Seorang laki-laki umur 43 tahun dirawat di RS dengan TB paru. Hasil pengkajian, pasien sesak napas, tampak gelisah , batuk berdahak dan
sputum berlebih, ada retrakasi dinding dada, ada nafas cuping hidung. TD 130/80 mmHg, Frekuensi nadi 100x/menit, nafas 30 x/menit, suhu
380 C, RR 32x/menit. Pasien terpasang O2 3 Lpm. Pasien mengatakan perokok aktif sejak kecil dan bekerja di pabrik pembuatan tahu. Pasien
mengatakan batuk sering terjadi pada malam hari dan menjelang pagi, kadang dahak tidak bisa keluar dan terasa sakit di tenggorokan.
ANALISA DATA
NO DATA ETIOLOGI DIAGNOSA RENCANA HASIL INTERVENSI
KEPERAWATAN
1 DS : Riwayat merokok Bersihan jalan nafas Setelah dilakukan tindakan
Latihan batuk efektif (I.01006)
Pasien mengatakan lama dan terpajan tidak efektif keperawatan selama 3x24 1.
Identifikasi kemampuan batuk
sesak nafas polutan (asap pabrik) berhubungan jam, maka bersihan jalan 2.
Monitor adanya retensi sputum
Batuk sering terjadi dengan hipersekresi nafas meningkat dengan 3.
Monitor tanda gejala infeksi
terutama saat jalan nafas (D.0001) kriteria hasil : saluran nafas
malam hari Infeksi pada paru- Bersihan jalan nafas4. Atur posisi semifowler/fowler
menjelang pagi, paru (L.01001) 5. Pasang perlak dan bengkok di
kadang dahak tidak 1. Batuk efektif
pangkuan pasien
bisa keluar dan meningkat 6. Buang secret pada tempat
sakit tenggorokan Produksi sekret 2. Produksi sputum sputum
Pasien mengatakan berlebih menurun 7. Jelaskan tujuan dan prosedur
tidak bisa istirahat 3. Mengi menurun batuk efektif
Pasien mengatakan 4. Wheezing menurun 8. Anjurkan tarik nafas dalam
merupakan perokok Ketidakmampuan 5. Dispnea menurun melalui hidung selama 4 detik,
aktif sejak kecil dan mengeluarkan sekret 6. Gelisah menurun ditahan selama 2 detik,
bekerja di pabrik dengan batuk efektif 7. Frekuensi nafaskemudian keluarkan dari mulut
pembuatan tahu membaik dengan bibir mencucu
8. Pola nafas membaik (dibulatkan) selama 8 detik
DO : Penumpukan sekret 9. Anjurkan mengulangi tarik
TTV : TD pada jalan nafas Pertukaran Gas nafas dalam hingga 3 kali
130/80mmHg, N : (L.01003) 10. Anjurkan batuk dengan kuat
100x/m, RR : 1. Dispnea menurun langsung setelah Tarik nafas
32x/m, S : 38°C, Bersihan Jalan nafas 2. Bunyi nafas tambahan dalam yang ke-3
SPO2 98% dengan tidak efektif menurun 11. Kolaborasi pemberian mukolitik
O2 nasal kanul 3 3. Takikardi menurun atau ekspektoran
lpm 4. Gelisah menurun
Nafas pasien 5. Napas cuping hidung Manajemen jalan nafas
tampak cepat menurun ((I.01011)
Tampak retraksi 6. Pola nafas membaik 1. Monitor pola nafas (frekuensi,
dada dan nafas kedalaman, usaha nafas)
cuping hidung 2. Monitor bunyi nafas tambahan
Pasien tampak 3. Monitor sputum
kesulitan 4. Posisikan semi fowler/fowler
mengeluarkan 5. Berikan minum hangat
dahak 6. Lakukan fisioterapi dada
Pasien tampak 7. Lakukan penghisapan lender
nyaman pada posisi kurang dari 15 detik
setengah duduk 8. Berikan oksigen
9. Anjurkan asupan cairan 2000
ml/hari
10. Ajarkan Teknik batuk efektif
11. Kolaborasi pemberian
bronkodilator, ekspektoran,
mukolitik