Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Fenomena alam merujuk pada segala peristiwa yang terjadi secara alami di

muka bumi. Karena itulah, fenomena alam cenderung mendeskripsikan peristiwa

yang tidak disebabkan oleh manusia, karena datangnya tidak terduga dan tidak dibuat-

buat.

Fenomena alam seringkali disamakan dengan bencana alam. Nyatanya, tak

semua fenomena alam adalah bencana alam. Dalam Undang-Undang Nomor 24

Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, bencana alam dimaknai sebagai

rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan

masyarakat. Umumnya, bencana alam menyebabkan kerugian jiwa, lingkungan, harta

benda, dan psikologis. Pada makalah ini akan membahas berbagai jenis fenomena

alam yang termasuk bencana alam maupun bukan

B. Tujuan Penulisan

Untuk mengetahui pengertian, penyebab, proses kejadian, dampak/akibat,

upaya/usaha penanggulangan dari bencana bencana tersebut

C. Batasan Permasalahan

Makalah ini akan membahas tentang :


1. Apa itu Fenomena Alam ?
2. Apa pengertian tsunami, gempa bumi, gunung meletus, banjir, erosi, kebakaran
hutan, angin putting beliung, amblasan tanah?
3. Apa saja penyebab, proses kejadian, dampak/akibat, upaya/usaha penanggulangan?

1
BAB II
ISI

A. Pengertian Fenomena Alam

Fenomena alam adalah peristiwa non-artifisial dalam pandangan fisika, dan

kemudian tak diciptakan oleh manusia, meskipun dapat memengaruhi manusia

(mis. bakteri, penuaan, bencana alam). Contoh umum dari fenomena alam

termasuk letusan gunung berapi, cuaca, dan pembusukan.

Fenomena alam seringkali disamakan dengan bencana alam. Nyatanya, tak

semua fenomena alam adalah bencana alam. Dalam Undang-Undang Nomor 24

Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, bencana alam dimaknai sebagai

rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan

masyarakat. Umumnya, bencana alam menyebabkan kerugian jiwa, lingkungan, harta

benda, dan psikologis.

Sebagian besar fenomena alam tak berbahaya seperti hujan. Fenomena alam

seperti letusan gunung berapi, tsunami dan tornado dianggap berbahaya dan dapat

menimbulkan kematian.Fenomena adalah hal yang luar biasa dalam kehidupan di

dunia dan dapat terjadi dengan tidak terduga dan tampak mustahil dalam pandangan

manusia.

B. MACAM –MACAM FENOMENA ALAM

1. Tsunami

a. Pengertian

Tsunami adalah ombak yang sangat besar yang menyapu daratan akibat adanya

gempa bumi di laut, tumbukan benda besar/cepat di laut, angin ribut, dan lain

sebagainya. Sunami sangat berbahaya karena bisa menyapu bersih pemukiman warga

2
dan menyeret segala isinya ke laut lepas yang dalam. Tsunami yang besar bisa

membunuh banyak manusia dan makhluk hidup yang terkena dampak tsunami.

b. Penyebab

Tsunami dapat terjadi jika terjadi gangguan yang menyebabkan perpindahan

sejumlah besar air, seperti letusan gunung api, gempa

bumi,longsor maupun meteor yang jatuh ke bumi. Namun, 90% tsunami adalah akibat

gempa bumi bawah laut. Dalam rekaman sejarah beberapa tsunami diakibatkan oleh

gunung meletus, misalnya ketika meletusnya Gunung Krakatau. Gerakan vertikal

pada kerak bumi, dapat mengakibatkan dasar laut naik atau turun secara tiba-tiba, yang

mengakibatkan gangguan keseimbangan air yang berada di atasnya. Hal ini

mengakibatkan terjadinya aliran energi air laut, yang ketika sampai di pantai menjadi

gelombang besar yang mengakibatkan terjadinya tsunami.

c. Proses terjadinya

Proses terjadinya tsunami dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Gempa bawah laut merenggutkan massa besar air laut dalam satu hentakan kuat.

b. Gelombang balik air menerjang dengan kecepatan hingga 800 Km/jam

c. Mendekati pantai, gelombang melambat namun mendesak ke atas.

d. Gelombang menghempas ke daratan dan menghancurkan apapun di belakang pantai

Secara skematis mekanisme terjadinya tsunami dapat digambarkan sebagaimana

ilustrasi berikut ini, dengan contoh proses surutnya pantai dan kemudian gelombang

berbalik menghantam pantai di Srilanka.

d. Dampak /akibat.

Berikut ini adalah beberapa dampak-dampak negatif dari tsunami, yaitu:

 kota menjadi porak-poranda

 banyak orang yang meninggal(menelan banyak korban)

 timbulnya berbagai macam penyakit

3
 pohon-pohon dan lingkungan rusak

 banyaknya uang negara atau biyaya yang harus dikeluarkan pemerintah untuk

mengganti kerugian yang diakibatkan dari tsunami

e. Upaya/usaha penanggulangan

Beberapa langkah dalam usaha/upaya dari bencana tsunami:

a) Jika kamu sedang berada di pinggir laut atau dekat sungai, segera berlari sekuat-

kuatnya ke tempat yang lebih tinggi. Jika memungkinkan, berlarilah menuju bukit

yang terdekat.

b) Jika situasi memungkinkan, pergilah ke tempat evakuasi yang sudah ditentukan.

c) Jika situasi tidak memungkinkan untuk melakukan tindakan No.2, carilah

bangunan bertingkat yang bertulang baja (ferroconcrete building), gunakan tangga

darurat untuk sampai ke lantai yang paling atas (sedikitnya sampai ke lantai 3).

d) Jika situasi memungkinkan, pakai jaket hujan dan pastikan tangan kamu bebas dan

tidak membawa apa-apa.

2. Gempa bumi

a. Pengertian

Gempa bumi adalah goncangan yang mengguncang suatu daerah mulai dari

yang tingkat rendah sampai tingkat tinggi yang membahayakan. Gempa dengan skala

tinggi dapat membuat luluhlantak apa-apa yang ada di permukaan bumi. Rumah,

gedung, menara, jalan, jembatan, taman, landmark, dan lain sebagainya bisa hancur rata

dengan tanah jika terkena gempa bumi yang besar.

b. Penyebab

Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh

tekanan yang dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian

4
membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat

ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa bumi akan terjadi.

c. Peroses kejadiannya

Gempa bumi terjadi pada retakan dalam kerak bumi yang disebut patahan.

Patahan terbentuk karena batuan rapuh dan pecah yang disebabkan oleh tekanan besar

(meregang, menekan, atau memilin) yang mendesaknya. Tekanan yang timbul di

daerah kerak ini disebabkan oleh pergerakan perlahan-lahan lempeng bumi. Gempa

bumi terjadi ketika tekanan telah semakin meningkat di daerah batuan sampai pada

tingkat tertentu sehingga terjadi pergerakan mendadak. Pergerakan mendadak ini

dapat menciptakan patahan baru ketika batuan pecah pada titik terlemah, atau

pergerakan menyebabkan batuan tergelincir di sepanjang patahan yang ada. Ketika ini

terjadi, sejumlah besar energi dilepaskan bersamaan dengan dilepasnya tekanan.

Energi yang dilepaskan menyebabkan batuan di sekitarnya bergetar, sehingga terjadi

gempa bumi. Titik di mana batuan menggelincir atau pecah untuk pertama kalinya,

sehingga menyebabkan gempa bumi disebut fokus. Tempat di permukaan bumi yang

berada tepat di atas fokus disebut episentrum.

d. Dampak/akibat

Setelah terjadi gempa pasti akan menimbulkan berbagai dampak, diantaranya :

 Dampak primer

 Getaran kuat

 Terjadi patahan di permukaan bumi

 Dampak Sekunder

 terjadi longsor

 Terjadi tsunami

 Kebakaran

5
e. Upaya/usaha penanggulangan

Sebelum terjadi gempa

a) Mengetahui secara teliti jalan-jalan keluar masuk dalam keadaan darurat di mana pun kita

berada. Ingat gempa dapat terjadi sewaktu-waktu.

b) Meletakkan barang-barang yang berat di tempat yang stabil dan tidak tergantung.

c) Matikan segera lampu, kompor minyak atau gas serta listrik agar terhindar dari bahaya

kebakaran.

jalan layang atau jembatan yang membentang, sebelum dipastikan kondisinya aman.

3. Gunung Meletus

a. Pengertian

Gunung meletus adalah gunung yang memuntahkan materi-materi dari dalam bumi

seperti debu, awan panas, asap, kerikil, batu-batuan, lahar panas, lahar dingin, magma, dan

lain sebagainya. Gunung meletus biasanya bisa diprediksi waktunya sehinggi korban jiwa dan

harta benda bisa diminimalisir.

b. Penyebab

Gunung berapi terbentuk dari magma, yaitu batuan cair yang terdalam di dalam bumi.

Magma terbentuk akibat panasnya suhu di dalam interior bumi. Pada kedalaman tertentu,

suhu panas ini sangat tinggi sehingga mampu melelehkan batu-batuan di dalam bumi. Saat

batuan ini meleleh, dihasilkanlah gas yang kemudian bercampur dengan magma. Sebagian

besar magma terbentuk pada kedalaman 60 hingga 160 km di bawah permukaan bumi.

Sebagian lainnya terbentuk pada kedalaman 24 hingga 48 km.

Magma yang mengandung gas, sedikit demi sedikit naik ke permukaan karena

massanya yang lebih ringan dibanding batu-batuan padat di sekelilingnya. Saat magma naik,

magma tersebut melelehkan batu-batuan di dekatnya sehingga terbentuklah kabin yang besar

pada kedalaman sekitar 3 km dari permukaan. Kabin magma (magma chamber) inilah yang

6
merupakan gudang (reservoir) darimana letusan material-material vulkanik berasal.

Magma yang mengandung gas dalam kabin magma berada dalam kondisi di bawah tekanan

batu-batuan berat yang mengelilinginya. Tekanan ini menyebabkan magma meletus atau

melelehkan conduit (saluran) pada bagian batuan yang rapuh atau retak. Magma bergerak

keluar melalui saluran ini menuju ke permukaan. Saat magma mendekati permukaan,

kandungan gas di dalamnya terlepas. Gas dan magma ini bersama-sama meledak dan

membentuk lubang yang disebut lubang utama (central vent). Sebagian besar magma dan

material vulkanik lainnya kemudian menyembur keluar melalui lubang ini. Setelah semburan

berhenti, kawah (crater) yang menyerupai mangkuk biasanya terbentuk pada bagian puncak

gunung berapi. Sementara lubang utama terdapat di dasar kawah tersebut.

c. Peroses kejadiannya

Gunung berapi atau gunung api secara umum adalah istilah yang dapat didefinisikan

sebagai suatu sistem saluran fluida panas (batuan dalam wujud cair atau lava) yang

memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan bumi sampai ke permukaan

bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material yang dikeluarkan pada saat

meletus. Terjadinya Gunung meletus akibat endapan magma di dalam perut bumi yang

didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi. Dari letusan-letusan seperti inilah gunung

berapi terbentuk. Letusannya yang membawa abu dan batu menyembur dengan keras sejauh

radius 18 km atau lebih, sedang lavanya bisa membanjiri daerah sejauh radius 90 km. Letusan

gunung berapi bisa menimbulkan korban jiwa dan harta benda yang besar sampai ribuan

kilometer jauhnya dan bahkan bias mempengaruhi putaran iklim di bumi ini.

d. dampak/akibat

Dampak Positif Bagi Bisnis dan Perekonomian

7
 Menambah kesuburan kawasan sekitar merapi, sehingga dapat ditumbuhi banyak

pepohonan dan dapat dimanfaatkan untuk pertanian dalam waktu beberapa tahun kedepan

 Dapat dijadikan objek wisata bagi wisatawan domestic dan wisatawan mancanegara

setelah Gunung Merapi meletus

 Hasil erupsi (pasir) dapat dijadikan mata pencaharian seperti penambangan pasir dan

karya seni dari endapan lava yang telah dingin.

 Aktifitas gunung api dapat menghasilkan geothermal atau panas bumi yang sangat

berguna dalam kehidupan sehari-hari

 Sisa-sisa aktivitas Gunung Merapi dapat menghasikan bahan-bahan tambang yang

berguna dan bernilai tinggi. Seperti belerang, batu pualam dan lain-lain.

 Membangkitkan industry semen dan industry yang berkaitan dengan insfrastuktur bisa

bangkit, termasuk bisa menyerap banyak tenaga ahli untuk memulihkan infrastruktur dan

sector lainnya di kawasan terkena musibah.

 Terjadinya disribusi keadilan ekonomi, dengan banyaknya sumbangan dari para

dermawan.

Dampak Negatif Bagi Bisnis dan Perekonomian

 Merusak pemukiman warga sekitar bencana

 Menyababkan kebakaran hutan (Bencana Merapi)

 Pepohonan dan tumbuhan yang ditanam warga sekitar banyak yang layu, bahkan mati

akibat debu vulkanik, begitu juga dengan ternak warga banyak yang mati akibat letusan

Gunung Merapi

 Menyebabkan gagal panen

 Matinya infrastruktur

8
 Terhentinya aktivitas mata pencaharian warga sekitar bencana

 Pemerintah harus mengeluarkan biaya yang tidak terduga untuk memperbaiki

infrastruktur yang telah rusak akibat bencana

 Terhentinya industri periwisata, seperti pasar Malioboro dan Candi Borobudur

(Bencana Merapi)

 Bandar udara tidak dapat beroperasi atau tidak dapat melakukan penerbangan karena

debu vulkanik yang dihasilkan oleh letusan Gunung Merapi dapat menyebabkan mesin

pesawat mati

 Mengganggu hubungan komunikasi, jaringan listrik terputus dan aktifitas masyarakat

lumpuh

e. upaya/usaha penanggulangan

Tindakan Kesiapsiagaan Persiapan dalam Menghadapi Letusan Gunung

Langkah kongkrit dalam kesiapsiagaan terhadap letusan Gunung antara lain adalah :

1. Mengenali tanda-tanda bencana, karakter gunung dan ancaman-ancamannya

2. Membuat peta ancaman, mengenali daerah ancaman, daerah aman

3. Membuat sistem peringatan dini

4. Mengembangkan Radio komunitas untuk penyebarluasan informasi status gunung api

5. Mencermati dan memahami Peta Kawasan Rawan gunung api yang diterbitkan oleh

instansi berwenang

6. Membuat perencanaan penanganan bencana Mempersiapkan jalur dan tempat

pengungsian yang sudah siap dengan bahan kebutuhan dasar (air, jamban, makanan,

pertolongan pertama) jika diperlukan

7. Mempersiapkan kebutuhan dasar dan dokumen penting

9
8. Memantau informasi yang diberikan oleh Pos Pengamatan gunung api (dikoordinasi

oleh Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi). Pos pengamatan gunung api

biasanya mengkomunikasikan perkembangan status gunung api lewat radio komunikasi

Tindakan yang Sebaiknya Dilakukan Saat Terjadi Letusan Gunung

Tindakan yang dilakukan ketika telah terjadi letusan adalah :

1. Hindari daerah rawan bencana seperti lereng gunung, lembah, aliran sungai kering

dan daerah aliran lahar Hindari tempat terbuka, lindungi diri dari abu letusan

2. Masuk ruang lindung darurat bila terjadi awan panas

3. Siapkan diri untuk kemungkinan bencana susulan Kenakan pakaian yang bisa

melindungi tubuh, seperti baju lengan panjang, celana panjang, topi dan lainnya

4. Melindungi mata dari debu, bila ada gunakan pelindung mata seperti kacamata renang

atau apapun yang bisa mencegah masuknya debu ke dalam mata Jangan memakai lensa

kontak

5. Pakai masker atau kain untuk menutupi mulut dan hidung

6. Saat turunnya abu gunung usahakan untuk menutup wajah dengan kedua belah

d. Tindakan yang Sebaiknya Dilakukan Setelah Terjadinya Letusan

Setelah terjadi letusan maka yang harus dilakukan adalah :

1. Jauhi wilayah yang terkena hujan abu

2. Bersihkan atap dari timbunan abu karena beratnya bisa merusak atau meruntuhkan

atap bangunan

3. Hindari mengendarai mobil di daerah yang terkena hujan abu sebab bisa merusak

mesin motor, rem, persneling dan pengapian

Penanganan bencana letusan gunung berapi dibagi menjadi tiga bagian, yaitu

persiapan sebelum terjadi letusan, saat terjadi letusan dan setelah terjadi letusan.

10
a. Penanganan sebelum terjadi letusan

1. Pemantauan dan pengamatan kegiatan pada semua gunung berapi yang aktif

2. Pembuatan dan penyediaan Peta Kawasan Rawan Bencana dan Peta Zona Resiko

Bahaya Gunung Berapi yang didukung dengan Peta Geologi gunung berapi

3. Melaksanakan prosedur tetap penanggulangan bencana letusan gunung berapi

4. Melakukan pembimbingan dan pemberian informasi gunung berapi

5. Melakukan penyelidikan dan penelitian geologi, geofisika dan geokimia di gunung

berapi

6. Melakukan peningkatan sumberdaya manusia (SDM) dan pendukungnya seperti

peningkatan sarana san prasarana

b. Penanganan saat terjadi letusan

1. Memebentuk tim gerak cepat

2. Meningkatkan pemantauan dan pengamatan dengan didukung oleh penambahan

peralatan yang memadai

3. Meningkatkan pelaporan tingkat kegiatan alur dan frekuensi pelaporan sesuai dengan

kebutuhan

4. Memberikan rekomendasi kepada pemerintah setempat sesuai prosedur

c. Penanganan setelah terjadi letusan

1. Menginventarisir data, mencakup sebaran dan volume hasil letusan

2. Mengidentifikasi daerah yang terancam bencana

3. Mmemberikan saran penanggulangan bencana

4. Memberikan penataan kawasan jangka pendek dan jangka panjang

5. Memperbaiki fasilitas pemantauan yang rusak

6. Menurunkan status kegiatan, bila keadaan sudah menurun

7. Melanjutkan pemantauan secara berkesinambungan.

11
4. Banjir

a. Pengertian

Banjir adalah bencana akibat curah hujan yang tinggi dengan tidak diimbangi dengan

saluran pembuangan air yang memadai sehingga merendam wilayah-wilayah yang tidak

dikehendaki oleh orang-orang yang ada di sana. Banjir bisa juga terjadi karena jebolnya

sistem aliran air yang ada sehingga daerah yang rendah terkena dampak kiriman banjir.

b. Penyebab

Secara umum, penyebab terjadinya banjir adalah sebagai berikut :

a) Penebangan hutan secara liar tanpa disertai reboisasi,

b) Pendangkalan sungai,

c) Pembuangan sampah yang sembarangan, baik ke aliran sungai mapupun gotong

royong,

d) Pembuatan saluran air yang tidak memenuhi syarat,

e) Pembuatan tanggul yang kurang baik,

f) Air laut, sungai, atau danau yang meluap dan menggenangi daratan.

c. Peroses kejadiannya

Banjir adalah peristiwa terjadinya air yang mengenai daratan dan dapat

menyebabkan kerusakan fisik pada daratan tersebut dan dapat membuat kerugian sosial

dan ekonomi pada lingkungan sekitar yang terkena banjir. Secara alamiah banjir

disebabkan oleh terjadinya hujan lokal dan propagasi limpasan dari daerah hulu pada satu

daerah tangkapan. Secara non ilmiah banjir dapat terjadi karena ulah manusia.

12
Proses terjadinya banjir secara alamiah itu seperti,turunnya hujan jatuh

kepermukaan bumi dan tertahan oleh tumbuh-tumbuhan setelah itu masuk kepermukaan

tanah mengalir ketempat yang lebih rendah setelah itu terjadi penguapan dan keluar

kepermukaan daratan. Banjir yang terjadi secara almiah dapat menjadi bancana bagi

manusia bila banjir itu mengenai manusia dan menyebabkan kerugian bagi

manusia.Sedangkan proses terjadinya banjir secara non alamiah karena ulah manusia

seperti,membuang sampah tidak pada tempatnya dan menyebabkan aliran air tidak lancar

sehingga air tersebut terapung di tempat pembuangannya semakin lama semakin menguap

setelah itu tinggi dan keluar sehingga mengenai daratan dan menyebabkan banjir.Proses

banjir itu dapat terjadi secara alamiah dan karena ulah manusia. Manusia dapat mengalami

kerugian karena banjir itu karena mereka mendiami tempa tinggal yang secara alamiah

merupakan dataran banjir. Jadi bila manusia bertampat tinggal di dataran yg sering terkena

banjir bukan banjirlah yg mendatangi manusia tapi manusialah yang mendatangi banjir.

d. dampak/akibat

Banjir dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup berupa:

a) Rusaknya areal pemukiman penduduk,

b) Sulitnya mendapatkan air bersih, dan

c) Rusaknya sarana dan prasarana penduduk.

d) Rusaknya areal pertanian

e) Timbulnya penyakit-penyakit

f) Menghambat transportasi darat

e. upaya/usaha penanggulangan

a) membersihkan saluran air dari sampah yang dapat menyumbat aliran air sehingga

menyebabkan terjadinya banjir.

b) mengeruk sungai-sungai dari endapan-endapan untuk menambah daya tampung air.

13
c) membangun rute-rute drainase alternatif (kanal-kanal sungai baru, sistem-sistem pipa)

sehingga dapat mencegah beban yang berlebihan terhadap sungai.

d) tidak mendirikan bangunan pada wilayah (area) yang menjadi daerah lokasi penyerapan

air.

e) tidak menebangi pohon-pohon di hutan, karena hutan yang gundul akan sulit menyerap

air, sehingga jika terjadi hujan lebat secara terus menerus air tidak dapat diserap secara

langsung oleh tanah bahkan akan menggerus tanah, hal ini pula dapat menyebabkan tanah

longsor.

f) membuat tembok-tembok penahan dan tanggul-tanggul di sepanjang sungai, tembok-

tembok laut di sepanjang pantai-pantai dapat menjaga tingkat ketinggian air agar tidak

masuk ke dalam daratan.

5. Erosi

a. Pengertian

Erosi adalah peristiwa pengikisan padatan (sedimen, tanah, batuan, dan partikel lainnya) akibat

transportasi angin, air atau es, karakteristik hujan, creep pada tanah dan material lain di bawah

pengaruh gravitasi, atau oleh makhluk hidup semisal hewan yang membuat liang, dalam hal ini

disebut bio-erosi. Erosi tidak sama dengan pelapukan akibat cuaca, yang mana merupakan proses

penghancuran mineral batuan dengan proses kimiawi maupun fisik, atau gabungan keduanya.

Menurut istilah ilmu geologi erosi adalah suatu perubahan bentuk batuan, tanah atau lumpur yang

disebabkan oleh kekuatan air, angin, es, pengaruh gaya berat dan organisme hidup. Angin yang

berhembus kencang terus-menerus dapat mengikis batuan di dinding-dinding lembah. Air yang

mengalir terus-menerus selama jutaan tahun dapat menggerusbatuan di sekitar seperti yang terjadi

pada Grand Canyon di Amerika. Demikian pula erosi akibat es yang disebut dengan glacier yang

dapat meretakkan batuan jika celah-celah batuan yang terisi dengan air yang membeku.

b. Penyebab

Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya erosi diantaranya adalah:

14
1. Iklim

2. Tanah

3. Topografi

4. Tanaman Penutup Tanah

5. Manusia

c. Peroses kejadiannya

Proses Terjadinya Erosi

Erosi merupakan proses alam yang terjadi di banyak lokasi yang biasanya

semakin diperparah oleh ulah manusia. Proses alam yang menyebabkan terjadinya

erosi merupakan karena faktor curah hujan, tekstur tanah, tingkat kemiringan dan

tutupan tanah.

Intensitas curah hujan yang tinggi di suatu lokasi yang tekstur tanahnya

merupakansedimen, misalnya pasir serta letak tanahnya juga agak curam

menimbulkan tingkaterosi yang tinggi.

Selain faktor curah hujan, tekstur tanah dan kemiringannya, tutupan tanah juga

mempengaruhi tingkat erosi. Tanah yang gundul tanpa ada tanaman pohon atau

rumput akan rawan terhadap erosi. Erosi juga dapat disebabkan oleh angin, air laut

dan es.

d. Dampak/akibat

Erosi mempunyai dampak yang kebanyakan merugikan, karena terjadi kerusakan

lingkungan hidup. Menurut penelitian bahwa 15% permukaan bumi mengalami erosi.

Kebanyakan disebabkan oleh erosi air kemudian oleh angin. Jika erosi terjadi di tanah

pertanian maka tanah tersebut berangsur-angsur akan menjadi tidak subur, karena

lapisan tanah yang subur makin menipis, dan jika terjadi di pantai, maka bentuk garis

pantai akan berubah.

15
e. upaya/usaha penanggulangan

Pencegahan erosi

1. Pengolahan Tanah

2. Pemasangan Tembok Batu Rangka Besi

3. Penghutanan Kembali

4. Penempatan batu Batu Kasar Sepanjang pinggir pantai

5. Pembuatan Pemecah angin atau Gelombang

6. Pembuatan Teras Tanah Lereng

Cara Menanggulangi Erosi

Menghijaukan kembali lahan-lahan kritis.

Lahan-lahan yang kritis atau lahan yang gundul ditanami dengan lanam-tanaman keras,

seperti pohon mahoni, pohon angsana, pohon jati, pohon meranti dan lain-lain.

Untuk daerah-daerah yang miring, pengolahan lahan dilakukan dengan sistem

sengkedan atau terassering. Pada setiap pematang yang ada di sawah sengkedan usahakan

ditanami tanam-tanaman keras seperti pohon kelapa, turi, munggur dan lain-lain. Jenis

tanaman keras seperti pohon kelapa disamping dapat dimanfaatkan kayu, buah dan daunnya;

akar-akarnya juga berfungsi untuk menahan pematang dari bahaya longsor.

Untuk menghindari terjadinya erosi pada bibir pantai, maka pada bibir pantai

hendaknya dihutankan dengan tanaman bakau (mangrove). Jenis tanaman lainnya yang dapat

digunakan menghutankan bibir pantai merupakan pohon api-api. Hutan bakau atau api-api

yang ada di daerah pantai disamping dapat mencegah terjadinya erosi pada bibir pantai juga

bermanfaat bagi kehidupan beraneka satwa. Contohnya akar pohon bakau atau api-api yang

malang melintang di bawah permukaan air sangat bermanfaat bagi perkembangbiakan

berbagai jenis ikan.

16
Sedangkan dedaunan yang tumbuh rimbun pada bagian batang dan ranting-rantingnya

sangat cocok untuk perkembangbiakan berbagai jenis burung, monyet, ular pohon dan lain-

lain.

Ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya erosi.

Tindakan-tindakan tersebut antara lain :

1. Menanami dengan tanaman penutup pada bukit-bukit yang gundul.

2. Pada tebing-lebing yang miring atau curam ditanami dengan tanam-tanaman keras.

3. Menghutankan sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) dengan tanam-tanaman keras.

4. Pengolahan lahan pertanian di lereng-lereng gunung dan daerah-daerah miring dilakukan

sccaia sengkedan

5. Menghutankan daerah pantai dengan tanaman bakau atau api-api.

6. Membangun bangunan-bangunan pemecah ombak pada pantai-pantai yang bertebing curam.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

17
Fenomena alama adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang terjadi diluar kendali

manusia yang bisa juga mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan

masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan faktor non-alam maupun faktor

manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan,

kerugian harta benda dan dampak psikologis. Contoh bencana alam antara lain antara lain

berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir,. Sedangkan bencana non alam

contohnya adalah konflik social, epidemi dan wabah penyakit.

18
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/31995620/makalah_bencana_alam

http://e-journal.uajy.ac.id/382/2/1MTF01455.pdf

https://www.academia.edu/34888341/

MAKALAH_FENOMENA_ALAM_TSUNAMI_SMK_Tunas_Harapan_Pati

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6846023/10-jenis-fenomena-alam-di-bumi-dan-

penjelasannya

19

Anda mungkin juga menyukai