Anda di halaman 1dari 3

D.

Intervensi dan Rasional

No Diagnosa Rencana Tindakan


Keperawatan Tujuan Intervensi Rsional
1 Kejang setelah dilakukan 1. Anjurkan keluarga 1. Agar pasien tidak terjatuh dari tempat
berhubungan tindakan keperawatan agar menahan tubuh tidur saat pasien mengalami kejang
dengan penyebaran dklien akan pasien saat kejang 2. Melindungi pasien agar tidak menggigit
toksic clostridium menunjukan tidak 2. Anjurkan keluarga lidahnya sendiri saat terjadi kejang
tetani di system adanya kejang, dengan untuk memasang 3. Obat anti kejang dapat membantu pasien
saraf di otak, di kriteria hasil : sendok ke mulut untuk segera lepas dari masa kejangnya
tandai dengan : frekuensi kejang pasien saat pasien dan menenangkan pasien
tonus otot kaku, berkurang,pasien lebih kejang
kejang, gelisah. tenang 3. Kolaborasi
Memberikan obat anti
kejang kepada pasien

2 pola nafas tidak setelah dilakukan 1. Monitor irama nafas & 1. Adanya kelainan pada pernafasan dapat
teratur berhubungan tindakan keperawatan RR. dilihat dari frekuensi, jenis pernafasan,
dengan jalan nafas diharapkan klien 2. Berikan posisi semi kemampuan & irama nafas.
tergaggu akibat menunjukan : pola fowler. 2. Posisi semi fowler dapat memberikan
spasme otot nafas teratur daan 3. Observasi tanda & rasa nyaman bagi klien & salah satu cara
pernafasan, di normal, dengan gejala sianosis. untuk melancarkan jalan nafas.
tandai dengan : o2 kriteria hasil : tidak 4. Anjurkan klien untuk 3. Sianosis merupakan tanda
menurun dan tingkat sesak nafas, RR dalam melakukan ketidakadekuaan perfusi O2 pada jaringan
kesadaran menurun. rentang normal, tidak pemeriksaan gas tubuh perifer.
ada retraksi dinding darah. 4. Kompensasi tubuh thd gangguan proses
dada, dan tidak ada 5. Berikan oksigenasi. difusi & perfusi jaringan dapat
pernafasan cuping mengakibatkan asidosis respiratorik.
hidung. 5. Mencegah terjadinya hipoksia.

3 hipertermi setelah dilakukan 1. Anjurkan klien banyak 1. Cairan merupakan kompresi badan dari
berhubungan tindakan keperawatan minum. demam.
dengan efek toksin di harapkan klien 2. Berikan kompres 2. Kompres dingin merupakan salah satu
(bakterimia). Di menunjukan suhu dingin. cara untuk menurunkan suhu tubuh dg
tandai dengan : tubuh normal, dengan 3. Pantau suhu tiap 2 proses konduksi.
kejang, suhu tubuh kriteria hasil: suhu jam. 3. Identfikasi perkembangan gejala kearah
meningtkat. tubuh dalam rentang 4. Bila ada luka, berikan syok.
normal, hasil lab sel tindakan aseptic dan 4. Perawatan luka yang benar,
darah putih dalam antiseptic. mengeliminasi toksin yang masih berada
rentang normal di sekitar luka.
(5.000-10.000 mm3).
4 perubahan nutris setelah dilakukan 1. Jelaskan pada klien 1. Dengan tingkat pengetahuan yang
kurang dari tindakan keperawatan penyebab kesulitan adekuat diharapkan klien dapat
kebutuhan diharapkan klien makan dan pentingnya berpartisipasi dan kooperatif terhadap
berhubungan menunjukan makanan bagi tubuh. program diet.
dengan spasme otot kebutuhan nutrisi 2. Berikan diet TKTP cair, 2. Disesuakan dg keadaan klien,
pengunyah, di terpenuhi, dengan lunak, dan bubur kasar. kemampuan mengunyah dan tingkat
tandai dengan : kriteria hasil : intake 3. Berikan cairan IV line. membuka mulut.
tidak ada nafsu adekuat, makanan 4. Lakukan pemasangan 3. Agar kebutuhan nutrisi terpenuhi.
makan, mukosa selalu dihabiskan. NGT bila perlu. 4. Berfungsi sebagai jalan masuknya
kering. makanan dan pemberian obat.

Anda mungkin juga menyukai