Oleh :
REGINA KRYSANTI
18.071
3B
TAHUN 2021
ASUHAN KEPERAWATAN
I. PENGKAJIAN
a. Identitas Pasien
Nama : N n. M
Umur :1 6 t ahun
Pekerjaan : Pelajar
b. Penanggung Jawab
Nama : N y. S
Umur : 45 tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
b. Breathing
Sesak napas, RR 30 x/menit, tarikan nafas dangkal dan cepat irama
teratur, inspirasi memendek, ekspirasi memanjang, tarikan otot intercosta,
nafas cuping hidung
c. Circulation
Tekanan darah 90/50 mmHg, nadi 112 x/menit, suhu 36,8 0 C, akral
dingin, gelisah, sianosis, diaforesis
III.PENGKAJIAN SEKUNDER
1. Keluhan utama
Klien mengeluh sesak nafas sejak tadi malan. Batuk disertai sekret kental
yang sulit keluar. Selama tiga minggu terakhir ini klien sudah tiga kali
mengalami serangan asma. Bila ada serangan klien terbiasa minum
amoxilin 500 mg dan salbutamol. Karena sesak yang dirasakan tidak
berkurang kemudian klien dibawa ke RSDK.
Klien mempunyai riwayat sesak nafas sejak kecil. Akhir-akhir ini serangan
sesak nafas sering kambuh dan keluarga baru mengetahui kalau klien
menderita asma. Sesak kambuh terutama bila klien mengalami stres,
banyak
pikiran dan masalah terutama masalah tugas di sekolah dan keluarga.
Ibu klien mempunyai riwayat sesak nafas sejak kecil tapi sekarang sudah
tidak pernah kambuh.
5. Pola kebiasaan
6. Pemeriksaan fisik
ANALISA DATA
V. INTERVENSI
No Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan Paraf
Efektif cairan
Terapeutik :
Produksi 2 4 Atur posisi semi Fowler
Sputum atau Fowler
Pasang perlak dan
Dipsnea 3 5
bengkok di pangkuan
pasien
Frekuensi 2 5
Buang sekret pada tempat
Napas
sputum
Pola 3 5 Edukasi :
Napas Jelaskan tujuan dan
prosedur batuk efektif
Anjurkan tarik nafas
dalam melalui hidung
selama 4 detik, ditahan
selama 2 detik,kemudian
keluarkan dari mulut
dengan bibir mencucu
(dibulatkan) selama 8
detik
Anjurkan mengulangi
tarik nafas dalam hingga 3
kali
Anjurkan batuk dengan
kuat langsung setelah tarik
nafas dalam yang ke-3
Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian
mukolitik atau
ekspektoran, jika perlu.
lemah pasif/aktif
Berikan aktivitas
Frekuensi 3 5 distraksi yang
napas menenangkan
Fasilitasi duduk di sisi
tempat tidur
Edukasi :
Anjurkan tirah baring
Anjurkan melakukan
aktivitas secara bertahap
Anjurkan menghubungi
perawat jika tanda dan
gejala kelelahan tidak
berkurang
Ajarkan strategi koping
untuk mengurangi
kelelahan
Kolaborasi
Kolaborasi dengan ahli
gizi tentang cara
meningkatkan asupan
makanan.
2. Manajemen Energi S:
Observasi : Klien mengatakan
Mengidentifikasi sesak saat beraktivitas
gangguan fungsi tubuh Klien mengatakan
yang mengakibatkkan aktivitas dibantu
kelemahan keluarga
Memonitor kelemahan Klien mengatakan
fisik dan emosional badan terasa lemas
Memonitor pola dan Klien mengatakan
jam tidur gerakan terbatas
Memonitor lokasi dan O :
ketidaknyamanan Aktivitas klien tampak
selama melakukan dibantu keluarga
aktivitas Klien tampak
Terapeutik berbaring, aktivitas
Menyediakan dilakukan diatas tempat
lingkungan nyaman dan tidur
rendah stimulus Klien tampak lemas
Melakukan rentang A :
gerak pasif/aktif Masalah belum teratasi
Memberikan aktivitas P :
distraksi yang Mengidentifikasi
menenangkan gangguan fungsi tubuh
Memfasilitasi duduk di yang mengakibatkkan
sisi tempat tidur kelemahan
Edukasi : Memonitor kelemahan
Menganjurkan tirah fisik dan emosional
baring Memonitor pola dan
Menganjurkan jam tidur
melakukan aktivitas Memonitor lokasi dan
secara bertahap ketidaknyamanan
Menganjurkan selama melakukan
menghubungi perawat aktivitas
jika tanda dan gejala Menyediakan
kelelahan tidak lingkungan nyaman dan
berkurang rendah stimulus
Mengajarkan strategi Menganjurkan tirah
koping untuk baring
mengurangi kelelahan Menganjurkan
Kolaborasi : melakukan aktivitas
Berkolaborasi dengan secara bertahap
ahli gizi tentang cara
meningkatkan asupan
makanan