SKRIPSI
Oleh:
RIZALUTTAUFIQ
200110130177
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2019
IDENTIFIKASI SIFAT KUANTITATIF (TINGGI PUNDAK, DALAM
DADA DAN LEBAR DADA) KAMBING POTE JANTAN
DI DESA AROSBAYA, KECAMATAN AROSBAYA,
KABUPATEN BANGKALAN, MADURA
Oleh:
RIZALUTTAUFIQ
200110130177
Menyetujui :
Pembimbing Utama
Mengesahkan
Pembimbing Anggota
KATA PENGANTAR
(Tinggi Pundak, Dalam Dada dan Lebar Dada) Kambing Pote Jantan di Desa
dan saran yang sifatnya membangun sebagai bahan masukan yang bermanfaat
demi perbaikan dan peningkatan diri dalam bidang ilmu pengetahuan.
berbagai pihak yang telah memberikan semangat dan do’a kepada penulis dalam
menghadapi setiap tantangan, sehingga pada kesempatan ini dapat berjalan baik
karena bantuan dari berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan terima kasih kepada Ir. Siti Nurachma, M.S sebagai dosen
pembimbing utama dan Drh. Dwi Cipto Budinuryanto, M.S sebagai pembimbing
anggota karena telah memeberikan bimbingan, wawasan, nasehat, dan
Ucapan terima kasih kepada Ir. Adjat Sudrajat Masdar, M.Si, selaku dosen
Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran. Dr. Ir. H. Dedi Rahmat, M.S., Dr.
Suhendri, S.Pt., M.Si. Selaku pembahas yang telah memberikan saran dan
masukan skripsi pada penulis. Drh. Rini Widyastuti, M.Si., selaku panitia skripsi.
Prof. Dr. Ir. Husmy Yurmiati,M.S sebagai Dekan Fakultas Peternakan Universitas
ii
Padjadjaran dan Dr. Ir. Iman Hernaman, M.Si sebagai Wakil Dekan Fakultas
Ibunda Siti Robiah dan Ayahanda Oon Suhendar SH, dan Adik-adik saya Iqbal
Taufiq, Irfan Taufiq, Firman Taufiq yang selalu memberikan semangat, do’a dan
selalu mendengar keluh kesan penulis selama ini dari awal perkuliahan sampai
saat ini, serta rekan-rekan Ghalib Ardiyawan, Ricky Saptari, Afdi Fadhillah, Eka
Sapta S.Pt, Rezza Iman, Yusup Fauzi, Arti, Arif Hidayatullah S.Pt, M.Riyadi,
Waskita A, Feisal Y S.Pt, Exmoor 2013, Taufiq Futsal dan Moskow Garut yang
anugerah-Nya dan membalas segala kebaikan dengan pahala yang berlipat ganda
bagi pihak-pihak yang telah membantu. Penulis berharap skripsi ini menjadi
pedoman yang benar, sehingga berjalan dengan lancar dan sesuai apa yang
diharapkan penulis.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB Halaman
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................ 1
1.2 Identifikasi Masalah ................................................................ 2
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ................................................ 2
1.4 Kegunaan Penelitian ............................................................... 3
1.5 Kerangka Pemikiran ............................................................... 3
1.6 Waktu dan Lokasi Penelitian .................................................. 5
II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Deskripsi Kambing ................................................................... 6
2.2 Kambing Peranaka Ettawa......................................................... 7
2.3 Kambing Kacang ...................................................................... 8
2.4 Kambing Pote ............................................................................ 9
2.5 Pendugaan Umur ....................................................................... 10
2.6 Sifat Kuantitatif ......................................................................... 10
2.6.1 Tinggi Pundak ................................................................. 11
2.6.2 Dalam Dada ..................................................................... 12
2.6.3 Lebar Dada ...................................................................... 12
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN
3.1 Bahan Penelitian ...................................................................... 13
3.1.1 Objek Penelitian .............................................................. 13
3.1.2 Alat-alat Penelitian ......................................................... 13
3.2 Metode Penelitian ..................................................................... 13
3.1.1 Pengumpulan Data .......................................................... 14
3.2.2 Penentuan Umur Kambing ............................................. 14
3.2.3 Peubah yang Diamati ...................................................... 14
3.3 Analisis Statistika Deskriptif ................................................... 15
IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Nomor Halaman
Nomor Halaman
Nomor Halaman
PENDAHULUAN
semakin meningkat, penghasil produk daging dan susu salah satunya adalah
luas, investasi modal usaha relatif kecil, mudah dipasarkan, sehingga modal usaha
cepat berputar.
pemasaran yang baik. Salah satu bangsa kambing yang sudah beradaptasi baik
tujuan), selain bisa memproduksi susu dan daging, ternak Kambing Pote Arosbaya
organik padat dan cair, kulit juga bisa dimanfaatkan untuk tas, sabuk, dompet,
topi, dan lukxisan. Berdasarkan hal tersebut sudah seharusnya Kambing Pote
Arosbaya mendapat perhatian dari instansi terkait yang, disertai dengan perbaikan
mutu genetik baik kuantitatif maupun kualitatif yang merupakan potensi dari
Sifat kuantitatif ternak adalah karakteristik dari ternak yang dapat diukur
dan dihitung, hal tersebut erat kaitanya dengan kemampuan produksi ternak
berupa bobot badan serta ukuran-ukuran tubuh yang sering dijadikan dasar dalam
mengestimasikan bobot badan dilihat dari tinggi pundak, dalam dada terutama
dalam dada dan lebar dada, memiliki arti penting karena dapat memberi gambaran
tentang ciri-ciri dari Kambing Pote Arosbaya. Berdasarkan hal tersebut penulis
Kuantitatif Tinggi Pundak, Dalam Dada dan Lebar Dada Kambing Pote Jantan Di
Berapa ukuran tinggi pundak, dalam dada dan lebar dada Kambing Pote
Arosabaya jantan umur < 1, 1 - 2 dan > 2 tahun di Desa Arosbaya Kecamatan
Mengetahui ukuran - ukuran tinggi pundak, dalam dada dan lebar dada
Kambing Pote Arosabaya jantan umur < 1, 1 - 2 dan > 2 tahun di Desa Arosbaya
sifat kuantitatif (tinggi pundak, dalam dada, dan lebar dada) Kambing Pote
Arosbaya jantan pada berbagai umur dan membantu disnak untuk mengetahui
meningkat, di Indonesia salah satu penghasil daging dan susu adalah kambing.
Kambing merupakan salah satu ternak yang sering dipelihara oleh masyarakat
karena mudah dipelihara, cepat beranak dan tahan terhadap pengaruh iklim di
Indonesia.
Kambing Etsen yang umumnya berwarna putih. Warna putih tersebut hasil dari
seleksi yang dilakukan oleh peternak secara turun temurun, dan sampai sekarang.
Kambing Pote memiliki ukuran dan bentuk postur tubuh yang hampir sama
rumpun ternak yang telah berkembang pesat dan mempunyai peranan yang
penting dalam penyedian bahan pangan asal ternak (daging dan susu), namun
menjadi ternak unggul diIndonesia. Kambing ini banyak dipelihara oleh petani
khas yaitu postur tubuh yang kecil, berwarna putih, hitam, coklat atau warna
badan kecil dengan tinggi gumba pada jantan 60 - 65 cm bobot badan dapat
mencapai 25 kg untuk jantan telinga tegak, berbulu lurus dan pendek, baik betina
Kambing Pote Arosbaya memiliki ukuran tubuh yang tidak jauh berbeda
memiliki kemiripan dengan Kambing PE, yaitu jenggot panjang, bulu rewos
dikaki belakang, bulu disekitar punduk, leher serta dada dan berambing besar
Pote yang memiliki kemiripan dengan Kambing Kacang, yaitu bentuk tubuh yang
relatif kecil dan bentuk muka yang tidak cembung sedangkan untuk bentuk telinga
yaitu perpaduan antara Kambing PE dan Kambing Kacang dengan telinga jatuh
dkk. (2009) panjang badan 75 - 95 cm, tinggi pundak 78 – 98 cm, lebar dada 20 –
cm, sedangkan untuk ukuran rataan tubuh Kambing Kacang jantan menurut hasil
6
penelitian Vivin, dkk. (2016) dalam dada umur > 6 12 bulan 21,17 2,42 cm,
umur > 1 - 2 tahun 21,30 2,71 cm, umur > 2 tahun 21,67 5,18 cm, lebar dada
> 6 12 bulan 10,3 cm, umur > 1 - 2 tahun umur > 2 tahun 13,68 cm, sehingga
diduga sifat kuantitatif Kambing Pote Arosbaya memiliki ukuran tinggi pundak
(TP), dalam dada (DD), dan lebar dada (LD) berada diantara ukuran Kambing PE
Timur
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Artiodactyla
Famili : Bovidae
Sub famili : caprinae
Genus : Capra
Spesies : Capra aegagrus
Sub spesies : Capra aegagrus hircus
(sumber: Fredkurniawan.com)
utamanya peternak kecil, ternak kambing banyak diminati oleh masyarakat karena
mudah dipelihara, cepat beranak dan tahan terhadap pengaruh iklim di Indonesia.
Hijauan merupakan sumber energi dan vitamin yang baik, namun kandungan
misalnya kacang kedelai dan jagung. Kambing sangat potensial untuk diusahakan
6
7
tidak membutuhkan lahan yang luas, investasi modal usaha relatif kecil, mudah
Sumber: www.etawajaya.com
Gambar 1. Kambing PE
Kambing PE merupakan hasil persilangan pejantan Ettawah dengan
yang subur dengan menghasilkan anak 1 - 3 ekor per kelahiran, dengan berat
PE memiliki dua kegunaan yaitu sebagai penghasil susu (perah) dan pedaging.
Ciri khas Kambing PE antara lain bentuk muka cembung dan dagu berjanggut, di
bawah leher terdapat gelambir yang tumbuh berawal dari sudut janggut, telinga
8
panjang, lembek, menggantung dan ujungnya agak berlipat, tanduk berdiri tegak
mengarah ke belakang, panjang 6,5 - 24,5 cm, tinggi tubuh (gumba) 70 - 90 cm,
bulu tubuh tampak panjang dibagian leher, pundak, punggung dan paha, Kambing
Sumber: www.arenahewan.com
Gambar 2. Kambing Kacang
Kambing Kacang adalah kambing yang berasal dari Indonesia yang
dagingnya pun cukup disenangi oleh masyarakat dan banyak dipakai atau
khas yaitu postur tubuh yang kecil, berwarna putih, hitam, coklat atau warna
campur seperti gabungan antara 3 warna tersebut. Bangsa kambing yang tahan
derita, lincah, mampu beradaptasi dengan baik, serta tersebar luas diwilayah
Indonesia, hal ini sejalan dengan penelitian dari Sudono dan Abdulgani (2002)
tersebar di seluruh pelosok pedesaan dan merupakan kambing yang pertama kali
Kambing Pote Arosbaya memiliki ukuran tubuh yang tidak jauh berbeda
sifat kualitatifnya yaitu memiliki warna dominan putih, warna putih tersebut hasil
seleksi peternak didesa arosbaya yang mempunyai arti suci, sedangkan ukuran
tubuh kambing ini berada diantara Kambing PE dan Kambing Kacang, selain itu
didesa Arosbaya.
kemudian atas rasa suka peternak terhadap warna putih yang diyakini bermakna
bersih atau suci, maka peternak melakukan seleksi terhadap warna putih lalu
dari itu terbentuklah Kambing Pote Arosbaya 100% putih, Kambing Pote
Arosbaya juga memiliki ukuran tubuh yang tidak jauh berbeda dengan tetuanya
Sumber: Rizaluttaufiq
Gambar 3. Kambing Pote
Beberapa karakteristik yang memiliki kemiripan dengan Kambing PE,
yaitu jenggot panjang, bulu rewos dikaki belakang, bulu disekitar punduk, leher
serta dada dan berambing besar, sedangkan karakteristik Kambing Pote yang
memiliki kemiripan dengan Kambing Kacang, yaitu bentuk tubuh yang relatif
kecil dan bentuk muka yang tidak cembung sedangkan untuk bentuk telinga yaitu
perpaduan antara Kambing PE dan Kambing Kacang dengan telinga jatuh tapi
dan komponen lain seperti ukuran-ukuran tubuh ternak. Ternak yang mempunyai
ukuran tubuh yang lebih besar mencerminkan pertumbuhan yang lebih baik,
faktor yang mempengaruhi tersebut antara lain bangsa ternak, tingkat nutrisi, jenis
kelamin, dan umur induk. Kebutuhan akan makanan meningkat bila ternak
11
produksi dan reproduksi yang baik. Menurut Soeparno (2005) faktor-faktor yang
bobot lahir, lingkungan dan tatalaksana pemeliharaan. Pada umur 1-6 bulan
pertumbuhan tinggi pundak kambing sangat cepat, sedangkan pada umur 7-48
Sifat kuantitatif adalah karakter yang dapat diukur dari ternak yang
memililki derajat dan sifat yang diamati dari tubuh ternak itu sendiri seperti tinggi
pundak, dalam dada dan lebar dada, hal tersebut erat kaitanya dengan kemampuan
produksi ternak berupa bobot badan serta ukuran-ukuran tubuh yang sering
menduga atau mengestimasikan bobot badan dilihat dari tinggi pundak, dalam
dada terutama apabila tidak tersedianya alat timbang. Sifat-sifat kuantitatif dan
terhadap sifat kuantitatif berupa ukuran - ukuran tubuh, contohnya ukuran tubuh
Kambing Pote Arosbaya terutama tinggi pundak, dalam dada dan lebar dada,
memiliki arti penting karena dapat memberi gambaran tentang ciri - ciri dari
Kambing Pote Arosbaya. Selain untuk menaksir bobot badan dan karkas,
12
pengukuran ukuran tubuh pada ternak dapat digunakan sebagai ciri khas bangsa
dikarenakan semakin bertambahnya umur akan bertambah bobot badan dan diikuti
dengan pertambahan dan perkembangan otot yang ada didaerah dada sehingga
ukuran lingkar dada semakin besar hubungan antara tinggi badan dengan bobot
badan akan memiliki nilai yang akan semakin erat seiring bertambahnya umur
badan. Tinggi Pundak menggambarkan tulang penyusun kaki depan dan tulang
bagian tubuh lain secara keseluruhan sejalan dengan Septian dkk. (2015)
menurut Isroli (2001) menyatakan bahwa ukuran tinggi pundak lebih ditentukan
oleh tulang pembentuk tubuh, tulang kaki berkembang lebih awal dibandingkan
dengan bagian tubuh lain karena sallah satu fungsi kaki adalah penyangga tubuh.
Dalam dada di ukur dari titik tertingi pundak sampai tulang dada bagian
bawah dibelakang kaki depan, untuk melindungi organ – organ penting dan dalam
dada juga dapat melihat perkembangan pada pertumbuhan bobot badan kambing,
menurut Frandson (1993), menyatakan salah satu fungsi tulang rusuk adalah
pelindung organ – organ penting seperti jantung dan paru – paru, dalam ukuran –
13
otot.
Lebar dada adalah jarak penonjolan sendi bahu kanan dan sendi bahu kiri
ukuran lebar dada sangat penting untuk memberikan informasi tentang kapsitas
tubuh ternak dalam memanfaatkan pakan menjadi daging dan otot. Semakin
meningkatnya ukuran lebar dada maka bobot badan akan meningkat pula, hal ini
disebabkan karena ternak berada masa pertumbuhan, sehingga ukuran tuubuhnya
akan bertambah kearah samping. Alipah (2002) menyatakan bahwa lebar dada
pada tulang bahu dan dada yang menekan kapasitas tubuh. (ALIPAH
Arosbaya Jantan dengan jumlah sample 90 ekor dibagi dengan tiga kelompok
umur yaitu < 1, 1 - 2 dan > 2 tahun masing – masing umur tersebut diteliti
kaliper mengetahui tinggi pundak, dalam dada dan lebar dada agar mendapatkan
hasil yang akurat bagi peneliti dipeternakan rakyat Desa Arosbaya, Kecamatan
1) Kaliper yang digunakan untuk mengukur tinggi pundak, dalam dada dan
lebar dada.
2) Alat tulis untuk mencatat hasil pengukuran tinggi pundak, dalam dada dan
lebar dada.
PROBILITY)
13
14
pemilihan lokasi dan Kambing Pote Arosbaya Jantan sebagai sampel tersebut
Berdasarkan pergantian gigi seri susu menjadi gigi seri permanen terjadi
pada kisaran umur tertentu sehingga dapat digunakan sebagai pedoman penentuan
sebagai berikut sepasang gigi seri sentral (central incisors), sepasang gigi seri
sepasang gigi seri sudut (corner incisors) pada rahang bawah, tiga buah gigi
premoral pada rahang atas dan bawah, dan tiga buah gigi moral pada rahang atas
pengukuran Kambing Pote Arosbaya, dan data sekunder yaitu berupa informasi
tentang asal usul Kambing Pote dari Dinas Peternakan, peternak dan kelompok
adalah dengan melihat pergantian gigi seri menjadi gigi tetap. Perkiraan umur
1. Tinggi Pundak (TP) diukur dari bagian tertinggi pundak melalui belakang
tertinggi pundak sampai tulang dada, diukur tepat di belakang siku dengan
3. Lebar Dada (LD) diukur pada jarak antara bahu kiri dan kanan dengan
Keterangan:
16
1 Tinggi Pundak
2 Dalam Dada
3 Lebar Dada
mean atau nilai rata-rata, simpangan baku, koefisien variasi (Sudjana, 2005).
n = jumlah sampel
𝑥𝑖 = nilai sampel ke – 1
n = jumlah sampel
s = simpangan baku
n = jumlah sampel
s = simpangan baku
n = jumlah
18
BAB IV
Timur, luas wilayah Kabupaten Bangkalan adalah 1.260.14 km² yang terbagi
lokasi penelitian. Kecamatan Arosbaya terdiri dari 18 desa, yaitu desa Arosbaya,
42.46 km2 atau 4.246 Ha ketinggian tempat berkisar 4 m di atas permukaan laut
(mdpl) dengan curah hujan 4176 mm/tahun. Secara geografis terletak antara
112°40’06” -113° 08’ 04” Bujur Timur dan 6° 51’ 39” - 7° 11’ 39” Lintang
merupakan daerah potensi untuk berternak kambing, sapi dan pertanian karena
kecamatan Arosbaya terdiri dari ruminansia besar maupun kecil dan unggas,
populasi terbanyak pada tahun 2015 di Bangkalan yaitu sapi dengan jumlah
197.675 ekor, kambing 72.225 ekor unggas seperti ayam buras 990.545 ekor,
ayam petelur 100.909 ekor, ayam pedaging 758.000 ekor, itik 59.738 ekor dan
17
30
19
entok 38.811 ekor. Dari hasil data populasi peternakan di Bangkalan menjukan
bahwa sapi lebih mendominasi dengan jumlah yang sangat tinggi di bandingkan
ternak lain.
pakan. Hijauan pakan yang ada di Arosbaya yaitu, jerami, rumput, dan daun
musim kemarau, hal tersebut karena pohon nangka tumbuh subur didaerah tropis
dan cukup familiar bagi petani dan peternak. Namun disisi lain daun nangka
Soekarya dan Preston (2003) disitasi Nora dkk.,(2017) bahwa tannin yang di
kandung daun nangka menjadi kelemahan jika dijadikan sebagai pakan ternak,
dikarenakan mikrobia rumen tidak dapat mencerna dengan baik jika tannin terlalu
tinggi.
Jerami padi dan jagung adalah hasil sampingan usaha pertanian yang
penelitian jerami padi diIndonesia menunjukan hasil yang bervariasi. Jerami padi
dapat menggantikan 10% hijauan segar bagi kambing dan domba, namun jerami
padi tidak dapat digunakan sebagai sumber bahan pakan tunggal. Sedangkan
jerami jagung banyak digunakan peternak daerah lahan kering sebagai pengganti
rumput terutama pada musim kemarau, jerami jagung yang mengandung NDF
sebesar 46,55% (Paath dkk., 2012), jerami jagung merupakan sisa dari tanaman
jagung setelah buahnya dipanen dan dapat diberikan kepada ternak, baik dalam
bentuk segar maupun kering, pemanfaatan jerami jagung adalah sebagai makanan
Nilai nutrisi dari limbah tanaman dan hasil sampingan tanaman jagung
sangat bervariasi, kulit jagung manis sangat potensial untuk dijadikan silase
karena kadar gulanya cukup tinggi (Anggraeny dkk., 2005). Kedua jerami ini
merupakan tanaman hijauan utama pakan ternak yang memegang peranan yang
amat penting, karena hijauan mengandung hampir semua zat yang diperlukan
Pote telah ada sejak jaman komunitas arab yang ada di Kecamatan Arosbaya dan
4.2 Rataan Tinggi Pundak Kambing Pote Arosbaya Jantan Umur < 1, 1 -
2 dan > 2 Tahun.
Pengukuran tinggi pundak merupakan ukuran tubuh yang sangat
badan, tinggi pundak menggambarkan tulang penyusun kaki depan dan tulang
bagian tubuh lain secara keseluruhan sejalan dengan Septian dkk. (2015)
(2011) menyatakan ukuran tinggi pundak lebih ditentukan oleh tulang pembentuk
tubuh. Tulang kaki berkembang lebih awal dibandingkan dengan bagian tubuh
Hasil pengukuran ukuran tubuh Kambing Pote Jantan umur < 1, 1 – 2 dan
pada Tabel 1.
Tabel 1. Rataan Tinggi Pundak Kambing Pote Arosbaya Jantan Umur < 1, 1 – 2
dan > 2 Tahun.
Umur Rata-rata Tinggi Min (cm) Max(cm) Koevisien
Pundak (cm) Variasi (%)
< 1 tahun 40,72 ± 4,97 33,67 54,23 12,22
1 – 2 tahun 60,83 ± 6,76 46,67 72,33 11,11
< 2 tahun 67,48 ± 6,88 57,33 87,67 10,20
Rataan tinggi pundak Kambing Pote Arosbaya umur < 1, 1 - 2 dan > 2 tahun di
Rataan tinggi pundak Kambing Pote umur < 1 tahun di Desa Arosbaya
memiliki ukuran 40,72 cm lebih tinggi dari Kambing Kacang hasil penelitian
Imelda, dkk. (2015) di Kecamatan Insana Utara Kabupaten Timor Tengah sebesar
35,36 cm dan lebih pendek dari Kambing PE menurut (SNI 2015) sebesar 60 cm.
Ukuran tinggi pundak Kambing Pote mendekati ukuran tinggi pundak Kambing
Kacang, namun lebih kecil dari tinggi pundak Kambing PE. Jika dilihat dari hasil
penelitian yang telah dilakukan, ukuran tinggi pundak Kambing Pote memang
22
berada diantara kedua tetuanya yaitu Kambing PE dan Kambing Kacang dengan
Kambing Pote umur 1 - 2 tahun yang memiliki rataan tinggi pundak 60,83
Imelda dkk. (2015) yaitu 52,98 cm dan lebih pendek dari Kambing PE 73 – 78 cm
(SNI 2015). Kambing Pote yang berumur > 2 tahun memiliki rataan tinggi
pundak 67,48 cm, jauh lebih pendek dari tinggi pundak di BPTU-HPT Pelaihari
yang sangat cepat, namun setelah umur 7 bulan keatas pertumbuhan kambing
akan melambat, hal ini sejalan dengan pernyataan Imam, dkk. (2016) menjelaskan
bahwa tinggi pundak Kambing Kacang Jantan pada umur 1 - 3 bulan dan 4 - 6
tubuh sedikit diatas Kambing Kacang dan dibawah Kambing PE. Bila dilihat dari
sisi genetik Kambing Pote memiliki bentuk tubuh mendekati kambing kacang
karena ada genetik dari Kambing PE yang postur tubuhnya lebih besar sehingga
Kambing Pote memiliki postur tubuh yang lebih besar dibanding Kambing
Kacang namun lebih lebih kecil dari Kambing PE itu sendri, disamping itu
keberagaman ukuran tubuh Kambing Pote dan tetuanya tersebut tidak luput dari
4.3 Rataan Dalam Dada Kambing Pote Arosbaya Jantan Umur < 1, 1 - 2 dan
> 2 Tahun.
Dalam dada di ukur dari titik tertingi pundak sampai tulang dada bagian
bawah dibelakang kaki depan, untuk melindungi organ – organ penting dan dalam
dada juga dapat melihat perkembangan pada pertumbuhan bobot badan kambing.
Menurut Frandson (1993) menyatakan salah satu fungsi tulang rusuk adalah
pelindung organ – organ penting seperti jantung dan paru – paru ( Sudibyo 1987 )
Hasil pengukuran ukuran tubuh Kambing Pote Arosbaya Jantan umur < 1,
Tabel 2. Menunjukan rataan Dalam Dada Kambing Pote Arosbaya umur <
Bangkalan memiliki Dalam Dada 12,24 cm, 22,35 cm dan 24,34 cm.
Umur Rata-rata Dalam Min (cm) Max (cm) Koevisien
Dada ( cm ) Variasi (%)
Kambing Pote umur < 1 tahun memiliki rataan dalam dada 12,24 cm tidak
jauh berbeda dengan Kambing PE yaitu 12,5 cm (Nur Rasminati 2013) dari
Kambing Kacang yaitu 18,23 cm, sedangkan untuk Kambing Pote umur 1 - 2
tahun memiliki rataan dalam dada 22,35 cm. Menurut Haliajah (2014),
Novitawati (2014) dan Ilham (2015) Kambing PE dan Kambing Kacang umur 1 –
24
2 tahun memiliki rataan dalam dada 25,97 cm, dan untuk Kambing Pote umur > 2
tahun memiliki dalam dada 24,34 cm, ukuran tubuh akan meningkat seiring
dengan bertambahnya umur, yang menandakan bahwa pada ternak tersebut terjadi
pertumbuhan.
dengan hasil penelitian terdahulu terletak pada faktor lingkungan yang berbeda,
dinyatakan dalam panjang, volume, atau massa yang dapat dinilai sebagai
4.4 Rataan Lebar Dada Kambing Pote Jantan Umur < 1, 1 – 2 dan > 2
Tahun.
Lebar dada adalah jarak penonjolan sendi bahu kanan dan sendi bahu kiri
ukuran lebar dada sangat penting untuk memberikan informasi tentang kapsitas
tubuh ternak dalam memanfaatkan pakan menjadi daging dan otot. semakin
meningkatnya ukuran lebar dada maka bobot badan akan meningkat pula, hal ini
akan bertambah kearah samping hal ini sejalan dengan (Alipah, 2002) yang
dalam dan perlekatan daging pada tulang bahu dan dada yang menekan kapasitas
tubuh.
25
Hasil pengukuran ukuran tubuh Kambing Pote Jantan umur > 2 tahun di
3.
Tabel 3. Rataan Lebar Dada Kambing Pote Jantan Umur < 1, 1 – 2 dan > 2 Tahun.
Umur Rata-rata Lebar Min Max Koevisien
Dada ( cm ) Variasi (%)
Jantan umur < 1 - > 2 tahun di Desa Arosbaya Kecamatan Arosbaya Kabupaten
Bangkalan memiliki Lebar Dada 9,27 ± 2,12 cm, 14,80 ± 2,27 cm dan 16,57 ±
1,59 cm. Kambing Pote umur < 1 tahun memiliki lebar dada 9,27 cm, sedangkan
lebar dada 15,5 cm, hasil ini sangat jauh berbeda, sedangkan untuk umur < 1 – 2
tahun Kambing Pote memiliki ukuran lebar dada 14,80 cm tidak jauh berbeda
dengan penelitian Ashari, dkk. (2017) menyatakan bahwa lebar dada 13,68 ± 1,62
cm. Haliajah (2014), Novitawati (2014) dan Ilham (2015) mengungkapkan bahwa
dada 17,7 cm, sedangkan untuk lebar dada Kambing Pote Umur > 2 tahun
memiliki lebar dada 16,68 sedangkan menurut Ashari. dkk. (2015) menyatakan
bahwa Kambing PE memiliki lebar dada 22 cm. Sifat-sifat pada bangsa ternak
akan menjadi ciri khas pada ternak tersebut dan menjadi pembeda dari setiap
bangsa.
26
5.1 Kesimpulan
pengukuran ukuran tubuh rata-rata Kambing Pote Arosbaya Jantan pada tiga
kelompok umur yang dipelihara oleh peternak yaitu umur < 1 tahun sampai > 2
tinggi pundak 40,72 ± 4,97 cm, 60,83 ± 6,76 cm dan 67,48 ± 6,88 cm, dalam
dada 12,24 ± 3,43 cm, 22,35 ± 4,67 cm dan 24,34 ± 3,19 cm dan lebar dada 9,27 ±
2,12, 14,80 ± 2,27 cm dan 16 ± 1,55 cm.
5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan peneliti kepada para peternak khususnya untuk
Arosbaya.
DAFTAR PUSTAKA
27
28
Audisi. O. D., Heriyadi. D., Nurrachma. S. 2016. Sifat Kuantitatif Domba Ekor
Tipis Jantan Yearling Pada Manajemen Pemeliharaan Secara
Tradisional Dipesisir Pantai Selatan Kabupaten Garut. Fakultas
Peternakan Universitas Padjadjaran. Vol 5 No 4 Hal 4.
Bukhori, I. Aka., R. dan Saili T., 2017. Pola Pertumbuhan Kambing Kacang
Jantan di Kabupaten Konawe Selatan. Jitro Vol 4 No 3. Hal 37
Frandson, R.D. 1992. Anatomi dan Fisiologi Ternak edisi keemepat. Gadjah Mada
University Press. Yogyakarta. Hal 4
Haliajah. 2014. Identifikasi Sifat dan Grade Kambing Peranakan Ettawa Jantan
Sebagai Standar Bibit Pada Kelompok Peternak Desa Geres
Kecamatan Gerung Lombok Barat. http://
uhudabdullah.blogspot.co.id/2014/09 identifikasi-sifat-kuantitatif-
dan.html [Diakses pada 20 November 2018]
Nora D., Astuti, T., Wahid D. 2017. Efektivitas daun nangka dalam ransum
ruminansia terhadap, kecernaan bahan kering, bahan organik dan
kandungan tannin. Jurnal Bibiet Vol 2 No 1 Hal 21
Novitawati, dan Gusti.A.P. 2014. Identifikasi Sifat Kuantitatif dan Grade Kambing
Peranakan Ettawa Betina pada Kelmpok Peternak di Desa Geres
Kecamatan Gerung, Lombok Barat http://uhudabdullah.blogspot
.co.id/2014/09/identifikasi-sifat-kuantitatif-dan_14.html [Diakses pada 20
November 2018].
Paath, R. H., Kaligis, D. A., dan Kaunang, C. L. 2012. Produksi Dan Kualitas
Jerami Jagung Sebagai Pakan Ternak Sapi Di Kabupaten Minahasa
Selatan. Eugenia Vol 18 No 1 Hal 33.
Pamungkas, F.A., Aron B., Meruwald W., dan Erwin S., 2009. Potensi Beberapa
Plasma Nutfah Kambing Lokal Indonesia. Pusat Penelitian dan
Pengembangan Peternakan. Hal 23-27.
30
Soenarjo. 1988. Buku Pegangan Kuliah Ilmu Tilik Ternak. CV. Baru, Jakarta.
Hal 126
Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Edisi ke-6. Penerbit Tarsito. Bandung. Hal
66,72, 93, 101, 202
Sulastri dan Sumadi. 2012. Pendugaan Umur Berdasarkan Kondisi Gigi Seri
Pada Kambing Peranakan Ettawa di Unit Pelaksanaan Teknis Ternak
Singosasri, Malang, Jawa Timur. Majalah Ilmiah Peternakan. Hal 2.
Vivin W., L. O Nafiu, dan Muh. Amrullah Pagala. 2016 Karakteristik Fenotip
Sifat Kualitatif Dan Kuantitatif Kambing Kacang Di Kabupaten Muna
Barat. Jitro 1 Vol 1 . Hal 26
UKURAN TUBUH
NO UMUR TP DD LD
1-2Thn 1 2 3 JML 1 2 3 JML 1 2 3 JML
31 63 63 64 190 63,33 29 29 29,5 87,5 29,17 16 16 16,5 48,5 16,17
32 61 61 60 182 60,67 23 23 22,5 68,5 22,83 15 15 16 46 15,33
33 62 61 62 185 61,67 24 23 24 71 23,67 14 15 15 44 14,67
34 59 59 58 176 58,67 20 20,5 19 59,5 19,83 15 15,5 14 44,5 14,83
35 57 57 58 172 57,33 18 18 17 53 17,67 14 14 15 43 14,33
36 47 46 47 140 46,67 16 16 17 49 16,33 11 11 10 32 10,67
37 70 70 71 211 70,33 27,5 28 28 83,5 27,83 17 17 16,5 50,5 16,83
38 68 69 68 205 68,33 29 29 28 86 28,67 17 17 16 50 16,67
39 63 64 64 191 63,67 28 29 29 86 28,67 17,5 16 16 49,5 16,50
40 63 63 64 190 63,33 28 27 28 83 27,67 17 17 18 52 17,33
41 52 51 52 155 51,67 14 13 14 41 13,67 10 10 11 31 10,33
42 62 61,5 61,3 184,8 61,60 15 14 15 44 14,67 11 10,5 11 32,5 10,83
43 65 65 67 197 65,67 27 26 27 80 26,67 15 15,7 16 46,7 15,57
44 67 66 68,5 201,5 67,17 27 26 27 80 26,67 17 17 18 52 17,33
45 59 59 57 175 58,33 25 24 25,5 74,5 24,83 17 17 18 52 17,33
46 49 49 50 148 49,33 19 18 19 56 18,67 15 15 16 46 15,33
47 64 63 63 190 63,33 25 25 24 74 24,67 15 14,5 14,5 44 14,67
48 67 67 66 200 66,67 25 25 24,5 74,5 24,83 17 17 16 50 16,67
49 55,9 54 53,5 163,4 54,47 18 17,5 17,5 53 17,67 12 11 11 34 11,33
50 52 52 53 157 52,33 17 17 17,5 51,5 17,17 11 11,5 12,5 35 11,67
51 54 53 54,5 161,5 53,83 17 18 18 53 17,67 12,5 12,5 13 38 12,67
52 72 72 73 217 72,33 26 26 27 79 26,33 17 17 18 52 17,33
36
UKURAN TUBUH
NO UMUR TP DD LD
>2
THN 1 2 3 JML 1 2 3 JML 1 2 3 JML
61 59 58 58 175 58,33 17,8 17,6 17,5 52,9 17,63 13 13 13,5 39,5 13,17
62 63 64 64 191 63,67 24 24 23 71 23,67 16 17 16 49 16,33
63 80 81 81 242 80,67 25 26 26 77 25,67 18 19 19 56 18,67
64 71 70 71 212 70,67 24 23 24 71 23,67 17,5 17 16 50,5 16,83
65 64 64 63 191 63,67 22 22 23 67 22,33 15 16 15 46 15,33
66 64 63 63 190 63,33 26 26 25 77 25,67 18 18 17 53 17,67
67 63,3 63 64 190,3 63,43 24 24 25 73 24,33 16 16,7 17 49,7 16,57
68 68 67 67 202 67,33 26 25 25 76 25,33 18 18 17 53 17,67
69 67 67 66 200 66,67 25 25 24,5 74,5 24,83 17 18 18 53 17,67
70 60 61 60 181 60,33 23 24 23 70 23,33 16 15,5 16 47,5 15,83
71 64 64 63 191 63,67 23 23 22 68 22,67 15 14 15 44 14,67
72 83 84 83 250 83,33 28 29 28 85 28,33 18,9 19 18 55,9 18,63
73 58 57 57 172 57,33 23 22 22 67 22,33 15 15 14 44 14,67
74 60 61 61 182 60,67 24 25 25 74 24,67 17 18,4 17 52,4 17,47
75 69 68 69 206 68,67 23 22 22 67 22,33 16,3 16 17,6 49,9 16,63
76 61 60 61 182 60,67 21 22 22 65 21,67 14 14 15 43 14,33
77 64 64 63 191 63,67 21 21 20 62 20,67 15 15 14 44 14,67
78 68 68 67,5 203,5 67,83 19 19 18 56 18,67 15 15 14 44 14,67
79 67 67 68 202 67,33 24 25 25 74 24,67 18 18 18,5 54,5 18,17
80 88 88 87 263 87,67 30 30 31 91 30,33 20 19 20 59 19,67
81 70 71 70 211 70,33 26 25,5 27 78,5 26,17 17 16 17 50 16,67
38