Anda di halaman 1dari 7

Nama : Herman yoseph batlayeri

Nim : P.1709104

Kalas : Keperawatan B angkatan 2017

Kasus 1

Tn. Martin, 42 tahun mengalami tabrakan dengan mobil linny saat mengendarai mobilnya di
jalan tol sekitar pukul 14.30 WIB. Pada saat kejadian Tn.M pingsan dan segera dibawah ke IGD
RS Sehat yang mempunyai fasilitas lengkap untuk mendapatkn pertolongan. Ketika akan
dikeluarkan dari mobil Tn.Martin menjerit kesakitan, serta mengatakan tidak bias mengangkat
kaki, nyeri hebat pada daerah kaki yang mengalami benturan. Sebagai seorang perawat yang
bertugas di IGD Tn.Martin langsung ditangani, dari hasil pemeriksaan melalui observasi dan
pemeriksaan fisik ditemukan tungkai kiri bagian atas mengalami patah tulang, (adanya
Deformitas, odema, adanya krepitasi serta adanya luka robek 4x1 cm di daerah patahan serta
Nampak tulang mencuat keluar pada daerah kulit) luka kelihatan kotor. TD 120/80 mmHg, HR
88x/menit dan RR 24x/menit, S 36,7oC berdasarkan hasil kolaborasi dengan dokter, perawat
disarankan untuk melakukan pemasangan spalak/bidai, serta dan pemeriksaan radiologi pada
kaki yang patah.. diagnose medis pasien tersebut Fraktur Femur Detra Terbuka 1/3 Distal terapi
yang diapat berua infus cairan NaCL 0.9% 26 tetes/menit. Obat-obatan yag diberikan :
Cefotaxime 2x1 gr intra vena, Keterolak 2x1 ampul intra vena, Metronodazole 2x500 mg intra
vena, Ranitidine 2x1 ampul intra vena , asam trakneksamat 500 mg intra vena

Pertanyaan :

1. Buatlah asuhan keperawatan sampai dengan implementasi dan evaluasi serta SOAP
selama 3 hari pada kasus di atas
2. Diagnosa keperawatan sebanyak 4 diagnosa
3. Berdasarkan instruksi dokter harus lakukan pemeriksaan radiologi pada kasus diatas.
Sebutkan 4 tujuan pemeriksaan radiologi
4. Bagaimana saudara melakukan pengkajian nyeri (PQRST) pada kasus diatas
1. Pengkajian
Identitas pasien
Nama : Tn.M
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 42 tahun
Alasan Masuk RS
Tn.M di bawah ke RS karena mengalami tabrakan mobil di jalan tol sekitar pukul
14:30 WIB dan di bawa ke IGD RS sehat .
Keluhan utama
Tn.M mengatakan bahwa ia mengalami nyeri pada kaki di bagian benturan yang
mengakibatkan kakinya tidak bisa digerakan .
2. Analisa data

Data Masalah Etiologi


DS : Nyeri akut Cedera fisik
Tn.M Mengatakan Nyeri pada kaki
Yang mengalami benturan dan sulit
untuk di gerakan .
DO :
Tungkai kiri bagian atas mengalami
patah tulang .
DS : Hambatan mobilitas Kerusakan
Tn.M Mengatakan Nyeri pada kaki fisik muskuloskeletal
Yang mengalami benturan dan sulit
untuk di gerakan .
DO :
Adanya luka robek di daerah patahan
serta Nampak tulang mencuat keluar
pada daerah kulit (terpasang Spalak)
TTV => TD : 120/80 mmHg
RR : 24x/menit
N : 88x/menit
S : 36,7oC

3. Diagnosa Keperawatan
Nyeri akut berhubungan dengan cedera fisik
Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan Kerusakan musculoskeletal
4. Intervensi

No Tujuan dan kriteria hasil Intervensi


.
DP
1. Setelah dilakukan tindakan keperawatan di 1. Monitor TTV
harapkan nyeri teratasi dengan kriteria hasil 2. Lakukan pengkajian nyeri
: 3. Observasi reaksi nonverbal
- Klien mampu mengontrol nyeri dari ketidaknyamanan
- Observasi skala nyeri 4. Kontrol lingkungan yang
- Usahakan posisi nyaman dapat mempengaruhi nyeri
- Ttv dalam batas normal 5. Ajarkan tentang teknik non
farmakologi; napas dala,
relaksasi, distraksi.
6. Kolaborasi pemberian
analgetik sesuai indikasi

2. 1. Monitor TTV
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2. Kaji kemampuan pasien
selama 1x7 jam diharapkan hambatan dalam mobilisasi
mobilitas fisik teratasi dengan kriteria 3. Latih pasien dalam
hasil : pemenuhan kebutuhan
- Klien meningkat dalam aktivitas ADLs secara mandiri
fisik sesuai kemampuan
- Peningkatan mobiitas 4. Dampingi dan bantu pasien
- Menverbalisasikan perasaan dalam saat mobilisasi dan bantu
meningkatkan kekuatan dan penuhi kebutuhan ADLs
kemampuan berpindah ps.
5. Ajarkan pasien bagaimana
- Mempergerakan penggunaan alat
merubah posisi dan berikan
bantu untuk mobilisasi
bantuan jika diperlukan
5. Implementasi

No Implementasi Evaluasi Formatif


.
DP
1. - Memonitor TTV O : TD : 120/80 mmHg, N :
88x/menit, S 36,7OC, RR : 24
- Melakukan pengkajian nyeri x/menit.
- Mengobservasi reaksi nonverbal S : Klien mengatakan nyeri pada
dari ketidaknyamanan daerah paha sebelah kanan,
- Mengkontrol lingkungan yang dapat Nyeri datang ketika untuk bergerak
mempengaruhi nyeri di dasarkan seperti dipukul-
- Mengajarkan tentang teknik non pukul ,nyeri menjalar ke daerah
farmakologi; napas dalam selangkangan dengan skala nyri
- Mengkolaborasikan pemberian 10.
analgetik sesuai indikasi Klien mengatakan setelah
melakukan nafas dalam skala nyeri
10
2. - Mengkaji kemampuan pasien dalam O : Injeksi Torasik 200 mg masuk
perbolus
mobilisasi
- Mendampingi dan membantu pasien
S : Klien mengatakan masih nyeri
saat mobilisasi dan bantu penuhi
dan kaku jika kaki kanannya untuk
kebutuhan ADLs ps.
digerakkan
- Mengajarkan pasien bagaimana
O : Klien hanya tiduran dengan
merubah posisi dan berikan bantuan
kondisi kaki kanan terpasang spalk
jika di perlukan
- Memasang DC kateter
- Merekam EKG
- Memasang infus di tangan kiri
- Menyiapkan pre op

6. Evaluasi

No Evaluasi TTD
.
DP
1. S : Klien mengatakan nyeri pada daerah
paha sebelah kanan, nyeri datang ketika
untuk bergerak dirasakan seperti dipukul-
pukul, nyeri menjalar ke daerah
selengkangan dengan skala nyeri 8. Klien
mengatakan setelah melakukan nafas dalam
skala nyeri masih 10.
O : TD 120/80 mmGg, N : 88x/menit, S :
36,7OC, RR : 24x/menit injeksi torasik 200
mg untuk perbolus
A : Masalah nyeri akut belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
2.
S : Klien mengatakan masih nyeri dan kaku
jika kaki kirinyanya untuk digerakan
O : Klien hanya tiduran dengan kondisi
kaki kanan terpasang spalk. TD 120/80
mmHg, N : 88x/menit, RR : 24x/menit
A : Masalah hambatan mobilitas belum
teratasi
P : masalah teratasi

2. - Nyeri akut berhubungan dengan cedera fisik

- Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan Kerusakan musculoskeletal

- Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan gangguan sirkulasi

- Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurang sumber pengetahuan


3. - Membantu mendiagnosis penyakit

- Mendeteksi gejala secara lebih spesifik hingga mengerucut pada satu penyakit

- Memantau suatu perawatan

- Mendeteksi berbagai penyakit yang menyerang organ dalam

4. P = benturan yang mengakibatkan patah tulang akibat kecelakaan

Q = merasakan nyeri yang sangat hebat

R = sehingga daerah ekstremitas bawah bagian kiri kaku tidak Dapat bergerak

S = Nilai nyeri skala 10

T = pasien mengalami kecelakaan pada pukul 14:30 WIB kemudian pasien pingsan dan
segera

Dibawa ke Igd RS pada saat keluar mobil pasien mengalami nyeri sangat hebat.

Anda mungkin juga menyukai