Anda di halaman 1dari 12

INTERVENSI KEPERAWATAN

DIAGNOSA TUJUAN & KRITERIA INTERVENSI RASIONAL


KEPERAWATAN HASIL
 Pola Nafas inefektif Klien memperlihatkan pola  Kaji frekwensi, kedalaman pernafasan  Kecepatan biasanya
berhubungan dengan nafas yang efektif, dengan dan ekspansi dada. meningkat apabila terjadi
hipoksia bayi ditandai criteria: peningkatan kerja nafas
dengan: o Frekwensi dan  Catat upaya pernafasan, termasuk  Penggunaan otot bantu
DS: kedalaman pernafasan penggunaan otot bantu pernafasan pernafasan sebagai akibat
o - dalam rentang normal dari penigkatan kerja nafas
DO: o Bayi aktif  Auskulatasi bunyi nafas dan catat  Bunyi nafas menurun/tak
o bayi adanya bunyi nafas seperti mengi, ada bila jalan nafas

mengalami krekels,dll obstruksi dan adanya bunyi

bradipneu : nafas ronki dan mengi

25x/m, menandakan adanya

o suara nafas kegagalan pernafasan

melemah,  Tinggikan kepala bayi dan bantu  Untuk memungkinkan

o ekspansi dada mengubah posisi ekspansi paru dan

berkurang. memudahkan pernafasan.


 Berikan oksigen tambahan  Memaksimalkan bernafas
dan menurunkan kerja nafas
 Gangguan Klien memperlihatkan  Kaji tanda vital – pernafasan, nadi,  Sebagai indicator
pertukaran gas perbaikan ventilasi, tekanan darah. adanya gangguan dlm
berhubungan dengan pertukaran gas secara system pernafasan

ASKEP ASFIKSIA Page 24


paru-paru bayi optimal dan oksigenasi
terendam cairan jaringan secara adekuat,
ditandai dengan: dengan kriteria :  Kaji frekwensi, kedalaman  Berguna dalam
DS: o Nafas Bayi kembali pernafasan dan tanda-tanda sianosis evaluasi derajat distress
o - normal setiap 2 jam. pernafasan adan/atau
DO: o Bayi aktif. kronisnya proses penyakit.
o bayi o Pada pemeriksaan Sianosis mungkin perifer
mengalami auskultasi tidak (terlihat pada kuku) atau
sianosis, ditemukan lagi bunyi sentral (terlihat sekitar bibir
o CRT: > 3 tambahan pernafasan dan atau telinga). Keabu-

detik, abuan dan sianosis sentral

o bayi mengindikasikan beratnya

mengalami hipoksemia.

bradipneu :
25x/m.  Dorong pengeluaran sputum,  Kental, tebal dan
pengisapan (suction) bila banyaknya sekresi adalah
diindikasikan. sumber utama gangguan
pertukaran gas pada jalan
nafas kecil, pengisapan
dibutuhkan bila batuk tidak
efektif.
 Lakukan palpasi fokal  Penurunan getaran

ASKEP ASFIKSIA Page 25


fremitus vibrasi diduga ada
pengumpulan cairan atau
udara terjebak.
 Observasi tingkat kesadaran,  Gelisah dan
selidiki adanya perubahan ansietas adalah manifestasi
umum pada hipoksia, GDA
memburuk disertai
bingung/somnolen
menunjukkan disfungsi
serebral yang berhubungan
 Kolaborasi dengan tim medis dengan hipoksemia.
pemberian O2 sesuai dengan indikasi  Dapat
memperbaiki /mencegah
memburuknya hipoksia.

 Penurunan CO Klien memperlihatkan  Pantau frekwensi/ irama jantung  Takikardi dapat terjadi saat
berhubungan dengan peningkatan curah jantung jantung berupaya untuk
suplai darah, O2 dan dengan criteria: meningkatkan curahnya
nutrisi kejaringan o Frekwensi jantung dan berespon pada demam,
menurun ditandai irama dalam rentang hipoksia
dengan: normal
 Auskultasi bunyi jantung
DS: o Tanda-tanda vital  Memberikan deteksi dini dan
o - dalam rentang normal terjadinya komplikasi mis,

ASKEP ASFIKSIA Page 26


DO: Gagal janrtung
o denyut  Dorong tirah baring dalam posisi semi  Menurunkan beban kerja

jantung fowler jantung, memaksimalkan curah


jantung
menurun:
 Manifestasi dari penurunan
90x/m,
 Evaluasi keluhan lemas, palpitasi, cardiac output
o tekanan darah
 Meningkatkan ketersediaan
menurun:  Berikan oksigen suplemen oksigen untuk fungsi miokard
70/40mmHg
o bayi
mengalami
sianosis,
o CRT: > 3
detik

 Gangguan perfusi Klien memperlihatkan  Kaji status mental klien secara teratur.  Mengetahui derajat hipoksia

jaringan perifer perfusi perifer yang adekuat


berhubungan dengan dengan criteria:  Catat adanya penurunan kesadaran  Penurunan kesadaran
merupakan manifestasi
suplai darah, O2 dan o Nadi perifer meningkat
penurunan suplai darah dan
nutrisi kejaringan o Kulit dan kuku tidak
oksigen kejaringan perifer
perifer menurun pucat
yang parah
ditandai dengan: o CRT< 2 detik  Selidiki takipnea, sianosis, pucat, kulit
 suplai darah perifer
DS: lembab. Catat kekuatan nadi perifer.
diakibatkan oleh penurunan

ASKEP ASFIKSIA Page 27


o - curah jantung yang
DO: dibuktikan oleh penurunan
o bayi perfusi kulit, penurunan nadi
mengalami  Berikan oksigen suplemen  Dapat
sianosis pada memperbaiki /mencegah
kulit dan memburuknya hipoksia pada
kuku, otak
o CRT: > 3
detik,
o bayi nampak
pucat

 Gangguan perfusi Klien menunjukkan perfusi  Kaji status mental klien secara teratur  Mengetahui derajat hipoksia

jaringan cerebral jaringan cerebral yang


berhubungan dengan adekuat dengan criteria:  Catat adanya penurunan kesadaran  Penurunan keadaran
merupakan manifestasi
suplai darah, O2 dan o Tanda-tanda vital stabil
penurunan suplai darah dan
nutrisi kejaringan o Tidak terjadi
oksigen kejaringan otak yang
cerebral menurun penurunan kesadaran
parah
ditandai dengan:
DS:  Pantau tanda-tanda vital  Sebagai dasar untuk

o - mengetahui adanya penurunan


oksigen kejaringan otak
DO:

ASKEP ASFIKSIA Page 28


o bayi  Berikan oksigen sesuai indikasi  Menurunkan hipoksia yang

mengalami dapat menyebabkan

penurunan vasodilatasi cerebral dan


tekanan meningkat /
kesadaran,
terbentuknya edema.
o tekanan darah
menurun:
70/40mmHg

 Nutrisi kurang dari Klien menunjukkan nutrisi  Kaji maturitas refleks berkenaan  Menentukan metode
kebutuhan tubuh yang terpenuhi sesuai dengan pemberian makan (misalnya : pemberian makan yang
berhubungan dengan kebutuhan dengan criteria: mengisap, menelan, dan batuk) tepat untuk bayi
bayi kekurangan o Berat badan, Tinggi  Auskultasi adanya bising usus, kaji  Pemberian makan pertama
nutrisi semenjak badan, lingkar dada, status fisik dan status pernapasan bayi stabil memiliki
dalam uterus ditandai kepala, perut dan peristaltik dapat dimulai 6-
dengan: lingkar lengan atas 12 jam setelah kelahiran.
DS: meningkat dalam Bila distres pernapasan
DO: rentang normal ada cairan parenteral di
o berat badan indikasikan dan cairan
bayi peroral harus ditunda
menurun:  Kaji berat badan dengan menimbang  Mengidentifikasikan

2400 gram, berat badan setiap hari, kemudian adanya resiko derajat dan
o tinggi badan dokumentasikan pada grafik resiko terhadap pola
pertumbuhan bayi pertumbuhan. Bayi SGA

ASKEP ASFIKSIA Page 29


bayi: 40 cm, dengan kelebihan cairan
o lingkar ekstrasel kemungkinan
lengan kehilangan 15% BB lahir.
atas:12 cm, Bayi SGA mungkin telah
o lingkar mengalami penurunan
kepala: 30 berat badan dealam uterus
cm, atau mengalami penurunan
o lingkar simpanan lemak/glikogen.
dada:28 cm,  Memberikan informasi
 Pantau masukan dan pengeluaran. tentang masukan aktual
o lingkar perut:
Hitung konsumsi kalori dan elektrolit dalam hubungannya
50 cm
setiap hari dengan perkiraan
kebutuhan untuk
digunakan dalam
penyesuaian diet.
 Peningkatan kebutuhan
 Kaji tingkat hidrasi, perhatikan
metabolik dari bayi SGA
fontanel, turgor kulit, berat jenis urine,
dapat meningkatkan
kondisi membran mukosa, fruktuasi
kebutuhan cairan. Keadaan
berat badan.
bayi hiperglikemia dapat
mengakibatkan diuresi
pada bayi. Pemberian

ASKEP ASFIKSIA Page 30


cairan intravena mungkin
diperlukan untuk
memenuhi peningkatan
kebutuhan, tetapi harus
dengan hati-hati ditangani
untuk menghindari
kelebihan cairan
 Kaji tanda-tanda hipoglikemia;  Karena glukosa adalah
takipnea dan pernapasan tidak teratur, sumber utama dari bahan
apnea, letargi, fruktuasi suhu, dan bakar untuk otak,
diaphoresis. Pemberian makan buruk, kekurangan dapat
gugup, menangis, nada tinggi, menyebabkan kerusakan
gemetar, mata terbalik, dan aktifitas SSP
kejang. permanen.hipoglikemia
secara bermakna
meningkatkan mobilitas
mortalitas serta efek berat
yang lama bergantung
pada durasi masing-
masing episode.
Kolaborasi :
Kolaborasi :
 Pantau pemeriksaan laboratorium
 Hipoglikemia dapat terjadi
sesuai indikasi

ASKEP ASFIKSIA Page 31


 Glukas serum pada awal 3 jam lahir bayi
 Nitrogen urea darah, kreatin, SGA saat cadangan
osmolalitas serum/urine, glikogen dengan cepat
elektrolit urine berkurang dan
 Berikan suplemen elektrolit sesuai glukoneogenesis tidak
indikasi misalnya kalsium glukonat adekuat karena penurunan
10%
simpanan protein obat dan
lemak.
 Mendeteksi perubahan
fungsi ginjal berhubungan
dengan penurunan
simpanan nutrien dan
kadar cairan akibat
malnutrisi.
 Ketidakstabilan metabolik
pada bayi SGA/LGA dapat
memerlukan suplemen
untuk mempertahankan
homeostasis.
 Intoleransi aktifitas Klien dapat menunjukkan  Kaji tanda-tanda vital, misalnya: TD,  Dapat digunakan sebagai
berhubungan dengan toleransi aktifitas/penurunan nadi, pernafasan. dasar/ petunjuk terjadinya
bayi kekurangan O2 kelemahan dengan criteria: intoleransi
ditandai dengan: o Tanda-tanda vital  Kaji presipitator/ penyebab terjadinya  Biasanya kelemahan terjadi

ASKEP ASFIKSIA Page 32


DS: dalam rentang normal kelemahan akibat ketidakseimbangan
o - o Peningkatan tonus otot antara suplai oksigen
DO: bayi dengan kebutuhan
 Berikan posisi yang nyaman bagi bayi
o bayi nampak o Gerakan reflexs  Untuk meningkatkan
lemas dan meningkat sirkulasi pada bayi
lemah,  Untuk meningkatkan suplai
 Berikan tambahan oksigen sesuai
o terjadi oksigen dan menurunkan
indikasi
penurunan kerja nafas.

kekuatan
otot,
o gerakan
ekstremitas
fleksi sedikit,
o gerakan
reflex sedikit.

 Kecemasan orang tua Orang tua klien tidak  Beri kesempatan orang tua klien untuk  Ungkapan perasaan dapat
berhubungan dengan mencemaskan keadaan mengungkapkan perasaannya. membantu mengurangi
stress psikologis anaknya dengan criteria: beban pikiran, juga agar
orang tua ditandai o Orang tua klien tampak perawat dapat
dengan: tenang mengidentifikasi kecemasan
DS: o Orang tua klien orang tua klien sehingga

ASKEP ASFIKSIA Page 33


o orang tua menerima keadaan dan dapat melakukan intervensi
mengatakan mengerti akan penyakit selanjutnya.
merasa cemas yang dialami anaknya  Jelaskan pada orang tua tentang  Agar orang tua dapat
dan kawatir keadaan anak-nya saat ini. mengetahui dan memahami
mengenai keadaan anaknya.
keadaan  HE pada orang tua klien tentang  Agar orang tua klien
bayinya, penyakit asfiksia mengerti tentang penyakit
o orang tua asfiksia dan dapat
selalu melakukan tindakan
menanyakan antisipasi/ pen-cegahan
apakah sakit terhadap penyakit asfiksia
bayinya dapat khususnya pada saat
sembuh, kehamilan.
o orang tua
berharap agar
anaknya
cepat
sembuh,
DO:
o orang tua
nampak
gelisah,

ASKEP ASFIKSIA Page 34


o cemas dan
khawatir
akan kondisi
bayinya

ASKEP ASFIKSIA Page 35

Anda mungkin juga menyukai