KEPERAWATAN BENCANA
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK III
AMBON
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyusun makalah ini tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan
dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu
bisa teratasi. Olehnya itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari
Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari
pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah
selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita
sekalian.
Kelompok 3
1
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Penulisan …………………………………………………………… …3
1.2 Tujuan Penulisan ……………………………………………………………. 4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Bencana ………………………………………………………….5
2.2 Potensi Bencana………………………………………………………………5
2.3 Kriteria Bencana……………………………………………………………….8
2.4 Korban Bencana……………………………………………………………….9
2.5 Hakekat Penaggulangan Bencana……………………………………..…10
2.6 Asas Penaggulangan Bencana……………………………………………10
2.7 Tujuan Penanggulangan Bencana…………………………..……………11
2.8 Prinsip Penanggulangan Bencana……………………………...………..12
2.9 Penatahapan Penanggulangan Bencana………………………………..13
DAFTAR PUSTAKA
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
1.2 Tujuan penulisan
Agar mahasiswa mengerti tentang sistem penanggulangan bencana
dan dapat menambah wawasan masyarakat secara umum sehingga
dapat turut serta dalam upayan penanggulangan bencana.
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian bencana
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang
mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan
masyarakat yang disebabkan,baik oieh faktor alam dan/atau faktor non
alam ulah tangan manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban
jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda serta
dampak psikologis. Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan
oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam
antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir,
kekeringan, angin topan, dan tanah longsor.
Bencana non alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa
atau rangkaian peristiwa nonalam yang antara lain berupa gagal
teknologi,gagal modernisasi, epidemi. dan wabah penyakit. Bencana
sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi
konflik sosial antar kelompok atau antar komunitas masyarakat, dan
teror.
5
2. Bencana tanah longsor. Gerakan tanah atau tanah longsor yang
mampu merusak lingkungannya baik akibat gerakan tanah
dibawahnya atau karena penimbunan akibat longsor tersebut.
6
7. Bencana Kekeringan. Kekeringan akan berdampak bagi kesehatan
manusia, tanaman serta hewan baik secara langsung maupun
tidaklangsung dampak dari bencana kekeringan ini seringkali secara
gradual/lambat, sehingga apabila tidak dipantau secara terus
menerusakan mengakibatkan bencana berupa hilangnya bahan
pangan akibat tanaman pangan ternak mati, petani kehilangan mata
pencaharian,sehingga berdampak urbanisasi.
7
2.3 Kriteria Bencana
8
3. Kriteria Bencana alam pada skala Tingkat Kabupaten/Kota.
2. 4 Korban Bencana
umum.
9
2.5 Hakekat Penanggulangan Bencana
10
3. Kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan.
Penanggulangan bencana tidak boleh berisi hal-hal yang
membedakan latar belakang antara lain, agama, suku, golongan,
gender atau status sosial.
4. Keseimbangan,Keselarasan dan Keserasia.Dalam penanggulangan
bencana harus mencerminkan keseimbangan kehidupan sosial dan
lingkungan, keselarasan tata kehidupan dan lingkungan serta
mencerminkan keserasian lingkungan dan kehidupan sosial
masyarakat.
5. Ketertiban dan kepastian hukum.Penanggulangan bencana harus
dapat menimbulkan ketertiban dalam masyarakat melalui jaminan
adanya kepastian hukum.
6. Kebersamaan. Penanggulangan bencana pada dasarnya menjadi
tugas dan tanggung jawab bersama antara pemerintah dan
masyarakat yang dilakukan secara gotong royong.
7. Kelestarian lingkungan hidup,Materi muatan ketentuan dalam
penanggulangan bencana mencerminkan kelestarian lingkungan untuk
generasi sekarang dan untuk generasi yang akan datang demi untuk
kepentingan bangsa dan Negara.
8. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Penanggulangan bencana harus
memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi secara optimal
sehingga mempermudah dan mempercepat proses penanggulangan
bencana baik pada tahap pencegahan, pada saat terjadi bencana
maupun pada tahap pasca bencana.
11
3. Menjamin terselenggaranya penanggulangan bencana secara
terencana, terpadu, terkoordinasi dan menyeluruh.
4. Menghargai budaya lokal.
5. Membangun partisipasi dan kemitraan publik serta swasta.
6. Mendorong semangat gotong royong, kesetiakawanan dan
kedemawanan.
7. Menciptakan perdamaian dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara.
12
dipertanggung jawabkan, sedangkan akuntabilitas berarti dapat
dipertanggung jawabkan secara etik dan hukum.
6. Kemandiriaan. Bahwa penanggulangan bencana utamanya harus
dilakukan oleh masyarakat didaerah rawan bencana secara swadaya.
1. Pra Bencana.
a. Dalam situasi tidak terjadi bencana.
Perencanaan penanggulangan bencana meliputi :
1) Pengenalan dan pengkajian ancaman bencana.
2) Pemahaman kerentanan masyarakat.
3) Analisa kemungkinan dampak bencana.
4) Pilihan tindakan pengurangan resiko bencana.
5) Penentuan mekanisme kesiapan dan penanggulangan dampak
bencana.
6) Alokasi tugas, kewewenangan dan sumber daya yang tersedia.
7) Penyusunan rencana penanggulangan bencana dikoordinasikan
dengan : BNPB untuk tingkat nasional, BPBD untuk tingkat
Provinsi, BPBD untuk tingkat Kabupaten/Kota dan ditetapkan oleh
pemerintah dan pemerintah daerah sesuai dengan
kewenangannya untuk jangka waktu 5 tahun.
13
8) Rencana penanggulangan bencana ditinjau secara berkala
setiap 2 tahun sekali atau sewaktu waktu bila terjadi bencana.
9) Penyusunan rencana penanggulangan bencana dilakukan
berdasarkan pedoman yang ditetapakan oleh kepala BNPB.
bahaya/ancaman bencana.
14
3) Pemantauan penggunaan tehnologi.
15
2. Dalam situasi terdapat potensi terjadinya bencana.
a. Kesiap siagaan.
bencana.
dini.
b. Peringatan Dini.
Dilakukan untuk pengambilan tindakan cepat dan tepat dalam
rangka mengurangi resiko terkena bencana serta mempersiapkan
tindakan tanggap darurat dan dilakukan melalui :
1) Pengamatan gejala bencana.
16
2) Analisis hasil pengamatan gejala bencana.
3) Pengambilan keputusan oleh pihak yang berwenang.
4) Penyebar luasan informasi tentang peringatan bencana.
5) Pengambilan tindakan oleh masyarakat.
c. Mitigasi.
3.Tanggap Darurat.
2) Jumlah korban.
17
b. Penentuan status keadaan darurat bencana.
2) Pengerahan peralatan.
3) Pengerahan logistik.
5) Perijinan.
8) Penyelamatan.
18
1) Pencarian dan penyelamatan korban
2) pertolongan darurat.
b) Pangan.
c) Sandang.
d) Pelayanan kesehatan.
e) Pelayanan Psikososial.
c) penyandang cacat.
19
d) Lanjut usia.
b. Rekonstruksi.
20
2) Pembangunan kembali sarana sosial masyarakat.
21
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
22
DAFTAR PUSTAKA
https://bpbd.grobogan.go.id/Sistem-Penanggulangan-Bencana/
http://manajemen-pelayanankesehatan.net/naskah-akademis-sistem-
kesehatan-provinsi-riau/bab-v-pelayanan-kesehatan-korban-bencana/
23