode infeksi demam typhoid, gejala dan tanda

Pada minggu Keluhan


1) Komplikasi Interestinal
Minggu pertama Panas berlangsung insidious (panas yang
berlangsung lama), tipe panas step ledder a) Pendarahan Interestinal
(peningkatan panas terjadi secara perlahan –
b) Perforasi usus
lahan) yang mencapai 39-40°C, menggigil,
nyeri kepala 2) Komplikasi Ekstra-Intestinal

Minggu kedua Rash, nyeri abdomen, diare atau konstipasi a. Hepatitis tifosa
delirium
b. Miokarditis
Minggu ketiga Komplikasi :
Perdarahan saluran cerna, syok, perforasi
Minggu keempat Keluhan menurun,relaps, penurunan BB
PATOFISIOLOGI

Bakteri masuk usus


Kuman salmonella halus
Sebagaian lolos dari Peredaran darah
typhi masuk ke saluran
asam lambung Menuju pembuluh (bakteri primer)
gastrointeestinal
limfe

Menyebar ke Masuk aliran Merangsang


Berkembang
seluruh sistem darah Terjadi melepas zat
di dalam organ Endotoksin
RES ( TU hati (bakterimia kerusakan sel pyrogen dan
hati dan limfa
dan limfa) seunder leukosit

Mempengaruhi
pusat termoregulasi Hipertermia
di hipotalamus
Penatalaksanaan
Pemeriksaan
Penunjang

1. Pemeriksaan
Darah Perifer
Terapi Farmakologis
Terapi Non Farmakologis Lengkap
1. antibiotik untuk mengatasi 2. Pemeriksaan
1. Kompres dengan air dingin
SGOT dan
beragam infeksi
2. Longgarkan pakaian SGPT
bakteri (Ciprofloxacin, 3. Pemeriksaan uji
3. Istirahat cukup
widal
Kloramfenikol,
4. Diet Lunak Rendah Serat 4. Kultur
Amoxcilin,Tiamfenikol) 5. Anti Salmonella
Typhi IgM
2. Antipiretik untuk
menurunkan panas
( Paracetamol)
KONSEP KELUARGA TIPE & BENTUK
KELUARGA

DEFINISI

 TRADISIONAL
NON-TRADISIONAL
1. Nucclear Family
1. Commune Family
Definisi Keluarga : (Keluarga Inti)
(hidup dlm satu rumah)
2. Reconstituted
2.Cohibing Couple
Keluarga adalah dua atau lebih individu Family (Perkawinan
(hidup serumah tanpa
Baru)
kawin)
yang tinggal dalam satu rumah tangga karena 3. Nidle Age/ Aging
3. Homesexual (sesama
Cauple
jenis serumah)
adanya hubungan darah, perkawinan atau 4. Single Parent
4. Institusional (hidup
(Keluarga tanpa anak
dlm panti
adopsi. (Bailon dan Malagya, 2016). 5. Keluarga Usila
KONSEP
KELUARGA

Fungsi Prinsip-Prinsip
Struktur keluarga Peranan Perawatan Keluarga
Keluarga Keluarga
1. Patrilineal (garis
keturunan ayah 1.Fungsi Biologis
1.Peranan Ayah 1.Fokus dari pelayanan
2. Matrilineal (garis 2.Fungsi Psikologis kesehatan adalah keluarga
2.Peranan Ibu
keturunan ibu) 3.Fungsi Sosialisasi yang disebut sebagai unit
3.Peranan Anak atau satu kesatuan.
3.Patrilokal (tinggal 4.Fungsi Ekonomi
dgn keluarga suami) 2.Objek dan tujuan utama
5.Fungsi Pendidikan dari asuhan keperawatan
4.Matrilokal (tinggal
dengan keluarga istri) kesehatan adalah keluarga.

5. Keluarga kawinan
KONSEP DAMPAK MASALAH

Konsep Solusi Konsep Masalah

a) Istirahat yang cukup Beberapa tanda dan gejala pada hipertermi menurut
a) Istirahat yang cukup Beberapa tanda dan gejala pada hipertermi menurut
(SDKI,2018):
b) Makan teratur dengan porsi sedikit, tapi dalam (SDKI,2018):
b) Makan teratur dengan porsi sedikit, tapi dalam 1) Kenaikan suhu tubuh diatas rentang normal
1) Kenaikan suhu tubuh diatas rentang normal
frekuensi yang cukup sering 2) Konvulsi (kejang)
frekuensi yang cukup sering 2) Konvulsi (kejang)
c) Perbanyak minum air putih 3) Kulit kemerahan
c) Perbanyak minum air putih 3) Kulit kemerahan
4) Takikardi
d) Rajin mencuci tangan dengan sabun untuk 4) Takikardi
d) Rajin mencuci tangan dengan sabun untuk 5) Takipnea
5) Takipnea
mengurangi risiko penyebaran infeksi 6) Kulit terasa hangat
mengurangi risiko penyebaran infeksi 6) Kulit terasa hangat
Konsep Asuhan Keperawatan

 Pengkajian  B1 (Breathing)
Pengkajian adalah suatu tahapan dimana seorang  B2 (Blood)
perawat mengambil data atau informasi secara terus-
 B3 (Brain)
menerus terhadap anggota yang dibinanya. Hasil
pengkajian yang dilakukan perawat berguna untuk  B4 (Bladder)
menentukan masalah keperawatan yang muncul pada  B5 (Bowel)
pasien.  B6 (Bone)
 Pengumpulan data :
a. Identitas
b. Keluhan Utama
c. Riwayat Kesehatan
d. Pemeriksaan Fisik
Diagnosa Keperawatan
Diagnosa Keperawatan
1) Hipertermia berhubungan dengan peningkatan suhu tubuh, suhu lingkungan tinggi, proses
penyakit.
2) Defisit nutrisi berhubungan dengan intake yang tidak adekuat.
3) Resiko ketidakseimbangan cairan berhubungan dengan intake yang tidak adekuat dan
peningkatan suhu tubuh

Intervensi Keperawatan
Intervensi Keperawatan
Rencana keperawatan merupakan segala bentuk terapi yang dikerjakan oleh perawat yang
didasarkan pada pengetahuan dan penilaian klinis untuk mencapai peningkatan, pencegahan dan
pemulihan kesehatan klien individu, keluarga dan komunitas. Berikut adalah intervensi untuk
pasien dengan hipertermia berdasarkan Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) dan
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia,(SIKI) (Tim Pokja SIKI DPP PPNI, 2018)
Implementasi Keperawatan
Implementasi Keperawatan

Merupakan bagian aktif dalam asuhan keperawatan yang dilakukan oleh perawat sesuai

dengan rencana tindakan. Tindakan keperawatan meliputi, tindakan keperawatan, observasi

keperawatan pendidikan kesehatan/keperawatan, tindakan medis yang dilakukan oleh perawat

atau tugas limpah,(Suprajitno, 2014).

Evaluasi Keperawatan
Evaluasi Keperawatan

Evaluasi merupakan tahap akhir dari asuhan keperawatan, pada tahap ini akan dilakukan

evaluasi apakah tindakan keperawatan yang telah dilakukan sudah efektif atau belum untuk

mengatasi masalah keperawatan klien atau dengan kata lain tujuan asuhan keperawatan tercapai

atau tidak tercapai.(Mubarak, 2016).


TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai