Anda di halaman 1dari 13

TUGAS PAPER BENCANA ALAM

MITIGASI BENCANA

DISUSUN OLEH :

DILA SUSANTI
NIM. 20251290

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN


INSTITUT TEKNOLOGI YOGYAKARTA (STTL “ YLH“)
YOGYAKARTA
2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bencana Alam merupakan salah satu fenomena alam yang mengancam

keber langsungan hidup manusia. Dampak negatif yang ditimbulkan bisa berupa

kerugian materi maupun nonmateri. Bencana tersebut bisa dicontohkan seperti

banjir, tanah longsor, gempa bumi ada pula bencana non alam seperti kebakaran

gagal teknologi, gagal modernisasi, konflik sosial antar kelompok dan teror.

Bencana merupakan sebuah fenomena kehidupan manusia yang tidak dapat

diketahui secara pasti kapan terjadinya. Manusia hanya mampu mengenali

gejalagejala awal dan memprediksi terjadinya. Kecanggihan teknologi yang

diciptakan manusia terkadang hanya mampu menjelaskan gejala awal ini,

sehingga kejadian detil daribencana itu hanya dalam prediksi manusia. Meskipun

demikian, dengan kemampuan mengenali gejala-gejala awal dari sebuah bencana

manuisa dapat mempersiapkan diri dalam menghadapi becana. Persiapan itu

meliputi persiapan sebelum terjadinya bencana, ketika terjadi bencana, dan pasca

terjadinya bencana. Artinya, kesiapan yang dilakukan oleh manusia dapat

dilakukan ketika dapat mengenali gejala awal, tingkat resikonya dan lain

sebagainya.

Bencana alam apapun bentuknya memang tidak diinginkan. Datangnya

kejadian pun terus saja ada. Berbagai usaha tidak jarang dianggap maksimal tetapi

kenyataan sering tidak terelakkan. Masih untung bagi kita yang mengagungkan

Tuhan sehingga segala kehendak-Nya bisa dimengerti, meski itu berarti derita.

Banyak masalah yang berkaitan dengan bencana alam. Kehilangan dan kerusakan

termasuk yang paling sering harus dialami bersama datangnya bencana itu. Harta

benda dan manusia terpaksa harus direlakan, dan itu semua bukan masalah yang

mudah. Dalam arti mudah dipahami dan mudah diterima oleh mereka yang
mengalami. Bayangkan saja harta yang dikumpulkan sedikit demi sedikit,

dipelihara bertahun-tahun lenyap seketika

B. Tujuan

a. Untuk mengetahui definisi bencana alam.

b. Untuk mengetahui dampak bencana alam.

c. Untuk mengetahui jenis-jenis bencana alam.

d. Untuk mengetahui cara penanggulangan bencana alam.


BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Bencana Alam


Bencana alam adalah konsekuensi dari kombinasi aktivitas alami (suatu
peristiwa fisik, seperti letusan gunung, gempa bumi, tanah longsor) dan
aktivitas manusia. Karena ketidakberdayaan manusia, akibat kurang
baiknya manajemen keadaan darurat, sehingga menyebabkan kerugian dalam
bidang keuangan dan struktural, bahkan sampai kematian.
Bencana alam juga dapat diartikan sebagai bencana yang diakibatkan
oleh gejala alam. Sebenarnya gejala alam merupakan gejala yang sangat
alamiah dan biasa terjadi pada bumi. Namun, hanya ketika gejala alam
tersebut melanda manusia (nyawa) dan segala produk budi dayanya
(kepemilikan, harta dan benda), kita baru dapat menyebutnya sebagai
bencana.
B. Dampak Bencana Alam
Bencana alam dapat mengakibatkan dampak yang merusak pada bidang
ekonomi, sosial, dan lingkungan. Kerusakan infrastruktur dapat mengganggu
aktivitas sosial, dampak dalam bidang sosial mencakup kematian, luka-luka,
sakit, hilangnya tempat tinggal dan kekacauan komunitas, sementara
kerusakan lingkungan dapat mencakup hancurnya hutan yang melindungi
daratan. Salah satu bencana alam yang paling menimbulkan dampak paling
besar, misalnya gempa bumi, selama 5 abad terakhir, telah menyebabkan
lebih dari 5 juta orang tewas, 20 kali lebih banyak daripada korban gunung
meletus.
Dalam hitungan detik dan menit, jumlah besar luka-luka yang sebagian
besar tidak menyebabkan kematian, membutuhkan pertolongan medis segera
dari fasilitas kesehatan yang seringkali tidak siap, rusak, runtuh karena
gempa. Bencana seperti tanah longsor pun dapat memakan korban yang
signifikan pada komunitas manusia karena mencakup suatu wilayah tanpa ada
peringatan terlebih dahulu dan dapat dipicu oleh bencana alam lain terutama
gempa bumi, letusan gunung berapi, hujan lebat atau topan. Manusia
dianggap tidak berdaya pada bencana alam, bahkan sejak awal peradabannya.
Ketidakberdayaan manusia, akibat kurang baiknya manajemen darurat
menyebabkan kerugian dalam bidang keuangan, struktural dan korban jiwa.
Kerugian yang dihasilkan tergantung pada kemampuan manusia untuk
mencegah dan menghindari bencana serta daya tahannya. Menurut Bankoff
(2003): “bencana muncul bila bertemu dengan ketidakberdayaan”. Artinya
adalah aktivitas alam yang berbahaya dapat berubah menjadi bencana alam
apabila manusia tidak memiliki daya tahan yang kuat.

C. Jenis-jenis Bencana Alam


a) Banjir
Banjir adalah bencana akibat curah hujan yang tinggi dengan tidak
diimbangi dengan saluran pembuangan air yang memadai sehingga
merendam wilayah-wilayah yang tidak dikehendaki oleh orang-orang yang
ada di sana. Banjir bisa juga terjadi karena jebolnya sistem aliran air yang
ada sehingga daerah yang rendah terkena dampak kiriman banjir.
Secara umum, penyebab terjadinya banjir adalah sebagai berikut:
 Penebangan hutan secara liar tanpa disertai reboisasi,
 Pendangkalan sungai,
 Pembuangan sampah yang sembarangan, baik ke aliran sungai maupun
gotong royong,
 Pembuatan saluran air yang tidak memenuhi syarat,
 Pembuatan tanggul yang kurang baik,
 Air laut, sungai, atau danau yang meluap dan menggenangi daratan.
b) Kebakaran Hutan
Kebakaran hutan adalah kebakaran yang diakibatkan oleh faktor alam
seperti akibat sambaran petir, kekeringan yang berkepanjangan, lelehan
lahar, dan lain sebagainya. Kebakaran hutan menyebabkan dampak yang
luas akibat asap kebakaran yang menyebar ke banyak daerah di sekitarnya.
Hutan yang terbakar juga bisa sampai ke pemukiman warga sehingga bisa
membakar habis bangunan-bangunan yang ada. Penyebab kebakaran liar,
antara lain:
 Sambaran petir pada hutan yang kering karena musim kemarau yang
panjang.
 Kecerobohan manusia antara lain membuang puntung rokok secara
sembarangan dan lupa mematikan api di perkemahan.
 Aktivitas vulkanis seperti terkena aliran lahar atau awan panas dari
letusan gunung berapi.
 Tindakan yang disengaja seperti untuk membersihkan lahan pertanian
atau membuka lahan pertanian baru dan tindakan vandalisme.
 Kebakaran di bawah tanah/ground fire pada daerah tanah gambut yang
dapat menyulut kebakaran di atas tanah pada saat musim kemarau.
c) Gempa Bumi
Gempa bumi adalah guncangan yang mengguncang suatu daerah
mulai dari yang tingkat rendah sampai tingkat tinggi yang membahayakan.
Gempa dengan skala tinggi dapat membuat luluh lantak apa-apa yang ada
di permukaan bumi. Rumah, gedung, menara, jalan, jembatan, taman,
landmark, dan lain sebagainya bisa hancur rata dengan tanah jika terkena
gempa bumi yang besar. Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari
pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang dilakukan oleh
lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan
akhirnya mencapai pada keadaan di mana tekanan tersebut tidak dapat
ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa bumi akan
terjadi.
Gempa bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan-lempengan
tersebut. Gempa bumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan
lempengan kompresional dan transnasional. Gempa bumi fokus dalam
kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan litosfer yang terjepit ke
dalam mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km.
Beberapa gempa bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di
dalam gunung berapi. Gempa bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan
terjadinya letusan gunung berapi.
Beberapa gempa bumi (jarang namun) juga terjadi karena
menumpuknya massa air yang sangat besar di balik dam, seperti Dam
Karibia di Zambia, Afrika. Sebagian lagi (jarang juga) juga dapat terjadi
karena injeksi atau akstraksi cairan dari/ke dalam bumi (contoh: pada
beberapa pembangkit listrik tenaga panas bumi dan di Rocky Mountain
Arsenal). Terakhir, gempa juga dapat terjadi dari peledakan bahan peledak.
Hal ini dapat membuat para ilmuwan memonitor tes rahasia senjata nuklir
yang dilakukan pemerintah. Gempa bumi yang disebabkan oleh manusia
seperti ini dinamakan juga seismisitas terinduksi.
d) Tsunami
Tsunami adalah ombak yang sangat besar yang menyapu daratan
akibat adanya gempa bumi di laut, tumbukan benda besar/cepat di laut,
angin ribut, dan lain sebagainya. Tsunami sangat berbahaya karena bisa
menyapu bersih pemukiman warga dan menyeret segala isinya ke laut
lepas yang dalam. Tsunami yang besar bisa membunuh banyak manusia
dan makhluk hidup yang terkena dampak tsunami. Tsunami dapat terjadi
jika terjadi gangguan yang menyebabkan perpindahan sejumlah besar air,
seperti letusan gunung api, gempa bumi, longsor maupun meteor yang
jatuh ke bumi.
Namun, 90% tsunami adalah akibat gempa bumi bawah laut. Dalam
rekaman sejarah beberapa tsunami diakibatkan oleh gunung meletus,
misalnya ketika meletusnya Gunung Krakatau. Gerakan vertikal pada
kerak bumi, dapat mengakibatkan dasar laut naik atau turun secara tiba-
tiba, yang mengakibatkan gangguan keseimbangan air yang berada di
atasnya. Hal ini mengakibatkan terjadinya aliran energi air laut, yang
ketika sampai di pantai menjadi gelombang besar yang mengakibatkan
terjadinya tsunami. Gempa yang menyebabkan tsunami:
 Gempa bumi yang berpusat di tengah laut dan dangkal (0 – 30 km).
 Gempa bumi dengan kekuatan sekurang-kurangnya 6,5 Skala Richter.
 Gempa bumi dengan pola sesar naik atau sesar turun.
e) Gunung Meletus
Gunung meletus adalah gunung yang memuntahkan materi-materi dari
dalam bumi seperti debu, awan panas, asap, kerikil, batu-batuan, lahar
panas, lahar dingin, magma, dan lain sebagainya. Gunung meletus
biasanya bisa diprediksi waktunya sehingga korban jiwa dan harta benda
bisa diminimalisir. Magma adalah cairan pijar yang terdapat di dalam
lapisan bumi dengan suhu yang sangat tinggi, yakni diperkirakan lebih dari
1.000° C.
Cairan magma yang keluar dari dalam bumi disebut lava. Suhu lava
yang dikeluarkan bisa mencapai 700-1.200° C. Letusan gunung berapi
yang membawa batu dan abu dapat menyembur sampai sejauh radius 18
km atau lebih, sedangkan lavanya bisa membanjiri sampai sejauh radius 90
km. Tidak semua gunung berapi sering meletus. Gunung berapi yang
sering meletus disebut gunung berapi aktif.
f) Angin Puting Beliung/Angin Ribut
Angin puting beliung adalah angin dengan kecepatan tinggi yang
berhembus di suatu daerah yang dapat merusak berbagai benda yang ada
di permukaan tanah. Angin yang sangat besar seperti badai, tornado, dan
lain-lain bisa menerbangkan benda-benda serta merobohkan bangunan
yang ada sehingga sangat berbahaya bagi manusia.
Puting Beliung Tornado merupakan secara harfiah sebutan untuk
“tornado yang melintasi perairan”. Angin ini dapat terbentuk melintasi
perairan seperti tornado mesosiklon, atau menjadi tornado darat yang
melintas keluar perairan. Sejak angin ini terbentuk dari badai petir perusak
dan dapat menjadi jauh lebih dahsyat, kencang, dan bertahan lebih lama
daripada puting beliung cuaca sedang, angin ini dianggap jauh lebih
membahayakan.
g) Tanah Longsor
Longsor atau sering disebut gerakan tanah adalah suatu peristiwa geologi
yang terjadi karena pergerakan asa batuan atau tanah dengan berbagai tipe
dan jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Secara
umum kejadian longsor disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor pendorong
dan faktor pemicu. Faktor pendorong adalah faktor-faktor yang
mempengaruhi kondisi material sendiri, sedangkan faktor pemicu adalah
faktor yang menyebabkan bergeraknya material tersebut. Meskipun
penyebab utama kejadian ini adalah gravitasi yang mempengaruhi suatu
lereng yang curam, namun ada pula faktor-faktor lainnya yang turut
berpengaruh, yaitu erosi, hujan lebat, getaran mesin, lalu lintas,
penggunaan bahan peledak dan bahkan petir.
h) Kekeringan
Perlu dibedakan antara kekeringan (drought) dan kondisi kering
(aridity). Kekeringan adalah kesenjangan antara air yang tersedia dengan
air yang diperlukan, sedangkan ariditas (kondisi kering) diartikan sebagai
keadaan jumlah curah hujan sedikit. Kekeringan (kemarau) dapat timbul
karena gejala alam yang terjadi di bumi ini. Kekeringan terjadi karena
adanya pergantian musim. Pergantian musim merupakan dampak dari
iklim. Pergantian musim dibedakan oleh banyaknya curah hujan.
Pengetahuan tentang musim bermanfaat bagi para petani untuk
menentukan waktu tanam dan panen dari hasil pertanian.
Pada musim kemarau, sungai akan mengalami kekeringan. Pada saat
kekeringan, sungai, dan waduk tidak dapat berfungsi dengan baik.
Akibatnya sawah-sawah yang menggunakan sistem pengairan dari air
hujan juga mengalami kekeringan. Sawah yang kering tidak dapat
menghasilkan panen. Selain itu, pasokan air bersih juga berkurang. Air
yang dibutuhkan sehari-hari menjadi langka keberadaannya. Kekeringan
pada suatu kawasan merupakan suatu kondisi yang umumnya mengganggu
keseimbangan makhluk hidup.

D. Penanggulangan Bencana Alam


Penanggulangan bencana alam atau mitigasi adalah upaya berkelanjutan
untuk mengurangi dampak bencana terhadap manusia dan harta benda. Lebih
sedikit orang dan komunitas yang akan terkena dampak bencana alam dengan
menggerakkan program ini. Perbedaan tingkat bencana yang dapat merusak
dapat diatasi dengan menggerakkan program mitigasi yang berbeda-beda
sesuai dengan sifat masing-masing bencana alam.
Persiapan menghadapi bencana alam termasuk semua aktivitas yang
dilakukan sebelum terdeteksinya tanda-tanda bencana agar bisa memfasilitasi
pemakaian sumber daya alam yang tersedia, meminta bantuan dan serta
rencana rehabilitasi dalam cara dan kemungkinan yang paling baik. Kesiapan
menghadapi bencana alam dimulai dari level komunitas lokal. Jika sumber
daya lokal kurang mencukupi, maka daerah tersebut dapat meminta bantuan
ke tingkat nasional dan internasional.
Pada wilayah-wilayah yang memiliki tingkat bahaya tinggi (“hazard“),
memiliki kerentanan/kerawanan (“vulnerability„”), bencana alam tidak
memberi dampak yang luas jika masyarakat setempat memiliki ketahanan
terhadap bencana (“disaster resilience“). Konsep ketahanan bencana
merupakan valuasi kemampuan sistem dan infrastruktur-infrastruktur untuk
mendeteksi, mencegah dan menangani tantangan-tantangan serius dari
bencana alam. Sistem ini memperkuat daerah rawan bencana yang memiliki
jumlah penduduk yang besar.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Bencana alam adalah konsekuensi dari kombinasi aktivitas alami (suatu


peristiwa fisik, seperti letusan gunung, gempa bumi, tanah longsor) dan
aktivitas manusia. Karena ketidakberdayaan manusia, akibat kurang baiknya
manajemen keadaan darurat, sehingga menyebabkan kerugian dalam bidang
keuangan dan struktural, bahkan sampai kematian. Kerugian yang dihasilkan
tergantung pada kemampuan untuk mencegah atau menghindari bencana dan
daya tahan mereka. Sedangkan macam-macam bencana alam yang ada di
sekitar kita antara lain gempa bumi. Gunung meletus, kebakaran liar, banjir,
tsunami, tornado, kemarau.

B. Saran
Beberapa jenis bencana alam terjadi karena perilaku manusia, seperti
banjir dan longsor, oleh karena itu marilah kita jaga alam kita ini dengan
penuh cinta dan tanggung jawab.
DAFTAR PUSTAKA

http://eprints.ums.ac.id/46866/3/BAB%20I.pdf

http://id.wikipedia.org/wiki/Bencana_alam

http://id.wikipedia.org/wiki/Gempa_bumi

http://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_meletus

http://id.wikipedia.org/wiki/Kebakaran_liar

http://id.wikipedia.org/wiki/Banjir

http://id.wikipedia.org/wiki/Tornado

http://id.wikipedia.org/wiki/Kemarau

http://id.wikipedia.org/wiki/Tsunami

Anda mungkin juga menyukai