Anda di halaman 1dari 7

MATA KULIAH : KEPERAWATAN

BENCANA
DOSEN PENGAMPU : IRFANDI RAHMAN, S.KEP., NS., M.KEP
PERAWATAN PSIKOSOSIAL DAN SPRITUAL
PADA KORBAN BENCANA.

 
Disusun oleh :
Kelompok 6
1. RISKY PRATIWI NIM : 201814201063 A
2. WA ODE GITA NIM : 201814201074 A
3. MARIATY MATULESSY NIM : 2018142010 A
Latar belakang

Setiap bencana pasti meninggalkan duka dan luka. Terbayang penderitaan yang
dialami masyarakat Jepang, khususnya di daerah bencana (Sendai, Fukushima, dan
sekitarnya), bencana gempa bumi dan tsunami yang menelan korban lebih dari
10.000 jiwa ini tentunya akan membawa perasaan pilu yang mendalam bagi
seluruh keluarganya. Demikian pula kejadian gempa bumi dan tsunami yang terjadi
di Aceh 6 tahun yang lalu yang menelan korban sekitar 200.000 jiwa. Tidak
hanya itu, selain kehilangan sanak saudara, para korban gempa juga kehilangan
tempat tinggal. Bangunan rumah mereka hancur, dan rata dengan tanah.
Akibat dari bencana tersebut akan berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat paska
bencana, sebagai akibat perubahan yang terjadi dalam hidup mereka yang
terjadi secara drastis dan tiba–tiba, dan pada akhirnya menimbulkan kelainan
atau gangguan pada mental atau gangguan kejiwaan sebagai buntut bencana.
Definisi Bencana

Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan


Bencana menyebutkan Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa
yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat
yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun
faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia,
kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
Definisi tersebut menyebutkan bahwa bencana disebabkan oleh faktor
alam, non alam, dan manusia. Oleh karena itu, Undang-Undang Nomor 24
Tahun 2007 tersebut juga mendefinisikan mengenai bencana alam, bencana
nonalam, dan bencana sosial.
 Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa
gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan,
dan tanah longsor.
 Bencana non alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
rangkaian peristiwa nonalam yang antara lain berupa gagal teknologi,
gagal modernisasi, epidemi, dan wabah penyakit.
 Bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi
konflik sosial antarkelompok atau antarkomunitas masyarakat, dan teror.
Fase-fese Bencana

Menurut Barbara Santamaria (1995), ada 3 fase dalam terjadinya suatu bencana,
yaitu diantaranya :
 Fase preimpact
Merupakan warning phase, tahap awal dari bencana. Informasi didapat dari badan satelit dan
meteorologi cuaca. Seharusnya pada fase inilah segala persiapan dilakukan baik oleh
pemerintah, lembaga, dan warga masyarakat.
 Fase impact
Merupakan fase terjadinya klimaks dari bencana. Inilah saat-saat dimana
manusia sekuat tenaga mencoba untuk bertahan hidup (survive). Fase impact ini
terus berlanjut hingga terjadi kerusakan dan bantuan- bantuan darurat dilakukan.
Lanjutan ....

 Fase postimpact
Adalah saat dimulainya perbaikan dan penyembuhan dari fase
darurat, juga tahap dimana masyarakat mulai berusaha kembali
pada fungsi komunitas normal. Secara umum dalam fase
postimpact ini para korban akan mengalami tahap respon
psikologis mulai penolakan, marah, tawar- menawar, depresi
hingga penerimaan.
Permasalaahan Dalam Penanggulangan Bencana

Secara umum masyarakat Indonesia termasuk aparat pemerintah didaerah


memiliki keterbatasan pengetahuan tentang bencana seperti berikut :
1. Kurangnya pemahaman terhadap karakteristik bahaya
2. Sikap atau prilaku yang mengakibatkan menurunnya kualitas SDA
3. Kurangnyainformasi atau peringatan dini yang
mengakibatkan ketidaksiapan
4. Ketidakberdayaan atau ketidakmampuan dalam menghadapi ancaman
bahaya

Anda mungkin juga menyukai