TAHUN 2023
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
bencana, baik yang disebabkan faktor alam, ataupun ulah tangan manusia
harta benda serta dampak psikologis yang dalam keadaan tertentu dapat
terhadap bencana alam, kondisi ini merupakan ancaman yang sulit diprediksi
yang sangat tinggi, beberapa potensi tersebut antara lain adalah gempa bumi,
tsunami, banjir, letusan gunung berapi, tanah longsor, angin ribut, kebakaran
wilayah Indonesia yaitu potensi bahaya utama (main hazard) dan potensi
bahaya ikutan (collateral hazard). Potensi bahaya utama (main hazard) dapat
dilihat antara lain pada peta potensi bencana gempa di Indonesia yang
2
menunjukkan bahwa Indonesia adalah wilayah dengan zona gempa yang
rawan, peta potensi bencana tanah longsor, peta potensi bencana letusan
gunung api, peta potensi bencana banjir. Sedangkan peta potensi bencana
ikutan (collateral hazard potency) dapat dilihat dari beberapa indikator antara
lain bangunan yang terbuat dari kayu, kepadatan bangunan dan kepadatan
industri berbahaya.
sebanyak 893 kejadian, diikuti cuaca ekstrem 861 kejadian. Berikutnya, ada
687 kebakaran hutan dan lahan (karhutla), 449 kejadian tanah longsor, 116
erupsi gunung api. Sementara, belum ada satu pun peristiwa tsunami yang
Januari-3 Oktober 2023 bencana alam paling banyak terjadi di Jawa Barat,
melaporkan, seluruh kejadian bencana itu membuat 5,35 juta orang menderita
dan mengungsi, 5.555 orang luka-luka, 204 orang meninggal dunia, dan 10
kerusakan, rinciannya 3.387 rumah rusak berat, 3.844 rusak sedang, dan
17.885 rusak ringan. Lalu ada 714 fasilitas umum yang rusak akibat seluruh
3
bencana tersebut, terdiri dari 348 fasilitas pendidikan, 314 fasilitas
1 Banjir 893
5 Kekeringan 116
6 Gelombang pasang/abrasi 24
7 Gempa bumi 24
9 Tsunami 0
Tujuan Penulisan
dan dapat menambah wawasan masyarakat secara umum sehingga dapat turut
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
baik oieh faktor alam dan/atau faktor nonalam ulah tangan manusia sehingga
serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa
bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah
longsor.
atau rangkaian peristiwa nonalam yang antara lain berupa gagal teknologi,
B. Potensi bencana.
1. Bencana banjir. Banjir baik yang berupa genangan atau banjir bandang
bersifat merusak, aliran arus air yang tidak terlalu dalam tetapi cepat dan
tumbuhan.
5
2. Bencana tanah longsor. Gerakan tanah atau tanah longsor yang mampu
pada kulit bumi yang disebabkan oleh pelepasan energi secara tiba-
akibat naiknya fluida (magma, gas uap dll) dari dalam bumi menuju
alam berupa cuaca yang kering serta faktor manusia baik yang disengaja
6
lingkungan, korban jiwa dan harta benda dampak samping yang
8. Bencana Angin Siklon Tropis. Tekanan dan hisapan serta tenaga angin
bangunan dan sarana umum kebanyakan angin topan disertai hujan deras
yang dapat menimbulkan bencana lain seperti tanah longsor dan banjir.
C. Kriteria Bencana.
7
1. Kriteria Bencana alam pada skala Tingkat Nasional.
bencana.
8
a. Bencana yang terjadi tidak menyebabkan lumpuhnya mekanisme
D. Korban Bencana.
2. Harta Benda. Korban harta benda akibat bencana dapat berupa hilangnya
atau rusaknya harta benda, tempat tinggal, hewan serta sarana dan
umum.
Indonesia.
9
kesiapsiagaan untuk memperkecil, mengurangi dan memperlunak
azasi manusia, harkat dan martabat setiap warga negara dan penduduk
latar belakang antara lain, agama, suku, golongan, gender atau status
sosial.
kepastian hukum.
10
6. Kebersamaan. Penanggulangan bencana pada dasarnya menjadi tugas
generasi sekarang dan untuk generasi yang akan datang demi untuk
pada tahap pencegahan, pada saat terjadi bencana maupun pada tahap
pasca bencana.
kedemawanan.
dan bernegara.
11
H. Prinsip-prinsip Penanggulangan Bencana.
manusia.
sektor secara terpadu yang didasarkan pada kerja sama yang baik dan
saling mendukung.
4. Berdaya guna dan berhasil guna. Yang dimaksud dengan berdaya guna
12
7. Nondiskriminasi. Bahwa negara dalam penanggulangan bencana tidak
1. Pra Bencana.
bencana.
13
8) Rencana penanggulangan bencana ditinjau secara berkala setiap
bencana.
penanggulangan bencana.
kegiatan meliputi :
bahaya/ancaman bencana.
14
2) Kontrol terhadap penguasaan dan pengelolaan sumber daya alam
daerah.
15
Pendidikan dan Pelatihan serta Persyaratan Standard Teknis
bencana.
dini.
kebutuhan dasar.
16
2) Analisis hasil pengamatan gejala bencana.
dilakukan melalui :
bangunan.
3. Tanggap Darurat.
2) Jumlah korban.
17
tingkat Provinsi oleh Gubernur dan tingkat Kabupaten/Kota oleh
2) Pengerahan peralatan.
3) Pengerahan logistik.
5) Perijinan.
8) Penyelamatan.
2) pertolongan darurat.
b) Pangan.
c) Sandang.
18
d) Pelayanan kesehatan.
e) Pelayanan Psikososial.
c) penyandang cacat.
d) Lanjut usia.
bencana.
4. Pasca Bencana
a. Rehabilitasi
19
3) Pemberian bantuan perbaikan rumah masyarakat.
5) Pelayanan kesehatan.
pemerintah.
b. Rekonstruksi.
20
5. Upaya Penanggulangan
21
B. Upaya Pengurangan Bencana Aingin puting Beliung
• Memiliki struktur bangunan yang dapat memenuhi syarat teknis
sehingga mampu untuk bertahan terhadap angin terutama angin
besar
• Di daerah rawan angin badai, perlu adanya standar bangunan untuk
bisa memperhitungkan beban angin. Sehingga struktur bangun
dapat bisa menahan angin.
• Melakukan penghijauan di bagian atas arah angin untuk meredam
gaya angin.
• Pengamanan/perkuatan bagian-bagian yang mudah diterbangkan
angin yang dapat membahayakan diri atau orang lain disekitarnya.
• Kesiapsiagaan dalam menghadapi angin topan, mengetahui
bagaimana cara penyelamatan diri
• Pengamanan barang-barang disekitar rumah agar terikat/dibangun
secara kuat sehingga tidak diterbangkan angin
• Untuk para nelayan, supaya menambatkan atau mengikat kuat
kapal-kapalnya.
22
• Penghijauan dengan tanaman yang sistem perakarannya dalam
dan jarak tanam yang tepat. Hal ini untuk bisa menahan air sehingga
bencana tanah longsor bisa di minimalisir.
• Jika ingin mendirikan bangunan, gunakan fondasi yang kuat.
sehingga akan kokoh saat terjadi bencana
• Penutupan rekahan di atas lereng untuk mencegah air masuk
secara cepat kedalam tanah.
• Pembuatan tanggul penahan untuk runtuhan batuan (rock fall).
D. Upaya Penanggulangan Kekeringan
Kekeringan merupakan salah satu bencana alam yang keberadaannya
sama sekali tidak diinginkan. Sepeti halnya jenis bancana alam lainnya
yang dapat diupayakan penanggulangannya, demikian halnya dengan
kekeringan. Beberapa upaya yang dapat kita lakukan untuk
menanggulangi kekeringan ini antara lain adalah sebagai berikut:
• Menanam banyak pohon
Salah satu cara untuk dapat menanggulangi kekeringan adalah banyak
menanam pepohonan. Seperti yang kita tahu bahwa salah satu fungsi
pohon adalah mnyerap dan kemudian menyimpan air di dalam akarnya.
Suatu saat air yang tersimpan di bawah akar pohon dan disebut dengan
air tanah ini akan dapat digunakan di kemudian hari ketika musim
kemarau tiba. seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa dartah
yang mempunyai banyak pohon akan lebih banyak mempunyai air
daripada daerah yang kurang pohon.
• Membuat bendungan
Solusi kedua untuk menanggulangi kekeringan adalah dengan membuat
bendungan. Bendungan merupakan salah satu cara untuk membuat air
sungai tersimpan (terbendung) sehingga suatu saat dapat digunakan
ketika masuarakat kekurangan air. Bendungan juga digunakan untuk
mengairi sawah.
• Menggunakan air dengan sewajarnya
23
Dan salah satu solusi yang dapat kita lakukan dan dimulai dari diri sendiri
adalah menghemat penggunaan air. Air yang merupakan sumber daya
alam harus kita hemat dan penggunaannya hanya sewajarnya saja,
jangan berlebihan.
24
PENUTUP
A. Kesimpulan
baik oieh faktor alam dan/atau faktor nonalam ulah tangan manusia sehingga
banjir, bencana tanah longsor, bencana letusan gunung api, bencana Gempa
B. Saran
25