Anda di halaman 1dari 8

RENCANA KEPERAWATAN

Diagnosa NOC NIC Rasional


Ketidakseimbangan nutrisi: Tujuan . 1. Tentukan status gizi pasien dan 1. Untuk mengetahui kekurangan
kurang dari kebutuhan tubuh Setelah dilakukan tindakan kemampuan pasien untuk nutrisi pasien
b.d. faktor biologis keperawatan 8 x 24 jam memenuhi kebutuhan gizi
Ketidakseimbangan nutrisi kurang 2. Identifikasi adanya alergi atau 2. Agar dapat dilakukan intervensi
dari kebutuhan tubuh teratasi. intoleransi makanan yang dimiliki dalam pemberian makanan atau
pasien obat-obatan pada pasien
Kriteria hasil:
1. Mempertahankan BB 3. Tentukan apa yang menjadi 3. Dengan pengetahuan yang baik
dalam batas normal preferensi makanan bagi pasien tentang nutrisi akan meningkatkan
2. Tidak adanya tanda-tanda pemenuhan nutrisi
malnutrisi 4. Tentukan jumlah kalori dan jenis 4. Membantu dalam mengidentifikasi
3. Pasien mengalami nutrisi yang dibutuhkan untuk malnutris protein-protein, khususnya
peningkatan nafsu makan memenuhi persyratan gizi apabila berat badan kurang dari
normal
5. Berikan pilihan makanan sambil 5. Untuk dapat meningkatkan nafsu
menawarkan bimbingan terhdap makan
pilihan atau makanan yang lebih
sehat, jika diperlukan
6. Ciptakan lingkungan yang optimal 6. Membuat waktu makan lebih
pada saat mengonsumsi makanan menyenangkan, yang dapat
(misalnya, bersih, berventilasi, meningkatkan nafsu makan
santai, dan benar dari bau yang
menyengat)
7. Lakukanatau bantu pasien terkait 7. Menyarankan kebiasaan untuk
dengan perawatan mulut sebelum menjaga kebersihan mulut sebelum
makan dan sesudah makan

8. Bantu pasien membuka kemasan 8. Untuk memudahkan proses makan


makanan, memotong makanan, dan
makan, jika perlu
9. Anjurkan keluarga untuk membawa 9. Untuk meningkatkan selera makan
makanan favorit pasien sementara pasien
berada di rumah sakit atau fasilitas
perawatan, yang sesuai
10. Monitor kalori dan asupan makanan. 10. Dokumentasikan masukan oral
selama 24 jam , riwayat makanan,
jumlah kalori dengan tepat.
11. Timbang BB pasien pada interval 11. Untuk memantau perubahan atau
yang tepat. penurunan BB
12. Monitor kecenderungan terjadinya 12. Jelaskan pentingnya makanan bagi
penurunan dan kenaikan berat proses penyembuhan
badan.
13. Identifikasi faktor pencetus mual dan 13. Untuk memberikan tindakan
muntah keperawatan mengatasi mual
muntah
14. Berikan antiemetik dan atau 14. Mengatasi atau menghilangkan rasa
analgesik sebelum makan atau mual muntah
sesuai program
15. Tanyakan makanan kesukaan 15. Makanan kesukaan yang tersaji
pasien dan sajikan dalam keadaan dalam keadaan hangat akan
hangat meningkatkan keinginan untuk
makan
Kekurangan volume cairan Setelah dilakukan tindakan 1. Catat kemungkinan diagnosis 1. Mengidentifikasi faktor penyebab
b.d. kehilangan volume cairan keperawatan selama 8 x 24 jam medis, atau proses penyakit yang
aktif kekurangan volume cairan teratasi dapat mengakibatkan defisit cairan
Kriteria hasil: 2. Evaluasi status nutrisi, dengan 2. Mengetahui status kekurangan
1. Mempertahankan volume mencatat asupan saat ini, perubahan cairan saat ini
cairan pada tingkat berat badan, masalah asupan oral,
fungsional yang ditandai penggunaan suplemen
dengan haluaran urine 3. Kaji tanda-tanda vital 3. Menentukan derajat defisit
adekuat pada individu intravaskular dan kebutuhan
dengan berat jenis urine penggantian
normal, tanda-tanda vital 4. Kaji adanya membran mukosa 4. Mengenali tanda dehidrasi
stabil, membran mukosa kering, turgor kulit buruk, kelambatan
lembap, turgor kulit bsik, pengisian kapiler, laporan haus,
CRT cepat, perbaikan vena leher data, dan kelemahan,
edema. demam, penurunan BB dan haluaran
2. Menyatakan pemahaman urine
tentang faktor penyebab 5. Catat adanya perubahan status 5. Mengidentifikasi adanya tanda
dan tujuan intervensi mental, perilaku, dan kemampuan dehidtasi yang parah dan
terapeutik dan medikasi fungsional ketidakseimbangan elektrolit
pada individu. 6. Observasi dan ukur haluaran urine 6. Menilai keabnormalan urine
3. Menunjukkan perilaku setiap 24 jam
untuk memantau dan 7. Tinjau data laboratorium 7. Mengevaluasi respon tubuh
mengoreksi defisit, sesuai (pemeriksaan darah dan urinalisis) terhadap kehilangan cairan dan
indikasi. menentukan kebutuhan penggantian
cairan
8. Hentikan kehilangan darah dan 8. Mencegah perburukan kondisi
cairan
9. Beri cairan dan elektrolit 9. Mengganti kehilangan cairan
10. Lakukan dan evaluasi kembali 10. Mencegah fluktuasi kadar cairan
secara kontinu kebutuha dan mencegah kelebihan cairan.
penggantian cairan 24 jam dan rute
yang akan digunakan
11. Kurangi penggunaan selimut atau 11. Mencegah hipertermia
pakaian, fasilitasi tepid sponge
12. Ubah posisi secara sering 12. Mempertahankan integritas kulit
13. Beri lotion atau pelembab pada kulit 13. Mencegah kekeringan berlebihan
14. Kolaborasi pemberian obat akibat dehidrasi
14. Menghentikan kehilangan cairan
15. Tinjau obat dan interaksi serta efek 15. Mencegah kehilangan cairan
samping obat yang memperparah
kehilangan cairan

Gangguan rasa nyaman b.d. Tujuan 1. Tentukan jenis ketidaknyaman yang 1. Nyeri fisik, rasa tidak puas, kurang
program pengobatan Setelah dilakukan tindakan dialami klien tentram pada situasi sosial atau
keperawatan 8 x 24 jam ketidakmampuan mengatasi
gangguan rasa nyaman teratasi malasah atau nyeri sendiri
2. Diskusikan intervensi dan aktivitas 2. Meningkatkan relaksasi serta
untuk meningkatkan kenyamanan memfokuskan perhatian kembali
Kriteria hasil: 3. Dorong dan rencanakan perawatan 3. Untuk mencegah keletihan
1. Menyatakan rasa nyaman untuk memungkinkan periode
dan kepuasan istirahat klien
4. Berinteraksi dengan klien dalam cara 4. Meningkatkan rasa aman dan
yang terapeutik nyaman
5. Gunakan distraksi dengan musik, 5. Untuk membatasi klien agar tidak
berbincang memikirkan sesuatu
6. Tingkatkan tindakan kesehatan 6. Untuk meinhkatkan nutrisi, cairan,
secara menyeluruh supleme yang tepat
7. Berkolaborasi dalam mengatasi dan 7. Untuk meningkatkan stabilitas fisik
menangani kondisi medis 8. Untuk memberikan penatalaksaan
8. Beri tindakan kenyamanan sesuai nyeri non farmakologis
usia 9. Pengenalan dari intervensi yang
9. Diskusikan komplikasi potensial dan tepat waktu dapat meningkatkan
kebutuhan tindak lanjut medis atau kesehatan
terapi alternatif
10. Bantu klien/keluarga untuk 10. Untuk memenuhi kebutuhan individu
mengidentifikasi dan mendapatkan
peralatan yang diperlukan

Nyeri Akut b.d. agens Tujuan: 1. Kaji nyeri secara komprehensif 1. Untuk mengetahui nyeri pasien
pencedera biologis Setelah dilakukan asuhan termasuk lokasi, karakteristik, durasi, secara deskriptif
keperawatan selama 8 x 24 jam frekuensi, kualitas dan faktor
nyeri teratasi. presipitasi
Kriteria hasil: 2. Observasi reaksi nonverbal dari 2. Bermanfaat dalam mengenali
1. Mampu mengontrol nyeri ketidaknyamanan adanya nyeri, akan tetapi isyarat
(tahu penyebab nyeri, tidak sesuai dengan laporan verbal
mampu menggunakan 3. Catat kemungkinan penyebab nyeri 3. Nyeri akut yang mengikuti cedera,
tehnik nonfarmakologi untuk patofisiologis dan psikologis trauma dan prosedur seperti
mengurangi nyeri, mencari pembedahan
bantuan).
2. Melaporkan bahwa nyeri 4. Periksa tanda-tanda vital selama 4. Tekanan darah, frekuensi
berkurang dengan episode nyeri pernafasan, dan frekuensi jantung
menggunakan manajemen biasanya berubah pada nyeri akut
nyeri 5. Catat kapan nyeri terjadi. 5. Untuk memberikan obat profilaksis
3. Mampu mengenali nyeri jika tepat
(skala, intensitas, frekuensi 6. Dorong verbalisasi perasaan tentang 6. Untuk mengevaluasi kemampuan
dan tanda nyeri) nyeri koping dan mengidentifikasi area
4. Menyatakan rasa nyaman masalah tambahan.
setelah nyeri berkurang 7. Beri atau tingkatkan manajemen 7. Mengurangi tingkat nyeri pasien
5. Tanda vital dalam rentang nyeri non farmakologi:
normal  Lingkungan yang tenang,
 Tindakan kenyamanan,
 Penggunaan latihan relaksasi,
 Aktivitas pengalihan atau distraksi
8. Kolaborasi pemberian analgesik 8. Jenis obat yang diberikan tergantung
sampai dosis maksimal sesuai dnegan tingkat keparahan nyeri
kebutuhan
9. Beri tahu dokter jika program tidak 9. Membantu dalam manajemen nyeri
adekuat untuk memenuhi tujuan yang sesuai
pengendalian nyeri
10. Evaluasi respon pasien terhadap 10. Membatasi efek dan
analgesik hambatan dalam penggunaan
analgesik yang adekuat
11. Evaluasi efek samping obat 11. Gejala yang tidak dapat ditoleransi
memerlukan penggantian obat.
12. Libatkan pasien dan keluarga pada 12. Memberi dukungan dan tambahan
program manajemen nyeri dan menigkatkan pencapaian tujuan
13. Anjurkan periode istirahat yang 13. Mencegah keletihan yang dapat
adekuat menganggu penanganan nyeri
14. Tinjau tindakan nonfarmakologis 14. Menilai keefektifan manajemen nyeri
manajemen nyeri
15. Tangani dampak nyeri pada gaya 15. Memaksimalkan tingkat fungsi
hidup dan kemandirian. kemandirian.
Gangguan pola tidur b.d Tujuan: 1. Identifikasi adanya faktor yang 1. Untuk mengetahui gangguan
penyakit Setelah dilakukan tindakan diketahui maenganggu tidur kualitas tidur
keperawatan selama 8 x24 jam 2. Identifikasi adanya perubahan pola 2. Membantu mengidentifikasikan
diharapkan gangguan pola tidur tidur jangka pendek lingkungan yang diketahui
teratasi menganggu tidur
3. Perhatikan faktor lingkungan 3. Untuk mengetahui faktor yang
Kriteria hasill: sering mengalami gangguan saat
Pasien akan tidur
1. Mengidentifikasi tindakan 4. Kaji pola tidur pasien yang biasa dan 4. Untuk memastikan intensitas dan
yang akan meningkatkan bandingkan dengan gangguan tidur durasi masalah
istirahat atau tidur saat ini
2. Melaporkan tidur yang 5. Dengarkan laporan mengenai 5. Membantu mengklarifikasi persepsi
cukup dimalam hari kualitas tidur pasien mengenai kualitas dan
kuantitas tidur
6. Observasi tanda fisik keletihan 6. Untuk mengidentifikasian respon
fisiologis
7. Minimalkan faktor yang menganggu 7. Untuk menunjukkan bahwa
tidur intervensi ini dapat memperbaiki
Kesiapan untuk tidur
8. Lakukan pemantauan dan aktivitas 8. Memungkinkan untuk periode tidur
perawatan tanpa membangunkan tanpa gangguan yang lebih
pasien Lama, terutama selama malam hari
9. Anjurkan tatanan cahaya dalam 9. Membantu dalam memperbaiki pola
ruangan yang sesuai selama siang bangun-terjaga normal
hari dan malam hari
10. Rujuk ke dokter atau ahli tidur jika 10. Untuk intervensi pemberian terapis
diindikasikan selanjutnya
11. Atur pencahayaan lingkungan 11. Untuk mempertahankan cahaya
disiang hari dan gelap dimalam hari
12. Yakinkan pasien bahwa tidak dapat 12. Dapat membantu relaksasi dan
tidur sekali-kali tidak mengancam meredakan dari kekhawatiran yang
kesehatan dapat memperlama masalah
13. Beri privasi sesuai indikasi 13. Untuk meningkatkan kualitas tidur
14. Fasilitasi perawatan hospitalisasi 14. Untuk meningkatkan kenyamanan
fisik
15. Tentukan harapan tidur pasien 15. Untuk meningkatkan kepercayaan
atau perilaku

Gangguan menelan b.d. Setelah dilakukan tindakan 1. Evaluasi kemungkinan masalah 1. Untuk menentukan gangguan
Trauma keperawatan selama 8 x 24 jam menelan klien menelan
diharapkan tidak ada gangguan 2. Inspeksi rongga orofaring 2. Untuk memeriksa edema, inflamasi,
menelan. kerusakan integritas mukosa oral
Kriteria hasil : atau struktur oral
Pasien akan 3. Auskultasi suara nafas 3. Mengevaluasi aspirasi
1. Mempertahankan hidrasi 4. Tinjau hasil pemeriksaan 4. Kemungkinan penyakit yang dapat
adekaut dengan laboratorium mempengaruhi menelan
membuktikan turgor kulit 5. Siapkan alat bantu dalam 5. Mengidentifikasi patofisiologi
baik, membran mukosa pemeriksaan diagnostik aktivitas gangguan menelan
lembab, dan haluaran urin menelan
yang tepat 6. Tunda pemberian makan peroral 6. Untuk menentukan faktor individual
hingga pemeriksaan diagnostik klien yang menyebabkan gangguan
selesai menelan
7. Konsultasi dengan dokter atau ahli 7. Mungkin memerlukan pemberian
gizi mengenai kebutuhan nutrisi saat makan enteral/parenteral dalam
ini rangka mempertahankan nutrisi
seraya mengurangi risiko aspirasi
8. Berikan konsistensi makanan dan 8. Makanan cair merupakan makanan
cairan yang tepat yang mudah dicerna
9. Hindari menuang cairan kedalam 9. Dapat menyebabkan klien
mulut kehilangan kendali bolus makanan
dan menyebabkan risiko aspirasi
10. Makan sedikit tapi sering 10. Membatasi keletihan yang
disebabkan usaha makan dan
meningkatkan asupan nutrisi yang
adekuat
11. Sediakan waktu yang cukup untuk
11. Menghindari keletihan dan frustasi
makan
selama proses
12. Dampingi klien selama waktu makan 12. Untuk mengurangi asietas dan beri
bantuan jika diperlukan
13. Hentikan pemberian makan jika klien 13. Mengurangi kemungkinan aspirasi
terserak
14. Diskusikan penggunaan selang 14. Untuk klien yang tidak dapat
makanan parenteral sesuai indikasi mencapai asupan nutrisi yang
adekuat
15. Tetapka jadwal rutin untuk mengkaji 15. Memfasilitasi intervensi segera
berat badan untuk merubah program yang
diperlukan

Risiko intoleransi aktivitas Tujuan 1. Catat adanya diagnosis medis atau 1. Kondisi penyakit klien berpotensi
Setelah dilakukan tindakan pengobatan terapeutik mengganggu kemampuan klien
keperawatan 8 x 24 jam risiko untuk melakukan aktivitas
intoleransi aktivitas teratasi. 2. Identifikasi faktor 2. Untuk menentukan hambatan atau
mempengaruhi aktifitas yang
Kriteria hasil: diinginkan
Pasien akan 3. Tentukan tingkat aktivitas dan 3. Memberikan dasar perbandingan
1. Berpartisipasi dalam kondisi fisik saat ini dan peluang untuk mengikuti
program pengobatan perubahan
2. Mampu mengatur energi 4. Instruksikan klien untuk melakukan 4. Mempelajari metode untuk
adekuat aktivitas secara tepat menghemat energi dan
meningkatkan keamanan
5. Diskusikan hubungan kondisi klien 5. Memahami hubungan ini dapat
dengan ketidakmampuan melakukan membentu penerimaan
aktivitas keterbatasan
6. Identifikasi dan diskusikan gejala 6. Memberikan intervensi tepat waktu
yang dapat membuat klien haus
mencari bantuan

Anda mungkin juga menyukai