TINJAUAN TEORI
A. Definisi
Bencana alam adalah salah satu fenomena yang dapat terjadi setiap
saat, dimanapun dan kapanpun sehingga menimbulkan risiko atau bahaya
terhadap kehidupan manusia, baik kerugian harta benda maupun korban jiwa
manusia (Nugroho. dkk, 2009). Bencana alam & lingkungan : Bencana alam
memang sering terjadi di Indonesia, mulai dari yang berskala besar maupun
yang kecil. Dan bencana alam kadang sering kali menimbulkan korban jiwa
yang jumlahnya tidak sedikit. Salah satu penyebabnya adalah kerusakan
lingkungan. Ya, lingkungan dan bencana merupakan dua aspek yang saling
berhubungan satu sama lain dan merupakan masalah yang serius bagi negara
kita, Indonesia maupun negara-negara berkembang di Indonesia. Kerusakan
lingkungan dapat meningkat risiko bencana alam di berbagai negara termasuk
Indonesia. Tingkat kerusakan alam juga penentu tinggi rendahnya risiko
bencana di suatu wilayah, terutama di negara kepulauan seperti Indonesia.
Hubungan antara tingkat.
26
Tipe bencana alam diindonesia
1. kebakaran hutan
Bencana kabut asap yang disebebkan kebakaran hutan terjadi ulah
manusia, kebakaran hutan terjadi karna manusia sengaja melakukan
kebakaran hutan untuk membebaskan lahan. Kebakaran hutan dan lahan
sering kali menyebabkan bencana asap yang dapat mengganggu aktifitas
dan kesehatan masyarakat sekitar.
2. kencelakaan transportasi
Kecelakaan tranportasi termasuk bencana non alam. Kecelakaan
tranportasi biasa disebabkan oleh factor manusia dan bisa terjadi didarat,
laut dan udara.
3. kecelakaan industri
Kecelakaan industry ini biasanya disebabkan oleh 2 faktor antara lain,
adanya perlilaku kerja yang berbahaya dan juga kondisi yang berbahaya.
Kecelakaan industry biasanya didefinisikan sebagai kecelakaan kerja.
26
Jenis utama bencana yaitu bencana alam dan bencana teknologi
Menejemen bencana
Menejemen bencana ;
26
dengan komitmen yang kuat dengan mengedepakan tindakan tindakan yang
harus diprioritaskan. Prioritas yang harus dibuat adalah dengan mengkaji
system biografi geografis (SIG) focus SIG adalah pada respon bencana dan
menentukan dengan etimasi pemetaannya. SIG dapat mendukung semua fase
siklus menejemen bencana. sehingga dalam hal ini perlunya dalam sosialisasi
SIG dan potensi bencana.
B. Insiden
Kerusakan lingkungan dan risiko bencana ini terungkap dari World
Risk Report (Laporan Risiko Dunia) 2012 yang diluncurkan oleh German
Alliance for Development Works (Alliance), United Nations University
Institute for Environment and Human Security (UNU-EHS) dan The Nature
Conservancy (TNC) di Brussels, Belgia, awal Oktober ini. Berikut sepuluh
negara dengan peringkat tertinggi atas resiko bencana akibat kerusakan alam
adalah : Vanuatu (63,66%), Tonga (55,27%), Filipina (52,46%), Jepang
(45,91%), Costa Rica (42,61%), Brunei Darussalam (41,10%), Mauritius
(37,35%), Guatemala (36,30%), El Salvador (32.60%), dan Bangladesh
(31.70%).
Sedangkan negara dengan risiko bencana terendah adalah Malta dan
Qatar. Indonesia sendiri, berdasarkan Indeks Risiko Dunia ini berada di
peringkat ke-33 dengan nilai 10,74%. Meskipun begitu Indonesia masih
termasuk negara berisiko tinggi terhadap berbagai bencana alam seperti
banjir, gempa bumi, erosi, kenaikan air laut, abrasi pantai, dan badai.
26
Kerusakan alam dapat menyebabkan bencana alam seperti tanah
longsor, banjir, kekeringan, dan lain sebagainya. Kerusakan hutan dapat
menyebabkan tanah longsor. Tanah longsor adalah peristiwa geologi yang
diakibatkan oleh pergerakan masa berbagai batuan atau tanah seperti jatuhnya
bebatuan atau gumpalan tanah yang besar. Tanah longsor ini juga dapat
diakibatkan karena kerusakan alam seperti penebangan pohon dengan skala
besar yang dapat menyebabkan berkurangnya pepohonan terutama pada
tebing-tebing curam sehingga tidak dapat menahan tanah yang berada di
kawasan tersebut. Tanah longsor ini dapat menyebabkan kerusakan bangunan
hingga dapat memakan korban.
1. Gempa bumi
26
Melihat kejadian yang ada gempa bumi mengakibatkan jatuhnya
korban jiwa, kerusakan infrastuktur, serta material, oleh karena itu di
perlukan pengetahuan mengeani mitigasi.
1. Berdasarkan Penyebabnya
Menurut penyebab terjadinya, gempa bumi dibedakan menjadi tiga
jenis, yaitu :
a. Gempa Vulkanik
26
Gempa bumi vulkanik adalah gempa bumi yang disebabkan oleh
letusan gunung berapi. Contoh : Gempa G. Bromo, Gempa G.
Una-Una, Gempa G. Krakatau.
b. Gempa Tektonik
Gempa tektonik adalah gempa bumi yang terjadi karena
pergeseran lapisan kulit bumi akibat lepasnya energi di zone
penunjaman. Gempa bumi tektonik memiliki kekuatan yang
cukup dahsyat. Contoh : Gempa Aceh, Bengkulu, Pangandaran.
c. Gempa runtuhan atau terban
Gempa runtuhan atau terban adalah gempa bumi yang disebabkan
oleh tanah longsor, gua-gua yang runtuh, dan sejenisnya. Tipe
gempa seperti ini hanya berdampak kecil dan wilayahnya sempit.
Contoh : gempa Banten.
2. Berdasarkan Kedalamannya
Berdasarkan kedalamannya, jenis-jenis gempa bumi juga dibedakan
menjadi 3 yaitu :
a. Gempa bumi dalam
Gempa bumi dalam adalah gempa bumi yang hiposentrumnya
(pusat gempa) berada lebih dari 300 km di bawah permukaan
bumi (di dalam kerak bumi). Gempa bumi dalam pada umumnya
tidak terlalu berbahaya.
b. Gempa bumi menengah
Gempa bumi menengah adalah gempa bumi yang hiposentrumnya
berada antara 60 km sampai 300 km di bawah permukaan bumi.
Gempa bumi menengah pada umumnya menimbulkan kerusakan
ringan dan getarannya lebih terasa.
26
Gempa bumi dangkal adalah gempa bumi yang hiposentrumnya
berada kurang dari 60 km dari permukaan bumi. Gempa bumi ini
biasanya menimbulkan kerusakan yang besar.
26
peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwan memonitor tes rahasia senjata
nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa bumi yang disebabkan oleh
manusia seperti ini dinamakan juga seismisitas terinduksi.
26
Berikut ini adalah cara atau sikap kita saat menghadapi gempa bumi, yaitu :
1. Bila berada di dalam rumah
Jangan panik dan jangan berlari keluar, berlindunglah di bawah meja
atau tempat tidur. Bila tidak ada, lindungilah kepala dengan bantal
atau benda lainnya. Jauhi rak buku lemari dan kaca jendela. Hati-hati
terhadap langit-langit yang mungkin runtuh, benda-benda yang
tergantung di dinding dan sebagainya.
2. Bila berada di luar ruangan
Jauhi bangunan tinggi, dinding, tebing terjal, pusat listrik dan tiang
listrik, papan reklame, pohon yang tinggi dan sebagainya. Usahakan
dapat mencapai daerah yang terbuka.
3. Bila berada di dalam ruangan umum
Jangan panik dan jangan berlari keluar karena kemungkinan
dipenuhi orang. Jauhi benda-benda yang mudah tergelincir seperti
rak, lemari, kaca jendela dan sebagainya.
4. Bila sedang mengendarai kendaraan
Segera hentikan di tempat yang terbuka. Jangan berhenti di atas
jembatan atau di bawah jembatan layang/jembatan penyeberangan.
5. Bila sedang berada di pusat perbelanjaan mall
Jangan menyebabkan kepanikan atau korban dari kepanikan. Ikuti
semua petunjuk dari pegawai atau satpam.
6. Bila sedang berada di dalam lift
Jangan menggunakan lift saat terjadi gempa bumi atau kebakaran.
Lebih baik menggunakan tangga darurat. Jika anda merasakan
getaran gempa bumi saat berada di dalam lift, maka tekanlah tombol
Emergency. Ketika lift berhenti, keluarlah, lihat keamanannya dan
mengungsilah. Jika anda terjebak dalam lift, hubungi manager
gedung dengan menggunakan interphone jika tersedia.
26
Berpeganganlah dengan erat pada tiang sehingga anda tidak akan
terjatuh seandainya kereta dihentikan secara mendadak. Bersikap
tenanglah mengikuti penjelasan dari petugas kereta. Salah mengerti
terhadap informasi petugas kereta atau stasiun akan mengakibatkan
kepanikan.
8. Bila sedang berada di gunung/pantai
Ada kemungkinan longsor terjadi dari atas gunung. Menjauhlah
langsung ke tempat aman. Di pesisir pantai, bahayanya datang dari
tsunami. Jika Anda merasakan getaran dan tanda-tanda tsunami
tampak, cepatlah mengungsi ke dataran yang tinggi.
9. Beri pertolongan
Karena petugas kesehatan dari rumah-rumah sakit akan mengalami
kesulitan datang ke tempat kejadian maka bersiaplah memberikan
pertolongan pertama kepada orang-orang berada di sekitar Anda.
10. Evakuasi
Tempat-tempat pengungsian biasanya telah diatur oleh pemerintah
daerah. Pengungsian perlu dilakukan jika kebakaran meluas akibat
gempa bumi. Pada prinsipnya, evakuasi dilakukan dengan berjalan
kaki di bawah kawalan petugas polisi atau instansi pemerintah.
11. Dengarkan informasi
Saat gempa bumi terjadi, masyarakat terpukul kejiwaannya. Untuk
mencegah kepanikan, penting sekali setiap orang bersikap tenang
dan bertindaklah sesuai dengan informasi yang benar.
Anda dapat memperoleh informasi yang benar dari pihak berwenang,
polisi, atau petugas PMK. Jangan bertindak karena informasi yang
tidak jelas.
26
Seismograf adalah alat yang digunakan atau dipakai untuk mengukur
kuat dan lemahnya suatu gempa bumi.
26
2. Banjir
Banjir adalah peristiwa atau keadaan dimana terendamnya suatu
daerah atau daratan karena volume air yang meningkat.( UU Nomor 24
Tahun 2007)
Banjir adalah bencana akibat curah hujan yang tinggi dan tidak di
imbangi dengan saluran pembuangan air yang memadai sehingga merendam
wilayah - wilayah yang tidak di kehendaki. Banjir bisa juga terjadi karena
jebolnya sistem aliran air yang ada sehingga daerah yang rendah terkena
dampak kiriminan banjir.
26
4. Banjir Bandang : Banjir bandang merupakan banjir yang tidak hanya
membawa air saja tapi material-material lainnya seperti sampah dan
lumpur. Banjir bandang adalah banjir yang besar terjadi secara tiba
tiba dan berlangsur hanya sesaat banjir bandang umumnya terjadi dari
curah hujan berintensitas tinggi dengan durasi (jangka waktu) pendek
yang menyebabkan debit sungai naik secara cepat
5. Banjir Lahar : Banjir lahar merupakan jenis banjir yang disebabkan
oleh lahar gunung berapi yang masih aktif saat mengalami erupsi atau
meletus.
6. Banjir pantai (ROB)
Banjir yang disebabkan angin puyah laut /taifun dan gelombang
pasang air laut . banjir ini terjadi sebab air dari laut meresap
kedaratan didekat pantai dan mengalir kedaerah pemukiman atau
sebab pasang surut air laut . banjir ini biasanya terjadi didaerah
pemukiman yang dekat dengan pantai .
karakteristik banjir ROB :
a. Terjadi pada saat air laut sedang pasang
b. Warna air tidak terlalu keruh
c. Tidak melulu terjadi pada saat musim penghujan tiba
d. Biasanya terjadi pada daerah dataran yang lebih rendah dari
pada wilayah lautan
26
4. Keadaan topografi suatu wilayah
5. Perubahan penggunaan tanah rawa, situ, sawah, dsb
6. Fenomena penurunan muka tanah
7. Penyempitan bantara sungai
8. Membuang sampah disungai
9. Sistem drainase tidak terawat
26
menghargai alam dengan cara merawat dan menjaganya dengan
baik, bukan malah merusak alam itu sejadi-jadinya.
Seperti saat ini, di mana illegal logging (penebangan hutan
secara liar) maupun pembakaran hutan semaunya sendiri sedang
merajalela.
Jadi, apabila tidak ingin mengalami bencana banjir, janganlah
membuang sampah sembarangan, membabat dan membakar hujan
semaunya. Namun cobalah untuk mulai merawat alam itu sendiri
dengan cara, seperti reboisasi sehingga alam yang kita tinggali ini
memiliki kemampuan untuk melakukan resapan air dan menyimpan
cadangan ketersediannya sebagai kebutuhan hidup. Ajarkan perilaku
tersebut sejak dini, lalu berlakukan untuk semua kalangan, mulai dari
anak-anak hingga orang dewasa.
b. Pembuatan lubang biopori
Lubang biopori merupakan lubang yang dibuat di sekitar tempat
tinggal kita. Dengan kata lain, lubang ini merupakan lubang resapan
air yang berada di lingkungan sekitar. Lubang ini nantinya bisa
diproyeksikan menjadi reservoir (sumur) dan resapan alam. Dan
juga memungkinkan mikroba tanah atau makhluk kecil yang ada di
dalam tanah ikut membantu melakukan resapan air yang
menggenang di atasnya secara alami.
c. Menyediakan rumah siaga banjir
Penyediaan rumah siaga banjir ini dimaksudkan sebagai tempat
penampungan atau pengungsian saat banjir terjadi. Pengadaan rumah
siaga banjir ini bisa dilakukan oleh kelompok masyarakat secara
swadaya maupun bekerjasama dengan perangkat pemerintahan
setempat, seperti kelurahan dan bupati. Hal-hal yang bisa
dikoordinasi dengan adanya rumah siaga ini, berupa bahan makanan,
pakaian, obat-obatan, komunikasi, evakuasi hingga ketersedian air
bersih.
26
d. Manajemen (pengaturan) hulu dan hilir sungai
Mengapa sungai? Karena sungai merupakan salah satu organ vital
yang berfungsi sebagai tempat mengalirnya air menuju muara hingga
berakhir di lautan. Manajemen ini memang memerlukan usaha yang
ekstra karena hasil yang maksimal hanya akan diperoleh apabila
masyarakat dan pemerintah setempat mau bekerjasama, sekaligus
merencanakan antisipasi yang akan dilakukan saat banjir terjadi.
Salah satu yang bisa dilakukan ialah dengan cara menerapkan sistem
ramah lingkungan pada sungai yang ada di tempat tersebut, seperti
melakukan konservasi air pada sungai.
e. Memfungsikan sungai, selokan maupun saluran drainase
sebagaimana mestinya
Artinya sungai, selokan maupun saluran drainase tidak dijadikan
sebagai tempat pembungan sampah yang nantinya akan mengganggu
jalannya aliran air yang mengalir atau tersumbat. Apabila terjadi
sumbatan, sudah tentu aliran air akan terhambat sehingga alir yang
tidak bisa mengalir akan meluber ke lingkungan sekitarnya.
f. Melarang pembangunan rumah di dekat-dekat sungai
Membangun rumah di dekat-dekat sungai tentunya akan merusak
tatanan lingkungan dan juga bisa merusak struktur tanah yang ada di
dekat sungai. Hal ini bisa berakibat proses resapan air tidak berjalan
maksimal.
g. Reboisasi dan anti illegal logging
Reboisasi atau penanaman pohon kembali patut dilakukan bahkan
digalakkan, mengingat hutan-hutan yang ada sudah mulai habis
terbabat ulah tangan manusia yang tidak bertanggungjawab dan
bertindak semaunya sendiri. Aksi ini juga harus lebih di-intens-kan
atau lebih digalakkan di kawasan perkotaan, menilik di kota-kota
besar sudah jarang sekali pepohonan yang tumbuh sehingga proses
penyerapan airnya kurang baik dan udara juga terasa lebih panas dan
tidak heran apabila pusat kota, seperti ibukota Jakarta selalu
26
mengalami kebanjiran bahkan sudah menjadi musiman setiap
tahunnya.
26
5. Korban yang meninggal
Di saat hujan deras dan air sungai meluap seringkali kejadian
menyebabkan warga terseret arus hingga meninggal dunia.
Di musim penghujan banyak daerah-daerah di Indonesia yang mengalami
banjir tidak hanya di Jakarta saja. Korban yang mengungsi sangat tidak bisa
melakukan apa-apa karena keterbatasan sarana, sehingga mereka
membutuhkan bantuan kemanusiaan dari pihak pemerintah dan donatur yang
setidaknya bisa meringankan beban untuk makan, air dan pengobatan.
Secara umum , penyebab terjadinya banjir adalah
1. Penebangan hutan secara liar tanpa disertai reboisasi
2. Pendangkalan sungai
3. Pembungan sampah yang sembarangan, baik ke aliran sungai maupun
gorong gorong
4. Pembuatan saluran air yang tidak memenuhi syarat
5. Pembuatan tanggul yang kurang baik
6. Air laut, sungai, atau danau yang meluap dan menggenangi daratan
Banjir dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup berupa :
1. Rusaknya areal pemukiman penduduk
2. Sulitnya mendapatkan air bersih
3. Rusaknya sarana dan prasaran penduduk
4. Rusaknya areal pertanian
5. Timbulnya penyakit penyakit
6. Menghambat transpotasi darat
3. Tornado
Tornado adalah kolom udara yang berputar kencang dan membentuk
hubungan antara awan cumulonimbus atau dalam dasar awan cumulus dengan
permukaan tanah, tornado muncul dalam banyak ukuran namun umumnya
berbentuk corong kondesasi yang terlihat jelas dengan ujung menyempit yang
menyentuh bumi dan sering di kelilingin oleh awan yang membawa puing
puing tornado yang paling mematikan didunia adalah tornado yang
26
mengahantam daulatpur 1.300 korban jiwa. tanggal 26 april 1989, tornado ini
menyebabkan kekeringan selama enam bulan dengan wilayah yang terkena
sangat luas tak terhitung pohon yang tercabut dari tanah, maka tidak ada satu
pun bangunan yang utuh di daerah terkena dampaknya karena konstruksi
bangunan yang sangat rapuh, kerusakan meluas sepanjang 50 mil dan
membuat 80.000 orang mengungsi dan 12.000 lainnya terluka umumnya
tornado memiliki kecepatan angina 177km/jam atau lebih dengan rata rata
jangkaun 75 meter dan menempuh beberapa kilometer sebelum menghilang.
Beberapa tornado yang mencapai kecepatan angina lebih dari 300-480
km/jam memiliki lebar lebih dari 1,6 km dan dapat bertahan di permukaan
lebih dari 100km.
Kata tornado merupakan perubahan dari kata dalam bahasa spanyol
tronada yang berarti “badai petir“ kemudian kata tornado juga diambil dari
bahasa katin, tonare, yang berarti ‘gemuruh‘ tornado telah di amati di tiap
benua kecuali antartika, selain di asia tengah tornado lebih sering terjadi di
amerika utara, namun satu bencana tornado yang dahsyat mendjadi paling
mematikan ke 5 di dunia.
26
Angin Tornado biasanya terjadi ketika musim pancaroba pada
waktu siang atau sore hari dengan suhu udara panas, pengap dan
awan di langit akan menghitam. Hal ini merupakan akibat dari radiasi
sinar matahari di siang hari yang menyebabkan tumbuhnya awan
secara vertikal. Lalu terjadi pergolakan arus udara naik di awan hitam
tersebut dan turun ke permukaan tanah dengan kecepatan yang tinggi
secara tiba-tiba dan bergerak secara acak. Proses terjadinya angin
tornado berkaitan dengan proses terjadinya awan Cumola Nimbus.
Berikut ini adalah proses terjadinya angin tornado.
1. Udara panas yang terus menerus menghantam bumi akan
menyebabkan suhu tanah meningkat. Dan ketika suhu panas
meningkat, udara panas dan lembab yang ada di udara akan mulai
naik dan semakin naik.
26
2. Ketika udara panas, udara lembab dan dingin memenuhi udara
kering, dan terangkat ke atas, kemudian akan masuk ke lapisan
udara atas. Pada fase ini sebuah awan petir mulai tercipta.
26
B. Penyebab Terjadinya Angin Tornado
a. Sebab Alam
Penyebab Terjadinya Angin Tornado disebabkan karena Udara
panas dan dingin bertemu, sehingga saling bentrok dan
terbentuklah tornado. Selain itu juga karena dalam awan terjadi
arus udara naik ke atas yang kuat. Hujan belum turun, titik-titik
air maupun Kristal es masih tertahan oleh arus udara yang naik ke
atas puncak awan.
b. Sebab Sosial
Angin tornado ini biasanya terjadi di daerah yang jumlah
vegetasinya kurang atau sedikit, contohnya pada sebuah kota
yang didalamnya terdapat banyak gedung yang menyebabkan
suhu didalamnya menjadi panas. Selain itu penyebab lain angin
tornado adalah pemakaian alat elektronik seperti kulkas, AC,
televisi, mesin cuci dan sebagainya yang dapat menimbulkan efek
rumah kaca dan menyebabkan terjadinya global warming
sehingga udara panas terperangkap dalam atmosfer bumi dan
berbenturan dengan udara yang lebih rendah sehingga
menyebabkan terjadinya angin tornado.
26
2. Akibat Sosial
Setiap bencana alam selalu membawa dampak dan menimbulkan
kerugian bagi manyarakat, berupa korban jiwa, dan material.
Bencana angin tornado bila menimbulkan korban dan kerusakan
pada bangunan infrastruktur,
hal ini tergantung dari skala intensitas angin. Semakin tinggi
intensitas angin maka akan semakin berat tingkat kerusakan yang
ditimbulkan Angin tornado. Kerusakan yang dilimbulkan
diantaranya:
- Menyebebkan kerusakan atau kehancuran bangunan.
- Merusak jaringan listrik.
- Mengangkat dan memindahkan benda-benda yang tidak
stabil.
- Membahayakan keselamatan.
- Rusaknya rumah dan infrastruktur suatu daerah.
- Dapat menimbulkan korban jiwa.
- Rusaknya kebun-kebun warga.
- Kerugian Material.
- Banyak puing-puing dan sampah yang terbawa tornado
dan berserakan.
- Terganggunya kegiatan-kegiatan ekonomi.
26
Melakukan penghijauan
Angin tornado biasanya terjadi pada tempat yang luas dan
terbuka, oleh karena itu akan lebih bak jika kita melakukan
penanaman pohon di sekitar lingkungan kita, karena angin
tornado akan terpecah ketika muncul pada area yang memiliki
banyak pohon.
Membuat rumah kuat dan permanen
Untuk mengatasi dampak dari angin tornado akan lebih baik
jika membangun rumah dengan pondasi yang kuat dan
permanen, sehingga rumah bisa menjadi tempat berlindung
ketika terjadi angin tornado.
Mencari perlindungan yang kuat ketika terjadi angin tornado
Ketika terjadi angin tornado sebaiknya mencari perlindungan
pada tempat yang kokoh dan kuat. Sebaiknya hindari tempat
sekitar pohon tinggi dan baliho, karena berpotensi roboh ketika
dilewati oleh angin tornado.
26
BAB III
PENUTUP
i. Kesimpulan
Dari berbagai fakta bencana yang ada jelas terlihat bahwa dampak
negative yang diakibatkan oleh bencana alam sangat besar yaitu kerusakan
lingkungan hidup, harta benda dan bahkan nyawa. Bencana besar yang terjadi
tidak serta merta datang begitu saja, namun di dahului oleh adanya gejala –
gejala alam yang ditimbulkan oleh alam itu sendiri atau diakibatkan oleh
eksploitasi lingkungan yang berlebihan, kebijakan pemerintah yang kurang
memperhatikan AMDAL ( Analisi Mengenai Dampak Lingkungan ). Tata
ruang yang kurang baik dan tidak baiknya managemen pemerintah untuk
mengatisipasi dan penanggulangan bencana.
ii. Saran
Bencana bisa terjadi kapan saja dan dimana saja, namun kita harus
mengetahui jenis – jenis bencana, sebab – sebab yang menimbulkan bencana
dan akibat – akibat yang ditimbulkannya. Kami sampaikan kepada semua
pihak untuk mengatisipasi dan penanggulangan bencana agar tidak
menimbulkan kerusakan lingkungan hidup, korban meninggal dan kerugian
harta benda yang besar.
1. Kepada pemerintah agar meningkatkan managemen antisipasi dan
penanggulangan bencana.
2. Pemerintah agar memiliki lembaga atau badan khusus bahkan mungkin
yang lebih tinggi yaitu setingkat menteri untuk mengantisipasi dan
penanggulangan bencana.
3. Pemerintah agar memberikan sosialisai dan simulasi kepada masyarakat
yang tinggal di daerah bencana, bagaimana cara mengatasi bencana yang
terjadi.
26