Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH TANDA-TANDA BENCANA ALAM

SMP NEGERI 1 DUKUPUNTANG

Disusun Oleh :

Kelas :IX H
Anggota : •Dike Febriah.
•Putri Indriyani.
•Zahratusita.
•Kayla Kiyana A.
•Tyo pramyusa.
•Fergiansyah Adi N.
•M.Aditya.
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb.
Alhamdulillahi Robbil alamin, washolatu wassalamu 'ala asrofil ambiya'i wal
mursalin wa 'ala alihi wasohbihi Rasulillahi ajma'in. Amma ba'du.Selamat pagi
Bapak pengajar PLH yang kami hormati serta ketua kelas 9H yang kami banggakan,
dan teman teman yang kami cintai.Kami dari kelompok 1 bersyukur bisa berada di
sini untuk menyampaikan presentasi kami yang berjudul "Tanda-tanda Bencana
Alam"

LATAR BELAKANG
Bencana alam apapun bentuknya memang tidak diinginkan. Masalahnya kejadian ini terus saja
ada. Berbagai usaha tidak jarang dianggap maksimal tetapi kenyataan sering tidak terelakkan.
Masih untung bagi kita yang mengagungkan Tuhan sehingga segala kehendak-Nya bisa dimengerti,
meski itu berarti derita.

Karena ketidakberdayaan manusia, akibat kurang baiknya manajemen keadaan darurat,


sehingga menyebabkan kerugian dalam bidang keuangan dan struktural, bahkan sampai kematian.
Kerugian yang dihasilkan tergantung pada kemampuan untuk mencegah atau menghindari bencana dan
daya tahan mereka. Pemahaman ini berhubungan dengan pernyataan: "bencana muncul bila ancaman
bahaya bertemu dengan ketidakberdayaan". Dengan demikian, aktivitas alam yang berbahaya tidak
akan menjadi bencana alam di daerah tanpa ketidakberdayaan manusia, misalnya gempa bumi di
wilayah tak berpenghuni. Konsekuensinya, pemakaian istilah "alam" juga ditentang karena peristiwa
tersebut bukan hanya bahaya atau malapetaka tanpa keterlibatan manusia. Besarnya potensi
kerugian juga tergantung pada bentuk bahayanya sendiri, mulai dari kebakaran, yang mengancam
bangunan individual, sampai peristiwa tubrukan meteor besar yang berpotensi mengakhiri peradaban
umat manusia.
 Definisi Bencana Alam

Bencana alam adalah suatu peristiwa alam yang mengakibatkan dampak besar bagi populasi
manusia. [1] Peristiwa alam dapat berupa banjir, letusan gunung berapi, gempa bumi, tsunami, tanah
longsor, badai salju, kekeringan, hujan es, gelombang panas, hurikan, badai tropis, taifun, tornado,
kebakaran liar dan wabah penyakit. Beberapa bencana alam terjadi tidak secara alami. Contohnya
adalah kelaparan, yaitu kekurangan bahan pangan dalam jumlah besar yang disebabkan oleh
kombinasi faktor manusia dan alam. Dua jenis bencana alam yang diakibatkan dariluar angkasa
jarang mempengaruhi manusia, seperti asteroid dan badai matahari. Sebenarnya gejala alam
merupakan gejala yang sangat alamiah dan biasa terjadi pada bumi. Namun, hanya ketika gejala
alam tersebut melanda manusia (nyawa) dan segala produk budidayanya (kepemilikan, harta dan
benda), kita baru dapat menyebutnya sebagai bencana.

Kerugian yang dihasilkan tergantung pada kemampuan untuk mencegah atau


menghindari bencana dan daya tahan mereka. Pemahaman ini berhubungan dengan pernyataan:
"bencana muncul bila ancaman bahaya bertemu dengan ketidakberdayaan". Dengan demikian,
aktivitas alam yang berbahaya tidak akan menjadi bencana alam di daerah tanpa ketidakberdayaan
manusia, misalnya gempa bumi di wilayah tak berpenghuni. Konsekuensinya, pemakaian istilah "alam"
juga ditentang karena peristiwa tersebut bukan hanya bahaya atau malapetaka tanpa keterlibatan
manusia. Besarnya potensi kerugian juga tergantung pada bentuk bahayanya sendiri, mulai dari
kebakaran, yang mengancam bangunan individual, sampai peristiwa tubrukan meteor besar yang
berpotensi mengakhiri peradaban umat manusia.

Namun demikian pada daerah yang memiliki tingkat bahaya tinggi (hazard) serta
memiliki kerentanan/kerawanan(vulnerability) yang juga tinggi tidak akan memberi dampak yang
hebat/luas jika manusia yang berada disana memiliki ketahanan terhadap bencana (disaster
resilience). Konsep ketahanan bencana merupakan valuasi kemampuan sistem dan infrastruktur-
infrastruktur untuk mendeteksi, mencegah & menangani tantangan-tantangan serius yang hadir.
Dengan demikian meskipun daerah tersebut rawan bencana dengan jumlah penduduk yang besar jika
diimbangi dengan ketetahanan terhadap bencana yang cukup.

 Klasifikasi Bencana alam

Klasifikasi bencana alam berdasarkan penyebabnya dibedakan menjadi empat jenis, yaitu :

1. Bencana alam geologis

Bencana alam geologi adalah bencana alam yang terjadi di permukaan bumi seperti gempa
bumi, tsunami, tanah longsor dan gunung meletus. Gempa bumi dan gunung meletus terjadi di
hanya sepanjang jalur-jalur pertemuan lempeng tektonik di darat atau lantai samudera. Contoh
bencana alam geologi yang paling umum adalah gempa bumi, tsunami dan gunung meletus.
Gempa bumi terjadi karena gerakan lempeng tektonik. Gempa bumi pada lantai samudera dapat
memicu gelombang tsunami ke pesisir-pesisir yang jauh. Gelombang yang disebabkan oleh
peristiwa seismik memuncak pada ketinggian kurang dari 1 meter di laut lepas namun bergerak
dengan kecepatan ratusan kilometer per jam. Jadi saat mencapai perairan dangkal, tinggi
gelombang dapat melampaui 10 meter. Gunung meletus diawali oleh suatu periode aktivitas
vulkanis seperti hujan abu, semburan gas beracun, banjir lahar dan muntahan batu-batuan. Aliran
lahar dapat berupa banjir lumpur atau kombinasi lumpur dan debu yang disebabkan mencairnya
salju di puncak gunung, atau dapat disebabkan hujan lebat dan akumulasi material yang tidak
stabil.

2. Bencana alam meteorologi

Bencana alam meteorologi atau hidrometeorologi berhubungan dengan iklim. Bencana ini
umumnya tidak terjadi pada suatu tempat yang khusus, walaupun ada daerah-daerah yang menderita
banjir musiman, kekeringan atau badai tropis (siklon, hurikan, taifun) dikenal terjadi pada daerah-
daerah tertentu. Bencana alam bersifat meteorologis seperti banjir dan kekeringan merupakan
bencana alam yang paling banyak terjadi di seluruh dunia. Beberapa di antaranya hanya terjadi suatu
wilayah dengan iklim tertentu. Misalnya hurikan terjadi hanya di Karibia, Amerika Tengah dan
Amerika Selatan bagian utara. Kekhawatiran terbesar pada abad moderen adalah bencana yang
disebabkan oleh pemanasan global.

3. Wabah

Wabah atau epidemi adalah penyakit menular yang menyebar melalui populasi
manusia di dalam ruang lingkup yang besar, misalnya antar negara atau seluruh dunia. [3]
Contoh wabah terburuk yang memakan korban jiwa jumlah besar adalah pandemi flu, cacar dan
tuberkulosis.

4.Bencana alam ekstra-terestrial

Bencana alam Ekstra-Terestrial adalah bencana alam yang terjadi di luar angkasa,
Bencana dari ruang angkasa adalah datangnya berbagai benda langit seperti asteroid atau
gangguan badai matahari. [4] Meskipun dampak langsung asteroid yang berukuran kecil tidak
berpengaruh besar, asteroid kecil tersebut berjumlah sangat banyak sehingga
berkemungkinan besar untuk menabrak bumi. Bencana ruang angkasa seperti asteroid dapat
menjadi ancaman bagi negara-negara dengan penduduk yang banyak seperti Cina, India,
Amerika Serikat, Jepang, dan Asia Tenggara.

 Macam-Macam Bencana Alam Di Sekitar Kita

1. Banjir

Banjir adalah bencana akibat curah hujan yang tinggi dengan tidak diimbangi dengan saluran
pembuangan air yang memadai sehingga merendam wilayah-wilayah yang tidak dikehendaki oleh orang
-orang yang ada di sana. Banjir bisa juga terjadi karena jebolnya sistem aliran air yang ada sehingga
daerah yang rendah terkena dampak kiriman banjir.

a. Jenis – Jenis Banjir

Banjir merugikan banyak pihak Berdasarkan sumber air yang menjadi penampung di bumi, jenis
banjir dibedakan menjadi tiga, yaitu banjir sungai, banjir danau, dan banjir laut pasang.

• . Banjir Sungai, Terjadi karena air sungai meluap.

• Banjir Danau, Terjadi karena air danau meluap atau bendungannya jebol.

• Banjir Laut pasang, Terjadi antara lain akibat adanya badai dan gempa bumi.

b. Penyebab Terjadinya Banjir


Secara umum, penyebab terjadinya banjir adalah sebagai berikut :

• Penebangan hutan secara liar tanpa disertai reboisasi,

• Pendangkalan sungai,

• Pembuangan sampah yang sembarangan, baik ke aliran sungai mapupun gotong


royong,

• Pembuatan saluran air yang tidak memenuhi syarat,

• Pembuatan tanggul yang kurang baik,

• Air laut, sungai, atau danau yang meluap dan menggenangi daratan.

c. Dampak Dari Banjir

Banjir dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup berupa:

• Rusaknya areal pemukiman penduduk,

• Sulitnya mendapatkan air bersih, dan

• Rusaknya sarana dan prasarana penduduk.

• Rusaknya areal pertanian

• Timbulnya penyakit-penyakit

• Menghambat transportasi darat

d. Cara Mengantisipasi Banjir

• membersihkan saluran air dari sampah yang dapat menyumbat aliran air sehingga
menyebabkan terjadinya banjir.

• mengeruk sungai-sungai dari endapan-endapan untuk menambah daya tampung air.

• membangun rute-rute drainase alternatif (kanal-kanal sungai baru, sistem-sistem pipa)


sehingga dapat mencegah beban yang berlebihan terhadap sungai.

• tidak mendirikan bangunan pada wilayah (area) yang menjadi daerah lokasi penyerapan air.

• tidak menebangi pohon-pohon di hutan, karena hutan yang gundul akan sulit menyerap air,
sehingga jika terjadi hujan lebat secara terus menerus air tidak dapat diserap secara langsung oleh
tanah bahkan akan menggerus tanah, hal ini pula dapat menyebabkan tanah longsor.

• membuat tembok-tembok penahan dan tanggul-tanggul di sepanjang sungai, tembok-


tembok laut di sepanjang pantai-pantai dapat menjaga tingkat ketinggian air agar tidak masuk ke
dalam daratan.

2. Gempa Bumi

Gempa bumi adalah goncangan yang mengguncang suatu daerah mulai dari yang tingkat
rendah sampai tingkat tinggi yang membahayakan. Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari
pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Gempa
bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan lempengan tersebut. Beberapa gempa bumi lain juga
dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam gunung berapi. Gempa bumi seperti itu dapat
menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung berapi.

Gempa bumi merupakan gejala alam yang sampai sekarang masih sulit untuk diperkirakan
kedatangannya. Sehingga dapat dilihat bahwa gejala alam ini sifatnya seolah-olah mendadak dan
tidak teratur. Dengan sifat seperti ini, ketika usaha-usaha untuk memperkirakan masih belum
menampakkan hasil, maka usaha yang paling baik dalam mempersiapkan diri dengan cara mengatasi
bencana alam ini adalah dengan mitigasi.

Mitigasi yaitu mengurangi kerugian yang akan ditimbulkan oleh bencana. Usaha mitigasi
adalah meningkatkan ketahanan dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana alam
sehingga risiko bencana alam dapat dikurangi.

 Mengantisipasi Gempa Bumi

Antisipasi yang harus dilakukan bagi masyarakat luas adalah apa dan bagaimana cara
menghadapi kejadian gempa, pada saat dan sesudah gempa terjadi. Beberapa saran dalam
menghadapi kejadian gempa adalah sebagai berikut:

 Sebelum terjadi gempa

• Mengetahui secara teliti jalan-jalan keluar masuk dalam keadaan darurat di mana pun
kita berada. Ingat gempa dapat terjadi sewaktu-waktu.

• Meletakkan barang-barang yang berat di tempat yang stabil dan tidak tergantung.

• Matikan segera lampu, kompor minyak atau gas serta listrik agar terhindar dari bahaya
kebakaran.

 Saat terjadi gempa

• Jika berada di dalam ruangan: diamlah sejenak, jangan panik dan segeralah keluar dari
bangunan. Secepatnya mencari perlindungan di bawah meja atau di dekat pintu. Jauhi tempat-
tempat yang mungkin mengakibatkan luka seperti kaca, pipa gas atau benda-benda tergantung yang
mungkin akan jatuh menimpa.

• Jika berada di luar rumah: tinggallah atau carilah tempat yang bebas dari bangunan-
bangunan, pohon atau dinding. Jangan memasuki bangunan meskipun getaran gempa sudah berhenti
karena tidak mustahil runtuhan bangunan masih dapat terjadi.

• Jika berada di tengah keramaian: janganlah turut berdesak-desakan mencari jalan keluar,
meskipun orang-orang yang panik mempunyai keinginan yang sama. Carilah tempat yang tidak akan
kejatuhan runtuhan.

• Jika berada dalam bangunan tinggi: secepatnya mencari perlindungan di bawah meja dan
jauhilah jendela atau dinding luar bangunan. Tetaplah berada di lantai di mana kamu berada ketika
gempa terjadi, dan jangan gunakan elevator atau lift yang ada.

• Jika sedang mengendarai kendaraan: hentikan kendaraan kamu dan tetaplah berada di
dalam mobil dan pinggirkanlah mobil kamu. Jangan berhenti di atas jembatan, atau di bawah jalan
layang. Jika gempa sudah berhenti, janganlah langsung melintasi jalan layang atau jembatan yang
membentang, sebelum dipastikan kondisinya aman.
Setelah terjadi gempa

• Tetap menggunakan alas kaki untuk menghindari pecahan-pecahan kaca atau bahan-bahan
yang merusak kaki.

• Periksalah apakah kamu mendapat luka yang memerlukan perawatan segera.

• Periksalah aliran/pipa gas yang ada apakah terjadi kebocoran. Jika tercium bau gas
usahakan segera menutup sumbernya dan jangan sekali-kali menyalakan api dan merokok.

• Periksalah kerusakan yang mungkin terjadi pada bangunan kamu.

• Dengarkan informasi melalui televisi, radio, telepon yang biasanya disiarkan oleh
pemerintah, bila hal ini memungkinkan.

• Bersiaplah menghadapi kemungkinan terjadinya gempa-gempa susulan. Dan berdoa agar


terhindar dari bencana yang lebih parah.

3. Tsunami

Tsunami adalah ombak yang sangat besar yang menyapu daratan akibat adanya gempa bumi
di laut, tumbukan benda besar/cepat di laut, angin ribut, dan lain sebagainya. Sunami sangat
berbahaya karena bisa menyapu bersih pemukiman warga dan menyeret segala isinya ke laut lepas
yang dalam.

Adapun langkah yang perlu dilakukan tiap individu sebagai berikut.


a) Menyiapkan tas darurat yang berisi keperluan-keperluan mengungsi selama tiga hari
seperti makanan, pakaian, suratsurat berharga atau obat-obatan.

b) Selalu merespon tiap latihan dengan serius sama seperti saat terjadinya gempa.

c) Selalu peka terhadap fenomena alam yang tidak biasa. Apabila kita peka sebenarnya alam
telah memberikan tanda-tanda sebelum terjadinya tsunami.

Beberapa petunjuk yang diberikan alam antara lain berikut ini.

a. Adanya suara gemuruh di laut, hal ini akibat adanya pergeseran lapisan tanah.

b. Laut tiba-tiba menyurut sampai agak jauh ke tengah

c. Karena surutnya laut maka akan tercium bau khas laut seperti bau amis.

d. Burung-burung laut terbang dengan kecepatan tinggi menuju daratan.

4.GunungMeletus

Gunung meletus adalah gunung yang memuntahkan materi-materi dari dalam bumi
seperti debu, awan panas, asap, kerikil, batu-batuan, lahar panas, lahar dingin, magma, dan lain
sebagainya. Gunung meletus biasanya bisa diprediksi waktunya sehinggi korban jiwa dan harta benda
bisa diminimalisir.

Magma adalah cairan pijar yang terdapat di dalam lapisan bumi dengan suhu yang sangat
tinggi, yakni diperkirakan lebih dari 1.000 °C. Cairan magma yang keluar dari dalam bumi disebut
lava. Suhu lava yang dikeluarkan bisa mencapai 700-1.200 °C. Letusan gunung berapi yang membawa
batu dan abu dapat menyembur sampai sejauh radius 18 km atau lebih, sedangkan lavanya bisa
membanjiri sampai sejauh radius 90 km.

Tidak semua gunung berapi sering meletus. Gunung berapi yang sering meletus disebut
gunung berapi aktif.

Ciri-ciri gunung berapi akan meletus

Gunung berapi yang akan meletus dapat diketahui melalui beberapa tanda, antara lain :

• Suhu di sekitar gunung naik.

• Mata air menjadi kering

• Sering mengeluarkan suara gemuruh, kadang disertai getaran (gempa)

• Tumbuhan di sekitar gunung layu

• Binatang di sekitar gunung bermigrasi.

5.Tanah Longsor

Tanah longsor merupakan jenis gerakan tanah. Tanah longsor sendiri merupakan gejala alam
yang terjadi di sekitar kawasan pegunungan. Semakin curam kemiringan lereng suatu kawasan,
semakin besar pula kemungkinan terjadi longsor. Longsor terjadi saat lapisan bumi paling atas dan
bebatuan terlepas dari bagian utama gunung atau bukit. Pada dasarnya sebagian besar wilayah di
Indonesia merupakan daerah perbukitan atau pegunungan yang membentuk lahan miring. Lahan atau
lereng yang kemiringannya melampaui 20° umumnya berbakat untuk bergerak atau longsor. Tapi
tidak selalu lereng atau lahan yang miring berpotensi untuk longsor.

Secara garis besar faktor penyebab tanah longsor sebagai berikut.

a.Faktor alam

• Kondisi geologi antara lain batuan lapuk, kemiringan lapisan tanah, gempa bumi dan
letusan gunung api.

• Iklim yaitu pada saat curah hujan tinggi.

• Keadaan topografi yaitu lereng yang curam.

b.Faktor manusia

• Pemotongan tebing pada penambangan batu di lereng yang terjal

• Penimbunan tanah di daerah lereng.

• Penebangan hutan secara liar di daerah lereng.

• Budidaya kolam ikan di atas lereng.

• Sistem drainase di daerah lereng yang tidak baik.

• Pemompaan dan pengeringan air tanah yang menyebabkan turunnya level air tanah.

• Pembebanan berlebihan dari bangunan di kawasan perbukitan.

2.4 Dampak bencana alam

Bencana alam dapat mengakibatkan dampak yang merusak pada bidang ekonomi, sosial dan
lingkungan. [5] Kerusakan infrastruktur dapat mengganggu aktivitas sosial, dampak dalam bidang
sosial mencakup kematian, luka-luka, sakit, hilangnya tempat tinggal dan kekacauan komunitas,
sementara kerusakan lingkungan dapat mencakup hancurnya hutan yang melindungi daratan. Salah
satu bencana alam yang paling menimbulkan dampak paling besar, misalnya gempa bumi, selama 5
abad terakhir, telah menyebabkan lebih dari 5 juta orang tewas, 20 kali lebih banyak daripada korban
gunung meletus. [6] Dalam hitungan detik dan menit, jumlah besar luka-luka yang sebagian besar
tidak menyebabkan kematian, membutuhkan pertolongan medis segera dari fasilitas kesehatan yang
seringkali tidak siap, rusak, runtuh karena gempa. Bencana seperti tanah longsor pun dapat memakan
korban yang signifikan pada komunitas manusia karena mencakup suatu wilayah tanpa ada peringatan
terlebih dahulu dan dapat dipicu oleh bencana alam lain terutama gempa bumi, letusan gunung
berapi, hujan lebat atau topan.

Terimakasih atas perhatiannya, kurang lebih nya mohon maaf. Demikian akhir presentasi dari
kelompok saya, semoga bermanfaat untuk kita semua.kami akhiri dengan kata

Wabillahi Taufik Wal Hidayah Wassalamu'alaikum wr.wb.

Anda mungkin juga menyukai