Terapeutik
Mempertahankan kepatenan Posisi Head up 30°
jalan napas
Posisikan semi fowler atau Posisi semi fowler.
fowler Dilakukan suction secara
Melakukan pengisapan lendir berkala.
(suction). Pasien terpasang NRM
Memberikan oksigen. 10 liter.
Terapeutik
Minimalkan stimulus dengan Membatasi jumlah
menyediakan lingkungan yang penjenguk.
tenang Pasien diberikan posisi
Berikan posisi semi fowler semi fowler.
Kolaborasi dengan tim
Cegah terjadinya kejang dokter.
Pasien diberikan kompres
Pertahankan suhu tubuh normal hangat, dan di berikan pct
flash 100 ml.
Melakukan suction
secara berkala.
Terapeutik: Posisi Head Up 30°
Membersihkan secret pada mulut,
hidung, dan trakea Menggunakan
Mempertahankan kepatenan jalan Non- Rebreathing
napas Mask dengan dosis
Memberikan oksigen tambahan 10 liter.
Klien tidak
Monitor jumlah kalori yang mengalami mual
dikonsumsi sehari-hari dan muntah
Monitor albumin, limfosit dan Klien mendapat diet
elektrolit serum MC
Albumin :3.3 mg/dl
Terapeutik
Sediakan makan yang tepat sesuai
kondisi pasien
Diet yang diberikan
MC dengan
menggunakan
selang NGT.
6 Manajemen Peningkatan Tekanan
Intrakranial (I.06198)
Observasi
Identifikasi penyebab peningkatan TD : 142/89 mmhg
TIK N : 128 x/m
Monitor tanda dan gejala Pola napas :
peningkatan TIK (Tekanan darah Irregular
meningkat, tekanan nadi melebar, Penurunan
bradikardi, pola napas irreguler, kesadaran.
dan kesadaran menurun)
Intake : 745 cc
Terapeutik Output : 800 cc
Minimalkan stimulus dengan
menyediakan lingkungan yang
tenang Membatasi jumlah
Berikan posisi semi fowler penjenguk.
Pasien diberikan
Cegah terjadinya kejang posisi semi fowler.
Kolaborasi dengan
Pertahankan suhu tubuh normal tim dokter.
Klien diberikan
kompres hangat dan
mendapat pct flash
100 ml.
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian sedasi dan
antikonvulsan Kolaborasi dengan
Kolaborasi pemberian dieuritic tim dokter.
osmosis Kolaborasi dengan
tim dokter.
Terapeutik
Minimalkan stimulus dengan Intake : 745 cc
menyediakan lingkungan yang Output : 800 cc
tenang
Berikan posisi semi fowler Membatasi jumlah
penjenguk.
Cegah terjadinya kejang Pasien diberikan
posisi semi fowler.
Atur ventilator agar PaCO2 Kolaborasi dengan
optimal tim dokter.
Pertahankan suhu tubuh normal
Klien mendapat
kompres hangat dan
diberi pct flash
Kolaborasi 100ml
Kolaborasi pemberian sedasi dan
antikonvulsan
Kolaborasi pemberian dieuritic Kolaborasi dengan
osmosis tim dokter
Kolaborasi dengan
tim dokter
RR : 42 x/m ,
Pemantauan Respirasi (I.01014) Takipneu, sesak
Observasi Bunyi nafas
Memonitor frekuensi, irama, tambahan: ronchi
kedalaman dan upaya napas Sputum (+)
Memonitor pola napas
Terjadi
Memonitor adanya produksi penumpukan
sputum sputum.
Memonitor adanya sumbatan jalan Bunyi napas Rochi.
nafas SPO2 : 98%.
Terlampir.
Melakukan auskultasi bunyi napas
Memonitor saturasi oksigen
Memonitor hasil x-ray toraks
Terapeutik
Sediakan makan yang tepat sesuai Diet yang diberikan
kondisi pasien MC dengan
menggunakan
selang NGT.
Terapeutik
Sediakan makan yang tepat sesuai Diet yang diberikan
kondisi pasien MC dengan
menggunakan
selang NGT.
Terapeutik
Sediakan makan yang tepat sesuai
kondisi pasien Diet yang diberikan
MC dengan
menggunakan
selang NGT.
6 Manajemen Peningkatan Tekanan
Intrakranial (I.06198)
Observasi
Identifikasi penyebab peningkatan
TIK
Monitor tanda dan gejala TD : 145/102
peningkatan TIK (Tekanan darah mmhg
meningkat, tekanan nadi melebar, N : 146 x/m
bradikardi, pola napas irreguler, Pola napas :
dan kesadaran menurun) Irregular
Penurunan
Monitor MAP (Mean Arterial kesadaran.
Pressure)
Monitor CVP (Central Venous
Pressure), jika perlu
Monitor PAWP, jika perlu
Monitor PAP, jika perlu
Monitor ICP (Intra Cranial
Pressure) jika tersedia
Monitor CPP (Cerebral Perfusion
Pressure)
Monitor gelombang ICP
Monitor status pernapasan
Monitor intake dan output cairan Intake : 724 cc
Output : 600 cc
Monitor cairan serebro-spinal
Terapeutik
Membatasi jumlah
Minimalkan stimulus dengan
penjenguk.
menyediakan lingkungan yang
tenang
Pasien diberikan
Berikan posisi semi fowler
posisi semi fowler.
Cegah terjadinya kejang
Hindari penggunaan PEEP
Hindari pemberian cairan IV
hipotonik Dipantau
Atur ventilator agar PaCO2 menggunakan
optimal monitor.
Pertahankan suhu tubuh normal
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian sedasi dan
antikonvulsan
Kolaborasi pemberian dieuritic
osmosis
Kolaborasi pemberian pelunak
tinja
7
Terapeutik
Sediakan makan yang tepat sesuai
kondisi pasien Diet yang diberikan
MC dengan
menggunakan
selang NGT.
6 Manajemen Peningkatan Tekanan
Intrakranial (I.06198)
Observasi
Identifikasi penyebab peningkatan
TIK
Monitor tanda dan gejala TD : 134/90 mmhg
peningkatan TIK (Tekanan darah N : 132 x/m
meningkat, tekanan nadi melebar,
bradikardi, pola napas irreguler, Pola napas :
dan kesadaran menurun) Irregular
Penurunan
Monitor MAP (Mean Arterial kesadaran.
Pressure)
Monitor CVP (Central Venous
Pressure), jika perlu
Monitor PAWP, jika perlu
Monitor PAP, jika perlu
Monitor ICP (Intra Cranial
Pressure) jika tersedia
Monitor CPP (Cerebral Perfusion
Pressure)
Monitor gelombang ICP
Monitor status pernapasan
Monitor intake dan output cairan
Intake : 724 cc
Monitor cairan serebro-spinal
Output : 600 cc
Terapeutik
Minimalkan stimulus dengan
Membatasi jumlah
menyediakan lingkungan yang
penjenguk.
tenang
Berikan posisi semi fowler
Pasien diberikan
posisi semi fowler.
Cegah terjadinya kejang
Hindari penggunaan PEEP
Hindari pemberian cairan IV
hipotonik
Atur ventilator agar PaCO2 Dipantau
optimal menggunakan
Pertahankan suhu tubuh normal monitor.
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian sedasi dan
antikonvulsan
Kolaborasi pemberian dieuritic
osmosis
Kolaborasi pemberian pelunak
tinja
7
No No. Shift Tindakan Keperawatan Respon
Dx
1. 1 Malam Manajemen Airway (I.01011)
Observasi
Memonitor pola napas RR : 56 x/m ,
Takipneu
Memonitor bunyi napas Bunyi nafas
tambahan lain tambahan: ronchi
Monitor sputum. Sputum (+)
Terapeutik
Mempertahankan kepatenan Posisi Head up 30°.
jalan napas
Posisikan semi fowler atau Posisi semi fowler.
fowler
Melakukan pengisapan lendir
(suction).
Melakukan hiperoksigenasi Pasien terpasang
sebelum penghisapan NRM 10 liter.
endotrakeal
Memberikan oksigen.
Terapeutik
Sediakan makan yang tepat sesuai
kondisi pasien Diet yang diberikan
MC dengan
menggunakan
selang NGT.
6 Manajemen Peningkatan Tekanan
Intrakranial (I.06198)
Observasi
Identifikasi penyebab peningkatan
TIK
Monitor tanda dan gejala TD : 128/83 mmhg
peningkatan TIK (Tekanan darah N : 132 x/m
meningkat, tekanan nadi melebar, Pola napas :
bradikardi, pola napas irreguler, Irregular
dan kesadaran menurun) Penurunan
Monitor MAP (Mean Arterial kesadaran.
Pressure)
Monitor CVP (Central Venous
Pressure), jika perlu
Monitor PAWP, jika perlu
Monitor PAP, jika perlu
Monitor ICP (Intra Cranial
Pressure) jika tersedia
Monitor CPP (Cerebral Perfusion
Pressure)
Monitor gelombang ICP
Monitor status pernapasan
Monitor intake dan output cairan
Intake : 1794 cc
Monitor cairan serebro-spinal Output : 1600 cc
Terapeutik
Minimalkan stimulus dengan Membatasi jumlah
menyediakan lingkungan yang penjenguk.
tenang
Berikan posisi semi fowler Pasien diberikan
posisi semi fowler.
Cegah terjadinya kejang
Hindari penggunaan PEEP
Hindari pemberian cairan IV
hipotonik
Atur ventilator agar PaCO2 Dipantau
optimal menggunakan
Pertahankan suhu tubuh normal monitor.
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian sedasi dan
antikonvulsan
Kolaborasi pemberian dieuritic
osmosis
Kolaborasi pemberian pelunak
tinja
Terapeutik
Sediakan makan yang tepat sesuai
kondisi pasien Diet yang diberikan
MC dengan
menggunakan
selang NGT.
6 Manajemen Peningkatan Tekanan
Intrakranial (I.06198)
Observasi
Identifikasi penyebab peningkatan
TIK
Monitor tanda dan gejala TD : 141/93 mmhg
peningkatan TIK (Tekanan darah N : 150 x/m
meningkat, tekanan nadi melebar, Pola napas :
bradikardi, pola napas irreguler, Irregular
dan kesadaran menurun) Penurunan
kesadaran.
Monitor MAP (Mean Arterial
Pressure)
Monitor CVP (Central Venous
Pressure), jika perlu
Monitor PAWP, jika perlu
Monitor PAP, jika perlu
Monitor ICP (Intra Cranial
Pressure) jika tersedia
Monitor CPP (Cerebral Perfusion
Pressure)
Monitor gelombang ICP
Monitor status pernapasan
Monitor cairan serebro-spinal
Terapeutik
Minimalkan stimulus dengan
menyediakan lingkungan yang Membatasi jumlah
tenang penjenguk.
Berikan posisi semi fowler
Pasien diberikan
posisi semi fowler.
Cegah terjadinya kejang
Hindari penggunaan PEEP
Hindari pemberian cairan IV
hipotonik
Atur ventilator agar PaCO2 Dipantau
optimal menggunakan
Pertahankan suhu tubuh normal monitor.
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian sedasi dan
antikonvulsan
Kolaborasi pemberian dieuritic
osmosis
Kolaborasi pemberian pelunak
tinja
Terapeutik
Sediakan makan yang tepat sesuai Diet yang diberikan
kondisi pasien MC dengan
menggunakan
selang NGT.
Terapeutik
Sediakan makan yang tepat sesuai
kondisi pasien Diet yang diberikan
MC dengan
menggunakan
selang NGT.
6 Manajemen Peningkatan Tekanan
Intrakranial (I.06198)
Observasi
Identifikasi penyebab peningkatan
TIK
Monitor tanda dan gejala TD : 130/85 mmhg
peningkatan TIK (Tekanan darah N : 131 x/m
meningkat, tekanan nadi melebar, Pola napas :
bradikardi, pola napas irreguler, Irregular
dan kesadaran menurun) Penurunan
kesadaran.
Monitor MAP (Mean Arterial
Pressure)
Monitor CVP (Central Venous
Pressure), jika perlu
Monitor PAWP, jika perlu
Monitor PAP, jika perlu
Monitor ICP (Intra Cranial
Pressure) jika tersedia
Monitor CPP (Cerebral Perfusion
Pressure)
Monitor gelombang ICP
Monitor status pernapasan
Monitor intake dan output cairan Intake : 1850 cc
Output : 1300cc
Monitor cairan serebro-spinal
Terapeutik
Minimalkan stimulus dengan
menyediakan lingkungan yang
Membatasi jumlah
tenang
penjenguk.
Berikan posisi semi fowler
Pasien diberikan
posisi semi fowler.
Cegah terjadinya kejang
Hindari penggunaan PEEP
Hindari pemberian cairan IV
hipotonik
Atur ventilator agar PaCO2 Dipantau
optimal menggunakan
Pertahankan suhu tubuh normal monitor.
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian sedasi dan
antikonvulsan
Kolaborasi pemberian dieuritic
osmosis
Kolaborasi pemberian pelunak
tinja
Terapeutik
Sediakan makan yang tepat sesuai Diet yang diberikan
kondisi pasien MC dengan
menggunakan
selang NGT.
Terapeutik
Sediakan makan yang tepat sesuai Diet yang diberikan
kondisi pasien MC dengan
menggunakan
selang NGT.
Terapeutik
Sediakan makan yang tepat sesuai
kondisi pasien Diet yang diberikan
MC dengan
menggunakan
selang NGT.
6 Manajemen Peningkatan Tekanan
Intrakranial (I.06198)
Observasi
Identifikasi penyebab peningkatan
TIK
Monitor tanda dan gejala TD : 127/85 mmhg
peningkatan TIK (Tekanan darah N : 143 x/m
meningkat, tekanan nadi melebar, Pola napas :
bradikardi, pola napas irreguler, Irregular
dan kesadaran menurun) Penurunan
kesadaran.
Monitor MAP (Mean Arterial
Pressure)
Monitor CVP (Central Venous
Pressure), jika perlu
Monitor PAWP, jika perlu
Monitor PAP, jika perlu
Monitor ICP (Intra Cranial
Pressure) jika tersedia
Monitor CPP (Cerebral Perfusion
Pressure)
Monitor gelombang ICP
Monitor status pernapasan
Monitor intake dan output cairan Intake : 2000 cc
Output : 1670cc
Monitor cairan serebro-spinal
Terapeutik
Membatasi jumlah
Minimalkan stimulus dengan
penjenguk.
menyediakan lingkungan yang
tenang
Pasien diberikan
Berikan posisi semi fowler
posisi semi fowler.
Cegah terjadinya kejang
Hindari penggunaan PEEP
Hindari pemberian cairan IV
hipotonik Dipantau
Atur ventilator agar PaCO2 menggunakan
optimal monitor.
Pertahankan suhu tubuh normal
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian sedasi dan
antikonvulsan
Kolaborasi pemberian dieuritic
osmosis
Kolaborasi pemberian pelunak
tinja
7
Terapeutik
Sediakan makan yang tepat sesuai
kondisi pasien Diet yang diberikan
MC dengan
menggunakan
selang NGT.
6 Manajemen Peningkatan Tekanan
Intrakranial (I.06198)
Observasi
Identifikasi penyebab peningkatan
TIK
Monitor tanda dan gejala TD : 126/88 mmhg
peningkatan TIK (Tekanan darah N : 153 x/m
meningkat, tekanan nadi melebar,
bradikardi, pola napas irreguler, Pola napas :
dan kesadaran menurun) Irregular
Penurunan
Monitor MAP (Mean Arterial kesadaran.
Pressure)
Monitor CVP (Central Venous
Pressure), jika perlu
Monitor PAWP, jika perlu
Monitor PAP, jika perlu
Monitor ICP (Intra Cranial
Pressure) jika tersedia
Monitor CPP (Cerebral Perfusion
Pressure)
Monitor gelombang ICP
Monitor status pernapasan
Monitor cairan serebro-spinal
Terapeutik
Minimalkan stimulus dengan
menyediakan lingkungan yang
Membatasi jumlah
tenang
penjenguk.
Berikan posisi semi fowler
Pasien diberikan
Cegah terjadinya kejang
posisi semi fowler.
Hindari penggunaan PEEP
Hindari pemberian cairan IV
hipotonik
Atur ventilator agar PaCO2
optimal Dipantau
Pertahankan suhu tubuh normal menggunakan
Kolaborasi monitor.
Kolaborasi pemberian sedasi dan
antikonvulsan
Kolaborasi pemberian dieuritic
osmosis
Kolaborasi pemberian pelunak
tinja
Terapeutik
Sediakan makan yang tepat sesuai
kondisi pasien Diet yang diberikan
MC dengan
menggunakan
selang NGT.
6 Manajemen Peningkatan Tekanan
Intrakranial (I.06198)
Observasi
Identifikasi penyebab peningkatan
TIK
Monitor tanda dan gejala TD : 120/74 mmhg
peningkatan TIK (Tekanan darah N : 140 x/m
meningkat, tekanan nadi melebar, Pola napas :
bradikardi, pola napas irreguler, Irregular
dan kesadaran menurun) Penurunan
kesadaran.
Monitor MAP (Mean Arterial
Pressure)
Monitor CVP (Central Venous
Pressure), jika perlu
Monitor PAWP, jika perlu
Monitor PAP, jika perlu
Monitor ICP (Intra Cranial
Pressure) jika tersedia
Monitor CPP (Cerebral Perfusion
Pressure)
Monitor gelombang ICP
Monitor status pernapasan
Monitor intake dan output cairan Intake : 1250 cc
Monitor cairan serebro-spinal Output : 800cc
Terapeutik
Minimalkan stimulus dengan Membatasi jumlah
menyediakan lingkungan yang penjenguk.
tenang
Berikan posisi semi fowler Pasien diberikan
posisi semi fowler.
Cegah terjadinya kejang
Hindari penggunaan PEEP
Hindari pemberian cairan IV
hipotonik
Dipantau
Atur ventilator agar PaCO2 menggunakan
optimal monitor.
Pertahankan suhu tubuh normal
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian sedasi dan
antikonvulsan
Kolaborasi pemberian dieuritic
osmosis
Kolaborasi pemberian pelunak
tinja
Terapeutik
Sediakan makan yang tepat sesuai Diet yang diberikan
kondisi pasien MC dengan
menggunakan
selang NGT.
T = 37.6°C
TTV
Monitor warna dan suhu kulit - TD = 119/78
mmhg
Monitor dan catat tanda dan gejala - RR = 43 x/m
hipotermia dan hipertermi. - N = 139 x/m
Warna kulit pucat,
akral dingin.
T = 37.6 °C
Terapeutik
Sediakan makan yang tepat sesuai
kondisi pasien Diet yang diberikan
MC dengan
menggunakan
selang NGT.
6 Manajemen Peningkatan Tekanan
Intrakranial (I.06198)
Observasi
Identifikasi penyebab peningkatan
TIK
Monitor tanda dan gejala TD : 119/78 mmhg
peningkatan TIK (Tekanan darah N : 139 x/m
meningkat, tekanan nadi melebar, Pola napas :
bradikardi, pola napas irreguler, Irregular
dan kesadaran menurun) Penurunan
kesadaran.
Monitor MAP (Mean Arterial
Pressure)
Monitor CVP (Central Venous
Pressure), jika perlu
Monitor PAWP, jika perlu
Monitor PAP, jika perlu
Monitor ICP (Intra Cranial
Pressure) jika tersedia
Monitor CPP (Cerebral Perfusion
Pressure)
Monitor gelombang ICP
Monitor status pernapasan
Monitor cairan serebro-spinal
Terapeutik
Minimalkan stimulus dengan Membatasi jumlah
menyediakan lingkungan yang penjenguk.
tenang
Berikan posisi semi fowler Pasien diberikan
posisi semi fowler.
Cegah terjadinya kejang
Hindari penggunaan PEEP
Hindari pemberian cairan IV
hipotonik
Atur ventilator agar PaCO2 Dipantau
optimal menggunakan
Pertahankan suhu tubuh normal monitor.
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian sedasi dan
antikonvulsan
Kolaborasi pemberian dieuritic
osmosis
Kolaborasi pemberian pelunak
tinja
Terapeutik
Sediakan makan yang tepat sesuai Diet yang diberikan
kondisi pasien MC dengan
menggunakan
selang NGT.
Terapeutik
Sediakan makan yang tepat sesuai Diet yang diberikan
kondisi pasien MC dengan
menggunakan
selang NGT.
Pasien terpasang
Pemantauan Respirasi (I.01014) NRM 10 liter.
Observasi RR : 36 x/m ,
Memonitor frekuensi, irama, Takipneu, sesak
kedalaman dan upaya napas Bunyi nafas
Memonitor pola napas tambahan: ronchi
Sputum (+)
Memonitor adanya produksi
sputum
Terjadi
Memonitor adanya sumbatan jalan penumpukan
nafas sputum.
Bunyi napas Rochi.
Melakukan auskultasi bunyi napas SPO2 : 99%.
Memonitor saturasi oksigen Terlampir.
Memonitor hasil x-ray toraks
Memonitor kemampuan
melepaskan oksigen saat makan Memasang
Memonitor tanda-tanda oksiometer pada
hipoventilasi pasien.
Memonitor tanda dan gejala Melakukan suction
toksikasi oksigen dan atelaktesis secara berkala.
Terapeutik: Posisi Head Up 30°
Membersihkan secret pada mulut,
hidung, dan trakea Menggunakan
Mempertahankan kepatenan jalan Non- Rebreathing
napas Mask dengan dosis
Memberikan oksigen tambahan 10 liter.
7
No No. Shift Tindakan Keperawatan Respon
Dx
1. 1 Sore Manajemen Airway (I.01011)
Observasi
Memonitor pola napas RR : 43 x/m ,
Takipneu
Memonitor bunyi napas Bunyi nafas
tambahan lain tambahan: ronchi
Monitor sputum. Sputum (+)
Terapeutik
Mempertahankan kepatenan Posisi Head up 30°.
jalan napas
Posisikan semi fowler atau Posisi semi fowler.
fowler
Melakukan pengisapan lendir
(suction).
Melakukan hiperoksigenasi Pasien terpasang
sebelum penghisapan NRM 10 liter.
endotrakeal
Memberikan oksigen.
Terapeutik
Sediakan makan yang tepat sesuai
kondisi pasien Diet yang diberikan
MC dengan
menggunakan
selang NGT.
6 Manajemen Peningkatan Tekanan
Intrakranial (I.06198)
Observasi
Identifikasi penyebab peningkatan
TIK
Monitor tanda dan gejala TD : 106/68 mmhg
peningkatan TIK (Tekanan darah N : 142 x/m
meningkat, tekanan nadi melebar, Pola napas :
bradikardi, pola napas irreguler, Irregular
dan kesadaran menurun) Penurunan
Monitor MAP (Mean Arterial kesadaran.
Pressure)
Monitor CVP (Central Venous
Pressure), jika perlu
Monitor PAWP, jika perlu
Monitor PAP, jika perlu
Monitor ICP (Intra Cranial
Pressure) jika tersedia
Monitor CPP (Cerebral Perfusion
Pressure)
Monitor gelombang ICP
Monitor status pernapasan
Monitor intake dan output cairan
Intake : 1062 cc
Monitor cairan serebro-spinal Output : 1000cc
Terapeutik
Minimalkan stimulus dengan Membatasi jumlah
menyediakan lingkungan yang penjenguk.
tenang
Berikan posisi semi fowler Pasien diberikan
posisi semi fowler.
Cegah terjadinya kejang
Hindari penggunaan PEEP
Hindari pemberian cairan IV
hipotonik
Atur ventilator agar PaCO2 Dipantau
optimal menggunakan
Pertahankan suhu tubuh normal monitor.
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian sedasi dan
antikonvulsan
Kolaborasi pemberian dieuritic
osmosis
Kolaborasi pemberian pelunak
tinja
BB sebelum sakit :
Monitor albumin, limfosit dan kg
elektrolit serum BB setelah sakit :
Terapeutik kg
Sediakan makan yang tepat sesuai Albumin :3.3 mg/dl
kondisi pasien
Diet yang diberikan
MC dengan
menggunakan
selang NGT.
6 Manajemen Peningkatan Tekanan
Intrakranial (I.06198)
Observasi
Identifikasi penyebab peningkatan
TIK
Monitor tanda dan gejala TD : 99/66 mmhg
peningkatan TIK (Tekanan darah N : 142 x/m
meningkat, tekanan nadi melebar, Pola napas :
bradikardi, pola napas irreguler, Irregular
dan kesadaran menurun) Penurunan
kesadaran.
Monitor MAP (Mean Arterial
Pressure)
Monitor CVP (Central Venous
Pressure), jika perlu
Monitor PAWP, jika perlu
Monitor PAP, jika perlu
Monitor ICP (Intra Cranial
Pressure) jika tersedia
Monitor CPP (Cerebral Perfusion
Pressure)
Monitor gelombang ICP
Monitor status pernapasan
Monitor intake dan output cairan Intake : cc
Output : cc
Monitor cairan serebro-spinal
Terapeutik
Minimalkan stimulus dengan
menyediakan lingkungan yang Membatasi jumlah
tenang penjenguk.
Berikan posisi semi fowler Pasien diberikan
Cegah terjadinya kejang posisi semi fowler.
Hindari penggunaan PEEP
Hindari pemberian cairan IV
hipotonik
Atur ventilator agar PaCO2 Dipantau
optimal menggunakan
Pertahankan suhu tubuh normal monitor.
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian sedasi dan
antikonvulsan
Kolaborasi pemberian dieuritic
osmosis
Kolaborasi pemberian pelunak
tinja