Keperawatan DS: Kanker ovarium Intoleran aktivitas - Klien mengeluh sesak ketika ↓ banyak bergerak Pertumbuhan sel abnormal yang - Klien mengeluh kaki kirinya tidak terkendali nyeri ketika dipegang atau ↓ digerakkan Peningkatan penggunaan energi DO: dalam tubuh - Klien tampak sesak ketika ↓ banyak bicara atau bergerak Kelelahan - Klien tampak meringis ketika ↓ kaki kirinya digerakkan atau Intoleran aktivitas ingin BAK - RR = 32 – 46 x/menit - HR = 90 – 132 x/menit - TD sistol = 130 – 140 mmHg - TD diastol = 100 – 105 mmHg
DIAGNOSA KEPERAWATAN Intoleran aktivitas berhubungan dengan imobilitas. INTERVENSI KEPERAWATAN
No. Tujuan Intervensi Rasional
Setelah dilakukan tindakan a. Observasi adanya pembatasan klien dalam a. Observasi pembatasan aktivitas dapat keperawatan selama 3x24 melakukan aktivitas mencegah terjadinya kelelaha pada jam, klien dapat b. Kaji adanya faktor yang menyebabkan klien meningkatkan aktivitas kelelahan b. Mengetahui faktor penyebab sehari-harinya di tempat c. Monitor nutrisi dan sumber energi tanga kelelahan pada klien dapat tidur dengan kriteria hasil: adekuat memberikan informasi pada keluarga - Klien dapat d. Monitor tanda-tanda vital terhadap atau perawat saat merawat klien berpartisipasi dalam aktivitas c. Memonitor nutrisi klien dapat aktivitas fisik dengan e. Monitor pola tidur dan lamanya meningkatkan energi dalam nilai TTV: tidur/istirahat klien beraktivitas RR = < 32 x/menit f. Bantu klien untuk mengidentifikasi d. Memonitor tanda-tanda vital klien HR = < 120 x/menit aktivitas yang disukai dapat mengetahui kondisi klien TD sistol = 100 - < 140 g. Bantu klien untuk mengidentifikasi e. Memonitor pola tidur dan lamanya mmHg aktivitas yang mampu dilakukan istirahat dapat memberikan informasi TD diastol = 60 - < 100 mengenai kelelahan yang dirasakan mmHg klien f. Mengidentifikasi aktivitas yang disukai klien dapat meningkatkan aktivitas klien sehari-hari g. Membantu klien dalam beraktivitas dapat mencegah kelelahan pada klien
Handover Yang Tidak Memadai Dan Tidak Efektif Sering Sekali Sebagai Kegagalan Pertama Serta Memiliki Risiko Tinggi Dalam Upaya Menjaga Keselamatan Pasien