Anda di halaman 1dari 5

Tugas KLKK Pengendalian Bencana

Nama: Linggar Sukaringtyas

NPM: 130920210002

1. Jelaskan pengertian dan jenis-jenis bencana


1. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu
kehidupan dan penghidupan  masyarakat yang disebabkan baik oleh faktor alam dan/atau
faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa
manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta bendadan dampak psikologis. (Undang-
undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana)

Jenis-jenis bencana:
a. bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian
peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain gempa bumi, tsunami, gunung meletus,
banjir, kekeringan, aangin topan dan tanah longsor.
b. bencana non alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian
peristiwa non alam antara lain berupa gagal teknologi, gagal modernisasi dan wabah
penyakit.
c. bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian
peristiwa yang disebabkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial antar kelompok
atau antar komunitas masyarakat
d. kegagalan teknologi adalah semua kejadian bencana yang diakibatkan oleh kesalahan
desain, pengoperasian, kelalaian dan kesengajaan, manusia daalam penggunaan teknologi
dan atau industri yang menyebabkan pencemaran, kerusakan bangunan, korban jiwa dan
kerusakan lainnya.

2. Jelaskan apa dampak bencana bagi mahluk hidup dan lingkungan


Bencana adalah gangguan serius terhadap masyarakat yang menimbulkan kerugian
secara meluas dan dirasakan baik oleh masyarakat, berbagai material dan lingkungan
alam dimana dampak yang ditimbulkan melebihi kemampuan manusia untuk
mengatasinya dengan sumber daya yang ada dan memyebabkan kerusakan sarana
prasarana, korban jiwa, maupun struktur sosial yang sifatnya mengganggu kelangsungan
hidup masyarakat.

Adapun beberapa dampak dari bencana yang terjadi di Indonesia, diantaranya sebagai
berikut:
1. Banjir
Banjir dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup berupa: rusaknya areal
pemukiman penduduk,, sulitnya mendapatkan air bersih, rusaknya sarana dan prasarana
penduduk., rusaknya areal pertanian, timbulnya penyakit-penyakit, menghambat
transportasi darat
2. Kebakaran Hutan
Kebakaran hutan menyebabkan dampak yang luas akibat asap kebakaran yang menyebar
ke banyak daerah di sekitarnya. Kebakaran hutan dapat berdampak pada manusia yaitu
dapat mengakibatkan infeksi saluran pernafasan atas dan dapat berdampak pada flora dan
fauna serta berdampak pada kerusakan lingkungan juga.
3. Gempa Bumi
Gempa dengan skala tinggi dapat membuat luluhlantak apa-apa yang ada di permukaan
bumi. Rumah, gedung, Menara, jalan, jembaran, taman, landmark dan lain sebagainya
bisa hancur rata dengan tanah jika terkena gempa bumi yang besar.
4. Tsunami
Tsunami sangat berbahaya karena bisa menyapu bersih pemukiman warga dan menyeret
segala isinya ke laut lepas yang dalam. Tsunami yang besar bisa membunuh banyak
manusia dan makhluk hidup yang terkena dampak tsunami.
5. Gunung Meletus
Gunung Meletus adalah gunung yang memuntahkan materi-materi dari dalam bumi
seperti debu, awan panas, asap, kerikil, batu-batuan, lahar panas, lahar dingin, magma,
dan lain sebagainya. Gunung meletus dapat menyebabkan gangguang pernafasan dan
penglihatan pencemaran sumber air bersih, menyebabkan badai listrik, mengganggu kerja
mesin dan kendaraan bermotor, merusak atap rumah dan ladang, mengubah infrastruktur,
kebakaran hutan dan lahan, korban jiwa akibat aliran lava, awan panas, banjir lahar,
jatuhan pasir dan batu. Gunung meletus biasanya diprediksi waktunya sehingga korban
jiwa dan harta benda bisa diminimalisir.
6. Angin Puting Beliung
Angin puting beliung adalah angin dengan kecepatan tinggi yang berhembus di suatu
daerah yang dapat merusak berbagai benda yang ada di permukaan tanah. Angin yang
sangat besar seperti badai, tornado, dan lain-lain bisa menerbangkan benda-benda serta
merobohkan banguan yang ada sehingga sangat berbahaya bagi manusia.
7. Tanah Longsor
Tanah longsor adalah tanah yang turun atau jatuh dari tempat yang tinggi ke tempat yang
lebih rendah. Tanah longsor sangat berbahaya bagi manusia yang berada di atas tanah
yang longsor atau di bawah tanah yang jatuh. 
8. Kekeringan
Kekeringan adalah kesenjangan antara air yang tersedia dengan air yang diperlukan.
Kekeringan dapat berdampak bagi lingkungan dan manusia, antara lain: sumber air bersih
berkurang, banyak tanaman mati, dan meingkatnya polusi.
Menurut BNPB, sepanjang tahun 2021 sudah terjadi 2.006 bencana diantaranya 23
gempa bumi, 226 kebakaran hutan, 9 kekeringan, 843 banjir, 372 tanah longsor, 511
putting beliung dan 22 gelombang pasang. Dari 2.006 kejadian bencana yang terjadi
sepanjang 2021 menimbulkan dampak pada lingkungan serta manusia, dimana korban
dari bencana yang terjadi ini menyebabkan 527 orang meninggal, 74 orang hilang, 12.921
orang mengalami luka-luka serta 6.360.893 orang menderita dan mengungsi. Kerusakan
yang dialami dari bencana ini, antara lain: 16.127 rumah rusak berat, 23.549 rumah rusak
sedang, 90.828 rumah rusak ringan, dan 1.035.473 rumah terendam. Adapun fasilitas
yang rusak oleh bencana ini diantaranya seperti sekolah, tempat ibadah, konstruksi
bangunan serta sarana dan prasarana.

3. Jelaskan bagaiman prinsip-prinsip manajemen bencana


Manajemen bencana adalah proses dinamis tentang bekerjanya fungsi fungsi manajemen
seperti planning, organizing, actuating dan controlling. Prinsipnya meliputi pencegahan,
mitigasi, dan kesiapsiagaan tanggap darurat dan pemulihan. Secara umum manajemen
bencana meliputi pra bencana, pada saat tanggap darurat, dan pasca bencana

Pemerintah dan pemerintah daerah bertanggung jawab dalam penyelenggaraan


penanggulangan bencana. Sebagaimana didefinisikan dalam UU 24 Tahun 2007
tentang Penanggulangan Bencana, penyelenggaraan Penanggulangan Manajemen
Bencana 25 Bencana adalah serangkaian upaya yang meliputi penetapan kebijakan
pembangunan yang berisiko timbulnya bencana, kegiatan pencegahan bencana,
tanggap darurat, dan rehabilitasi. Rangkaian kegiatan tersebut apabila digambarkan
dalam siklus penanggulangan bencana adalah sebagai berikut : Pada dasarnya
penyelenggaraan adalah tiga tahapan yakni : 
1. Pra bencana yang meliputi: 
• situasi tidak terjadi bencana 
• situasi terdapat potensi bencana 
2. Saat Tanggap Darurat yang dilakukan dalam situasi terjadi bencana 
3. Pascabencana yang dilakukan dalam saat setelah terjadi bencana
Tahapan bencana yang digambarkan di atas, sebaiknya tidak dipahami sebagai
suatu pembagian tahapan yang tegas, dimana kegiatan pada tahap tertentu akan
berakhir pada saat tahapan berikutnya dimulai. Akan tetapi harus dipahami bahwa
setiap waktu semua tahapan dilaksanakan secara bersama-sama dengan porsi
kegiatan yang berbeda. Misalnya pada tahap pemulihan, kegiatan utamanya adalah
pemulihan tetapi kegiatan pencegahan dan mitigasi juga sudah dimulai untuk
mengantisipasi bencana yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 Tentang
Penanggulangan Bencana
2. Beach, M. (2010). Disaster Preparedness and Management. Philadelphia: F. A.
Davis Company
3. Coppola, D. P. (2015). Introduction to International Disaster Management (3rd
ed.). Oxford: Elsevier Ltd
4. Etkin, D. (2016). Disaster Theory: An Interdisciplinary Approach to Concepts
and Causes. Oxford: Elsevier Ltd. 
5. Gunn, A. M. (2008). Encyclopedia of Disasters: Environmental Catastrophes and
Human Tragedies. London: Greenwood Press. 
6. Taylor, A. J. (1987). A Taxonomy of Disasters and their Victims. Journal of
Psychosomatic Research, 31(5), 535–544. 
7. BNPB Indonesia. Geoportal Data Bencana Indonesia. 2021.
8. Husein, Achmad dan Aidil Onasis. 2017. Manajemen Bencana. Kementerian
Kesehatan RI
9. Yuantari C, Hartini E. Buku Ajar : Manajemen Bencana

Anda mungkin juga menyukai