Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

PASIEN DENGAN ASMA BRONKHIAL

Oleh :

REGINA KRYSANTI

18.071

3B

POLITEKNIK YAKPERMAS BANYUMAS

PROGRAM DIPLOMA III KEPERAWATAN

TAHUN 2021
ASUHAN KEPERAWATAN

PADA Nn. M DENGAN ASMA BRONCHIALE DI IRDA RSDK SEMARANG

I. PENGKAJIAN

Pengkajian dilakukan tanggal 2 Agustus 2004 jam 10.45 WIB

a. Identitas Pasien

Nama : N n. M

Umur :1 6 t ahun

Pekerjaan : Pelajar

Status : Belum Kawin

Alamat : Kalisari, Semarang No Register : 381478

Diagnosa Medis : Asma Bronchiale

b. Penanggung Jawab

Nama : N y. S

Umur : 45 tahun

Hubungan dengan pasien : Ibu

Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Kalisari, Semarang


II. PENGKAJIAN PRIMER
a. Airway
Batuk tidak produktif, sekret kental lengket sulit keluar, wheezing, suara
dasar bronkial expirasi diperpanjang, ronkhi basah area paru.

b. Breathing
Sesak napas, RR 30 x/menit, tarikan nafas dangkal dan cepat irama
teratur, inspirasi memendek, ekspirasi memanjang, tarikan otot intercosta,
nafas cuping hidung

c. Circulation

Tekanan darah 90/50 mmHg, nadi 112 x/menit, suhu 36,8 0 C, akral
dingin, gelisah, sianosis, diaforesis

III.PENGKAJIAN SEKUNDER
1. Keluhan utama

Klien mengeluh sesak nafas terus menerus dan rasanya ampeg.

2. Riwayat penyakit sekarang

Klien mengeluh sesak nafas sejak tadi malan. Batuk disertai sekret kental
yang sulit keluar. Selama tiga minggu terakhir ini klien sudah tiga kali
mengalami serangan asma. Bila ada serangan klien terbiasa minum
amoxilin 500 mg dan salbutamol. Karena sesak yang dirasakan tidak
berkurang kemudian klien dibawa ke RSDK.

3. Riwayat penyakit d ahulu

Klien mempunyai riwayat sesak nafas sejak kecil. Akhir-akhir ini serangan
sesak nafas sering kambuh dan keluarga baru mengetahui kalau klien
menderita asma. Sesak kambuh terutama bila klien mengalami stres,
banyak
pikiran dan masalah terutama masalah tugas di sekolah dan keluarga.

4. Riwayat penyakit keluarga

Ibu klien mempunyai riwayat sesak nafas sejak kecil tapi sekarang sudah
tidak pernah kambuh.

5. Pola kebiasaan

Klien sehari-hari membantu ibunya jualan makanan di rumah setelah


pulang dari sekolah.

6. Pemeriksaan fisik

Kepala : bentuk mesochepal, rambut hitam lurus tidak mudah dicabut

- Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik


- Hidung : Terdapat sekret/ingus berwarna bening
- Telinga : Ada serumen sedikit, pendengaran berfungsi normal
- Mulu : Mukosa bibir agak kering, gigi bersih, bibir sianosis
- Leher : Tak ada pembesaran kelenjar limpha dan tiroid
- Paru – paru
I : Bentuk simetris, gerakan dada simetris, tarikan otot intercosta
P : Fremitus kanan = kiri
P : Sonor seluruh lapang paru
A : Ronchi basah dan Whezing seluruh lapang paru, suara dasar
bronkial expirasi diperpanjang
- Jantung
I : Ictus cordis tidak tampak
P : Ictus cordis teraba di SIC V, 2 cm mid LMCS
P : Pekak
A : Bj S1-S2 murni
- Abdomen
I : Datar
A : Bising usus (+), 32x/menit
P : Hepar dan lien tak teraba
P : Timpani
- Genetalia : keadaan bersih
- Ekstrimitas:
Atas : akral dingin, sianosis, edema (-)
Bawah : akral dingin, edema (-), varises (-)
7. Data Penunjang
- Hb :10, 6 5 g r%
- Ht : 4 3 % Leukosit : 8500/ul Trombosit : 253.000/ul GDS : 110
mg/dl
8. Terapi
- Nebulezer : (Atrovent 1cc + berotec 1cc + bisolvon 1cc) dan nacl 0,9
% 6 cc
- Aminophilin drip 1 ampul
- infus RL 20 tetes/men

ANALISA DATA

No Data Fokus Etiologi Masalah


1. Ds : Klien mengatakan sesak Sekresi yang Bersihan jalan nafas
nafas terus menerus tertahan ditandai tidak efektif
Do: dengan batuk tidak
- Sesak nafas, nafas efektif.
dangkal dan cepat
- Tarikan otot intercosta
- Auskultasi : wheezing
dibronkus dan area
paru
- Batuk tidak produktif,
secret kental lengket
sulit keluar
- RR : 30 kali/menit
2. DS : Ketidakseimbangan Intoleransi aktivitas
- Klien mengatakan sesak antara suplai dan
saat beraktivitas kebutuhan oksigen
- Klien mengatakan ditandai dengan
aktivitas merasa lemah
dibantu keluarga
- Klien mengatakan badan
terasa lemas
DO :
- Aktivitas klien tampak
dibantu keluarga
- Klien tampak berbaring,
aktivitas dilakukan diatas
tempat tidur
- Klien tampak lemas

IV. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d sekresi yang tertahan d.d batuk tidak
efektif.
2. Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan
oksigen d.d merasa lemah.

V. INTERVENSI
No Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan Paraf

Latihan Batuk Efektif


1. Setelah dilakukan tindakan
Observasi :
keperawatan selama 1x24
 Identifikasi kemampuan
jam maka Bersihan Jalan
batuk
Napas Meningkat dengan
 Monitor adanya retensi
kriteria hasil:
sputum
 Monitor dada dan gejala
Tindakan Awal Akhir
infeksi saluran nafas

Batuk 2 4  Monitor input dan output

Efektif cairan
Terapeutik :
Produksi 2 4  Atur posisi semi Fowler
Sputum atau Fowler
 Pasang perlak dan
Dipsnea 3 5
bengkok di pangkuan
pasien
Frekuensi 2 5
 Buang sekret pada tempat
Napas
sputum
Pola 3 5 Edukasi :
Napas  Jelaskan tujuan dan
prosedur batuk efektif
 Anjurkan tarik nafas
dalam melalui hidung
selama 4 detik, ditahan
selama 2 detik,kemudian
keluarkan dari mulut
dengan bibir mencucu
(dibulatkan) selama 8
detik
 Anjurkan mengulangi
tarik nafas dalam hingga 3
kali
 Anjurkan batuk dengan
kuat langsung setelah tarik
nafas dalam yang ke-3
Kolaborasi :
 Kolaborasi pemberian
mukolitik atau
ekspektoran, jika perlu.

Manajemen Jalan Nafas


Observasi :
 Monitor pola nafas
 Monitor bunyi nafas
tambahan
 Monitor sputum
Terapeutik :
 Pertahankan kepatenan
jalan napas dengan head-
tilt dan chin-lift (jaw-
thrust jika dicurigai
trauma servikal)
 Posisikan semi-fowler
atau fowler
 Berikan minum hangat
 Lakukan fisioterapi dada
 Lakukan penghisapan
lendir kurang dari 15
detik
 Lakukan hiperoksigensi
sebelum penghisapan
endotrakeal
 Keluarkan sumbatan
benda padat dengan
forsep McGlll
 Berikan oksigen
Edukasi :
 Anjurkan asupan cairan
2000 ml/hari
 Ajarkan teknik batuk
efektif
Kolaborasi :
 Kolaborasi pemberian
bronkodilator,
ekspektoran, mukolitik
jika perlu.
Manajemen energy
2. Setelah dilakukan intervensi
Observasi
selama 1x24 jam maka
 Identifikasi gangguan
toleransi aktibitas meningkat,
fungsi tubuh yang
dengan kriteria hasil :
mengakibatkkan
kelemahan
Tindakan Awal Akhir
 Monitor kelemahan fisik
dan emosional
Kemudahan 3 4
 Monitor pola dan jam
dalam
tidur
melakukan
aktivitas  Monitor lokasi dan

sehari-hari ketidaknyamanan selama


 melakukan aktivitas
Dispnea 2 4 Terapeutik :
 Sediakan lingkungan
saat setelah
nyaman dan rendah
aktivitas
stimulus

Perasaan 3 5  Lakukan rentang gerak

lemah pasif/aktif
 Berikan aktivitas
Frekuensi 3 5 distraksi yang
napas menenangkan
 Fasilitasi duduk di sisi
tempat tidur
Edukasi :
 Anjurkan tirah baring
 Anjurkan melakukan
aktivitas secara bertahap
 Anjurkan menghubungi
perawat jika tanda dan
gejala kelelahan tidak
berkurang
 Ajarkan strategi koping
untuk mengurangi
kelelahan
Kolaborasi
 Kolaborasi dengan ahli
gizi tentang cara
meningkatkan asupan
makanan.

VI. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


No.Dx Implementasi Evaluasi Paraf

Latihan Batuk Efektif S:


1
Observasi :  Klien mengatakan
 Mengidentifikasi nafas sesak
kemampuan batuk  Klien mengatakan
 Memonitor adanya batuk dan tidak bisa
retensi sputum mengeluarkan sputum
 Memonitor dada dan  Klien mengatakan
gejala infeksi saluran badan terasa lemas
nafas O:
 Memonitor input dan  Klien tampak
output cairan terpasang O2 nasal
Terapeutik : canul 2 liter
 Mengatur posisi semi  Klien tampak dispnea
fowler saat beraktivitas,
 Memasang perlak dan frekuensi napas 28
bengkok di pangkuan x/menit
pasien kemudian buang  Suara napas ronchi
sekret pada tempat  Klien tampak lemas
sputum A:
Edukasi :  Masalah belum teratasi
 Menjelaskan tujuan dan P :
prosedur batuk efektif Intervensi dilanjutkan
 Menganjurkan tarik  Mengidentifikasi
nafas dalam melalui kemampuan batuk
hidung selama 4 detik,  Memonitor adanya
ditahan selama 2 detik, retensi sputum
kemudian keluarkan  Memonitor dada dan
dari mulut dengan bibir gejala infeksi saluran
mencucu (dibulatkan) nafas
selama 8 detik  Memonitor pola nafas
 Menganjurkan  Memonitor bunyi
mengulangi tarik nafas nafas tambahan
dalam hingga 3 kali  Menganjurkan asupan
 Menganjurkan batuk cairan 2000 ml/hari
dengan kuat langsung  Mengajarkan teknik
setelah tarik nafas batuk efektif
dalam yang ke-3  Memonitor input dan
Kolaborasi : output cairan
 Berkolaborasi  Melakukan fisioterapi
pemberian ventolin 2,5 dada
mg 3x1   Pemberian ventolin
2,5 mg 3x1
Manajemen Jalan Nafas
Observasi :
 Memonitor pola nafas
 Memonitor bunyi nafas
tambahan
 Memonitor sputum
Terapeutik :
 Memposisikan semi-
fowler
 Memberikan minum
hangat
 Melakukan fisioterapi
dada
 Melakukan
penghisapan lendir
kurang dari 15 detik
 Memberikan oksigen
Edukasi:
 Menganjurkan asupan
cairan 2000 ml/hari
 Mengajarkan teknik
batuk efektif

2. Manajemen Energi S:
Observasi :  Klien mengatakan
 Mengidentifikasi sesak saat beraktivitas
gangguan fungsi tubuh  Klien mengatakan
yang mengakibatkkan aktivitas dibantu
kelemahan keluarga
 Memonitor kelemahan  Klien mengatakan
fisik dan emosional badan terasa lemas
 Memonitor pola dan  Klien mengatakan
jam tidur gerakan terbatas
 Memonitor lokasi dan O :
ketidaknyamanan  Aktivitas klien tampak
selama melakukan dibantu keluarga
aktivitas  Klien tampak
Terapeutik berbaring, aktivitas
 Menyediakan dilakukan diatas tempat
lingkungan nyaman dan tidur
rendah stimulus  Klien tampak lemas
 Melakukan rentang A :
gerak pasif/aktif  Masalah belum teratasi
 Memberikan aktivitas P :
distraksi yang  Mengidentifikasi
menenangkan gangguan fungsi tubuh
 Memfasilitasi duduk di yang mengakibatkkan
sisi tempat tidur kelemahan
Edukasi :  Memonitor kelemahan
 Menganjurkan tirah fisik dan emosional
baring  Memonitor pola dan
 Menganjurkan jam tidur
melakukan aktivitas  Memonitor lokasi dan
secara bertahap ketidaknyamanan
 Menganjurkan selama melakukan
menghubungi perawat aktivitas
jika tanda dan gejala  Menyediakan
kelelahan tidak lingkungan nyaman dan
berkurang rendah stimulus
 Mengajarkan strategi  Menganjurkan tirah
koping untuk baring
mengurangi kelelahan  Menganjurkan
Kolaborasi : melakukan aktivitas
 Berkolaborasi dengan secara bertahap
ahli gizi tentang cara
meningkatkan asupan
makanan

Anda mungkin juga menyukai