Anda di halaman 1dari 8

INTERVENSI KEPERAWATAN

No Diagnosa Tujuan / criteria hasil intervensi Rasional

1 Resiko tinggi terhadap Mempertahankan Mandiri  Tanda yang membantu


kekurangan volume keseimbangan cairan mengidentifikasikan
cairan b/d muntah dibuktikan oleh kelembaban  Awasi TD dan nadi
praoperasi , membran mukosa, turgor kulit fluktuasi volime
baik, tanda vital stabil, dan  Lihat membran mukosa; kaji intravaskuler.
secara individual haluaran urin turgor kulit dan pengisian
 Indikator keadekuatan
adekuat. kapiler.
sirkulasi periferbdan
 Awasi masukan dan haluaran; hidrasi seluler.
catat warna urine/ konsentrasi,
 Penurunan haluaran
berat jenis.
urine pekat dengan
 Auskultasi bising usus, catat peningkatan beratjenis
kelancaran flatus,gerakan usus.
diduga
 Berikan sejumlah kecil dehidrasi/kebutuhan
minuman jerni bila pemasukan peningkatan cairan.
peroral dimulai, dan lanjutkan
 Indikator kembalinya
dengan diet sesuai toleransi.
peristaltik, kesiapan
 Berikan perawatan mulut sering untuk pemasukan
dengan perhatian khusus pada
peroral.
perlindungan bibir.
 Menurunkan iritasi
Kolaborasi gaster/muntah untuk
meminimalkan
kehilangan cairan.
 Pertahankan penghisapan
 Dehidrasi
gaster/usus.
mengakibatkan bibir
 Berikan cairan Ivdan elektrolit. dan mulut kering dan
pecah-pecah.
 Selang NG biasanya
dimasukan pada
praoperasi dan
dipertahankan pada
fase segera
pascaoperasi untuk
dekompresi usus,
meningkatkan istirahat
usus,dan mencegah
muntah.
 Prtonium bereaksi
terhadap iritasi/infeksi
dengan menghasilkan
sejumlah besar cairan
yang dapat
menurunkan volume
sirkulasi
darah,mengakibatkan
hipovolemik.
Dehidrasi dan dapat
terjadi ketidak
seimbangan elektrolit.

2 Resiko tinggi terhadap Meningkatkan penyembuhan Mandiri  Dugaan adanya infeksi


infeksi b/d tidak luka dengan benar bebas tanda /terjadinya sepsis,
adekuatnya pertahanan infeksi / inflamasi, drainanse  Awasi tanda vital, perhatikan
utama , perforasi/ruptur purulen, eritema, dan demam demam, menggigil, berkeringat, abses, peritonitis.
pada perubahan mental dan  Menurunkan resiko
apendiks,peritonitis, meningkatnya nyeri abdomen.
penyebaran bakteri.
pembentukan abses.
 Lakukan pencucian tangan  Memberikan deteksi
yang baik dan perawatan luka dini terjadinya proses
aseptik berikan perawatan
infeksi, dan atau
paripurna.
pengawasan
 Lihat insisi dan balutan. Catat penyembuhan
karakteristik drainanse
peritonitis yang telah
luka/drein (bila dimasukan),
adanya eritema ada sebelumnya.
 Pengetahuan tentang
 Berikan informasi yang tepat,
kemajuan situasi
jujur pada pasien/orang
terdekat.. mamberikan dukungan
emosi, membantu
menurunkan ansietas.
Kolaborasi
 Kultur pewarnaan
 Ambil contoh drainase bila Gram dan sensitivitas
diindikasikan . berguna untuk
 Berikan antibiotik sesuai
mengidentifikasi
indikasi
organisme penyebab
Bantu irigasi dan drainase bila dan pilihan terapi.
diindikasikan.
 Mungkin diberikan
secara profilaktik atau
menurunkan jumlah
organisme (pada
infeksi yang telah ada
sebelumnya) untuk
menurunkan
penyebaran dan
pertumbuhannya pada
rongga abdomen.
Dapat diperlukan untuk
mengalihkan isi abses
terlokalisir.
3 Nyeri b/d distensi Melaporkan nyeri hilang / Mandiri  Berguna dalam
jaringan usus oleh terkontrol. Tampak rileks, pengawasan
inflamasi,yang ditandai mampu tidur/istirahat dengan  Kaji nyeri,catat lokasi, keefektifan
dengan adanya tepat. karakteristik, beratnya (skala 0
– 10). Selidiki dan laporkan obat,kemajuan
nyeri,wajah mengkerut,
otot tegang;perilaku perubahan nyeri dengan tepat. penyembuhan.
distraksi,dan respon Perubahan pada
otomatis.  Pertahankan istirahat dengan
posisi semi-fowler karakteristik nyeri
menunjukan terjadinya
 Dorong ambulasi dini. abses/ peritonitis,

 Berikan aktivitas hiburan memerlukan upaya


evaluasi medik dan
Kolaborasi
intervensi.

 Pertahankan puasa /  Gravitasi melokalisasi


penghisapan NG pada awal. eksudat inflamasi
dalam abdomen bawah
 Berikan analgesik sesuai
indikasi atau pelvil,
menghilangkan
 Berikan kantong es pada
tegangan abdomen
abdomen.
yang bertambah
dengan posisi
telentang.
 Meningkatkan
normalisasi fungsi
organ, contoh
merangsang peristaltik
dan kelancaran flatus
menurunkan ketidak
nyamanan abdomen.
 Fokus perhatian
kembali,
meningkatkan
relaksasi, dan dapat
meningkatkan
kemampuan koping.
 Menurunkan
ketidaknyamanan pada
peristaltik usus dini
dan iritasi
gaster/muntah.
 Menghilanhkan nyeri
mempermudah kerja
sama dengan
intervensi terapi lain
contoh ambulasi,
batuk.
 Menghilangkan dan
mengurangi nyeri
melalui penghilangan
rasa ujung saraf.
Catatan: jangan
lakukan kompres
panas karena dapat
menyebabkan kongesti
jaringn.
4 Kurang pengetahuan Menyatakan pemahaman Mandiri  Memberikan informasi
tentang kondisi, proses penyakit, pengobatan pada pasien untuk
prognosis, dan dan potensial komplikasi.  Kaji ulang pembatasan aktivitas
kebutuhan Berpartisipasi dalam program pascaoperasi merencanakan
pengobatan b/d pengobatan. kembali rutinitas biasa
kurang tepajan  Dorong aktivitas sesuai
tanpa menimbulkan
/mengingat salah toleransi dengan periode
istirahat periodik masalah.
interprestasi
informasi, tidak  Mencegah kelemahan,
mengenal sumber  Anjurkan melakukan
meningkatkan
informasi laktasif/pelembek feses ringan
dan hindari edema penyembuhan, dan
perasaan seha, dan
 Diskusikan perawatan insisi,
mempermudah
ternaksud menganti balutan,
pembatas mandi, dan kembali kembali ke aktivitas
normal.
kedokter untuk mengangkat
 Membantu kembali ke
jahitan/pengikat.
fungsi usus semula;
 Indikasi gejala yang mencegah mengedan
memerlukan evaluasi medik,.
saat defekaksi.
 Pemahaman
meningkatkan kerja
sama dengan program
terapi, meningkatkan n
proses perbaikan
 Upaya intervensi
menurunkan resiko
komplikasi serius
contoh lambatnya
penyembuhhan,
peritonitis.

Anda mungkin juga menyukai