Disusun Oleh :
Intan Wahyu Dhamayanti
S17182
S17A
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Bencana alam adalah konsekuensi dari kombinasi aktivitas alami
dan aktivitas manusia, seperti letusan gunung, gempa bumi dan tanah
longsor. Karena ketidakberdayaan manusia, akibat kurang baiknya
manajemen keadaan darurat, sehingga menyebabkan kerugian dalam bidang
keuangan dan struktural, bahkan sampai kematian. Kerugian yang dihasilkan
tergantung pada kemampuan untuk mencegah atau menghindari bencana dan
daya tahan mereka. Pemahaman ini berhubungan dengan pernyataan:
"bencana muncul bila ancaman bahaya bertemu dengan ketidakberdayaan".
Dengan demikian, aktivitas alam yang berbahaya tidak akan menjadi
bencana alam di daerah tanpa ketidakberdayaan manusia, misalnya gempa
bumi di wilayah tak berpenghuni. Konsekuensinya, pemakaian istilah
"alam" juga ditentang karena peristiwa tersebut bukan hanya bahaya atau
malapetaka tanpa keterlibatan manusia. Besarnya potensi kerugian juga
tergantung pada bentuk bahayanya sendiri, mulai dari kebakaran, yang
mengancam bangunan individual, sampai peristiwa tubrukan meteor besar
yang berpotensi mengakhiri peradaban umat manusia.
Namun demikian pada daerah yang memiliki tingkat bahaya
tinggi (hazard) serta memiliki kerentanan / kerawanan (vulnerability) yang
juga tinggi tidak akan memberi dampak yang hebat / luas jika manusia yang
berada disana memiliki ketahanan terhadap bencana (disaster resilience).
Konsep ketahanan bencana merupakan evaluasi kemampuan sistem dan
infrastruktur-infrastruktur untuk mendeteksi, mencegah & menangani
tantangan-tantangan serius yang hadir. Dengan demikian meskipun daerah
tersebut rawan bencana dengan jumlah penduduk yang besar jika diimbangi
dengan ketahanan terhadap bencana yang cukup.
Dengan terjadinya hal tersebut dapat menarik perhatian saya
untuk melakukan pengkajian ini, sekaligus menganalisis dampak bencana
dan cara penaggulangan bencana alam yang terjadi di Indonesia
2
1.3. Permasalahan
Permasalahan yang ingin saya bahas adalah :
a. Apa pengertian banjir bandang dan faktor–faktor apa sajakah yang
menyebabkan terjadinya banjir bandang?
b. Bagaimana cara penanggulangannya ?
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
orang masih dinyatakan hilang. Jum'at, 11 Maret 2011, banjir bandang yang
melanda wilayah Kabupaten Garut bagian selatan, Jawa Barat, meluas
menjadi tiga daerah Kecamatan, yaitu di Pameungpeuk, Cibalong dan
Cikelet, Jumat malam Jumat, 6 Mei 2011.
5
kenyamanan lingkungan, serta menurunnya kesejahteraan masyarakat akibat
kegiatan perekonomian mereka terhambat.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
6
Dari berbagai fakta bencana yang ada jelas terlihat bahwa dampak
negative yang diakibatkan oleh bencana alam sangat besar yaitu kerusakan
lingkungan hidup, harta benda dan bahkan nyawa. Bencana besar yang
terjadi tidak serta merta datang begitu saja, namun didahului oleh adanya
gejala-gejala alam yang ditimbulkan oleh alam itu sendiri atau diakibatkan
oleh eksploitasi lingkungan yang berlebihan, kebijakan pemerintah yang
kurang memperhatikan AMDAL ( Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan ) , Tata Ruang yang kurang baik dan tidak baiknya
managemen pemerintah untuk mengatisipasi dan penaggulangan bencana.
B. Saran
Bencana bisa terjadi kapan saja dan dimana saja, namun kita harus
mengetahui jenis-jenis bencana, sebab-sebab yang menimbulkan bencana
dan akibat-akibat yang ditimbulkannya.
Saran-saran, saya sampaikan kepada semua pihak untuk mengantisipasi
dan penanggulangan bencana agar tidak menimbulkan kerusakan
lingkungan hidup, korban meninggal dan kerugian harta benda yang besar.
1. Kepada Pemerintah agar meningkatkan managemen antisipasi dan
penanggulangan bencana.
2. Pemerintah agar memiliki Lembaga atau Badan Khusus bahkan
mungkin yang lebih tinggi yaitu setingkat menteri untuk
mengantisipasi dan penanggulangan bencana.
3. Pemerintah agar memberikan sosialisasi dan simulasi kepada
masyarakat yang tinggal di daerah bencana, bagaimana cara mengatasi
bencana yang terjadi.
7
DAFTAR PUSTAKA
Analisa :
1. Bagaimana upaya surveilans bencana pada kasus
tersebut ?
Jawab :
- Bencana banjir secara lebih rinci upaya pengurangan bencana banjir
antara lain :
a. Pengawasan penggunaan lahan dan
perencanaan lokasi untuk menempatkan fasilitas vital yang rentan
terhadap banjir pada daerah yang aman.
b. Penyesuaian desain bangunan didaerah
banjir harus tahan terhadap banjir dan dibuat bertingkat.
c. Pembangunan infrastruktur harus kedap air.
d. Pembangunan tembok penahan dan tanggul
disepanjang sungai, tembok laut sepanjang pantai yang rawan
badai atau tsunami akan sangat membantu untuk mengurangi
bencana banjir.
e. Pembersihan sedimen.
2. Bagaimana dokumentasi dan upaya pelaporan serta
penyebaran informasi kepada masyarakat atas kasus tersebut ?
Jawab : mitigasi adalah tindakan mengurangi tindakan bahaya, kurang
menyenangkan atau buruknya sesuatu. Menurut undang-undang nomer 24
tahun 2007 mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko
8
bencana melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan
kemampuan menghadapi ancaman bencana.
3. Bagaimana kerjasama tim interdisipliner dalam
penanganan kasus tersebut?
Jawab :
a. Melakukan reboisasi pada daerah rawan
banjir/daerah resapan air
b. Tidak membuang sampah sembarangan
terutama dialiran air\
c. Tidak melakukan penebangan liar
d. Tidak membangun gedung didaerah resapan
air