PENDAHULUAN
Fenomena alam merujuk pada segala peristiwa yang terjadi secara alami di
yang tidak disebabkan oleh manusia, karena datangnya tidak terduga dan tidak dibuat-
buat.
benda, dan psikologis. Pada makalah ini akan membahas berbagai jenis fenomena
B. Tujuan Penulisan
C. Batasan Permasalahan
1
BAB II
ISI
(mis. bakteri, penuaan, bencana alam). Contoh umum dari fenomena alam
Sebagian besar fenomena alam tak berbahaya seperti hujan. Fenomena alam
seperti letusan gunung berapi, tsunami dan tornado dianggap berbahaya dan dapat
dunia dan dapat terjadi dengan tidak terduga dan tampak mustahil dalam pandangan
manusia.
1. Tsunami
a. Pengertian
Tsunami adalah ombak yang sangat besar yang menyapu daratan akibat adanya
gempa bumi di laut, tumbukan benda besar/cepat di laut, angin ribut, dan lain
sebagainya. Sunami sangat berbahaya karena bisa menyapu bersih pemukiman warga
2
dan menyeret segala isinya ke laut lepas yang dalam. Tsunami yang besar bisa
membunuh banyak manusia dan makhluk hidup yang terkena dampak tsunami.
b. Penyebab
bumi,longsor maupun meteor yang jatuh ke bumi. Namun, 90% tsunami adalah akibat
gempa bumi bawah laut. Dalam rekaman sejarah beberapa tsunami diakibatkan oleh
pada kerak bumi, dapat mengakibatkan dasar laut naik atau turun secara tiba-tiba, yang
mengakibatkan terjadinya aliran energi air laut, yang ketika sampai di pantai menjadi
c. Proses terjadinya
a. Gempa bawah laut merenggutkan massa besar air laut dalam satu hentakan kuat.
ilustrasi berikut ini, dengan contoh proses surutnya pantai dan kemudian gelombang
d. Dampak /akibat.
3
pohon-pohon dan lingkungan rusak
banyaknya uang negara atau biyaya yang harus dikeluarkan pemerintah untuk
e. Upaya/usaha penanggulangan
a) Jika kamu sedang berada di pinggir laut atau dekat sungai, segera berlari sekuat-
kuatnya ke tempat yang lebih tinggi. Jika memungkinkan, berlarilah menuju bukit
yang terdekat.
darurat untuk sampai ke lantai yang paling atas (sedikitnya sampai ke lantai 3).
d) Jika situasi memungkinkan, pakai jaket hujan dan pastikan tangan kamu bebas dan
2. Gempa bumi
a. Pengertian
Gempa bumi adalah goncangan yang mengguncang suatu daerah mulai dari
yang tingkat rendah sampai tingkat tinggi yang membahayakan. Gempa dengan skala
tinggi dapat membuat luluhlantak apa-apa yang ada di permukaan bumi. Rumah,
gedung, menara, jalan, jembatan, taman, landmark, dan lain sebagainya bisa hancur rata
b. Penyebab
Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh
tekanan yang dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian
4
membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat
ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa bumi akan terjadi.
c. Peroses kejadiannya
Gempa bumi terjadi pada retakan dalam kerak bumi yang disebut patahan.
Patahan terbentuk karena batuan rapuh dan pecah yang disebabkan oleh tekanan besar
daerah kerak ini disebabkan oleh pergerakan perlahan-lahan lempeng bumi. Gempa
bumi terjadi ketika tekanan telah semakin meningkat di daerah batuan sampai pada
dapat menciptakan patahan baru ketika batuan pecah pada titik terlemah, atau
pergerakan menyebabkan batuan tergelincir di sepanjang patahan yang ada. Ketika ini
gempa bumi. Titik di mana batuan menggelincir atau pecah untuk pertama kalinya,
sehingga menyebabkan gempa bumi disebut fokus. Tempat di permukaan bumi yang
d. Dampak/akibat
Dampak primer
Getaran kuat
Dampak Sekunder
terjadi longsor
Terjadi tsunami
Kebakaran
5
e. Upaya/usaha penanggulangan
a) Mengetahui secara teliti jalan-jalan keluar masuk dalam keadaan darurat di mana pun kita
b) Meletakkan barang-barang yang berat di tempat yang stabil dan tidak tergantung.
c) Matikan segera lampu, kompor minyak atau gas serta listrik agar terhindar dari bahaya
kebakaran.
jalan layang atau jembatan yang membentang, sebelum dipastikan kondisinya aman.
3. Gunung Meletus
a. Pengertian
Gunung meletus adalah gunung yang memuntahkan materi-materi dari dalam bumi
seperti debu, awan panas, asap, kerikil, batu-batuan, lahar panas, lahar dingin, magma, dan
lain sebagainya. Gunung meletus biasanya bisa diprediksi waktunya sehinggi korban jiwa dan
b. Penyebab
Gunung berapi terbentuk dari magma, yaitu batuan cair yang terdalam di dalam bumi.
Magma terbentuk akibat panasnya suhu di dalam interior bumi. Pada kedalaman tertentu,
suhu panas ini sangat tinggi sehingga mampu melelehkan batu-batuan di dalam bumi. Saat
batuan ini meleleh, dihasilkanlah gas yang kemudian bercampur dengan magma. Sebagian
besar magma terbentuk pada kedalaman 60 hingga 160 km di bawah permukaan bumi.
Magma yang mengandung gas, sedikit demi sedikit naik ke permukaan karena
massanya yang lebih ringan dibanding batu-batuan padat di sekelilingnya. Saat magma naik,
magma tersebut melelehkan batu-batuan di dekatnya sehingga terbentuklah kabin yang besar
pada kedalaman sekitar 3 km dari permukaan. Kabin magma (magma chamber) inilah yang
6
merupakan gudang (reservoir) darimana letusan material-material vulkanik berasal.
Magma yang mengandung gas dalam kabin magma berada dalam kondisi di bawah tekanan
batu-batuan berat yang mengelilinginya. Tekanan ini menyebabkan magma meletus atau
melelehkan conduit (saluran) pada bagian batuan yang rapuh atau retak. Magma bergerak
keluar melalui saluran ini menuju ke permukaan. Saat magma mendekati permukaan,
kandungan gas di dalamnya terlepas. Gas dan magma ini bersama-sama meledak dan
membentuk lubang yang disebut lubang utama (central vent). Sebagian besar magma dan
material vulkanik lainnya kemudian menyembur keluar melalui lubang ini. Setelah semburan
berhenti, kawah (crater) yang menyerupai mangkuk biasanya terbentuk pada bagian puncak
c. Peroses kejadiannya
Gunung berapi atau gunung api secara umum adalah istilah yang dapat didefinisikan
sebagai suatu sistem saluran fluida panas (batuan dalam wujud cair atau lava) yang
bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material yang dikeluarkan pada saat
meletus. Terjadinya Gunung meletus akibat endapan magma di dalam perut bumi yang
didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi. Dari letusan-letusan seperti inilah gunung
berapi terbentuk. Letusannya yang membawa abu dan batu menyembur dengan keras sejauh
radius 18 km atau lebih, sedang lavanya bisa membanjiri daerah sejauh radius 90 km. Letusan
gunung berapi bisa menimbulkan korban jiwa dan harta benda yang besar sampai ribuan
kilometer jauhnya dan bahkan bias mempengaruhi putaran iklim di bumi ini.
d. dampak/akibat
7
Menambah kesuburan kawasan sekitar merapi, sehingga dapat ditumbuhi banyak
pepohonan dan dapat dimanfaatkan untuk pertanian dalam waktu beberapa tahun kedepan
Dapat dijadikan objek wisata bagi wisatawan domestic dan wisatawan mancanegara
Hasil erupsi (pasir) dapat dijadikan mata pencaharian seperti penambangan pasir dan
Aktifitas gunung api dapat menghasilkan geothermal atau panas bumi yang sangat
berguna dan bernilai tinggi. Seperti belerang, batu pualam dan lain-lain.
Membangkitkan industry semen dan industry yang berkaitan dengan insfrastuktur bisa
bangkit, termasuk bisa menyerap banyak tenaga ahli untuk memulihkan infrastruktur dan
dermawan.
Pepohonan dan tumbuhan yang ditanam warga sekitar banyak yang layu, bahkan mati
akibat debu vulkanik, begitu juga dengan ternak warga banyak yang mati akibat letusan
Gunung Merapi
Matinya infrastruktur
8
Terhentinya aktivitas mata pencaharian warga sekitar bencana
(Bencana Merapi)
Bandar udara tidak dapat beroperasi atau tidak dapat melakukan penerbangan karena
debu vulkanik yang dihasilkan oleh letusan Gunung Merapi dapat menyebabkan mesin
pesawat mati
lumpuh
e. upaya/usaha penanggulangan
Langkah kongkrit dalam kesiapsiagaan terhadap letusan Gunung antara lain adalah :
5. Mencermati dan memahami Peta Kawasan Rawan gunung api yang diterbitkan oleh
instansi berwenang
pengungsian yang sudah siap dengan bahan kebutuhan dasar (air, jamban, makanan,
9
8. Memantau informasi yang diberikan oleh Pos Pengamatan gunung api (dikoordinasi
oleh Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi). Pos pengamatan gunung api
1. Hindari daerah rawan bencana seperti lereng gunung, lembah, aliran sungai kering
dan daerah aliran lahar Hindari tempat terbuka, lindungi diri dari abu letusan
3. Siapkan diri untuk kemungkinan bencana susulan Kenakan pakaian yang bisa
melindungi tubuh, seperti baju lengan panjang, celana panjang, topi dan lainnya
4. Melindungi mata dari debu, bila ada gunakan pelindung mata seperti kacamata renang
atau apapun yang bisa mencegah masuknya debu ke dalam mata Jangan memakai lensa
kontak
6. Saat turunnya abu gunung usahakan untuk menutup wajah dengan kedua belah
2. Bersihkan atap dari timbunan abu karena beratnya bisa merusak atau meruntuhkan
atap bangunan
3. Hindari mengendarai mobil di daerah yang terkena hujan abu sebab bisa merusak
Penanganan bencana letusan gunung berapi dibagi menjadi tiga bagian, yaitu
persiapan sebelum terjadi letusan, saat terjadi letusan dan setelah terjadi letusan.
10
a. Penanganan sebelum terjadi letusan
1. Pemantauan dan pengamatan kegiatan pada semua gunung berapi yang aktif
2. Pembuatan dan penyediaan Peta Kawasan Rawan Bencana dan Peta Zona Resiko
Bahaya Gunung Berapi yang didukung dengan Peta Geologi gunung berapi
berapi
3. Meningkatkan pelaporan tingkat kegiatan alur dan frekuensi pelaporan sesuai dengan
kebutuhan
11
4. Banjir
a. Pengertian
Banjir adalah bencana akibat curah hujan yang tinggi dengan tidak diimbangi dengan
saluran pembuangan air yang memadai sehingga merendam wilayah-wilayah yang tidak
dikehendaki oleh orang-orang yang ada di sana. Banjir bisa juga terjadi karena jebolnya
sistem aliran air yang ada sehingga daerah yang rendah terkena dampak kiriman banjir.
b. Penyebab
b) Pendangkalan sungai,
royong,
f) Air laut, sungai, atau danau yang meluap dan menggenangi daratan.
c. Peroses kejadiannya
Banjir adalah peristiwa terjadinya air yang mengenai daratan dan dapat
menyebabkan kerusakan fisik pada daratan tersebut dan dapat membuat kerugian sosial
dan ekonomi pada lingkungan sekitar yang terkena banjir. Secara alamiah banjir
disebabkan oleh terjadinya hujan lokal dan propagasi limpasan dari daerah hulu pada satu
daerah tangkapan. Secara non ilmiah banjir dapat terjadi karena ulah manusia.
12
Proses terjadinya banjir secara alamiah itu seperti,turunnya hujan jatuh
kepermukaan bumi dan tertahan oleh tumbuh-tumbuhan setelah itu masuk kepermukaan
tanah mengalir ketempat yang lebih rendah setelah itu terjadi penguapan dan keluar
kepermukaan daratan. Banjir yang terjadi secara almiah dapat menjadi bancana bagi
manusia bila banjir itu mengenai manusia dan menyebabkan kerugian bagi
manusia.Sedangkan proses terjadinya banjir secara non alamiah karena ulah manusia
seperti,membuang sampah tidak pada tempatnya dan menyebabkan aliran air tidak lancar
sehingga air tersebut terapung di tempat pembuangannya semakin lama semakin menguap
setelah itu tinggi dan keluar sehingga mengenai daratan dan menyebabkan banjir.Proses
banjir itu dapat terjadi secara alamiah dan karena ulah manusia. Manusia dapat mengalami
kerugian karena banjir itu karena mereka mendiami tempa tinggal yang secara alamiah
merupakan dataran banjir. Jadi bila manusia bertampat tinggal di dataran yg sering terkena
banjir bukan banjirlah yg mendatangi manusia tapi manusialah yang mendatangi banjir.
d. dampak/akibat
e) Timbulnya penyakit-penyakit
e. upaya/usaha penanggulangan
a) membersihkan saluran air dari sampah yang dapat menyumbat aliran air sehingga
13
c) membangun rute-rute drainase alternatif (kanal-kanal sungai baru, sistem-sistem pipa)
d) tidak mendirikan bangunan pada wilayah (area) yang menjadi daerah lokasi penyerapan
air.
e) tidak menebangi pohon-pohon di hutan, karena hutan yang gundul akan sulit menyerap
air, sehingga jika terjadi hujan lebat secara terus menerus air tidak dapat diserap secara
langsung oleh tanah bahkan akan menggerus tanah, hal ini pula dapat menyebabkan tanah
longsor.
tembok laut di sepanjang pantai-pantai dapat menjaga tingkat ketinggian air agar tidak
5. Erosi
a. Pengertian
Erosi adalah peristiwa pengikisan padatan (sedimen, tanah, batuan, dan partikel lainnya) akibat
transportasi angin, air atau es, karakteristik hujan, creep pada tanah dan material lain di bawah
pengaruh gravitasi, atau oleh makhluk hidup semisal hewan yang membuat liang, dalam hal ini
disebut bio-erosi. Erosi tidak sama dengan pelapukan akibat cuaca, yang mana merupakan proses
penghancuran mineral batuan dengan proses kimiawi maupun fisik, atau gabungan keduanya.
Menurut istilah ilmu geologi erosi adalah suatu perubahan bentuk batuan, tanah atau lumpur yang
disebabkan oleh kekuatan air, angin, es, pengaruh gaya berat dan organisme hidup. Angin yang
berhembus kencang terus-menerus dapat mengikis batuan di dinding-dinding lembah. Air yang
mengalir terus-menerus selama jutaan tahun dapat menggerusbatuan di sekitar seperti yang terjadi
pada Grand Canyon di Amerika. Demikian pula erosi akibat es yang disebut dengan glacier yang
dapat meretakkan batuan jika celah-celah batuan yang terisi dengan air yang membeku.
b. Penyebab
14
1. Iklim
2. Tanah
3. Topografi
5. Manusia
c. Peroses kejadiannya
Erosi merupakan proses alam yang terjadi di banyak lokasi yang biasanya
semakin diperparah oleh ulah manusia. Proses alam yang menyebabkan terjadinya
erosi merupakan karena faktor curah hujan, tekstur tanah, tingkat kemiringan dan
tutupan tanah.
Intensitas curah hujan yang tinggi di suatu lokasi yang tekstur tanahnya
Selain faktor curah hujan, tekstur tanah dan kemiringannya, tutupan tanah juga
mempengaruhi tingkat erosi. Tanah yang gundul tanpa ada tanaman pohon atau
rumput akan rawan terhadap erosi. Erosi juga dapat disebabkan oleh angin, air laut
dan es.
d. Dampak/akibat
lingkungan hidup. Menurut penelitian bahwa 15% permukaan bumi mengalami erosi.
Kebanyakan disebabkan oleh erosi air kemudian oleh angin. Jika erosi terjadi di tanah
pertanian maka tanah tersebut berangsur-angsur akan menjadi tidak subur, karena
lapisan tanah yang subur makin menipis, dan jika terjadi di pantai, maka bentuk garis
15
e. upaya/usaha penanggulangan
Pencegahan erosi
1. Pengolahan Tanah
3. Penghutanan Kembali
Lahan-lahan yang kritis atau lahan yang gundul ditanami dengan lanam-tanaman keras,
seperti pohon mahoni, pohon angsana, pohon jati, pohon meranti dan lain-lain.
sengkedan atau terassering. Pada setiap pematang yang ada di sawah sengkedan usahakan
ditanami tanam-tanaman keras seperti pohon kelapa, turi, munggur dan lain-lain. Jenis
tanaman keras seperti pohon kelapa disamping dapat dimanfaatkan kayu, buah dan daunnya;
Untuk menghindari terjadinya erosi pada bibir pantai, maka pada bibir pantai
hendaknya dihutankan dengan tanaman bakau (mangrove). Jenis tanaman lainnya yang dapat
digunakan menghutankan bibir pantai merupakan pohon api-api. Hutan bakau atau api-api
yang ada di daerah pantai disamping dapat mencegah terjadinya erosi pada bibir pantai juga
bermanfaat bagi kehidupan beraneka satwa. Contohnya akar pohon bakau atau api-api yang
16
Sedangkan dedaunan yang tumbuh rimbun pada bagian batang dan ranting-rantingnya
sangat cocok untuk perkembangbiakan berbagai jenis burung, monyet, ular pohon dan lain-
lain.
Ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya erosi.
2. Pada tebing-lebing yang miring atau curam ditanami dengan tanam-tanaman keras.
sccaia sengkedan
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
17
Fenomena alama adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang terjadi diluar kendali
manusia yang bisa juga mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan
masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan faktor non-alam maupun faktor
kerugian harta benda dan dampak psikologis. Contoh bencana alam antara lain antara lain
berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir,. Sedangkan bencana non alam
18
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/31995620/makalah_bencana_alam
http://e-journal.uajy.ac.id/382/2/1MTF01455.pdf
https://www.academia.edu/34888341/
MAKALAH_FENOMENA_ALAM_TSUNAMI_SMK_Tunas_Harapan_Pati
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6846023/10-jenis-fenomena-alam-di-bumi-dan-
penjelasannya
19