Manajemen Kebencanaan
Drs. H. L. A. Murrdhani, MM
Kompetensi Dasar
PENGERTIAN-
PENGERTIAN
BENCANA
UU No. 24 Th 2007 Coppola (2015)& Etkin (2016)
Bencana : peristiwa / rangkaian Bencana dalam terminologi bahasa
peristiwa yg mengancam & inggris disebut dengan disaster,
mengganggu kehidupan & berasal dari kata Latin yaitu dis dan
penghidupan masy. yg astro/aster. Dis berarti buruk atau
disebabkan, baik oleh faktor terasa tidak nyaman, dan aster berarti
alam dan/atau faktor nonalam bintang. Dengan demikian secara
maupun faktor manusia shg harfiah disaster berarti menjauh dari
mengakibatkan timbulnya lintasan bintang atau dapat diartikan
korban jiwa manusia, “kejadian yang disebabkan oleh
kerusakan lingkungan, konfigurasi astrologi (perbintangan)
kerugian harta benda, & yang tidak diinginkan”. Referensi lain
dampak psikologis mengartikannya sebagai “bencana
terjadi akibat posisi bintang dan planet
yang tidak diinginkan”
Dictionary of Disaster Medicine and Humanitarian Relief,
bencana (disaster) : (S. W. A. Gunn, 2013):
“The result of a vast ecological breakdown in the physical and
functional relations between man and his environment, caused
by nature or man, a serious and sudden event (or slow, as in
drought) on such a scale that available resources cannot meet the
requirements, and the stricken community needs extraordinary
efforts to cope with the damaging situation, often with outside
help or international aid”
TIPE-TIPE
BENCANA
No TIPE PENGERTIAN
FASE-FASE DAN
FAKTOR-FAKTOR
YANG
MEMPERBURUK
BENCANA
FASE MANAJEMEN
BENCANA
Menurut Undang-Undang
Nomor 24 Tahun 2007,
1. pencegahan
2. mitigasi
3. kesiapsiagaan
4. peringatan dini
5. penanganan darurat
6. rehabiltasi
7. rekonstruksi bencana.
Pencegahan : upaya mencegah Mitigasi : upaya mengurangi Kesiapsiagaan :
/jika mungkin meniadakan risiko bencana, baik mengantisipasi bencana
bencana. Ex. : melarang pembangunan fisik, bangun melalui pengorganisasian
pembakaran hutan, perladangan kesadaran dan kemampuan thdp & langkah yg tepat &
liar dan buang sampah bencana. Ex. : penataan ruangan, berdaya guna.
sembarangan. pengaturan pembangunan,
pembangunan infrastruktur, dsb.
1 2 3
Menurut United Kerentanan (vulnerability) Kapasitas yang rendah
Nations International yang tinggi dari dari berbagai komponen
Strategy for Disaster masyarakat, infrastruktur masyarakat dan
Reduction (UN-ISDR) serta elemen-elemen pemerintahan.
bahaya alam dan bahaya pada kawasan yang
karena manusia dibagi memiliki risiko bencana.
menjadi bahaya Seperti bangunan yang
geologi (geological tidak layak dan tidak
hazards), bahaya tahan gempa.
hidrometeorologi (hydro
meteorological hazards),
bahaya biologi (biological
hazards), bahaya
teknologi (technological
hazards) dan penurunan
kualitas
lingkungan (environmenta
l degradation).
Faktor penyebab kerentanan
bencana alam di Indonesia: