Anda di halaman 1dari 12

I.

ANALISIS DATA : DATA, ETIOLOGI, MASALAH


No. Data Pathway Masalah
Dx
1. DS: Adanya fracture dextra Nyeri Akut
- Klien mengatakan ↓
nyeri dengan skala 2-4 Terputusnya kontinuitas jaringan
rasanya seperti di cubit ↓
didaerah paha, nyeri Merangsang reseptor pengeluaran
dirasakan bertambah indikator zat kimia
ketika bergerak dan ↓
berkurang ketika Implus dikirim ke thalamus
istirahat ↓
- Klien mengatakan telah Korteks cerebri
memasang pen pada ↓
bulan november dan Nyeri di persepsikan
patah pada bulan
januari
DO :
- Klien terlihat meringis
menahan sakit
- Terdapat luka operasi
sepanjang 32 cm di
superior kepala
- TD 110/90mmHg
- RR: 20x/menit
- HR: 84x/menit
- S: 36,5OC
2. DS: Tauma Gangguan
 Pasien mengatakan Mobilitas Fisik
belum bisa mengangkat Fraktur
kaki kanan nya
 Pasien mengatakan Diskontinuitas tulang dan jaringan
tidak boleh sekitar/
menggerakan kakinya
kehilangan fungsi
DO:
 Terdapat bekas luka Imobilisasi, Mobilitas fisik
pada area femur dextra terganggu
yang terbalut perban
 Kekuatan otot 2 Gangguan Mobilitas Fisik
DS : Ketidak
Pasien mengatakan tidak seimbangan
nafsu makan makanan nutrisi kurang
rumah sakit dari kebutuhan
DO :

Hb 11, ht 34,7 , mch 26,1


, mchc 31,7 , albumin 3 ,

Bb sebelum sakit 52 bb
setelah sakit 50

II. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Nyeri akut b.d terputusnya kontinuitas jaringan ditandai dengan fraktur femur
dextra
2. Gangguan mobilitas fisik b.d kerusakan musculoskeletal yang ditandai dengan
kekuatan otot kaki kanan 2
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d proses inflamasi ditandai
dengan penurunan berat badan
IV. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

No. Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional


Keperawatan

1. Nyeri akut Setelah dilakukan 1. Mengkaji skala nyeri pasien  Menentukan keadaan nyeri klien dan
berhubungan tindakan perawatan dengan menggunakan skala tindakan intervensi selanjutnya
dengan terputusnya selama 2x24 jam, nyeri wajah dan mencatat
kontinuitas nyeri berkurang
adanya peningkatan nyeri  Palpasi area pembedahan meningkatkan
2. Hindari palpasi area rasa nyeri pasca operasi
jaringan ditandai dengan kriteria hasil pembedahan kecuali jika
dengan adanya :  Berkurangnya stimulus nyeri
diperlukan
luka post operasi 3. Memberikan lingkungan dan
 Penurunan  Relaksasi membuat anak menjadi relaks
sepanjang 32 cm posisi yang nyaman bagi
tingkat nyeri < 3 dan tidak rewel
pasien
 TTV normal 4. Relaksasi dengan meliputi
 Klien tidak tindakan perubahan posisi,  Menurut jurnal rondonuwo (2015)
menangis dan masase punggung, dan distraksi dapat menurunkan nyeri pada
meringis, relaksasi ganti linen tempat pasien fraktur sebanyak 76%
ekspresi wajah tidur apabila diperlukan
wajar (tidak 5. Managemen nyeri yaitu
menahan nyeri) dengan cara distrkasi
6. Kolaborasi pemberian
 Farmakoterapi untuk nyeri, menekan
analgesic (paracetamol) dan
stimulus nyeri
memantau keefektifannya
2. Gangguan mobilitas Tupan: 1. Kaji TTV sebelum memulai 1. TTV yang berada pada rentang normal
Hambatan mobilitas pergerakan mengindikasikan pasien berada pada kondisi
fisisk b.d kerusakan
fisik teratasi 2. Kaji kemampuan pasien dalam yang baik untuk dimulai latihan melakukan
musculoskeletal mobilisasi pergerakan aktivitas terbatas (aktivitas yang
3. Ajarkan pasien dan keluarga tetap di tempat tidur tanpa merubah posisi kaki
Tupen: untuk merubah posisi yang diimobilsasi.
Setelah dilakukan 4. Kaji TTV setelah melakukan 2. Pasien dengan fraktur pada patella akan sulit
tindakan keperawatan pergerakan melakukan mobilisasi yang memerlukan
selama 1 x 7 jam, 5. Motivasi untuk melakukan pergerakan kaki sehingga aktivitas yang
hambatan mobilitas pergerakan aktif terbatas dilakukan biasanya terbatas di tempat tidur.
fisik dapat berkurang 6. Kolaborasi: terapi pembedahan 3. Merubah posisi dengan menjaga kaki kiri
pemasangan ORIF pasien tetap pada posisi imobilisasi cukup sulit
ditandai dengan
sehingga dibutuhkan latihan untuk keluarga
indikator sebagai agar nantinya bisa membantu pasien
berikut: melakukan gerakan aktif terbatas.
1) Peningkatan 4. TTV setelah melakukan perubahan posisi akan
aktivitas fisik mempengaruhi apakah pasien toleran atau
2) Kekuatan otot tidak terhadap perubahan posisi dan aktivitas.
bagian yang sehat 5. Pergerakan aktif terbatas maksudnya adalah
tidak berkurang posisi duduk dengan tidak memindahkan kaki
tapi menaikan bagian kepala dari tempat tidur,
miring kiri dan kanan dengan bantuan bantal
sebagai pengganjal. Hal ini perlu dilakukan
untuk menjaga otot-otot tubuh agar tidak
mengecil/atrofi. Selain itu untuk menjaga
aliran darah tetap lancar pada bagian yang
bersentuhan dengan kasur.
6. Pemasangan ORIF melalui pembedahan akan
menyambungkan kembali 2 fragmen tulang
yang patah pada posisi anatomis sehingga
proses penyembuhan tulang dapat terjadi.
3. Ketidakseimbanga Tujuan : Kebutuhan 1. Kaji status nutrisi pasien, 1) Menyediakan data dasar untuk memantau
n nutrisi kurang nutrisi terpenuhi perubahan berat badan perubahan dan mengevaluasi intervensi
dari kebutuhan Kriteria Hasil : 2. Hitung kebutuhan 2) Perhitungan kebutuhan energi/kalori dan
energi/kalori dan protein protein sangat diperlukan dalam
tubuh berhubungan
a. Menunjukan yang dibutuhkan klien meningkatkan status nutrisi klien
dengan anoreksia, (Keb. Energi: 931.5 3) Makan sedikit tapi sering dapat
mual, muntah nutrisi yang adekuat
kkal/hari dan Keb. mempertahankan agar intake nutrisi yang
b. TTV dalam batas Protein: 88.8 gram/hari) adekuat
normal 3. Anjurkan klien untuk 4) Informasi yang diberikan akan
makan sedikit tapi sering memotivasi klien untuk meningkatkan
4. Berikan informasi asupan nutrisi yang adekuat
mengenai pentingnya 5) Pola diet dahulu dan sekarang dapat
asupan nutrisi yang dipertimbangkan dalam menyusun menu
adekuat 6) Menyediakan informasi mengenai faktor
5. Kaji pada diet nutrisi lain yang dapat diubah atau
pasien, riwayat diet, dihilangkankan untuk meningkatkan
makan kesukaan, hitung masukan diet
kalori 7) Untuk memantau status nutrisi dan cairan
6. Kaji faktor yang beperan 8) Faktor yang tidak menyenangkan yang
dalam merubah masukan berperan menimbulkan anoreksia
nutrisi dihilangkan
7. Timbang berat badan 9) Makan sedikit tapi sering dapat
harian mempertahankan agar intake nutrisi yang
8. Ciptakan lingkungan yang adekuat
menyenangkan selama 10) Informasi yang diberikan akan
waktu makan memotivasi klien untuk meningkatkan
9. Monitor intake nutrisi asupan nutrisi yang adekuat
klien
10. Monitor adanya keluhan
mual dan muntah yang
klien rasakan
V. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

NO.DX TGL/JAM IMPLEMENTASI RESPON PARAF

1.3.4 30/3 2018

Pukul 14:20 1. mengkaji TTV sebelum - Nadi: 88 x/ menit


memulai pergerakan RR : 22 x/menit
Pukul 15:00 2. mengkaji kemampuan pasien TD : 100/80 mmHg
dalam mobilisasi T : 36,40C
Pukul 16:00 3. mengajarkan pasien dan - An. S mampu bangun untuk
keluarga untuk merubah posisi
duduk sendiri. Namun masih
4. mengkaji TTV setelah
melakukan pergerakan mengalami kesulitan untuk
5. memotivasi untuk melakukan menggeser kaki yang di balut
pergerakan aktif terbatas elastic verban
Pukul 10.20 berkolaborasi: terapi pembedahan - An. S dan keluarga kooperatif saat
pemasangan ORIF diajarkan cara merubah posisi
Pukul 11.00 - Nadi: 90 x/ menit
RR : 22 x/menit
TD : 100/80 mmHg
T : 36,70C
- An. S tampak bersemangat untuk
menggerakan kakinya
Pukul 11.30 - An. S akan segera dilakukan
pemasangan ORIF jika luka pada
kaki kirinya sudah kering36,8 dan
klien tertidur
1.2.3.4 31/3 2018 1. mengkaji kerusakan - Anak terlihat lemas dan lesu
integritas kulit - masuk via IV pukul 08.00 Respon
Pukul 08.00 2. mengkaji tingkat rasa
gatal selama pemberian obat klien terlihat
Pukul 08.10 3. membantu klien lesu dan terdiam
membersihkan kulit - Cairan PRC infus untuk transfusi
yang gatal selesai pukul 12.00
4. menggunakan lotion
pada kulit setelah - Pemberian penkes cara memberi
Pukul 09.15
mandi makan anak yaitu sedikit tapi sering
5. - Keluarga klien mengatakan paham
1. yang benar yaitu 6
cara cuci tangan
Pukul 10.20 langkah
- Bed plang terpasang
Pukul 12.00
- An J mulai duduk dan dapat
menjawab sedikit pertanyaan
perawat

Pukul 11.30
VII. CATATAN PERKEMBANGAN: SOAP

No. Diagnosa Waktu SOAP Paraf


Keperawatan

25/3 2018 S:
18.00 ibu klien mengatakan klien operasi hari
selasa
Ibu klien mengatakan klien sulit tidur,
gelisah, dan demam
Klien mengeluh nyeri dengan skala 4
nyeri di daerah kepala, nyeri seperti di
tusuk-tusuk bertambah ketika bergerak
dan berkurang ketika istirahat
O:
Terdapat luka operasi sepanjang 32 di
superior
Klien terlihat meringis dan menahan sakit
Klien terlihat marah kepda lingkungan
sekitar
HR 98x / menit RR 22x/menit S 36,4 c
A : nyeri akut
P:
management nyeri
kolaborasi pemberian obat
perawatan luka
cek keamanan klien
observasi TTV
resusitasi cairan
I:
Teknik distraksi dan kolaborasi
pemberian obat paracetamol 50 cc

Memberikan obat Ranitidin 2cc, VitK


1cc, Kalnex 2,5 cc, Cefotaxime 100 cc,
Paracetamol 50 cc
Terdapat luka operasi sepanjang 32 cm,
luka tidak ada tanda-tanda infeksi luka
kering dan jahitan bagus, penggantian
perban menggunakan betadine dan nacl
dengan prinsip steril

Bed plang terpasang

HR 95x/menit RR 22x/menit S 36,2 c

Cairan infus terpasang ditangan kiri


dengan cairan RL

E:

Pasein mengikuti instruksi managemnet


nyeri tetapi wajahnya masih terlihat
menahan sakit

Sebelum memasukan obat sudah dicek


terlebih dahulu 5 B (Benar
pasien,obat,dosis, rute, waktu)

Luka operasi tidak ada kemerahan dan


cairan

R:

Kaji kembali TTV secara berkala


Kaji kembali Nyeri akut secara berkala
Kaji kembali Luka Operasi secara berkala

17 S: An. S mengatakan masih belum dapat


November mengangkat kaki kirinya
2017
pukul O:
14.00  An. S mampu meningkatkan aktivitas
fisik pada kaki kirinya dan mampu
menggerakan jari jari kakinya
 Kekuatan otot bagian yang sehat tidak
berkurang. Kekuatan otot kaki yang sehat
adalah 5
A: masalah teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi 1-6

1. 31/3 2018 S:
12.30 Bapak klien mengatakan An J porsi
makannya meningkat menjadi 2/3 porsi
dan ditambah cemilan
O:
HR 98x / menit RR 22x/menit S 37,4 c
Klien mulai duduk dan dapt
berkomunikasi dengan perawat
A : gangguan pemenuhan nutrisi kurang
dari kebutuhan
P:
 Kaji status nutrisi pasien, perubahan
berat badan
 Kaji pada diet nutrisi pasien, riwayat
diet, makan kesukaan, hitung kalori
 Kaji faktor yang beperan dalam
merubah masukan nutrisi
 Ciptakan lingkungan yang
menyenangkan selama waktu makan
I:

 status nutrisi pasien terkaji


 faktor yang beperan dalam merubah
masukan nutrisi terkaji
 Ciptakan lingkungan yang
menyenangkan selama waktu makan
E:

- Klien mulai meningkat porsi


makannya
- Status nutrisi klien masih
malnutrisi sedang
- Klien akan mau makan jika diberi
sedikit tapi sering karena
menghindari mual muntah pada
klien
R:
Kaji kembali BB secara berkala

Anda mungkin juga menyukai