Anda di halaman 1dari 7

RESUME TARGET KETERAMPILAN KLINIK

SKIN TEST

NAMA : Burhan Nurdin


NPM : 220112200020

A. KONSEP RINGKAS YANG MENDASARI


Tes alergi adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh spesialis alergi terlatih untuk
menentukan apakah tubuh memiliki reaksi alergi terhadap zat yang diketahui. Tes yang
dilakukan dapat berupa dalam bentuk tes darah, tes kulit, atau diet eliminasi. Alergi
terjadi ketika sistem kekebalan yang merupakan pertahanan alami tubuh, bereaksi
berlebihan terhadap sesuatu di lingkungan. Misalnya, serbuk sari bunga, yang
sebenarnya dirasa tidak berbahaya tetapi bisajadi dapat menyebabkan tubuh bereaksi
berlebihan. Reaksi berlebihan ini dapat menyebabkan:
1. Pilek
2. Bersin
3. sinus tersumbat
4. gatal, mata berair
Tes kulit
Tes kulit digunakan untuk mengidentifikasi banyak alergen potensial. Ini termasuk
alergen udara, terkait makanan, dan kontak. Tiga jenis tes kulit tersebut adalah tes gores,
intradermal, dan tes tempel. Dokter biasanya akan mencoba tes gores terlebih dahulu.
Selama tes ini, alergen ditempatkan dalam cairan, kemudian cairan tersebut ditempatkan
pada bagian kulit dengan alat khusus yang dengan ringan menusuk alergen ke permukaan
kulit, akan diawasi secara ketat untuk melihat bagaimana kulit bereaksi terhadap zat
asing tersebut. Jika terdapat kemerahan, pembengkakan, peninggian, atau rasa gatal pada
kulit di sekitar lokasi pengujian, alergi terhadap alergen spesifik tersebut. Jika tes
goresan tidak meyakinkan, dokter mungkin memesan tes kulit intradermal. Tes ini
membutuhkan suntikan sejumlah kecil alergen ke lapisan bagian dermis kulit. Bentuk
lain dari tes kulit adalah tes tempel. Tes ini melibatkan penggunaan tambalan perekat
yang sarat dengan alergen yang dicurigai dan menempatkan tambalan ini pada kulit.
Tambalan akan tetap ada di tubuh setelah meninggalkan dokter Tambalan kemudian
ditinjau kembali pada 48 jam setelah aplikasi dan kembali pada 72 hingga 96 jam setelah
aplikasi.
B. TUJUAN TINDAKAN
Mengetahui apakah pasien memiliki riwayat alergi terhadap pemberian obat antibiotik
serta terapi obat launnya yang meiliki sensitifitas tinggi
C. INDIKASI
1. Identitifikasi allergen
2. Memeriksa alergi terhadap obat
D. KONTRAINDIKASI
- Reaksi hipersensitivitas terhadap obat yang aakn diujikan
- Dermatografis
- Drug induced autoimmun disease
E. HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN SEBELUM TINDAKAN
1. Konsisi pasien
F. HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN SETELAH TINDAKAN
- Cek ada tidaknya reaksi alergi
G. ALAT DAN BAHAN
1. Spiut i cc
2. Kapas alkohol
3. Obat yang akan di test
4. Nacl 0,9%
5. Gegaji ambul jika perlu
6. Pulpen

H. PELAKSANAAN TINDAKAN
1. Inform consent
2. Anjurkan poisisi pasien senyaman mungkin
3. Cuci tangan
4. Isi sput dengan obat yang akan di test sebanyak 0,1 cc, larutkan dengan NaCl 0,9%
menjadi 1 cc
5. Lakukan desinfeksi area penusukan dengan kapas alkohol
6. Suntikan obat sampai permukaan kulit terdapat gelembung dengan cara lubang jarum
menghadap ke atas dengan sudut 15-40 derajat dari permukaan kulit
7. Beri tanda pada area suntikan
8. Menilai reaksi obat apabila 0-15 menit dari waktu penyuntikan
(+) bila terdapat kemerahan pada area penusukan
(-) bila tidaj terdapat tanda kemerahan, gatal
9. bereskan alat
10. cuci tangan

I. DAFTAR PUSTAKA

Krans, B. 2019. Allergy Testing.

Anda mungkin juga menyukai