BENCANA ALAM
OLEH :
FIRLIANA TRIWIDYANTI
NIM 2111016
DOSEN PENGAMPU :
MERINA WIDYASTUTI, S.KEP.,NS., M.KEP
3. JENIS BENCANA
- Bencana Alam
Fenomena alam yang dapat mengakibatkan bencana dapat disebut bencana alam.
Fenomena alam yang terjadi tidak selamanya disebut bencana alam. Jika masyarakat
tidak tinggal pada daerah yang rawan banjir atau daerah yang rawan gempa, maka banjir
atau gempa tersebut tidak dikatakan bencana karena tidak berdampak kepada manusia.
Bencana alam juga dipengaruhi oleh degradasi lingkungan. Degradasi lingkungan
terjadi karena ulah manusia. Seperti hutan gundul, penggurunan, erosi lahan, banjir,
sungai yang dangkal dapat mengakibatkan bencana. Hal tersebut terjadi karena ulah
manusia atas kesalahan pertanian, penebangan liar, ekploitasi sumber daya alam yang
berlebihan, dll. Bencana alam mengakibatkan gangguan pada kehidupan masyarakat,
menghancurkan harapan masyarakat, menyebabkan kerugian bagi masyarakat yang
berakibat berubahnya kehidupan sosial masyarakat serta hilangnya mata pencaharian.
- Bencana Non-alam
Bencana non-alam adalah bencana yang terjadi akibat kesalahan manusia yang
dapat berupa: Kegagalan teknologi, kegagalan dalam segi modernisasi, epidemic, wabah
penyakit, dsb.Kegagalan teknologi merupakan contoh dari bencana non-alam.
Kecelakaan yang terjadi pada teknologi dapat berakibat menjadi bencana, contohnya
adalah kecelakaan industri. Ledakan, kebakaran, kontaminasi bahan kimia berbahaya
merupakan contoh dari kecelakaan industri. Contoh lain dari bencana non alam adalah
bencana sosial. Bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang
dilakukan oleh manusia yang meliputi konflik sosial antarkelompok atau antarkomunitas
masyarakat, dan teror. Perang dan konflik sosial juga merupakan bencana sosial.
Manajemen bencana untuk bencana sosial berupa perang meliputi bantuan kepada para
korban dan pengungsi pada saat konflik, rekonstruksi fisik dan ekonomi paska konflik,
dan rehabilitasi sosial setelah konflik berakir.
4. TAHAPAN BENCANA
- Pengkajian yang tepat terhadap lokasi, kerusakan dan sumberdaya.
- Penentuan status keadaan darurat bencana.
- Penyelamatan dan evakuasi masyarakat terkena bencana.
- Pemenuhan kebutuhan dasar.
- Perlindungan terhadap kelompok rentan.
- Pemulihan dengan segera prasarana dan sarana vital.
5. KARAKTERISTIK BENCANA
Berdasarkan karakteristiknya, bencana alam dapat dibagi menjadi tiga kategori, yaitu
bencana geologi, bencana meteorologi, dan bencana ekstraterestrial.
- Bencana alam geologi merupakan bencana alam yang terjadi pada permukaan
atau bentang alam permukaan bumi. Contoh bencana alam yang termasuk ke
dalam kategori ini adalah tanah longsor, gempa bumi, tsunami, gunung meletus,
serta likuifaksi.
- Sementara itu, bencana alam meteorologi terjadi sebagai akibat pengaruh iklim
yang berdampak langsung pada kehidupan manusia. Contoh bencana alam
meteorologi di antaranya adalah angin topan, kekeringan, badai, banjir, dan
kebakaran hutan.
- Terakhir, bencana alam ekstraterestrial adalah bencana alam yang terjadi di luar
angkasa, tetapi berdampak langsung pada kehidupan manusia. Contoh bencana
alam yang termasuk ke dalam bencana alam ekstraterestrial adalah badai matahari
dan hujan meteor.
6. DAMPAK BENCANA TERHADAP KESEHATAN
Salah satu dampak bencana terhadap menurunnya kualitas hidup penduduk dapat
dilihat dari berbagai permasalahan kesehatan masyarakat yang terjadi. Bencana yang
diikuti dengan pengungsian berpotensi menimbulkan masalah kesehatan yang sebenarnya
diawali oleh masalah bidang/sektor lain. Bencana gempa bumi, banjir, longsor dan
letusan gunung berapi, dalam jangka pendek dapat berdampak pada korban meninggal,
korban cedera berat yang memerlukan perawatan intensif, peningkatan risiko penyakit
menular, kerusakan fasilitas kesehatan dan sistem penyediaan air (Pan American Health
Organization, 2006). Timbulnya masalah kesehatan antara lain berawal dari kurangnya
air bersih yang berakibat pada buruknya kebersihan diri, buruknya sanitasi lingkungan
yang merupakan awal dari perkembangbiakan beberapa jenis penyakit menular.
Persediaan pangan yang tidak mencukupi juga merupakan awal dari proses
terjadinya penurunan derajat kesehatan yang dalam jangka panjang akan mempengaruhi
secara langsung tingkat pemenuhan kebutuhan gizi korban bencana. Pengungsian tempat
tinggal (shelter) yang ada sering tidak memenuhi syarat kesehatan sehingga secara
langsung maupun tidak langsung dapat menurunkan daya tahan tubuh dan bila tidak
segera ditanggulangi akan menimbulkan masalah di bidang kesehatan. Sementara itu,
pemberian pelayanan kesehatan pada kondisi bencana sering menemui banyak kendala
akibat rusaknya fasilitas kesehatan, tidak memadainya jumlah dan jenis obat serta alat
kesehatan, terbatasnya tenaga kesehatan dan dana operasional. Kondisi ini tentunya dapat
menimbulkan dampak lebih buruk bila tidak segera ditangani (Pusat Penanggulangan
Masalah Kesehatan Sekretariat Jenderal Departemen Kesehatan, 2001).